Sponsors Link

12 Hambatan Perdagangan Internasional Yang Paling Dominan di Indonesia

Sponsors Link

Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang dilakukan antar negara untuk pemenuhan kebutuhan negara tersebut. Yang termasuk ke dalam kegiatan perdagangan internasional ini seperti Impor dan Ekspor. Banyak hal yang menyebabkan sebuah negara melakukan perdagangan internasional, antara lain adalah:

ads
  • Adanya perbedaan sumber daya alam yang dimiliki setiap negara.
  • Perbedaan ilmu pengetahuan serta teknologi. (baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu Budha)
  • Mencari keuntungan.
  • Kebudayaan yang berbeda di tiap negara.
  • Untuk pemenuhan kebutuhan yang ada di dalam negeri. (baca juga: Sejarah Perkembangan Sosiologi)

Ada beberapa teori atau model perdagangan internasional yang sering kali dilakukan antar negara, antara lain adalah:

1. Teori Merkantilisme

Teori Merkantilisme atau Mirabeau ini memiliki pemahaman jika kemakmuran ekonomi yang terjadi di sebuah negara dapat terjadi dengan cara memaksimalkan surplus dari perdagangan. Teori ini memiliki beberapa prinsip didalamnya, antara lain:

  • Mengusahakan neraca perdagangan aktif
  • Melakukan monopoli perdagangan
  • Melakukan pencarian logam mulia sebanyak mungkin
  • Memperluas daerah yang dijajah
  • Membatasi kegiatan impor namun meningkatkan kegiatan ekspor.

Dalam perdagangan internasional, kebijakan dari teori merkalintis ini berpusat pada 2 hal ide pokok, antara lain:

  • Setiap politik perdagangan memiliki tujuan untuk dapat menunjang dari kelebihan ekspor dibandingkan dengan impor. Untuk mendapatkan neraca perdagangan aktif, maka kegiatan ekspor tentunya harus ditingkatkan namun kegiatan impor harus dibatasi. (baca juga: Tokoh Sosiologi)
  • Pemupukan dari logam mulai dengan tujuan agar pembentukan negara nasional menjadi lebih kuat serta pemupukan kemakmuran yang ditujukan agar mempertahankan serta mengembangkan kekuatan dari negara tersebut. Hal ini karena tujuan utama dari perdagangan luar negeri adalah untuk mendapatkan tambahan logam mulia. (baca juga: Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang Primer)

2. Teori Keuntungan Mutlak

Teori ini memiliki dasar yaitu dari pembagian kerja internasional sehingga menimbulkan efisiensi serta spesialisasi produksi ketika menghasilkan sebuah barang. Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith ini memiliki beberapa prinsip, antara lain adalah:

  • Ada dua macam keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu teknologi dan ilmiah.
  • Kemampuan negara dalam mengembangkan produksi sebuah barang melalui cara perdagangan. (baca juga: Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial)
  • Di dalam perdagangan, tiap-tiap negara tentu akan mengadakan spesialisasi kerja pada proses produksi sehingga nantinya memiliki keunggulan yang mutlak, yaitu jam kerja setiap harinya yang paling kecil. (baca juga: Pengertian Solidaritas)

baca juga:

3. Teori Keuntungan Komparatif

Teori yang dikemukakan oleh David Ricardo ini memiliki dasar dari perbandingan biaya yang telah dikeluarkan negara saat proses produksi barang dibandingkan dengan proses produksi yang dilakukan negara lainnya. Sehingga nantinya negara yang memiliki proses produksi dengan biaya yang cukup rendah akan menjadi negara pengimpor sedangkan negara yang memiliki biaya produksi yang cukup tinggi akan mengekspor barang tersebut. (baca juga: Fungsi Bahasa Daerah)

4. Teori Permintaan Timbal Balik
Sponsors Link

Teori yang dikemukakan oleh John Stuart Mill ini sebenarnya kelanjutan dari teori sebelumnya yaitu Teori Keunggulan Komparatif. Teori ini memberikan pemahaman untuk  menyeimbangkan antara permintaan serta penawaran. Hal ini dikarenakan baik permintaan ataupun penawaran lah yang nantinya akan menentukan besarnya barang, baik yang akan diimpor ataupun diekspor. Menurut John Stuart Mill, jika terdapat perbedaan antara rasio produksi yang terjadi diantara 2 negara, maka manfaat dari perdagangan tersebut bisa dilakukan oleh kedua negara tersebut. (baca juga: Jenis Jenis Manusia Purba)

Namun  terkadang di dalam kegiatan perdagangan internasional ini seringkali mengalami beberapa hambatan sehingga mempengaruhi proses perdagangan yang terjadi. Hambatan perdagangan internasional sendiri merupakan regulasi ataupun peraturan yang dikeluarkan pemerintah yang seringkali membatasi perdagangan bebas. Banyak bentuk-bentuk hambatan yang bisa terjadi di dalam proses perdagangan internasional, antara lain adalah:

1. Perbedaan Mata Uang Negara

Salah satu hal yang menjadi penghambat dari perdagangan internasional adalah perbedaan dari mata uang negara. Seperti yang anda ketahui, mata uang di masing-masing negara tentu berbeda satu sama lainnya. Negara yang melakukan eskpor, tentu saja akan meminta negara pengimpor untuk bisa membayar dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara pengekspor. Pembayaran ini tentu berkaitan dengan nilai uang tersebut. Padahal jelas-jelas nilai mata uang di setiap negara berbeda. (baca juga: Pengaruh Letak Geografis)

Jika mata uang dari negara pengeskpor lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mata uang dari negara pengimpor, maka tentu saja akan menambah biaya pengeluaran untuk negara pengimpor. Sehingga dibutuhkan penetapan mata uang yang digunakan sebagai standar internasional agar kedua pihak negara yang melakukan perdagangan bisa saling menguntungkan dan tentunya mempermudah proses perdagangan. (baca juga: Peran Dunia Internasional Dalam Konflik Indonesia Belanda)

2. Kebijakan Ekonomi Suatu Negara

Sama hal nya dengan nilai mata uang, setiap negara juga memiliki sistem kebijakan ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Namun terkadang penerapan kebijakan ini sangat mempengaruhi perdagangan internasional sehingga dapat menghambat proses perdagangan yang berjalan. Misalnya saja penetapan kebijakan mengenai pembatasan jumlah barang yang diimpor. Karena kebijakan ini, tentu saja Negara yang  memiliki kebijakan tersebut akan membuat negara pengekspor menjadi kehilangan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apalagi ditambah dengan biaya pajak eskpor impor yang tinggi, proses perijinan yang sulit tentu saja bisa membuat proses perdagangan internasional menjadi terhambat. (baca juga: Ciri-Ciri Pranata Sosial)

3. Sumber Daya Yang Rendah

Kualitas dari sumber daya di sebuah negara tentu saja akan mempengaruhi proses perdagangan internasional. Jika kualitas dari sumber daya dan tenaga kerja yang dimiliki sebuah negara cukup rendah, maka tentu saja akan menghambat proses perdagangan internasional. Mengapa? hal ini karena kualitas produk yang dihasilkan negara tersebut akan mengalami kesulitan bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan oleh negara lainnya yang memiliki kualitas tinggi. Karena kondisi tersebut lah tentu saja bisa menjadi penghambat bagi negara yang mengimpor untuk melakukan perdagangan internasional. (baca juga: Penyebab Kegagalan LBB)

4. Kebijakan Tarif Yang Ditetapkan

ads

Penerapan dari kebijakan tarif yang ditetapkan sebuah negara juga dapat menjadi penghambat dari perdagangan internasional. Tujuan dari penerapan kebijakan tarif ini untuk bisa membatasi masuknya barang-barang yang diimpor langsung dari luar negeri. Dengan adanya kebijakan ini, maka setiap barang yang masuk ke dalam sebuah negara tentunya akan dikenai pajak. Sehingga dengan adanya peraturan tersebut, produk-produk yang dihasilkan di dalam negara tidak akan kalah bersaing dengan barang-barang yang diimpor dari luar negeri. (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor)

Dengan adanya pajak tersebut tentu saja membuat barang-barang impor memiliki harga yang lebih mahal. Semakin besar nilai pajak barang tersebut maka tentunya akan mmebuat pemasukan negara semakin bertambah. Sehingga konsumen akan lebih membeli produk-produk yang dihasilkan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.(baca juga: Pewarisan Budaya)

5. Kebijakan Non Tarif

Kebijakan non tarif merupakan peraturan di dalam sebuah perdagangan kecuali pajak yang masuk dapat menyebabkan perubahan nilai serta membuat menafaat dari perdagangan internasional menjadi berkurang. Contoh dari kebijakan non tarif ini dapat berupa pembatas jumlah barang yang diimpor, larangan impor, pengaturan teknis pada barang impor, serta hambatan dalam pemasaran. (baca juga: Kondisi Penduduk Indonesia)

Kebijakan mengenai larangan impor ini dapat diterapkan kepada produk-produk yang tidak memenuhi ataupun melanggar dari persyaratan yang ada, misalnya saja syarat untuk tidak mencemari lingkungan. Sehingga semua barang yang masuk ke dalam negara tersebut harus dipastikan jika tidak memiliki kandungan bahan-bahan yang berbahaya entah bagi manusia, hewan, tumbuhan, serta lingkungan sekitar. Selain itu barang-barang tersebut juga tidak diperbolehkan jika didapatkan dengan cara yang tidak sah atau ilegal. (baca juga: Permasalahan Lingkungan Hidup)

6. Pembayaran Antar Negara Cukup Sulit Dan Memiliki Resiko Yang Besar

Pada proses perdagangan internasional, biasanya negara-negara yang melakukan impor akan mengalami kesulitan mengenai pembayaran dari produk yang diimpor. Bila proses pembayaran tersebut dilakukan secara tunai maka tentu saja negara pengimpor akan kesulitan  serta memiliki resiko yang cukup tinggi, misalnya saja jika terjadi perampokan. Oleh sebab itu biasanya negara-negara yang mengeskpor tidak akan menerima pembayaran dalam bentuk tunai, namun lebih memilih cara kliring internasional ataupun  telegraphic transfer atau L/C. (baca juga: Kenampakan Alam)

7. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Daerah

Hambatan lainnya yaitu dengan adanya organisasi organisasi ekonomi yang berada di daerah. Kehadiran organisasi perdagangan baik berskala internasional ataupun regional tentunya memiliki keuntungan serta kelemahannya masing-masing yang dapat menimbulkan hambatan. Negara-negara yang masuk dan terdaftar sebagai anggota dari organisasi tersebut tentu saja akan mendapat sebuah keuntungan tertentu. Namun berbeda kondisinya dari negara-negara lainnya di luar dari keanggotaan organisasi tersebut karena bisa jadi membayar tarif pajak yang lebih tinggi dibandingkan lainnya. (baca juga: Pengertian Mediasi)

8. Penerapan Subsidi

Subsidi merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa bantuan atau stimulus yang diberikan kepada produsen-produsen di dalam negeri.Dengan adanya kebijakan ini maka tentu saja diharapkan dapat melindungi produsen yang ada di dalam negeri agar usahanya semakin berkembang. Selain itu, penerapan kebijakan ini tentu saja membuat harga produk dari dalam negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga produk yang diimpor. Karena kondisi inilah, peluang masuk dari barang-barang impor melalui proses perdagangan internasional menjadi terhambat bahkan tidak dapat terjadi. Contohnya saja, ketika terjadi penerapan subsidi pada industri pupuk. (baca juga: Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat)

9. Keamanan Suatu Negara Yang Tidak Terjamin

Kondisi suatu negara akan sangat berpengaruh pada perdagangan internasional. Bila kondisi keamanan di sebuah negara tidak stabil dan tidak terjamin, seperti terjadinya peperangan, kerusuhan, pemberontakan, dan sejenisnya maka tentu saja akan membuat negara-negara lainnya merasa takut jika melakukan perdagangan dengan negara tersebut. Karena kondisi ini lah membuat mereka lebih baik untuk beralih ke negara dengan keamanan yang lebih terjamin. Dengan kondisi keamanan yang baik, maka tentu saja akan membuat transaksi perdagangan semakin meningkat. (baca juga: Bentuk Penyimpangan Sosial)

10. Kualitas Barang Yang Diperjual Belikan Buruk

Sponsors Link

Kualitas sebuah barang juga tentu akan menentukan kesuksesan dari perdagangan internasional. Jika produk yang diperjual belikan memiliki kualitas yang cukup buruk, tentunya akan kalah jika harus bersaing dengan produk lainnya dengan kualitas yang cukup baik. Hambatan perdagangan internasional ini berkaitan dengan rendahnya sumber daya manusia di sebuah negara, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk itu penting untuk sebuah negara dalam mengupayakan agar kualitas tenaga kerja di dalam negara dapat meningkat, sehingga nantinya tidak kalah bersaing dengan produk-produk lainnya dengan kualitas yang terbaik. Sehingga produk yang ada di dalam negerti dapat bersaing di kancah internasional. (baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia)

11. Kebijaksanaan Impor Di Setiap Negara

Setiap negara tentu ingin agar dapat melindungi hasil dari produksi negaranya sendiri. Tidak ada negara yang menginginkan jika produk-produknya tersaingi dengan produk lainnya yang berasal dari luar negeri. Untuk itu tentunya setiap negara memiliki kebijakan tersendiri agar dapat melindungi barang-barang yang diproduksi dari dalam negeri, termasuk kebijakan mengenai tarif impor. (baca juga: Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi)

Bila pemerintah negara tersebut memberlakukan tarif impor yang tinggi maka tentunya barang impor akan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga dari produk dalam negeri, sehingga hal ini akan membuat masyarakat jadi kurang tertarik membeli barang-barang impor. Secara tidak langsung, hal ini tentunya akan menjadi penghambat negara lainnya yang ingin melakukan perdagangan. (baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional)

12. Nilai Tukar Mata Uang Yang Terus Berubah-Ubah

Hambatan lainnya pada perdagangan internasional adalah nilai tukar mata uang yang terus menerus berubah setiap saat. Ketidakstabilan dari nilai tukar mata uang ini tentu saja membuat pedagang internasional mengalami kesulitan dalam menentukan harga dari produk yang diperjual belikan. Tidak hanya pihak pengimpor saja yang mengalami kesulitan, kesulitan ini juga dirasakan oleh pihak pengekspor dikarenakan membuat proses permintaan dan penawaran barang menjadi lebih rumit. (baca juga: Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional)

Tentu saja setiap perdagangan internasional yang dilakukan antar negara akan memberikan manfaat masing-masing, adapun manfaat perdagangan internasional bagi sebuah negara adalah:

  • Memperoleh devisa, jika sebuah negara menjual komoditas tentu saja akan didapatkan mata uang asing untuk pembelian barang tersebut. Mata uang asing ini lah yang dinamakan sebagai devisa. Dengan adanya devisa tentu saja negara memiliki keuntungan. (baca juga: Ciri Ciri Negara Maju)
  • Memperluas peluang kerja, dengan kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan tentu bisa menjadi peluang kerja yang bagus bagi masyarakat yang ada di negara tersebut.
  • Dapat menstabilkan harga-harga barang yang ada di negara tersebut. Hal ini dikarenakan permintaan pasar terpenuhi dengan barang-barang yang diimpor dari negara lainnya. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)
  • Meningkatkan kualitas konsumsi. Perdagangan interbasional bisa memacu perkembangan industri di dalam negeri demi meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya sehingga nantinya dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri. (baca juga: Ciri-Ciri Kapitalisme)
  • Meningkatkan pengetahuan serta teknologi. Hal ini dikarenakan untuk menggunakan produk-produk dari luar negeri tentu saja anda membtuuhkan pengetahuan dan ketrampilan tertentu. Sehingga hal ini lah yang membuat pengetahuan serta teknologi menjadi meningkat. (baca juga: Faktor Perubahan Sosial)

Nah itu tadi beberapa hambatan perdagangan internasional yang bisa saja terjadi. Tentu saja setiap hambatan yang ada memiliki solusinya masing-masing. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Sponsors Link
, , , ,
Post Date: Saturday 22nd, July 2017 / 05:07 Oleh :
Kategori : Pendidikan