Sponsors Link

30 Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk dan Dampaknya

Sponsors Link

Kita tentu sudah sering mendengar istilah dinamika penduduk, tapi tahukah Anda pengertian dari istilah dinamika penduduk? Dilihat dari artii katanya, dinamika berasal dari kata dinamis yang berarti perubahan atau terus berubah sedangkan penduduk mengandung makna sekelompok individu yang menempati tempat atau daerah tertentu. Dengan kata lain, dinamika penduduk adalah suatu perubahan dari keadaan atau kondisi penduduk Indonesia.

ads

Kondisi kependudukan disuatu daerah tentu saja tidak statis melainkan dinamis karena dalam jangka tertentu pastilah terjadi perubahan, dalam hal ini perubahan jumlah kependudukan. Jika dinamika penduduk melonjak tinggi dan tidak diikuti dengan pertumbuhan dalam bidang lainnya seperti ekonomi atau pendidikan dan kesehatan, pastinya sumber daya manusia hasil dinamika penduduk akan berkualitas buruk. Hal ini adalah salah satu masalah negara berkembang yang dialami Indonesia dari tahun ke tahun.

Pengaruh Dinamika Penduduk Indonesia

Untuk itu, perlu ada pencegahan terjadinya lonjakan dinamika penduduk yang tidak sesuai dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi di Indonesia dan bidang penunjang kualitas sumber daya manusia lainnya. Pencegahan tersebut dimulai dari mengedintifikasi faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk agar dapat ditangani dari awal. Berikut penjelasannya:

1. Angka Kelahiran

Angka kelahiran atau natalis adalah angka yang menunjukkan berapa banyak jumlah bayi yang lahir untuk setiap 1000 penduduk setiap tahunnya. Jika dirumuskan, angka kelahiran = (jumlah bayi yang lahir dalam 1 tahun / 1000 penduduk). Bayi yang meninggal sesaat setelah dilahirkan tidak masuk dalam hitungan angka kelahiran. Untuk menentukan angka kelahiran termasuk tinggi atau tidak, maka dibuat ketentuan sebagai berikut:

  • Angka kelahiran > 40 jiwa per tahun tergolong angka kelahiran tinggi
  • Angka kelahiran 30 < x jiwa < 40 per tahun tergolong angka kelahiran sedang
  • Angka kelahiran < 30 jiwa per tahun tergolong angka kelahiran rendah

Angka kelahiran yang tinggi baiknya diimbangi dengan jumlah migrasi pendatang dan angka kematian yang lebih tinggi, sedangkan angka kelahiran yang rendah baiknya diimbangi dengan jumlah migrasi pendatang dan angka kematian yang lebih rendah agar tercipta kondisi yang seimbang dalam. Dengan demikian cara mencegah urbanisasi yang sedang diusahakan pemerintah dapat ikut diterapkan.

Faktor yang mempengaruhi angka kelahiran antara lain adalah hal-hal berikut:

  1. Perkawinan di usia muda
  2. Anak dianggap sebagai penentu status sosial
  3. Anak laki-laki paling diharapkan sebagai penerus keturunan
  4. Pengertian kehadiran anak dalam rumah tangga sebagai pembawa rezeki
  5. Pelaksanaan program pemerintah Keluarga Berencana (KB)
  6. Penggunaan alat pencegah kehamilan (alat kontrasepsi)
  7. Tingkat pendidikan penduduk di suatu daerah
  8. Status pekerjaan pasangan
  9. Peningkatan angka wanita karir
  10. Penundaan perkawinan untuk alasan pendidikan maupun pekerjaan

Dengan mengetahui faktor-faktor diatas, kita dapat memperkirakan tindakan apa yang harus diambil oleh pemerintah maupun masyarakat dalam mencegah dinamika angka kelahiran yang tidak terkontrol. Jika disuatu tempat angka kelahirannya terlalu rendah diikuti dengan angka kematian dan jumlah imigran yang juga rendah, faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan angka kelahiran bisa dimunculkan, begitu juga sebaliknya. Jika disuatu tempat angka kelahirannya terlalu tinggi diikuti dengan sedikitnya angka kematian dan jumlah imigran yang datang di daerah itu, faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan angka kelahiran bisa diusahakan.

Sponsors Link

Ada baiknya jika angka kelahiran diikuti dengan pemantauan kesehatan ibu dan bayi selama masa kehamilan. Hal ini penting karena kesehatan ibu dan bayi dapat mempengaruhi salah satu faktor penting mengenai kependudukan yaitu kualitas sumber daya manusia. Jika sejak dalam kandungan bayi sudah menunjukkan tanda-tanda abnormal disertai dengan gangguan psikologis dari sang ibu, pemerintah dapat memperkirakan berapa tingkatan usaha pengembangan dalam bidang pendidikan dan kesehatan untuk mengakomodasi ibu dan bayi tersebut agar tetap bisa menjadi sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas dikemudian hari.

2. Angka Kematian

Angka kematian atau mortalis adalah angka yang menunjukkan berapa banyak jumlah kematian untuk setiap 1000 penduduk di suatu daerah setiap tahunnya. Jika dirumuskan, angka kematian = (jumlah kematian dalam 1 tahun / 1000 penduduk). Untuk mengetahui jumlah kematian tergolong tinggi atau rendah dapat melakukan perhitungan kasar dengan rumus angka kematian diatas dengan patokan hasil sebagai berikut:

  • Angka kematian > 20 jiwa per tahun tergolong angka kematian tinggi
  • Angka kematian 10 < x jiwa < 20 per tahun tergolong angka kematian sedang
  • Angka kematian < 10 jiwa per tahun tergolong angka kematian rendah

Angka kematian yang tinggi berdampak buruk pada lingkungan daerah karena secara otomatis sumber daya manusianya sedikit sehingga lahan di daerah dengan angka kematian tersebut tidak dapat diolah. Langkah terbaik dan tercepat untuk mengatasi angka kematian yang tinggi yaitu dengan mendatangkan imigran sebagai pekerja di daerah tersebut.

ads

Selain itu perencanaan program kenaikan angka kelahiran juga perlu dijalankan, namun hal itu akan memakan waktu lama karena butuh bertahun-tahun untuk seorang bayi bisa mencapai usia produktif sehingga bisa berguna sebagai sumber daya manusia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak atau sedikitnya angka kematian:

  1. Faktor usia (Penduduk usia > 50 tahun lebih banyak dibandingkan dengan jumlah remaja dan pemuda di suatu daerah)
  2. Perbandingan gender di suatu daerah. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin seseorang dengan ekspektasi usianya. Rata-rata perempuan hidup lebih lama dari laki-laki.
  3. Pekerjaan. Orang dengan profesi yang beresiko tinggi, misalnya tukang listrik atau pemadam kebakaran, memiliki ekspektasi usia yang lebih rendah dibandingkan orang dengan profesi yang tingkat resikonya lebih rendah
  4. Fasilitas kesehatan yang tidak memadai
  5. Gizi buruk karena ketersedian makanan sehat tergolong rendah
  6. Kesadaran rendah akan pentingnya kesehatan
  7. Bencana alam yang menyebabkan kenaikan drastis angka kematian seperti tsunami, gunung meletus atau longsor
  8. Jumlah lahir mati
  9. Kondisi alam yang ekstrim, misalnya musim panas atau musim hujan berkepanjangan yang mematikan sumber pangan sehingga terjadi kelaparan
  10. Terjadi peperangan
  11. Munculnya wabah penyakit dengan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan

3. Migrasi

Migrasi atau perpindahan penduduk adalah salah satu macam-macam mobilitas sosial yang mempengaruhi banyak tidaknya jumlah penduduk disuatu daerah. Adanya migrasi atau munculnya imigran bertindak sebagai penyeimbang dari angka kelahiran dan angka kematian dalam faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk di suatu daerah.

Kebutuhan kehadiran imigran dalam suatu daerah dapat ditentukan dengan patokan sebagai berikut:

  • Angka kelahiran rendah diikuti dengan angka kematian rendah membutuhkan jumlah imigran yang secukupnya; tidak banyak, tapi tidak ada juga tidak masalah.
  • Angka kelahiran rendah diikuti dengan angka kematian tinggi membutuhkan jumlah imigran yang banyak; lama kelamaan sumber daya manusia untuk mengolah lahan di daerah tersebut akan habis.
  • Angka kelahiran tinggi diikuti dengan angka kematian tinggi membutuhkan jumlah imigran yang secukupnya; tidak banyak, tapi tidak ada juga tidak masalah.
  • Angka kelahiran tinggi diikuti dengan angka kematian rendah kalau bisa tidak ada imigran sama sekali; tambahan imigran sebagai penduduk di daerah tersebut dapat mengakibatkan kenaikan jumlah penduduk yang tidak merata.

Migrasi dalam bentuk apapun, entah itu emigrasi, imigrasi, urbanisasi, transmigrasi ataupun remigrasi, tidak akan membawa dampak negatif jika jumlahnya disesuaikan dengan angka kelahiran serta kematian dari suatu daerah. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan fasilitas umum, pendidikan, kesehatan dan kegiatan ekonomi yang berlangsung di suatu daerah mampu mencukupi kebutuhan pokok setiap individu yang menetap di daerah tersebut.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya migrasi:

  1. Harapan untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik dari yang ada di tempat asal.
  2. Kebanggan bagi diri sendiri dan keluarga yang anggotanya bisa hidup di tempat yang lebih baik/terkenal dari tempat asal.
  3. Terjadi bencana alam di tempat asal sehingga pindah ke tempat lain untuk mengungsi atau menghindari kejadian yang sama di masa yang akan datang.
  4. Keterbatasan lapangan pekerjaan di daerah asal.
  5. Tempat tujuan migrasi dinilai memiliki fasilitas umum seperti pendidikan, jaminan kesehatan, transportasi maupun kesediaan kebutuhan pokok yang lebih lengkap dari daerah asal.
  6. Tuntutan pekerjaan yang menugaskan seseorang untuk beroperasi di daerah tertentu sehingga seluruh keluarga juga ikut pindah.
  7. Pengabdian masyarakat yang dilakukan orang dengan kelebihan mereka baik secara ilmu pengetahuan atau materi yang bertujuan untuk membangun daerah tujuan dengan cara menetap disana.
  8. Ikatan pernikahan dua orang dari asal yang berbeda yang mengharuskan salah satu untuk ikut menetap di tempat asal pasangannya.
  9. Kebutuhan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, misalnya daerah asal tidak memiliki universitas sehingga harus migrasi ke daerah lain.
Sponsors Link

Dinamika penduduk tidak hanya melulu tentang pertumbuhan jumlah penduduk saja, namun juga penurunan jumlah penduduk. Dalam satu daerah tidak baik jika jumlah penduduknya terlalu banyak, tidak baik juga jika terlalu sedikit. Harus ada keseriusan dalam menjaga keselarasan tiga faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk seperti yang sudah dijelaskan diatas, termasuk di dalamnya ada 30 faktor.

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Tertinggi

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat terjadi karena antara angka kelahiran dan jumlah penduduk yang datang bermigrasi di suatu daerah tidak dapat terkontrol sehingga terjadi kenaikan yang tidak bisa diaatasi. Dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi sebagai berikut:

Penurunan drastis jumlah penduduk dipengaruhi oleh tingginya angka kematian dan jumlah penduduk yang keluar dari suatu daerah untuk bermigrasi ke daerah lain. Hal ini biasanya terjadi karena adanya bencana alam atau wabah penyakit yang menyerang suatu daerah secara tiba-tiba. Dampak dari penurunan drastis jumlah penduduk di suatu daerah sebagai berikut:

  • Lahan terbengkalai
  • Kekurangan sumber daya manusia
  • Pemerataan tidak terwujud
  • Menghambat kegiatan ekonomi terutama manfaat kegiatan ekspor dan impor di daerah tersebut
  • Memungkinkan terjadi monopoli kekuasaan

Disinilah titik dimana dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat agar dinamika sosial yang dapat menjadi penyebab terjadinya kepadatan penduduk ini bisa dikontrol bersama-sama. Baiknya kita sebagai masyarakat yang terdidik untuk bahu membahu mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Semoga informasi dari artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Saturday 28th, October 2017 / 03:45 Oleh :
Kategori : Pendidikan