8 Faktor Penghambat Perdagangan Internasional yang Perlu Diketahui

Perdagangan Internasional merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan penduduk dalam negara dengan penduduk negara lain dengan mengedepankan kesepakatan bersama. Pada prinsipnya, tidak ada satupun negara yang dapat memenuhi semua kebutuhan warganya.

Hal ini sebagian disebabkan oleh faktor hambatan perdagangan internasional. Adanya kebutuhan ini menyebabkan negara tersebut melakukan kerjasama komersial dengan negara lain. Inilah yang disebut perdagangan internasional.

Masalah populasi dapat terjadi antara individu (individu dan individu), antara individu dan pemerintah, atau antara pemerintah di satu negara dan pemerintah di negara lain. Dilihat dari sejarahnya, perdagangan internasional sudah ada sejak abad ke-19.

Namun kegiatan perdagangan internasional tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar dan terdapat beberapa kendala dan jenis kebijakan perdagangan internasional yang berbeda tiap negara. Di sisi lain, ada hambatan yang terjadi berikut daftarnya.

• Organisasi Ekonomi di Wilayah Tertentu

Hambatan perdagangan internasional lainnya muncul karena perdagangan bersifat khusus atau terbatas pada negara-negara anggota anggota organisasi. Dengan demikian, negara asing dengan kualitas produk yang baik tidak dapat menjual produknya ke negara-negara anggota tersebut.

Dan sebaliknya. Ini adalah beberapa faktor penghambat perdagangan internasional. Setiap elemen tentu memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing.

• Keamanan Setiap Negara

Keamanan merupakan faktor penting bagi keberhasilan perdagangan internasional. Hal ini karena keamanan memiliki pengaruh yang besar dalam membangun hubungan kerjasama dan menjadi keuntungan perdagangan internasional.

Orang takut berdagang jika negara tidak aman. Perhatian khusus diberikan pada keamanan. Oleh karena itu, para pelaku perdagangan internasional ini hanya memilih negara-negara yang memiliki keunggulan ekonomi, politik, dan non-konflik.

Masalah sistem pembayaran tidak hanya menjadi hambatan sensitif terhadap perdagangan internasional, tetapi juga keadaan negara yang bersangkutan jika tidak dijelaskan terlebih dahulu.

Karena tidak bisa dipungkiri negara-negara yang bekerjasama dengan kita dalam ekspor impor, politik dan bidang lainnya pasti akan mempertimbangkannya. Ketahui juga contoh barang ekspor impor.

Mereka cenderung menghindari negara-negara yang berkonflik atau dengan sistem keamanan yang agak cacat. Dengan kata lain, keadaan suatu negara mempengaruhi kepercayaan negara lain terhadapnya.

• Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Tentu saja, dari sudut pandang keuangan setiap negara memiliki nilai mata uang sendiri. Hal ini terjadi tanpa disadari dapat menjadi salah satu faktor penghambat perdagangan internasional. Tidak banyak partai politik yang mempermasalahkan hal ini, tetapi perbedaan mata uang ini menjadi perhatian banyak negara.

Negara-negara yang menjual produknya ke negara lain seringkali memerlukan pembayaran dengan mata uang sendiri dari negara pembeli, terutama pada saat melakukan kegiatan ekspor.

Meskipun ini masalah kecil, tapi dapat mempengaruhi perubahan NPV yang dimiliki oleh negara, dan tentu saja jika ada perbedaan nilai yang cukup antara mata uang, permintaan tersebut sebenarnya menyebabkan kerugian.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut sebaiknya disepakati sistem pembayaran antar pihak sebelum melakukan kegiatan impor/ekspor agar tidak tanggung-tanggung.

• Adanya Kebijakan Impor dari Dalam Negeri

Setiap negara akan menjamin perlindungan terhadap barang yang diproduksi. Mereka tidak ingin produknya bersaing dengan produk negara lain. Namun, ketika tarif impor menjadi tinggi, impor menjadi lebih mahal daripada produk dalam negeri, dan minat terhadap produk impor berkurang. 

Tentunya setiap negara memiliki faktor penghambat perdagangan internasional serta kebijakan dan aturan tersendiri mengenai operasional dan kegiatannya, salah satunya berkaitan dengan perdagangan internasional ini.

Padahal kebijakan perdagangan antara satu negara dengan negara lain tidak menjadi kendala atau masalah jika kedua negara yang ingin bekerjasama menyepakati kebijakan yang ada sehingga menjadi faktor pendorong perdagangan internasional.

Sebaliknya, jika kebijakan suatu negara dianggap terlalu memberatkan atau terlalu kompleks untuk diterima, para pihak yang berusaha menjalin kerja sama dapat mempertimbangkan kembali masalah tersebut dan kerja sama dapat tertunda.

Kebijakan yang terkait dengan perdagangan internasional ini seringkali mencakup kebijakan yang berkaitan dengan proses administrasi, pengaturan sistem pembayaran, dll.

• Ada Konflik Besar di Suatu Negara

Faktor penghambat perdagangan internasional lainnya yakni adanya konflik negara. Konflik dalam hal ini mengacu pada situasi politik internal seperti kerusuhan etnis, perang, dan kudeta. Risiko keamanan yang tidak aman mempengaruhi proses jual beli.

• Pembayaran Antarnegara Sulit dan Beresiko

Namun ini kembali lagi ke masing-masing negara, dengan beberapa negara lebih responsif terhadap aturan dan pedoman dan yang lain cenderung lebih kompleks dan tidak menguntungkan. Pembayaran lintas batas yang sulit dan berbahaya.

Saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor biasanya memiliki masalah dengan pembayaran. Pembayaran langsung menghadapi kesulitan dan risiko. Oleh karena itu, banyak negara pengekspor enggan menerima pembayaran tunai, biasanya melalui kliring internasional atau wire transfer, atau letter of credit.

• Kualitas Sumber Daya yang Buruk

Tingkat pendidikan mempengaruhi kualitas produksi. Kekurangan sumber daya manusia (SDM) juga dapat mempengaruhi kualitas hasil produksi. Sebuah negara dengan barang inferior akan kesulitan bersaing dengan barang-barang berkualitas lebih baik dari negara lain.

• Birokrasi yang Membosankan

Semua kegiatan impor dan ekspor harus melalui birokrasi pemerintah. Semakin kompleks birokrasi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan impor dan ekspor. Akibatnya, kepercayaan penjual dan pembeli berkurang hingga aktivitas perdagangan terhambat.

Faktor penghambat perdagangan internasional di setiap negara berbeda-beda. Sehingga untuk langkah penanganan pun menyesuaikan dengan kondisi negara masing-masing.