Sponsors Link

Dampak Globalisasi Terhadap Kearifan Lokal yang Perlu dipahami

Sponsors Link

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi melalui pertukaran pandangan dunia, produk, ide, dan aspek budaya lainnya. Globalisasi juga bisa dikatakan menyebarkan pengaruh ilmu pengetahuan dan budaya ke setiap sudut dunia, dan dapat dikatakan bahwa batas-batas yang jelas dari suatu negara tidak lagi jelas. Ketergantungan antara satu negara  dengan negara lain.

ads

Tanpa disadari, globalisasi memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Globalisasi juga memberikan dampak pada setiap negara dengan kebudayaannya yang ada. Yang akan dibahas kali ini adalah bagaimana dampak globalisasi terhadap kearifan lokal. Apakah globalisasi itu berpengaruh baik atau malah lebih banyak berpengaruh buruk? Yuk disimak lebih lanjut penjelasannya.

Dampak Positif Globalisasi terhadap Kearifan Lokal

Setiap peristiwa pastinya memiliki dampak positif juga bagi lingkungannya. Berikut akan dibahas dampak positif globalisasi terhadap kearifan lokal. Yuk dibaca sobat!

  • Kemajuan teknologi dan pengalaman ilmu 
  • Kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk memperoleh informasi dengan cepat, bahkan dari berbagai daerah dan negara
  • Memotivasi kita untuk hidup  lebih giat  dalam bekerja
  • Kalian dapat menjual produk lokal  ke luar negeri
  • Peningkatan devisa negara karena  kegiatan ekspor.

Dampak Negatif Globalisasi terhadap Kearifan Lokal

Selain memiliki dampak positif, globalisasi juga tentunya memiliki dampak negative yang perlu dicegah oleh kita sebagai warga negara Indonesia. keragaman budaya yang sangat melimpah perlu dijaga dan terus di lestarikan tanpa mengubah adat istiadat yang ada. Dampak negatif utamanya adalah turunnya nilai budaya daerah.

Dampak negatif lainnya adalah masyarakat menjadi individu yang individualistis dalam masyarakat dan rasa solidaritasnya berkurang. Karena sifatnya yang individualistis, masyarakat  mengutamakan kepentingan individu di atas kepentingan bersama. Selain sifat individualistis, ketimpangan sosial juga terjadi pada mereka yang tertinggal dan tidak mampu mengikuti arus globalisasi.

Selain itu, dampak yang terjadi dari globalisasi adalah Perubahan pola hidup hingga dapat melupakan bahkan menghilangkan unsur budaya lokal. Seiring berkembangnya era globalisasi, perubahan gaya hidup masyarakat mulai kehilangan budaya lokal. Hal ini terlihat dari bukti perubahan gaya hidup masyarakat. Ada masyarakat di Indonesia yang tertarik pada perilaku hedonistik, konsumtif dan materialistis, membatasi kemampuan mereka untuk menabung  dan mengabaikan kebutuhan masa depan. Tidak hanya itu, pesta pora dan bullying juga terjadi akibat efek globalisasi. Perilaku ini tidak patut dicontoh karena dapat mempengaruhi pikiran korban  bullying.

4 dampak negative dari globalisasi lainnya yang dapat diringkas, yaitu:

Lunturnya nilai-nilai kearifan lokal

Dampak globalisasi dapat dengan mudah  menyebar secara positif dan negatif, tidak tersaring dan tidak terbendung oleh berbagai media informasi, dan  dikhawatirkan mulai menggerus budaya bangsa, khususnya budaya lokal. Akibat tergerusnya budaya lokal Indonesia, bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya, dan jati diri keindonesiaan mulai tercabik-cabik dan mulai hilang.

Saat ini, masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa masih sedikit masyarakat yang menanamkan nilai-nilai lokal, terutama di kalangan generasi muda. Akibatnya, banyak anak muda yang tidak berada di jalur yang benar dan  bangga mengikuti gaya hidup Eropa daripada gaya mereka sendiri

Kurangnya penghargaan terhadap budaya bangsa

Kebanggaan dan minat terhadap perlindungan budaya belum mengakar dengan baik pada generasi muda Indonesia saat ini. Mereka tidak terlalu tertarik untuk mempelajarinya. Mereka lebih tertarik mempelajari budaya asing. Salah satu faktornya adalah minimnya informasi tentang kekayaan masyarakat Indonesia.  Indonesia memiliki tujuh situs warisan budaya, tiga di antaranya merupakan Situs Warisan Dunia.

Lebih bangga menggunakan produk bangsa lain

Sepertinya telah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Indonesia sepertinya terlanjur menjadi “pemuja” produkproduk luar negeri. Kita cenderung lebih bangga terhadap produk orang lain daripada produk anak bangsa sendiri. Dan yang semakin memprihatinkan adalah, upaya untuk memuja produk luar negeri sepertinya ditanamkan melalui berbagai cara, berbagai media. Orang-orang yang lahir di era 70 atau 80an tentu familiar dengan lagu dari mendiang Gombloh berjudul Anak Singkong, dimana salah satu bait syairnya berbunyi, “sepatumu dari Italy… Kau bilang demi gengsi, semua serba luar negeri…”. Ketika mendengar lagu ini, secara tidak sengaja, kita sedang menanamkan pemahaman ke dalam pikiran kita bahwa produk sepatu Italy lebih berkualitas dari produk sepatu kita. Saat menggunakan produk luar, berarti kita juga lebih dihormati daripada saat menggunakan produk lokal, dan kita malu menggunakan produk anak kita.

Kita harus mencintai produk lokal karena itu berarti bangga menggunakan produk sendiri.

Memandang rendah nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal

Sebagai warga negara Indonesia dengan pengaruh globalisasi yang sangat luar biasa, banyak sekali generasi muda yang bahkan masih menganggap dan memandang emeh dari nilai-nilai kebudayaan yang luhur.

Lalu Bagaimana Solusinya?

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai dampak negative dari globalisasi, yuk disimak!

  • Pembelaan dalam bidang sosial budaya sangat diperlukan
    Kita butuh pembelaan di bidang sosial budaya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengecualikan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Masyarakat perlu bisa menilai pro dan kontra dari datangnya budaya asing. Anda dapat belajar dalam kehidupan sehari-hari Anda dengan memasukkan pengaruh positif dari budaya asing. Budaya asing yang berdampak negatif  tidak boleh ditindas oleh masyarakat Indonesia karena juga dapat mempengaruhi budaya lokal.
  • Berusaha untuk menanamkan kebanggaan dalam budaya lokal kit
    Di tengah arus globalisasi, ada banyak cara  untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal. Untuk menanamkan kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya lokal, kita perlu menjelaskan pentingnya budaya lokal  sejak dini. Orang perlu mempelajari sejarah dan nilai-nilai budaya untuk memahami pentingnya budaya lokal. Pemerintah juga dituntut untuk berperan dalam kebijakan budaya. Dengan demikian, masyarakat dapat memelihara dan melestarikan budaya lokal dengan baik untuk meningkatkan eksistensi budaya nasional.

Sponsors Link
,
Post Date: Saturday 04th, June 2022 / 03:45 Oleh :
Kategori : Ekonomi