Sponsors Link

5 Contoh Dekadensi Moral di Indonesia Saat Ini

Sponsors Link

Apa itu Dekadensi Moral?

ads

Dekadensi berasal dari kata dekaden yang berarti keadaan merosost atau mundur suatu moral atau akhlak. Dengan kata lain, dekadensi moral merupakan bentuk-bentuk perubahan sosial atau suatu kondisi moral yang jatuh, jauh dari ciri-ciri kelompok sosial, kondisi merosot, kemunduran yang sementara ataupun kemrosostan yang berlangsung terus menerus baik itu sengaja atau tidak disengaja dimana kemunduran ini sulit untuk dikembalikan atau diarahkan seperti keadaan sebelumnya.

Dekadensi Moral Saat Ini

Fenomena dekadensi moral saat ini sangat menarik untuk diteliti. Dewasa ini berbagai macam kemajuan teknologi sangat berkembang pesat. Budaya dari luar yang terkadang tidak sesuai dengan kondisi penduduk Indonesia masuk tanpa disaring. Sehingga hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi moral dan perilaku masyarakat umumnya dan remaja pada khususnya. Pengaruh dekadensi moral ini tak jarang selalu mengarah ke hal-hal yang tidak baik. Setiap harinya mereka selalu terkontaminasi oleh berbagai tayangan kurang mendidik di televisi ataupun media internet. Pengawasan dan bimbingan yang luput dari orang tua saat mereka asyik mengakses informasi di televisi dan internet harusnya menjadi sebuah perhatian. Bahkan yang lebih parah lagi, terkadang bahkan sering remaja sekarang tidak mengetahui budaya daerah mereka sendiri. Justru mereka lebih hafal dan tertarik terhadap budaya luar seperti budaya korea aau k-pop yang populer di telinga mereka. Hal-hal kecil semacam ini harusnya menjadi perhartian penting Pemerintah sebab masalah ini jauh dari bentuk hubungan sosial yang baik tetapi dapat membuat remaja kehilangan rasa nasionalisme terhadap bangsanya sendiri. Dekadensi moral seperti ini biasanya dimulai dari hal kecil misalnya mengikuti gaya berpakaian, cara berbicara bahkan tradisi yang jelas-jelas tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Selain contoh yang sudah dijelaskan, berikut adalah beberapa contoh dekadensi moral yang terjadi di masyarakat :

  1. Pergaulan Bebas

Derasnya arus globalisasi jaman sekarang begitu membawa dampak yang sangat signifikan, baik itu dampak positif maupun negatif. Akan baik akibatnya jika dampak tersebut adalah dampak positif sebab hal ini tak akan merusak datau menyebabkan dekadensi moral remaja. Namun bagaimana bila dampak yang dibawa adalah bentuk negatif? Hal inilah yang menjadi bahan perhatian karena menyebabkan terjadinya dekadensi moral remaja saat ini. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari hari ke hari menjadi wadah empuk bagi remaja dalam mengakses berbagai hal yang bersifat bebas. Suatu informasi tabu, hanya untuk pribadi dan terbatas pada kelompok tertentu, kini malah mudah untuk diakses dan menjadi ajang konsumsi publik. Seperti contohnya, maraknya situs-situs pornografi yang mudah dikases oleh pelancong internet. Di satu sisi penggunaan internet memang membawa dampak baik bagi remaja sebab remaja juga dapat menggali berbagai ilmu pengetahuan dan informasi bermanfaat.

Namun, di sisi lain internet juga dapat memberikan sisi negatifnya yakni dengan menyediakan situs-situs yang tidak layak dan tidak patut untuk ditonton seseorang di usia remaja. Dekadensi moral akibat penggunaan internet adalah seks bebas yang terjadi di kalangan remaja saat ini. data yang dikutip dari berbagai sumber terutama dari Komisi Perlindungan Anak mengungkapkan bahwa sebagain besar remaja SMP sudah tidak perawan dan pernah melakukan aborsi. Fenomena seks bebas ini ternyata telah menyebar di seluruh kota dan desa kaya dan miskin, melakukan hubungan seks dengan menggunakan alat kontrasepsi di rumahnya sendiri. Kejadian ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya salah menginterpretasikan makna cinta dan hubungan dengan lawan jenis, minimnya pengawasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap pergaulan anaknya, tayangan televisi yang tidak mendidik serta mudahnya anak untuk mengakses konten video porno di internet. Selain seks bebas, pelegalan tempat hiburan malam di kota-kota besar juga menjadi ajang penjerumusan dekadensi moral remaja yang harus kita hadapi remaja di jaman ini.

Sponsors Link

  1. Pencabulan dan Pemerkosaan

Selain seks bebas, dekadensi moral seperti perncabulan dan pemerkosaan saat ini juga sering terjadi. Berbagai sumber mengutip bahwa banyak sekali anak-anak remaja yang menjadi korban pencabulan atau pemerkosaan dan ironinya pelaku pemerkosaan kebanyakan adalah orang yang dikenal seperti sauadara dekat bahkan anggota keluarga sendiri seperti teman, orang tua tiri, majikan atau guru. Modus terjadinya jenis dekadensi moral ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah faktor pemaksaan, video porno, perkenalan, hubungan pacaran dan bujuk rayu. Ditambahkan lagi kasus pemerkosaan dan pencabulan ini terjadi di daerah yang justru mempunyai prestasi pertumbuhan ekonomi yang bagus dan relatif tinggi daripada daerah lain.

Peningkatan kasus dekadensi moral seperti pencabulan atau pemerkosaan ini harusnya menjadi perhatian yang serius bagi Pemerintah, lembaga hukum dan seluruh elemnm masyarakat. Pencegahan kejadian tersebut haruslah digalakkan sejak dini mulai dari meningkatkan kesadaran diri sendiri serta pengawasan dari berbagai pihak seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor penyebabnya juga dapat disebabkan oleh keadaan ekonomi. Kemiskinan yang dialami dapat meningkatkan stress seseorang sehingga bentuk pelampiasannya sering tidak wajar. Selain itu kurangnya pengawasan dari Pemerintah dan efek yang diberikan kepada pelaku relatif ringan membuat kasus pelecehan dan pemerkosaan ini meningkat setiap harinya.

  1. Korupsi
ads

Kasus korupsi termasuk kejahatan yang luar biasa sebab dari hari ke hari kasus ini bukan malah berkurang namun semakin merajalela. Para kepala daerah yang harusnya dapat mempertanggung jawabkan amanah yang diberikan malah berusaha menyelewengkannya. Mereka yang harusnya memperjuangkan hak rakyat malah sibuk memperkaya diri sendiri. Tranparency Internatioan (TI) bahkan merilis dari 177 negara di tahun 2013 saja, Indonesia menduduki peringkat 64 sebagai negara terkorup di dunian dengan skor 32. Sedangakn Singapura berada di posisi 173 dengan skor 86 dan Malaysia berada di posisi 125 dengan skor 50.

Negara paling beersih dari korupsi ditempati oleh Denmark, Selandia Baru, Finlandia dan Swedia, sedankan negara paling terkorup adalah Afganistan, Somalia, Korea Utara dan Sudan. Melihat kenyataan ini secara otomatis menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara yang masih harus berjuang melawan perilaku korupsi. Sudah dapat dipastikan negara akan kesulitan untuk maju apabila pejabatnya masih sering melakukan korupsi. Pejabat hanya diam duduk manis, sambil mencari dan menyusun rencana untuk menggelembungkan dana, merebut kursi kejayaan lalu sibuk melakukan pembelaan saat kejahatan sudah tekuak dan posisi sedang diambang kehancuran. Oleh karena itu, dengan penanaman mental yang baik sebelum duduk menjadi seorang pejabat dan penanaman budaya non korupsi sejak usia dini harusnya dapat digalakkan sebagai langkah awal mencegah korupsi.

  1. Tawuran

Tawuran juga peristiwa dekadensi moral yang terjadi di jaman sekarang. Kegiatan ini sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya dimana hal yang melatarbelakangi kejadian tersebut adalah perkara-perkara kecil. Perkara yang melibatkan kontak fisik tersebut biasanya hanya disebabkan oleh kesalahapahamn seperti tidak mau memberi rokok atau ketersinggungan hal yang belum tentu benar. Perkara remeh inilah yang menjadi faktor penyulut api tawuran di antara para pelajar. Masalah kecil yang harusnya bukan menjadi masalah berubah menjadi masalah yang sangat besar. Dengan memenangi sebuah tawuran, mereka menganggap itu sebagai sebuah keberhasilan serta pembuktian eksistensi diri. Padahal bukan, bukan itu dampak yang mereka dapat. Ketika tawuran , mereka tidak lagi menggunakan akal sehat bahkan mereka menganggap hanya tawuran yang menjadi solusi pemecahan masalah yang mereka hadapi pada saat itu. Mereka tidak lagi memperdulikan akibat dari perilaku tawuran baik itu bagi diri mereka sendiri, keluarga, sekolah bahkan keadaan sosial mereka nantinya.

  1. Miras dan Narkoba

Betapa ngerinya melihat fakta remaja sekarang bahwa dari dua juta pengguna aktif narkoba dan miras, 90 persen diantaranya adalah para remaja. Selain korupsi, miras dan narkoba di kalangan remaja juga menjadi salah satu kejahatan yang luar biasa. Peredaran miras dan narkoba dari hari ke hari semakin tidak terbendungkan lagi. Peredaran dan penyebaran ini selalu mengalami peningkatan yang tajam. Indonesia benar-benar sedang menghadapi masalah yang sangat serius. Bagaimana akan maju negara kita apabila para generasi mudanya disuguhi dengan barang-barang yang dapat menyebabkan dekadensi moral seperti ini? Bisa, namun sulit untuk mencapainya. Remaja yang sudah mengalami kecanduan miras dan narkoba ini akan lebih sering murun.

Mereka juga akan tampak lebih emosi dari sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh zat adiktif yang terdapat pada miras dan narkoba. Selain itu para remaja yang kecanduan miras dan narkoba juga akan melakukan berbagai cara agar pasokan miras dan narkoba dapat selalu mereka dapatkan. Segala usaha akan dilakukan seseorang untuk memperoleh barang tersebut, walapun harus melalui banyak cara-cara yang tidak benar seperti melakukan pencurian dan pencopetan. Sudah jelas bukan selain merugikan diri sendiri, dekadensi moral akibat miras dan narkoba juga mempengaruhi keadaan sosial masyarakat sekitar. Perilaku tersebut membuat masyarakat menjadi sering lebih waspada.

Demikian contoh dekadensi moral yang terjadi sekarang ini. Kita dapat meminimalisir atau paling tidak mencegah dekadensi moral ini dengan memperkuat kekeluargaan, menggalakkan karakter building, memilih dan memilah proses interaksi sosial yang baik, peran pranata keluarga yang tepat  serta budaya yang masuk serta menanamkan ajaran moral dan islami yang kokoh diantara para remaja. Semoga kita dapat menambah wawasan pengetahuan kita khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan bermanfaat di kehidupan selanjutnya.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Wednesday 03rd, January 2018 / 05:17 Oleh :
Kategori : Pendidikan