Sponsors Link

7 Komponen Penginderaan Jauh

Sponsors Link

Penginderaan jauh merupakan pengukuran, akuisisi data suatu objek atau fenomena dengan sebuah alat tanpa adanya kontak fisik secara langsung dengan menggunakan objek jarak jauh seperti pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal dan lain sebagainya.

ads

Penginderaan jauh menjadi salah satu bentuk perkembangan teknologi di bidang fotografi. Adanya penginderaan jauh memudahkan para pengamat untuk mengkaji suatu objek yang sulit dijangkau seperti pengamatan teori pembentukan Bumi, luar angkasa, bawah laut, unsur cuaca dan iklim, jenis gunung berapi dan masih banyak lagi lainnya.

Dengan penggunaan penginderaan jauh ini, pengamatan-pengamatan yang seakan mustahil dilakukan oleh manusia dapat dengan mudah dilakukan dengan alat-alat canggih yang bisa dikendalikan jarak jauh.

Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah istilah serapan dari istilah Bahasa Inggris “remote sensing” yang berarti pengambilan atau pengontrolan suatu bidang tertentu secara lebih jelas. Dalam ilmu Geografi, istilah ini juga disebut dengan inderaja.

Menurut American Society of Photogrammetry, penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek fenomena yang dikaji.

Sejalan dengan pengertian di atas, penginderaan jauh adalah suatu cara untuk memperoleh informasi mengenai suatu objek yang dilakukan jarak jauh menggunakan sebuah alat tanpa secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut, misalnya pesawat, pesawat luar angkasa, satelit dan kapal.

Secara sederhana, penginderaan jauh ialah sebuah teknologi pemotretan yang dilakukan melalui udara. Seiring berkembangnya teknologi, alat-alat penginderaan jauh berkembang menjadi alat yang lebih canggih sehingga digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk memotret kondisi kesehatan tubuh manusia atau memonitor janin dengan ultrasonik.

Teknologi di bidang kesehatan ini disebut penginderaan medis. Selain difungsikan untuk kebutuhan medis, penginderaan jauh juga dimanfaatkan untuk pengamatan cuaca oleh Badan Meteorologi, sehingga cuaca dapat mengetahui terjadinya perubahan cuaca untuk mengantisipasinya.

Komponen Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh tidak terlepas dari penggunaan alat-alat khusus agar kinerjanya berjalan dengan lancar. Selain membutuhkan alat-alat tertentu, keberhasilan penginderaan jauh juga karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor inilah yang kemudian disebut dengan komponen yang terdapat dalam penginderaan jauh. Berikut ini daftar komponen-komponen penginderaan jauh lengkap beserta penjelasannya.

  • Sumber Tenaga

Sumber tenaga menjadi komponen pertama dan berperan penting dalam penginderaan jauh. Sumber tenaga ini berfungsi untuk alat-alat yang digunakan untuk memotret dalam penginderaan jauh, di mana alat-alat ini membutuhkan sumber tenaga untuk bisa menjalankan fungsinya. Dalam artian, suatu objek dapat terlihat karena ada cahaya yang dipantulkan dari sumber tenaga.

Sumber tenaga ini terbagi menjadi sistem pasif dan aktif. Sistem aktif menggunakan cahaya matahari dan bulan, sedangkan sistem pasif menggunakan tenaga buatan berupa elektromagnetik seperti cahaya lampu kamera.

Kegunaan sumber tenaga ini agar dapat diserap dalam bagian tertentu dari alat penginderaan jauh dan diubahnya menjadi energi, sehingga mampu beroperasi selama 24 jam penuh.

  • Atmosfer

Komponen yang kedua adalah atmosfer. Atmosfer berfungsi meneruskan cahaya atau gelombang elektromagnetik sehingga objek dapat dipantulkan kembali.

Sebab kondisi atmosfer menentukan seberapa dan seberapa banyak sumber tenaga yang bisa diserap. Apabila cuaca sedang mendung dan berawan, maka jumlah tenaga yang akan serap oleh alat inderaja akan semakin kecil.

  • Interaksi Antara Tenaga dan Objek

Selanjutnya ialah interaksi antara tenaga dan objek. Setiap objek yang akan difoto, tentu akan menghasilkan foto yang berbeda-beda. Secara umum, hasil foto yang berbeda ini dipengaruhi oleh kondisi atau karakter dari objek itu sendiri.

Objek yang memiliki daya pantul rendah karena sedikitnya sumber tenaga akan menghasilkan foto yang lebih gelap, begitu sebaliknya jika suatu objek memiliki cahaya pantul lebih banyak akan menampilkan foto yang lebih terang.

Sebagai contoh, ketika melakukan pengamatan pada gunung bersalju dan ingin memotretnya yang puncaknya tertutup oleh salju tetap akan mendapatkan hasil yang memuaskan karena salju memiliki daya pantul yang tinggi.

Sebaliknya, jika kamu ingin memotret gunung dengan puncaknya tertutup lahar, kamu harus menggunakan alat inderaja yang memiliki sumber tenaga tinggi karena lahar ini memiliki daya pantul rendah sehingga akan terlihat lebih gelap bila tanpa bantuan alat dengan tenaga yang tinggi.

  • Sensor

Sensor adalah alat perekam objek atau alat yang berguna untuk menangkap gambar suatu dengan resolusi spasial. Sensor ini juga berfungsi untuk menentukan lokasi jarak alat dengan objek sehingga kamu dapat menentukan seberapa dekat foto yang bisa kamu ambil dari alat inderaja ini.

  • Wahana

Komponen selanjutnya adalah wahana. Wahana merupakan alat yang digunakan untuk membawa sensor atau alat perekam saat digunakan untuk mengamati sebuah objek.

Adapun contoh wahana yang digunakan seperti pesawat terbang, satelit, dan balon udara. Saat ini, wahana di desain lebih kompatibel menjadi pesawat kecil tanpa awak yang biasa kita sebut dengan drone.

  • Perolehan Data

Penginderaan jauh juga memiliki komponen perolehan data. Dalam artian, komponen ini menunjukkan data yang didapatkan dari alat yang sudah menemukan objek dan terdeteksi oleh sensor yang tersimpan pada alat inderaja.

Umumnya, jenis data yang diperoleh ada dua yakni data manual yang didapatkan melalui proses interpretasi citra. Sedangkan data yang kedua adalah data numerik yang diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak khusus yang tertanam di sebuah komputer.

  • Penggunaan Data

Komponen terakhir dari penginderaan jauh adalah penggunaan data. Sesuai namanya, komponen ini berisi tentang bagaimana proses penggunaan data yang telah diperoleh dari penggunaan alat penginderaan, dan biasanya berupa foto.

Proses penggunaan data ini bisa menjadi penting, jika yang didapatkan memang berisikan data yang ingin di dapatkan selama pengamatan terhadap suatu objek. Begitu pula sebaliknya, jika data yang didapatkan oleh alat inderaja dirasa kurang tepat maka data tidak akan digunakan.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Thursday 23rd, February 2023 / 08:02 Oleh :
Kategori : Sosiologi