Sponsors Link

Tari Maengket: Fungsi – Gerakan dan Pola Lantai

Sponsors Link

Makna Tari Maengket

Tari Maengket adalah sebuah tarian adat khas Suku Minahasa, Sulawesi Utara. Tari maengkat ini tergolong tarian yang masih eksis dan terkenal di daerah setempat dan juga masih lestari. Dalam pelaksanaannya, tari ini dilakukan dangan jumlah penari yang banyak yang terdiri dari penari pria dan penari wanita.

ads

Oleh masyarakat sekitar, Tari Maengket dianggap memiliki makna sebagai ungkapan syukur yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga rasa syukur atas hasil panen masyarakat. Selain itu, ditinjau dari gerakannya, tari ini juga memiliki makna tentang bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Sejarah Tari Maengket

Tari Maengket ini sudah ada pada sekitar abad ke-7. Pada masa itu masyarakat membawakan tarian ini dengan gerak sederhana saat mereka panen hasil pertanian mereka. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini menjadi semakin indah walaupun tanpa meninggalkan kekhasan dari ciri khas tarian ini.

Fungsi Tari Maengket

Tari Maengket memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

  • Tari Maengket sebagai sebuah ucapan syukur pada Sang Pencipta atas limpahan hasil panen yang mereka dapatkan.
  • Tari Maengket menjadi sebuah lambang kerja sama dalam lingkungan masyarakat.
  • Tari Maengket juga menjadi sebuah simbol dalam permintaan jodoh.
  • Tari Maengket sebagai sarana mempererat rasa persaudaraan dan kekerabatan dalam masyarakat Minahasa.

Gerakan Tari Maengket

Tari Maengket ini memiliki ciri khas yaitu dilakukan dengan gerak yang lemah gemulai dan gerak kaki yang berjinjit. Selain itu, Tari Maengket juga dilakukan dengan berpasangan dengan gerakan yang sederhana.

Gerakan dalam tari ini dibagi menjadi tiga bagian, dengan penjelasan seperi di bawah ini.

  • Maowey Kamberu

Di bagian ini pemimpin Tari Maengket mengundang dewi untuk turun ke bumi dengan menjentikkan jarinya. Jentikan jari ini juga menjadi pertanda bahwa Tari Maengket akan segera dimulai. Gerak Maowey Kamberu mengandung filosofi ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang banyak kepada Tuhan.

  • Maengket rumamba atau marambak

Maengket rumamba atau marambak merupakan gerakan bagian kedua dalam Tari Maengket. Pada bagian ini para penari menghentakkan kaki mereka ke lantai. Filosofi dari gerak ini adalah semangat gotong royong masyarakat Minahasa. Di zaman dahulu, mayasrakat Minahasa membuat rumah dengan bergotong royong. Rumah dibuat dari hasil keringat bersama dan hal ini dilakukan secara bergantian. Hal ini juga menjadi sarana penguat tali silaturahmi dan rasa persaudaraan.

  • Maengkat lalaya’an

Maengkat lalaya’an merupakan bagian terakhir dalam gerak tari maegket. Layaan memiliki makna gambaran para pemuda Minahasa untuk mencari jodoh. Para penari akan saling bergandeng tangan dalam sebuah formasi lingkaran atau penari pria dan wanita saling berhadapan

Pola Lantai Tari Maengket

Seperti tari lainnya, tari tradisional Maengket juga memiliki pola lantai. Pola lantai yang digunakan dalam tari tradisional ini adalah segi tiga, persegi panjang, dan pola lantai melingkar.

Properti Tari Maengket

Dalam pementasannya, tari tradisional Maengket menggunakan beberapa properti yang harud dibawa oleh para penarinya. Yang membedakan darri tarian adat lainnya dalah pada Tari Maengket ini properti yang digunakan tidak sebanyak pada tari tradisional lainnya dan juga peroperti yang digunakan sangat sederhana. Adapun properti yang digunakan dalam tari adat ini adalah sapu tangan. Sapu tangan ini nantinya akan dibawa oleh setiap penari.

Musik Iringan Tari Maengket

Tari Maengket biasanya diiringi dengan alat musik berupa tambor atau gendang. Namun seiring zaman, alat musik yang digunakan pun bertambah dengan alat musik gong dan tetengkoren.

Kemudian lagu pengiring Tari Maengket adalah syair yang dilantunkan oleh penari Maengket tersebut. Pencipta syair yang dilantunkan dalam tari mengket ini adalah Johanis Posumah, Jan Rumagit, dan Samuel Assa.

Busana dan Tata Rias Tari Maengket

Dalam Tari Maengket, busana yang digunakan oleh para penari adalah pakaian adat Minahasa. Para penari peerempuan menggunakan pakaian kebaya putih dengan renda di bawahnya. Kemudian bawahannya adalah kain panjang khas Sulawesi Utara. Bagian kepalanya mengenakan konde dan beberapa hiasan.

Sedangkan untuk penari pria menggunakan pakaian lengan panjang model baniang dan ikat kepala motif gunung. Kemudian untuk riasan para pemain secara keseluruhan adalah riasan sedemikian rupa sehingga mereka terlihat cantik (untuk penari wanita) dan gagah (untuk penari pria).

Keunikan Tari Maengket

Tari Maengket memiliki beberapa keunikan. Adapun keunikan tesebut diantaranya adlaah sebagai berikut:

  • Memiliki jumlah penari yang banyak yaitu antara 20-30 penari dengan penari wanita dan pria yang dibuat menjadi berpasangan.
  • Di tengah menari, ada gerakan penari pria yang memberikan bunga kepada penari wanita.
  • Dalam pementasan, penari melantunkan syair yang menjadi lagu dalam tarian ini.

Kesimpulan

Tari Maengket adalah salah satu tarian adat Indonesia yang berasal dari Suku Minahasa, Sulawesi Utara. Tarian ini bisasanya dibawakan oleh para penari pria dan para penari wanita yang berjumlah banyak.

Oleh masyarakat sekitar, Tari Maengket dianggap memiliki makna sebagai ungkapan syukur yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga rasa syukur atas hasil panen masyarakat.

Adapun properti yang digunakan dalam tarian ini sangatlah sederhana, properti tersebut adalah sebuah sapu tangan yang dibawa oleh setiap penari. Sedangkan untuk gerakan pada tari ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu maowey Kamberu, Maengket Rumamba atau Marambak, dan Maengket Lalaya’an.

Sponsors Link
,
Post Date: Wednesday 18th, May 2022 / 02:16 Oleh :
Kategori : Pendidikan