Sponsors Link

9 Ciri-ciri Masyarakat Paguyuban dan Patembayan Menurut Ferdinand Tonnies

Sponsors Link

Masyarakat paguyuban atau juga disebut sebagai gemeinschaft adalah suatu kelompok kehidupan yang dijalani bersama yang di antara mereka terdapat hubungan yang murni pada semua anggota nya dan juga hubungan ini bersifat alamiah dan juga kekal. Konsep pengelompokan seperti ini adalah konsep yang digagas oleh seseorang yang bernama Ferdinand Tonnies. Pada dasarnya suatu masyarakat yang dikelompokkan menjadi masyarakat paguyuban ini berjalan di dalam kehidupan atas dasar rasa cinta dan juga rasa kesatuan di dalam batin yang sudah menjadi kodrat bersama.

ads

Bentuk-bentuk paguyuban ini akan sangat mudah kita jumpai dalam kehidupan masyarakat, seperti dalam susunan rumah tangga atau keluarga, kelompok kekerabatan, persahabatan, satu masyarakat yang menjadi satu kesatuan Rukun Tetangga atau RT, Rukun Warga atau RW dan masih banyak lagi. Kelompok masyarakat paguyuban ini juga lebih spesifik terkait langsung dengan masyarakat pedesaan pada umumnya. Hal yang seperti ini juga bisa disebut kelompok komunal.

Ciri-ciri Masyarakat Paguyuban menurut Ferdinand Tonnies

Secara garis besar, kelompok masyarakat paguyuban yang digagas oleh Ferdinand Tonnies ini memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Intimate – Hal ini adalah suatu kondisi dimana suatu kelompok masyarakat yang hidup bersama yang memiliki hubungan secara mendalam, penuh dengan cinta antar sesama masyarakat dan juga empati dan simpati yang terjalin di antara masyarakat sebagai salah satu faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.
  2. Private – Hubungan masyarakat ini adalah hubungan masyarakat yang lebih bersifat pribadi.
  3. Exclusive – Hubungan masyarakat paguyuban juga bersifat ekslusif yang berarti hubungan ini hanya terdiri dari beberapa anggota saja yang biasanya menggunakan kata ganti kita. Artinya, kelompok masyarakat ini hanyalah terdiri dari kita saja, dan hal ini tidak berlaku untuk orang lain atau tidak berlaku untuk selain kita.

Menurut Ferdinand Tonnies, biasanya di dalam suatu kelompok masyarakat paguyuban akan sering dijumpai macam-macam kelompok sosial berdasarkan beberapa faktor. Berikut ini adalah tipe-tipe paguyuban yang dibagi menjadi 3 jenis menurut Ferdinand Tonnies dan juga ciri-cirinya :

1. Gemeinschaft of Place

Hal ini juga biasa disebut dengan paguyuban yang terjalin karena atau di dalam tempat yang sama. Kelompok masyarakat ini adalah kelompok masyarakat paguyuban yang beranggotakan beberapa orang yang berada di dalam suatu area atau tempat yang sama. Paguyuban ini juga bisa diartikan sebagai kelompok masyarakat yang dibentuk oleh dasar suatu kesamaan tempat tinggal sehingga akan dapat saling tolong menolong di antara sesama anggotanya. Hal ini akan dapat kita jumpai di dalam masyarakat kita, contohnya seperti paguyuban atau kelompok arisan, rukun tetangga atau RT dan juga rukun warga atau RW.

2. Gemeinschaft by Blood

Kelompok masyarakat yang kedua adalah kelompok masyarakat atau paguyuban yang terjalin karena adanya suatu ikatan darah atau keturunan di antara anggota-anggotanya. Kelompok jenis ini sudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok masyarakat jenis ini adalah suatu hubungan keluarga dan juga kelompok masyarakat yang terjalin atas dasar kekerabatan.

3. Gemeinschaft of Mind 

Kelompok masyarakat yang terakhir adalah masyarakat paguyuban yang terikat dan terjalin atas dasar ide, pemikiran, gagasan, visi misi dan juga pemikiran yang sama. Kelompok masyarakat jenis ini biasanya terdiri dari beberapa anggota yang sebagian besar tidak memiliki hubungan kekerabatan atau hubungan persaudaraan karena keturunan, hal ini juga tidak menutup kemungkinan kelompok ini beranggotakan dari macam-macam ras yang ada di Indonesia.

Sponsors Link

Masyarakat paguyuban jenis ini juga biasanya terdiri dari beberapa anggota yang bertempat tinggal saling berjauhan. Kelompok masyarakat jenis ini biasanya tidak memiliki hubungan yang sekokoh dan seerat hubungan yang terjalin di dalam masyarakat paguyuban Gemeinschaft of Place dan masyarakat Gemeinschaft by Blood. Masyarakat paguyuban jenis ini biasanya akan kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam rentang wilayah yang lebih luas. Beberapa contoh jenis masyarakat ini seperti kelompok pengajian, partai politik, kelompok mahasiswa dan beberapa kelompok atau grup-grup yang berdiri karena satu hobi yang sama seperti kelompok kendaraan bermotor.

Di dalam suatu kelompok masyarakat, beberapa jenis paguyuban juga akan berfungsi dengan akurat dan tepat tergantung jenis masyarakat dan dimana kelompok masyarakat itu berdiri. Hal ini akan memungkinkan lemahnya suatu kelompok masyarakat jika terdiri dari beberapa anggota yang tepat tetapi tidak berada dalam lokasi yang tepat. Sebagai contoh, apabila kita tinggal di kota besar seperti Jakarta.

Contoh Penerapan Masyarakat Paguyuban

Suatu kelompok masyarakat yang bersifat Gemeinschaft of Place atau paguyuban masyarakat yang terjadi karena tempat yang sama tidak akan berpengaruh dan juga tidak akan dapat berfungsi secara optimal jika berada di kota tersebut. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat Jakarta adalah orang-orang pendatang yang lebih mementingkan akan kesibukan pribadi mereka daripada kepentingan kelompok dimana mereka tinggal. Namun apabila ditempat ini suatu kelompok masyarakatnya terdiri dari paguyuban yang bersifat Gemeinschaft by Blood atau paguyuban yang terjadi karena suatu ikatan darah atau keturunan, maka akan jauh lebih efektif untuk saling bekerjasama dan juga dapat saling tolong menolong di antara anggotanya.

Di dalam kota besar seperti Jakarta juga akan sedikit lebih efektif jika suatu kelompok masyarakat terdiri dari kelompok yang bersifat Gemeinschaft of Mind atau paguyuban masyarakat yang terbentuk atas dasar minat dan juga tujuan yang sama. Ini akan lebih membantu mereka karena para anggota yang biasanya terdiri dari lebih banyak orang dan juga intensitas dan jangkauan pertemuan yang lebih sering dilakukan. Jadi di dalam sebuah masyarakat, akan berbeda-beda tingkat efektifitas dari beberapa kelompok di dalamnya. Hal ini dikarenakan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya memiliki tipe-tipe anggota yang berbeda-beda.

Pengenalan Masyarakat Patembayan

ads

Masyarakat patembayan atau juga bisa disebut dengan masyarakat Gesellschaft. Kelompok masyarakat patembayan adalah kelompok masyarakat yang terjalin atas dasar ikatan pokok tertentu yang biasanya bersifat sementara atau dalam jangka waktu tertentu. Kelompok masyarakat patembayan ini juga disebut sebagai kelompok masyarakat yang terjalin dengan cara yang sistematis dan juga formal. Biasanya kelompok masyarakat jenis ini terjalin atas dasar pemikiran yang sama atau imajinasi atas tujuan dan cita-cita yang sama. Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang ciri-ciri masyarakat patembayan.

Ciri-ciri Masyarakat Patembayan

1. Pemikiran yang rasional

Kelompok masyarakat patembayan juga berjalan dengan beberapa faktor yang menggunakan suatu pemikiran yang rasional. Kelompok masyarakat yang bersifat atas dasar rasionalitas ini juga tak lepas dari suatu pemikiran akan untung dan rugi atas terbentuknya kelompok ini, dan juga untung dan rugi atas perekrutan para anggotanya. Maka dari itu sering dijumpai dalam masyarakat jenis ini yang terdapat di dalam hubungan yang mengutamakan timbal balik di antara para anggotanya. Sebagai contoh sederhana kelompok masyarakat yang mengutamakan pemikiran rasional ini adalah seperti kelompok masyarakat yang terbentuk di dalam sebuah kantor yang sama, kelompok yang terikat akan suatu perjanjian, dan lain sebagainya.

2. Pemikiran atas dasar prestasi sebagai bentuk mobilitas sosial.

Tak lepas pula suatu sistem berjalan di dalam masyarakat jenis ini yang memiliki pemikiran atas dasar prestasi, untuk meningkatkan suatu karir yang mana sebagai salah satu bentuk mobilitas sosial, dan juga untuk mendapatkan status sosial para anggota di dalam suatu hubungan masyarakat lainnya. Hal ini dapat juga dapat digambarkan sebagai suatu tujuan individu untuk mencapai beberapa tahapan dari beberapa contoh status sosial seperti bupati atau gubernur, yang dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut biasanya dengan menjadi anggota dari suatu kelompok partai politik. 

3. Memiliki pola pikir dan tujuan yang sama

Selain contoh tersebut, kelompok masyarakat jenis ini juga terdapat dalam suatu hubungan yang terjalin karena adanya penggunaan komunikasi atau interaksi jarak jauh seperti internet. Hal ini dapat terjadi karena suatu masyarakat patembayan bersifat sebagai bentuk yang hanya ada di dalam pikiran semata. Selain itu, masyarakat patembayan juga sering dihubungkan dengan masyarakat atau kaum industrial yang identik dengan kehidupan masyarakat di perkotaan.

Ferdinand Tonnies mengungkapkan bahwa, penyesuaian yang dilakukan untuk kedua kelompok masyarakat tersebut di atas menggunakan dua cara yang terbentuk atas dasar asasi manusia. Kedua hal tersebut dinamakan Wesenwille dan Kurwille.

  • Wesenwille adalah suatu bentuk kemauan yang terjadi atas dasar kodrat dan juga muncul dari keseluruhan kehidupan alamiah. Dalam sebuah wesenwille biasanya akan menjadi sebuah kelompok masyarakat paguyuban atau disebut dengan istilah gemeinschaft. 
  • Kurwille. Kurwille adalah suatu bentuk kemauan atau keinginan yang dipengaruhi oleh cara berfikir secara rasional dan penuh dengan perhitungan. Di dalam sebuah kurwille biasanya akan memunculkan suatu kelompok masyarakat patembayan atau juga bisa disebut sebagai kelompok gesellschaft. Seperti yang diketahui bahwa seseorang yang menjadi anggota dari kelompok masyarakat patembayan adalah orang-orang yang mengikuti kelompok tersebut atas dasar alasan dan pemikiran yang rasional dan untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Dengan demikian, di dalam sebuah masyarakat patembayan hanya akan lebih mementingkan untuk mencapai tujuan dari masing-masing individu anggotanya saja, tanpa memperdulikan kepentingan kelompok. Hal ini justru berbanding terbalik dengan sistem yang berada di dalam sebuah kelompok masyarakat paguyuban, dimana kepentingan kelompok lebih diutamakan dibandingkan dengan kepentingan pribadi masing-masing anggotanya.

Kelompok Masyarakat menurut Emile Durkheim

Sponsors Link

Emile Durkheim yang merupakan sosiolog dari Perancis mengemukakan bahwa di dalam sebuah kelompok masyarakat pedesaan, tingkatan perbedaan kepandaian masing-masing anggotanya tidak begitu terlihat dan menonjol. Hal ini menyebabkan sebuah kedudukan atau jabatan dari masing-masing anggotanya tidak menjadi suatu hal yang penting. Dalam sebuah sistem pembagian kerja, ketika ada salah satu anggota yang dikeluarkan dari kelompok, maka hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap anggota lainnya di dalam kelompok tersebut serta juga tidak begitu menimbulkan pengaruh yang besar terhadap kelangsungan kelompok tersebut. Berikut ini adalah beberapa sistem yang ada pada sebuah kelompok masyarakat menurut Emile Durkheim.

  • Mekanis – Secara garis besarnya, kepentingan suatu masyarakat lebih besar daripada kepentingan satu individu saja yang mana hal tersebut merupakan salah satu ciri-ciri masyarakat tradisional. Sistem yang seperti ini disebut dengan mekanis oleh Emile Durkheim.
  • Organis – Dalam sebuah masyarakat yang kompleks, yang biasanya terdapat spesialisasi tertentu di dalam seluruh anggotanya. Hal ini akan menyebabkan suatu keahlian masing-masing individu, sehingga suatu kelompok tidak akan bisa berjalan atau hidup sendiri tanpa adanya satu atau beberapa anggota di dalamnya. Kondisi yang seperti ini juga bisa disamakan dengan bagian organisme yang terdiri dari suatu kesatuan yang tidak akan bisa dipisahkan. Hal ini dikarenakan apabila salah satu bagian dari kelompok tersebut rusak atau hilang, maka hal tersebut akan menghambat jalannya roda kelompok tersebut. 

Dalam suatu kelompok masyarakat paguyuban atau biasa disebut dengan gemeinschaft akan terdapat beberapa asas dasar, seperti kemauan bersama atau biasa disebut dengan istilah common will, pengertian antar sesama yang disebut dengan istilah understanding, dan juga asas atau kaidah-kaidah yang timbul sendiri dan juga alamiah. Maka dari itu, ketika ada suatu masalah atau pertentangan di dalam sebuah paguyuban, maka masalah tersebut tidak akan mudah langsung selesai hanya dengan menggunakan suatu cara saja. Hal ini dikarenakan oleh adanya hubungan yang menyeluruh yang terdapat pada setiap anggotanya.

Kondisi yang berbanding terbalik akan ditemukan dalam sebuah kelompok masyarakat patembayan atau disebut dengan istilah gesellschaft, yang mana di dalam kelompok tersebut terdapat public life. Hal ini berarti suatu hubungan dalam kelompok tersebut untuk semua anggotanya. Maka dari ketika ada suatu pertentangan atau masalah dalam kelompok seperti ini akan sangat mudah diatasi oleh bidan-bidang tertentu, yang mana akan menyebabkan setiap masalah atau pertentangan dapat dilokasikan atau dikelompokkan.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Tuesday 09th, January 2018 / 03:57 Oleh :
Kategori : Sosiologi