Sponsors Link

5 Tarian Indonesia yang Terkenal di Dunia

Sponsors Link

Indonesia terkenal akan budayanya yang kental. Termasuk didalamnya tarian tradisional. Sejatinya banyak sekali kita temukan tarian yang berbeda pada tiap daerah di Indonesia.

ads

Mulai dari Sabang sampai Merauke, Indonesia mempunyai kekayaan tradisi yang tidak dimiliki oleh negara lain. Oleh karena itu tak jarang para warga asing yang tidak sengaja datang berkunjung ke negara kita, terkesima dengan keaneka-ragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Bahkan para turis asing tertarik tinggal atau menetap di Indonesia, guna mempelajari adat dan kebudayaan Indonesia. Sudah tentu hal tersebut patut menjadi kebanggaan bagi kita warga Indonesia.

Dan berikut ini adalah tarian tradisional asli Indonesia yang membuat harum nama bangsa di mata Internasional.

1. Tari Saman

Gayo, salah satu suku di Provinsi Aceh yang tidak hanya dikenali sebagai penghasil kopi terbaik di Indonesia. Daerah tersebut juga mempunyai sebuah kebanggaan lokal yang terkenal sampai mancanegara, yaitu tari Saman.

Tari Saman terkenal lantaran mempunyai keunikan tersendiri, yakni gerakan tarian, harmonisasi lagu, serta paduan suara yan mengiringinya. Jika ditilik sejarahnya, tari saman berasal dari suku Gayo yang mulai dikembangkan pada abad ke-14 oleh seorang ulama besar yang bernama Syekh Saman.

Pada awalnya, tarian ini hanyalah sebuah permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane dengan lagu pengiring hanya digunakan sebagai pelengkap saja, namun karena kebudayaan Islam mulai masuk ke wilayah tersebut, jadi lagu pengiring tersebut berubah menjadi pujian kepada Allah SWT.

Tari saman pada awalnya hanya digunakan saat acara Maulid Nabi Muhammad di surau atau masjid, namun seiring perkembangan zaman, tari saman dipentaskan saat ada hajatan atau event-event lainnya.

Terlepas dari keunikan tersebut, tari saman mempunyai arti dan makna yang sangat dalam. Tarian ini melambangkan tingginya sopan santun, pendidikan, kebersamaan, kekompakan dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius. Terselip pesan dakwah dari syair lagu pengiring tarian ini.

Tari saman berhasil ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak benda asal Indonesia oleh UNESCO dalam sidang keenam Komite Antar Negara yang dilaksanakan di Bali pada 24 November 2011.

2. Tari Reog Ponorogo

Reog Ponorogo, sebuah tarian daerah khas Jawa Timur, sebuah pertunjukkan yang kental dengan suasana mistis di tiap gerakan dan tahapan tariannya. Sesuai namanya, tarian ini berasal dari Ponorogo, sebuah kabupaten yang memang terkenal dengan adat istiadatnya yang kental.

Tarian reog begitu terkenal baik oleh warga lokal ataupun turis mancanegara. Saking terkenalnya, Ponorogo dijuluki dengan sebutan kota atau bumi reog.

Sebenarnya banyak versi yang ada terkait tentang awal mula tarian reog ini. Namun cerita yang paling populer adalah sebuah kisah tentang Pemberontakan seorang Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi atau Raja Majapahit ke-15.

Ki Ageng Kutu kemudian mendirikan sebuah Sasana atau Perguruan yang mengajarkan ilmu kekebalan dan ilmu kesempurnaan kepada beberapa kaum muda saat itu. Karena menyadari posisinya yang lemah disebabkan hanya mempunyai sedikit pasukan, akhirnya Ki Ageng Kutu bersiasat menyampaikan pesan politisnya melalu sebuah pertunjukkan.

Pertunjukkan reog ditujukan sebagai sindiran ke Raja Kerthabumi. Topeng Singa Barong ini dapat disimbolkan sebagai Raja Kerabhumi.

Sedangkan bulu-bulu merak yang ditancapkan di atas kepala di atas topeng disimbolkan sebagai betapa kuatnya pengaruh China terhadap raja Majapahit saat itu.

Adapun Jathilan para penari Gemblak menyinggung tentang kekuatan tentara kerajaan, sangat kontras dengan Warok. Dalam hal ini, warok di balik topeng badut merah adalah lambang Ki Ageng Kutu.

Warok menjadi gambaran Ki Ageng Kutu berjuang sendirian. Dapat dikatakan bahwa hanya dengan giginya, dapat menopang berat topeng singa barong dengan berat lebih dari 50 kilogram.

Kesenian Reog Ki Ageng Kutu juga semakin populer dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan Raja Kertabhumi menyerang sekolah Ki Ageng Kutu hingga pemberontakan tersebut dapat diatasi.

Meski akademinya dilarang mengajar Warok, murid-murid Ki Ageng Kutu tetap melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Adapun beberapa kesenian reog ini sendiri masih diperbolehkan dipentaskan karena menjadi salah satu pertunjukan yang populer di masyarakat.

Kesenian Reog Ki Ageng Kutu juga semakin populer dari waktu ke waktu. Reog ini mungkin dipentaskan, tetapi alur ceritanya memiliki sentuhan baru. Pertunjukan tersebut menampilkan beberapa tokoh cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewandono, Dewi Songgolangit dan Sri Genthayu.

Alur cerita resmi Reog Ponorogo saat ini adalah Raja Ponorogo bermaksud melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning.

Semua tarian Reog Ponorogo adalah tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo. Kedua kerajaan saling bertabrakan menggunakan ilmu hitam. Secara umum, penari berada dalam keadaan “pesona” saat melakukan tarian.

3. Tari Piring

Tari piring sebuah tarian tradisional yang dikenal berasal dari Minangkabau. Sebenarnya tari piring berasal dari Solok-Sumatera barat.

Tari piring diperkirakan ada sejak abad ke-12, karena dahulu kala masyarakat Minangkabau sangat percaya dengan keberadaan para dewa, maka dari itu awalnya tarian tersebut dipergunakan untuk tari pemujaan ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Dewi Padi setiap musim panen tiba.

Namun seiring berkembangnya zaman dan masuknya pedagang Arab yang membawa Islam ke tanah Minang, perlahan kepercayaan masyarakat berubah. Dan hal tersebut berpengaruh terhadap konsep tari piring, tidak lagi sebagai ucapan rasa syukur kepada dewi Sri, namun hany digunakan saat pembukaan upacar adat atau menyambut tamu agung.

Tari piring dikenal dengan gerakan khasnya yaitu mengayunkan piring yang ada di kedua telapak tangannya selaras dengan musik pengiringnya. Gerakan ini diambil dari gerakan silat dari Minang yang biasa disebut silek.

Tari Piring diperkenalkan oleh seorang koreografer handal asal tanah Minang sendiri yang bernama Huriah Adam. Dan biasanya tarian ini digunakan untuk menyambut tamu agung dalam suatu acara atau juga digunakan untuk pembukaan upacara adat.

4. Tari Pendet

Tarian berikutnya yang juga dikenal hingg mancanegara adalah tari pendet yang berasal dari Bali. Tarian ini mempunyai gerakan yang sangat gemulai, tenang, dan membius para penontonnya.

Tari pendet banyak dipertontonkan dalam berbagai upacara adat dan menyambut para tamu agung yang datng ke Bali. Dulunya, tarian ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan spiritualis masyarakat Hindu-Bali.

Ia dipakai dalam upacara piodalan di pura-pura atau tempat suci keluarga sebagai ungkapan rasa syukur, hormat, dan sukacita saat menyambut kehadiran para dewata yang turun dari khayangan.

Dala Piodalan ada ritus sakral yang disebut Mamendet atau mendet, yang secara etimologisnya berarti mendak (menyambut). Hingga sampai sekarang tari pendet dipakai untuk menyambut tamu yang datang atau sekaligus bentuk sukacita masyarakat Hindu Bali menyambut para Dewa Kahyangan yang datang.

5. Tari Galangi

Tari Galangi diputuskan menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda asal Indonesia dikarenakan tarian ini mempunyai filosofi dalam tiap gerakannya. Tari Galangi berasal dari Buton Raya-Sulawesi Tenggara.

Tarian ini merupakan tarian perang dalam kesultanan Buton. Tari galangi merupakan gerakan ekspresif dan spontan berupa tarian yang mewujudkan cara menggunakan gala melawan musuh.

Di masa damai, tarian ini sepenuhnya mewujudkan kebesaran, keagungan dan kemuliaan Sultan. Tarian ini dimainkan ketika sultan meninggalkan istana dalam sebuah misi atau untuk menyambut dan mengantar tamu kesultanan.

Tari galangi ini terdiri dari sebelas kelompok yang masing-masing terdiri dari tujuh orang. Pada zaman dahulu, misi kelompok ini adalah untuk mempertahankan kerajaan/kesultanan ketika asing diserang. Dalam kondisi aman, setiap kelompok memiliki tugas yang berbeda.

Busana yang digunakan penari Galangi adalah Busana Sala Kaitela (Celana Pantat). Adapun perlengkapan yang mereka bawa adalah Gala (tombak), Tombi Male’i (bendera merah), Tombi Makuni (bendera kuning) dan Tamburu (drum).

Indonesia memang dikenal sebagai negara yang mempunyai aneka ragam keunikan , selain adat istiadatnya yang kental, karena Indonesia terdiri dari berbagai ras dan budaya sehingga Indonesia melahirkan berbagai jenis ragam budaya mulai dari tarian, upacar, bahasa dan lain sebagainya.

Maka dari itu sudah sepantasnya kita sebagai msyarakat Indonesia bangga akan budaya yang sudah terkenal sampai ke luar negeri. Dengan jalan mewariskan dan melestraikan budaya yang ada ke anak cucu kelak.

Dan itulah tadi ulasan dari tarian warisan budaya tak benda yang terkenal sampai ke mancanegara.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Wednesday 11th, May 2022 / 08:11 Oleh :
Kategori : Antropologi