Sponsors Link

Kenali 6 Risiko Investasi Obligasi yang Harus Diketahui

Sponsors Link

Saat ini banyak orang yang tertarik melakukan investasi dari berbagai macam instrumen sebagai wadah atau media yang akan melakukan pengelolaan pada harta atau aset milik investor.

ads

Adapun pengertian investasi menurut ahli yang bernama Sophar Lumbantoruan yang menyatakan bahwa investasi merupakan penyertaan modal pada perusahaan lain.

Mengapa banyak yang tertarik dengan invetasi? Karena kamu bisa mendapatkan banyak keuntungan, seperti bisa membantu kamu dalam mempersiapkan biaya untuk kehidupanmu di masa depan. Misalnya, untuk biaya pernikahan, anak, sekolah anak, dan lainnya.

Terdapat beberapa jenis instrumen investasi yang sering digunakan oleh para investor, salah satunya obligasi. Obligasi adalah sebuah surat utang yang memiliki jangka menengah ataupun jangka panjang yang bisa diperjualbelikan. Berikut ini terdapat beberapa contoh obligasi, seperti:

  • Obligasi Rekap atau OR, tujuan diterbitkannya agar bisa mendukung program rekapitalisasi perbankan yang dilakukan oleh pemerintah
  • Surat Utang Negara yang memiliki pengertian sebagai surat bukti tuntutan utang dan memiliki karakteristik seperti sebagai sumber pendapatan negara dengan tujuan agar bisa mendanai defisit APBN
  • Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN, obligasi pemerintah yang mengikuti prinsip syariah islam
  • Obligasi Ritel Indonesia atau ORI, memiliki tujuan seperti SUN tetapi dalam nominal yang lebih kecil

Jika kamu sudah pernah melakukan investasi, pasti kamu sudah tidak asing dengan istilah pasar uang dan pasar modal yang berbeda. Perbedaan pasar uang dan pasar modal yaitu bisa dilihat dari instrumennya. Salah satu instrumen pasar uang yaitu sertifikafat deposito, sementara pasar modal melalui instrumen obligasi.

Setiap instrumen investasi pasti punya risikonya, begitu juga dengan salah satu instrumen pasar modal yang sering digunakan di Indonesia, yakni obligasi. Jika kamu tertarik untuk investasi melalui instrumen obligasi, kamu perlu pahami risiko-risikonya dibawah ini!

Risiko Investasi Obligasi

  • Risiko Gagal Bayar

Dikarenakan obligasi membeli surat utang dari suatu penerbit obligasi, terdapat kemungkinan risiko gagal bayar kepada investor pada waktu jatuh tempo yang sudah ditentukan bersama sebelumnya.

Kemungkinan risiko gagal bayar ini bisa terjadi jika kamu membelinya dari sebuah perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut.

Tetapi, jika negara yang menerbitkan obligasi, maka hal ini tidak akan terjadi. Sebab terdapat Undang-Undang yang mengatur risiko gagal bayar obligasi.

Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa negara akan memberikan jaminan pembayaran pokok dan kupon obligasi hingga batas jatuh tempo. Sementara dananya pun juga dikeluarkan negara yang didapatkan dari APBN yang mana telah disediakan setiap tahun.

  • Risiko Pasar

Selanjutnya terdapat risiko pasar yang berkaitan dengan capital loss. Maksudnya yaitu kerugian yang disebabkan oleh faktor tertentu hingga memberikan pengaruh pada kasar keuangan, seperti perubahan suku bunga hingga perubahan kondisi ekonomi. Bahkan politik akan berubah menjadi tidak stabil.

Terjadinya capital loss yaitu karena kamu sebagai seorang investor melakukan penjualan kembali obligasi ke investor lainnya di pasar sekunder ketika belum masuk ke jatuh tempo dan menjual dengan harga yang lebih rendah dari harga beli.

Kamu akan mengalamu kerugian karena nilai obligasi yang kamu dapatkan lebih rendah. Nah, bagi yang ingin investasi melalui cara trading, maka kamu perlu memerhatikan hal ini dan berhati-hati.

  • Risiko Likuiditas

Adapun risiko likuiditas yang terjadi ketika pemilik surat utang (obligasi) yang ada dalam kondisi butuh dana cepat, tetapi surat utang tak dapat dijual dengan nominal harga yang wajar.

Namun, risiko ini bisa dihindari dengan menjadikan obligasi yang dimiliki sebagai agunan ataupun jaminan. Dengan begitu, kamu tidak akan merugi karena menjual obligasi dibawah harga beli yang seharusnya.

Obligasi bisa menjadi likuid ketika terdapat banyak permintaan akan obligasi tersebut di pasar sekunder. Kemungkinan lainnya juga bisa saja ada pihak yang menjadi market marker.

Nantinya, market marker ini akan berperan sebagai pembeli atau penjual yang bersiap ketika terdapat investor yang ingin membeli atau menjual obligasi.

  • Risiko Maturitas

Jika masa jatuh tempo semakin panjang, maka kemungkinan terjadinya risiko maturitas akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan penerbbit obligasi akan melakukan penambahan voucher atau kupon bunga yang tinggi.

Dengan begitu, masa durasi jatuh tempo akan lama. Risiko ini bisa terjadi pada obligasi korporasi dan kemungkinan kecil bisa terjadi pada obligasi yang diterbitkan oleh negara.

  • Risiko Suku Bunga

Kemungkinan risiko yang terjadi yaitu risiko suku bunga. Risiko ini terjadi ketika nilai obligasi naik saat BI Rate turun. Tetapi, jika BI rate bertambah, nilai obligasi akan lebih rendah.

Nah, kalau kamu tertarik melakukan investasi melalui instrumen obligasi, kamu perlu pahami risiko ini agar tidak mengalami kerugian besar.

  • Risiko Peringkat

Risiko ini akan membuat investasi menjadi sangat terpengaruhi dengan kondisi lingkungan pasar hingga posisi peringkat yang ada di pasar saham.

Sebab, hal ini akan memberikan pengaruh pada penurunan permintaan atau nilai obligasi dan sebaliknya secara fluktuatif.

Keuntungan Obligasi

  • Pemasukan Tetap yang Berasal dari Kupon Bunga

Kamu akan mendapatkan pemasukan permanen yang dihasilkan dari kupon bunga secara berkala yang telah ditentukan oleh penerbit obligasi.

Biasanya suku bunga obligasi akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan suku bunga deposito ataupun BI Rate.

  • Mendapatkan Keuntungan Selisih dari Perdagangan Obligasi

Kamu akan mendapatkan keuntungan dari selisih nilai obligasi ketika awal membeli obligasi dan setelah menjual obligasi di pasar sekunder.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Tuesday 19th, July 2022 / 08:30 Oleh :
Kategori : Ekonomi