Sponsors Link

Ketahui 10 Jenis Risiko Investasi sebelum Berinvestasi

Sponsors Link

Setiap investor pasti memiliki tingkat risiko yang harus mereka ambil. Di mana ini dikenal sebagai toleransi risiko. Meskipun kebanyakan orang menganggap bahwa risiko hanya dalam hal kerugian, namun perlu diketahui bahwa risiko adalah salah satu peluang suatu investasi yang bisa saja terjadi penurunan atau peningkatan nilainya dari apa yang diharapkan. 

ads

Sederhananya, risiko merupakan suatu ukuran seberapa besar pengembalian investasi yang sebenarnya berbeda dari apa yang diharapkan dari investasi tersebut.

Investasi berisiko ketika datang dengan potensi untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi, sementara investasi yang kurang berisiko umumnya memiliki pengembalian yang lebih rendah.

Jenis Risiko Investasi

Di bawah ini jmerupakan jenis risiko investasi yang harus kamu ketahui sebelum melakukan investasi antara lain, sebagai berikut: 

1. Risiko Pasar

Jenis risiko investasi yang pertama adalah risiko penurunan nilai investasi karena adanya  perkembangan ekonomi atau peristiwa lain yang mempengaruhi peran pasar dalam perekonomian. Jenis utama risiko pasar yaitu, risiko ekuitas, risiko suku bunga dan risiko mata uang. 

  • Risiko Ekuitas

Berlaku untuk investasi dalam saham. Seperti, harga pasar saham yang bervariasi sepanjang waktu tergantung pada permintaan dan penawaran. Risiko ekuitas disini contohnya, risiko kerugian karena turunnya harga pasar saham.

  • Risiko Suku Bunga

Berlaku untuk hutang investasi seperti obligasi. Dimana risiko ini akan kehilangan uang karena perubahan tingkat bunga, contohnya, jika tingkat bunga naik, maka nilai pasar obligasi akan turun.

  • Risiko Mata Uang

Berlaku ketika kamu memiliki investasi asing. Seperti kehilangan uang karena pergerakan nilai tukar.

2. Risiko Likuiditas

Risiko ini tidak bisa menjual investasi dengan harga yang wajar dan mengeluarkan uang ketika kamu menginginkannya. Untuk menjual sebuah investasi, kamu mungkin perlu menerima harga yang relatif lebih rendah. Dalam beberapa kasus terdapat, seperti investasi pasar yang dikecualikan, mungkin tidak mungkin untuk kamu menjual investasi sama sekali.

3. Risiko Konsentrasi

Risiko konsentrasi yaitu, kamu akan mengalami kerugian karena uang kamu sudah terkonsentrasi pada 1 investasi atau suatu jenis investasi tertentu. Ketika kamu mendiversifikasi investasi. Berarti kamu menyebarkan risiko ke berbagai jenis investasi, industri, dan pengaruh letak geografis.

4. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah bahwa entitas pemerintah atau perusahaan yang menerbitkan obligasi akan mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu membayar bunga atau membayar kembali pokok pinjaman pada ketika jatuh tempo.

Risiko kredit ini berlaku untuk investasi utang seperti obligasi. Kamu bisa mengevaluasi risiko kredit dengan melihat angka peringkat kredit dari risiko investasi obligasi. Misalnya, jangka panjang yang menunjukkan bahwa risiko kredit serendah mungkin.

5. Risiko Investasi Ulang

Risiko ini yaitu kamu akan mengalami kerugian dari menginvestasikan kembali pokok atau pendapatan pada tingkat bunga yang lebih rendah. Misalkan kamu membeli obligasi dengan membayar 5%.

Maka risiko investasi ulang akan mempengaruhi kamu jika suku bunga turun dan kamu harus menginvestasikan kembali pembayaran bunga reguler sebesar 4%. 

Risiko reinvestasi juga dapat berlaku jika obligasi jatuh tempo dan kamu harus menginvestasikan kembali pokok pinjaman kurang dari 5%. Risiko reinvestasi ini tidak akan berlaku jika kamu berniat untuk membelanjakan pembayaran bunga reguler atau pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.

6. Risiko Inflasi

Risiko inflasi kamu akan kehilangan daya beli karena nilai investasi kamu tidak mengikuti inflasi. Inflasi akan mengikis daya beli dari waktu ke waktu, dengan jumlah uang yang sama nilainy akan berbeda dan jika membeli maka akan mendapatkan lebih sedikit barang dan jasa. Risiko inflasi ini sangat relevan jika kamu memiliki uang tunai atau investasi utang seperti obligasi. 

Saham akan menawarkan perlindungan terhadap inflasi karena sebagian besar perusahaan bisa menaikkan harga yang mereka tetapkan kepada pelanggan mereka.

Membagikan karena itu harga harus naik sejalan dengan inflasi. Perumahan juga dapat menawarkan beberapa perlindungan karena tuan tanah dapat meningkatkan sewa dari waktu ke waktu.

7. Risiko Cakrawala

Risiko cakrawala merupakan investasi kamu dapat dipersingkat karena kejadian yang tidak terduga, contohnya, kehilangan pekerjaan. Mungkin ini memaksa kamu untuk menjual investasi yang diharapkan akan bertahan untuk jangka panjang. Jika kamu harus menjual pada saat pasar sedang turun, mungkin kamu akan kehilangan uang.

8. Risiko Umur Panjang

Risiko umur panjang disini yaitu kamu bisa hidup lebih lama dari tabungan. Risiko ini sangat relevan bagi orang-orang yang sudah pensiun, atau hampir pensiun.

9. Risiko Investasi Asing

Risiko investasi asing yaitu, kerugian ketika kamu berinvestasi di luar negeri. Atau ketika kamu membeli investasi asing,contohnya, saham perusahaan di pasar negara berkembang.

10. Risiko Bisnis

Risiko bisnis yaitu risiko yang terkait dengan keadaan unik suatu perusahaan tertentu karena bisa mempengaruhi harga sekuritas perusahaan.

Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa masalah seperti perubahan harga saham, PHK karyawan, keuntungan atau kerugian kontrak bahkan perubahan sistem manajemen.

Demikianlah pembahasan mengenai jenis-jenis risiko investasi yang perlu diketahui para investor. Secara keseluruhan, investasi memang memiliki kelebihan dan kekurangan di jenis instrumen investasi.

Jadi, kamu harus bijaksana untuk mengelola risiko investasi dengan memahami dasar jenis risiko investasi dan cara mengukurnya untuk menghindari kerugian yang tidak terlalu tinggi.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Saturday 17th, September 2022 / 08:18 Oleh :
Kategori : Ekonomi