Sponsors Link

20 Contoh Nilai Sosial di Lingkungan Sekolah dalam Kehidupan Sehari-hari

Sponsors Link

Jika kita mendengar kata ‘nilai’, padanan kata tersebut yang memiliki kemiripan makna dengan kata nilai yaitu ‘norma’ juga pastinya langsung terpikirkan di benak kita. Tahukah Anda mengenai istilah nilai dan norma ini? Tentu dua hal tersebut sangat sering kita dengar dalam pendidikan sosial maupun kewarganegaraan yang bertujuan sebagai pembentukan karakter peserta didiknya. Dilihat dari asal katanya, nilai berarti harga. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ‘nilai’ memiliki beberapa arti, diantaranya yaitu harga, angka kepandaian, banyak sedikitnya isi, mutu, sifat-sifat yang penting bagi kemanusiaan, dan yang terakhir sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakekatnya.

ads

Dalam hal ini, nilai sosial dapat mengambil dua dari pengertian-pengertian tersebut yaitu nilai sebagai sifat yang penting bagi kemanusiaan dan nilai sebagai sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakekatnya. Kedua pengertian tersebut merujuk pada nilai dengan bentuk yang abstrak, berbeda dengan nilai sebagai harga maupun alat ukur kepandaian seseorang. Bentuk abstrak dari nilai dapat berupa keadilan, kedamaian, kesejahteraan, kebebasan, kejujuran, kebaikan, dan hal-hal abstrak lainnya yang menggambarkan kualitas sesuatu (bukan kuantitas/sesuatu yang diukur dengan angka).

Pengertian Nilai Sosial

Banyak pengertian dari kata ‘nilai’ dari para ahli yang bisa semakin memperjelas pengertian dari kata ini, namun apa sebenarnya yang disebut sebagai contoh nilai sosial, dan apa yang membedakannya dengan nilai-nilai lainnya, seperti nilai budaya, nilai ekonomi, dan nilai lainnya? Berikut ini adalah beberapa pendapat ahli mengenai makna dari kata nilai: Menurut Ralp Perry, nilai berasal dari minat suatu individu. Sedikit berbeda dengan Fraenkel yang berpendapat bahwa nilai adalah sebuah konsep atau ide tentang apa yang dianggap penting oleh seseorang. Kupperman beranggapan nilai dapat merubah tingkah laku seseorang.

Louis O. Kattsof bahkan membagi nilai menjadi dua bentuk yaitu nilai intristik yang dari semula sudah bernilai, dan nilai instrumental dimana sebuah nilai berasal dari sarana untuk mencapai tujuan tertentu dan berakibat membentuk nilai. Mulyana beranggapan nilai adalah keyakinan dalam menentukan suatu pilihan dan yang terakhir pendapat Gordon mengenai nilai yaitu kepercayaan yang menentukan tindakan seseorang menurut pilihannya sendiri. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, nilai yang kita bicarakan saat ini yaitu nilai yang mewakili kualitas sesuatu yang di nilai penting. Jika digabungkan dengan kata ‘sosial’, itu artinya nilai sosial adalah segala sesuatu yang mewakili kualitas dari suatu komunitas yang sifatnya sosial. Dengan kata lain, nilai sosial adalah segala bentuk kualitas yang dianggap penting dalam masyarakat.

Jenis-jenis Nilai Sosial

Segala sesuatu baik tindakan, perkataan maupun pemikiran yang baik maupun yang tidak baik dalam suatu masyarakat ditentukan oleh nilai sosial. Tentunya banyak hal yang mempengaruhi nilai sosial untuk dapat memunculkan kesepakatan tidak tertulis dalam masyarakat yang mengatur mana yang baik dan mana yang tidak baik. Salah satunya adalah kebudayaan yang berlaku di suatu daerah. Tidak heran jika nilai sosial dapat berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat yang lain. Dampak positif dan negatif transmigrasi dapat terlihat dalam nilai sosial yang dianut suatu daerah karena adanya campuran kebudayaan yang terjadi ketika ada transmigrasi.

Mengutip pemikiran dari Prof. Dr. Notonegoro, nilai sosial bisa kita bagi menjadi tiga bentuk yaitu nilai material, nilai vital dan nilai kerohanian. Ketiga bentuk nilai inilah yang membentuk nilai sosial secara keseluruhan dan mengatur kehidupan masyarakat yang menganutnya. Ada dua jenis nilai sosial berdasarkan ciri-ciri nilai sosial yaitu nilai dominan dan nilai yang mendarah daging. Perbedaannya terdapat pada bagaimana nilai sosial tersebut dianggap dalam bermasyarakat, sebagai berikut:

  • Nilai dominan adalah nilai sosial yang sebagai nilai yang dianggap paling penting diantara nilai lainnya.
  • Kita dapat melihat suatu contoh nilai sosial dianggap dominan atau tidak dilihat dari berapa banyak orang yang menganutnya (jumlah), berapa lama nilai tersebut telah dianut (waktu), seberapa penting nilai tersebut untuk diusahakan (usaha) dan apakah muncul perasaan bangga bagi seseorang atau sekelompok orang yang dapat menjalankannya (gengsi).
Sponsors Link

Kasus Tentang Nilai Sosial di Lingkungan Sekolah

Berbeda dengan nilai dominan, nilai yang mendarah daging adalah nilai yang sudah menjadi kebiasaan bagi sekelompok masyarakat sehingga sudah menjadi sesuatu yang biasa dan masyarakat yang menganutnya melakukan tindakan tersebut secara otomatis (tanpa berpikir tindakannya masuk ‘nilai’ atau tidak). Contohnya seorang anak yang terbiasa salim terlebih dahulu kepada orang tuanya sebelum berangkat sekolah melakukan hal tersebut secara otomatis dan tanpa berpikir karena merasa tindakan tersebut bukan lagi pilihan untuk dilakukan atau tidak melainkan sudah menjadi sesuatu yang pasti.

Nilai sosial dapat kita temukan dimana saja. Untuk setiap daerah memang bisa berbeda-beda, namun untuk tempat yang berbasis pendidikan seperti sekolah, nilai sosial yang berlaku kira-kira sama secara umum. Berikut ini adalah contoh kasus berkaitan dengan nilai sosial yang berlaku di lingkungan sekolah:

ads
  1. Seluruh siswa wajib berpakaian seragam lengkap dengan atributnya tanpa terkecuali ketika mengikuti upacara bendera.
  2. Siswa SD berbaris di depan kelas sebelum pelajaran dimulai dan masuk satu per satu secara berurutan setelah salim (mencium tangan) pada gurunya.
  3. Membentak, mengejek, meremehkan dan segala bentuk sikap negatif pada seorang guru adalah bentuk sikap paling tidak terpuji dan dapat berakibat fatal bagi siswa yang melakukan.
  4. Bertutur kata sopan kepada guru dan sesama siswa dengan menghormati kakak kelas yang lebih senior dan menghargai adik kelas yang junior
  5. Aturan berpakaian seragam harus ditaati. Untuk anak perempuan ada batas panjang rok minimal dan untuk anak laki-laki ada batas diameter.
  6. Peduli kepada teman sekelas yang tidak paham dengan materi yang diajarkan dan menolongnya untuk dapat memahami materi tersebut.
  7. Kebersihan sekolah adalah tanggung jawab bersama, sampah dibuang pada tempatnya dan diadakan program ‘Jumat Bersih’ setiap minggu.
  8. Memberi salam dengan ramah ketika bertemu guru (tidak cuek).
  9. Masuk ke ruang guru dengan tata krama dan sopan santun dengan memberi salam, memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangan ke ruang guru dengan jelas.
  10. Tiba di sekolah tepat waktu sebagai wujud disiplin diri, menghormati sesama, dan taat aturan.
  11. Menerima setiap konsekuensi ketika tidak mentaati tata tertib sebagai aturan yang berlaku di lingkungan sekolah.
  12. Menghormati guru yang sedang mengajar di depan kelas dengan cara tidak ngobrol saat jam pelajaran berlangsung dan hanya mengobrol jika dipersilahkan untuk melakukan diskusi secara kelompok.
  13. Tidak membeda-bedakan teman yang berbeda kepercayaan dengan cara berkawan dengan siapa saja tanpa pilih-pilih.
  14. Jujur saat ujian / ulangan berlangsung dengan tidak menyiapkan contekan, mencontek maupun membantu teman mencontek.
  15. Menerima perbedaan yang ada antar teman baik itu perbedaan kepercayaan, latar belakang, status sosial, ras, budaya, dan lain sebagainya.
  16. Berdoa sebelum pelajaran pertama dimulai dan setelah pelajaran terakhir selesai.
  17. Orang tua berpakaian rapih dan sopan saat hendak datang di sekolah atau menghadiri acara resmi di sekolah.
  18. Bagi siswa perempuan tidak baik menggunakan perhiasan maupun bersolek dengan berlebihan.
  19. Memberi salam ketika guru masuk ke dalam kelas untuk mengajar.
  20. Berkomunikasi dengan guru menggunakan bahasa yang formal dan sopan.

Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Ketika Anda berada di tempat baru, pastikan Anda mengetahui nilai sosial apa saja yang berlaku di tempat tersebut agar terhindar dari benturan dengan masyarakat asli tempat tersebut terkait sikap dan tingkah laku Anda yang bisa saja menyinggung orang asli tempat itu jika tidak sesuai dengan nilai sosial yang berlaku disana. Contoh fenomena sosial yang terjadi di masyarakat saat ini adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya memperhatikan nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Karena luasnya globalisasi dan masuknya nilai-nilai sosial yang berlaku di negara lain khususnya bangsa barat, yang tentunya sangat berbeda dengan yang kita anut di daerah timur, nilai sosial asli Indonesia di setiap daerahnya sudah mulai ditinggalkan oleh kaum muda saat ini.

Sebagai bentuk-bentuk pengendalian konflik sosial ada baiknya kita tetap mempertahankan nilai sosial yang berlaku di negara kita sesuai dengan kebudayaan dan kepercayaan yang sudah lama kita bangun di negara kita. Akan sangat membanggakan bagi ibu pertiwi apa bila seluruh rakyatnya menjunjung tinggi contoh nilai sosial yang berlaku di negaranya sendiri. Kita pun sebagai warga negara Indonesia akan bangga dengan negara kita yang mampu menjaga nilai sosialnya agar tidak lengser oleh nilai-nilai negara luar yang masuk lewat globalisasi dan mengambil alih pikiran kaum muda yang mulai luntur rasa kebanggaannya atas negara sendiri.

Secara keseluruhan, nilai sosial yang berlaku dalam lingkungan sekolah juga bisa diterapkan di luar lingkungan sekolah dalam bermasyarakat. Pada intinya, kedisiplinan, kejujuran, kesopanan dan saling menghormati adalah nilai sosial yang secara umum berlaku pada masyarakat. Tidak ada lingkungan sosial manapun yang tidak menyetujui hal tersebut. Anda bisa menemukan contoh yang lebih banyak lagi dalam keseharian Anda dimanapun Anda berada.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Wednesday 15th, November 2017 / 02:30 Oleh :
Kategori : Sosiologi