Sponsors Link

10 Ciri-ciri Nilai Sosial dan Contoh Pergeseran Nilai Sosial di Indonesia

Sponsors Link

Nilai atau value kita tahu bersama definisinya yaitu harga. Harga yang dimaksud bisa berupa apa saja mulai dari angka pasti atau sesuatu yang bersifat kuantitatif dan dapat dihitung atau bahkan yang tidak bisa diukur dengan angka sama sekali yaitu yang bersifat kualitatif atau kualitas. Nilai bisa berarti harga jual, harga yang menentukan prestasi (nilai pelajaran di sekolah), maupun sesuatu yang tidak pasti bentuknya seperti kebenaran, kejujuran, dan lain sebagainya.

ads

Nilai sosial tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam bermasyarakat. Di setiap tempat dan daerah, nilai sosial bisa dibilang menjadi patokan apakah seseorang dapat diterima di lingkungan tersebut atau tidak. Hal ini dikarenakan nilai yang dianut seseorang tercermin dari perilakunya sendiri dalam bermasyarakat. Bisa dibilang, nilai sosial dapat menjadi salah satu dari bentuk-bentuk pengendalian konflik sosial dalam masyarakat dengan mengatur apa yang penting untuk dilakukan dan apa yang tidak.

Dilihat dari pengertiannya sendiri, nilai sosial merupakan suatu pemikiran yang menentukan perilaku atau perbuatan seseorang sesuai dengan apa yang dianggapnya penting, apakah perilaku tersebut baik (penting) atau tidak (tidak penting). Adanya nilai dalam kehidupan kita bermasyarakat sangatlah penting dalam menjaga kestabilan agar tercipta keadaan yang aman, nyaman dan teratur antar sesama masyarakat satu dengan yang lain.

Pengertian dari para ahli mengenai nilai sosial sangatlah beragam, namun sebenarnya inti dari pendapat mereka sama yaitu nilai sosial sebagai sesuatu dalam masyarakat yang menentukan apa yang dianggap baik dan yang dianggap tidak baik dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Berikut ini adalah ciri-ciri dari suatu tindakan atau pemikiran untuk bisa dikategorikan sebagai nilai sosial:

  1. Satu nilai berkaitan dengan nilai yang lain sehingga membentuk sistem nilai yang saling berhubungan.
  2. Menjadi tindakan yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan sosial suatu individu dalam bermasyarakat
  3. Merupakan suatu akibat dari interaksi antar masyarakat untuk jangka waktu yang lama
  4. Mempengaruhi masyarakat secara berbeda tergantung dari seberapa penting nilai tersebut untuk seseorang
  5. Berbeda-beda sesuai dengan budaya yang ada di suatu tempat atau daerah dimana nilai tersebut berasal
  6. Terbentuk dan tersebar dengan cepat melalui proses sosialisasi
  7. Tersebar karena adanya interaksi antar masyarakat dalam jumlah tinggi untuk waktu yang lama
  8. Tidak muncul dengan sendirinya (bukan bawaan sejak dilahirkan)
  9. Dapat mempengaruhi pengembangan diri seseorang sesuai dengan apa yang dianggapnya penting
  10. Dipelajari dari waktu ke waktu, tidak serta merta langsung diterima secara gamblang

Bentuk-bentuk Nilai Sosial

Dilihat dari cirinya, nilai sosial juga terbagi menjadi dua kategori yaitu nilai sosial dominan dan nilai sosial mendarah daging. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua bentuk nilai sosial tersebut:

  • Nilai Sosial Dominan

Nilai sosial dominan merupakan nilai sosial yang lebih penting atau lebih diunggulkan dibanding dengan nilai-nilai lainnya. Contohnya adalah nilai kekeluargaan yang berusaha dicapai orang Indonesia ketika hari raya besar seperti Lebaran maupun Natal dengan cara pulang kampung atau biasa disebut mudik. Untuk mengetahui nilai tersebut termasuk nilai sosial dominan atau bukan, hal-hal yang diperhatikan adalah hal-hal berikut ini:

  1. Jumlah masyarakat yang menganut nilai tersebut terbilang besar
  2. Nilai tersebut selalu diusahakan untuk terwujud bagaimanapun caranya
  3. Melaksanakan nilai tersebut dianggap suatu kebanggaan atau pencapaian
  4. Masyarakat sudah menganutnya untuk waktu yang lama
Sponsors Link

Dengan melihat ciri di atas akan mudah bagi kita untuk bisa melihat mana ciri-ciri nilai sosial dominan yang berlaku di suatu tempat.

  • Nilai Sosial Mendarah Daging

Nilai sosial jenis ini adalah nilai yang sudah dianut atau diajarkan untuk diterapkan sejak masih kanak-kanak. Contohnya adalah nilai yang sudah terbentuk sejak kecil bahwa seorang kepala keluarga berkewajiban untuk menafkahi istri dan anaknya. Contoh fenomena sosial yang terjadi di masyarakat adalah ketika hal tersebut tidak dapat dicapai oleh seorang anak lelaki ketika ia berkeluarga, dirinya akan merasa malu dan merasa gagal menjalani tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Ciri dari nilai sosial mendarah daging ialah:

  1. Biasanya terbentuk karena seseorang sudah terpapar nilai tersebut sejak berusia dini
  2. Sudah menjadi bagian dari kepribadian seseorang
  3. Ketika melakukannya orang tersebut tidak akan berpikir dua kali, sudah menjadi kebiasaan
  4. Kerap kali jika nilai ini tidak berhasil dilaksanakan atau tidak terpenuhi, orang yang menganutnya akan merasa bersalah atau bahkan malu.

Selain kedua bentuk nilai sosial diatas, Notonegoro juga mengungkapkan pendapatnya mengenai keberadaan 3 (tiga) jenis nilai sosial lainnya yaitu nilai material, nilai vital dan nilai kerohanian, sebagai berikut:

ads
  • Nilai Material, merupakan nilai yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisik seseorang
  • Nilai Vital, merupakan nilai yang berkaitan dengan penyelesaian aktivitas atau kegiatan seseorang
  • Nilai Kerohanian, merupakan nilai yang berkaitan dengan jiwa atau psikis seseorang

Dalam kenyataannya, nilai sosial yang beragam ini terbentuk oleh karena kebudayaan maupun kebiasaan seseorang dalam kehidupannya hari lepas hari. Itu tandanya, nilai sosial yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu dianggap baik oleh masyarakat di daerah atau tempat lain dikarenakan macam-macam mobilitas sosial berdasarkan bentuk perubahannya yang memungkinkan hal ini untuk terjadi.

Contoh Pergeseran Nilai Sosial di Indonesia

Hal tersebut terjadi secara nyata di dunia kita sekarang ini dimana Indonesia dengan nilai-nilai ketimurannya yang kental mulai dimasuki oleh nilai-nilai sosial bangsa barat yang sering kali bertolak belakang dengan nilai yang berlaku di negara kita. Mungkin karena sudah terpapar nilai sosial bangsa barat sejak lama, terkadang kita mungkin tidak menyadari nilai-nilai sosial apa saja yang sudah berubah. Untuk itu berikut ini adalah contoh nilai sosial di Indonesia yang sudah mengalami pergeseran karena masuknya nilai sosial budaya barat karena adanya globalisasi:

  • Model pakaian remaja putri yang harusnya menutupi dada, lengan, perut dan paha kini bukan lagi menjadi tren.
  • Hormat kepada orang tua kini hanya diterapkan pada orang tua yang dikenal saja, kalau tidak kenal tidak hormat tidak apa-apa.
  • Bersikap ramah kepada orang asing berarti ada maunya / ada maksud tersembunyi, padahal bersikap ramah kepada siapapun tadinya merupakan ciri dari masyarakat Indonesia.
  • Jika nilai di sekolah buruk berarti gurunya yang salah dan bukan karena siswa yang malas belajar.
  • Bertutur kata sopan kepada siapapun baik teman, saudara, keluarga, maupun orang yang tidak dikenal sudah mulai terkikis dari generasi milenial
  • Anak remaja yang pulang ke rumah di atas pukul 08.00 malam sudah menjadi hal yang biasa
  • Membantu orang yang membutuhkan pertolongan hanya jika bantuan dari orang tersebut akan berguna dikemudian hari (tidak lagi tanpa pamrih)
  • Selera musik yang mulai kebarat-baratan atau bahkan kekorea-koreaan dan cenderung menganggap rendah permusikan tanah air, begitu juga dengan perfilman
  • Menyebut orang yang lebih tua tidak dengan gelar atau sebutan untuk posisinya (cth: Kak, Pak, Bu, dsb.) melainkan langsung dengan memanggil nama
  • Usaha pelestarian laut yang dilakukan pemerintah secara tidak langsung tidak didukung oleh masyarakat yang masih membuang sampah di laut dan menghancurkan terumbu karang saat snorkling hanya untuk posting foto di internet.
  • dsb.

Masih banyak contoh nilai sosial lainnya yang tadinya tidak berlaku di Indonesia, atau mungkin berlaku hanya saja bersifat negatif, namun karena kebudayaan negara lain yang masuk nilai sosialnya juga ikut masuk dan bercampur dengan nilai sosial yang kita miliki. Hal ini tentu saja bukan hal yang baik, bahkan bisa mengubah kesan dan ciri masyarakat Indonesia di mata Internasional dengan membentuk identitas yang baru yang tidak ada ciri Indonesianya sama sekali. Bisa jadi kebudayaan dan nilai sosial yang berlaku di Indonesia dalam puluhan tahun mendatang akan benar-benar tergantikan dengan nilai sosial yang benar-benar baru dan nilai sosial yang tadinya dianut menjadi ‘ketinggalan zaman’.

Sebagai masyarakat Indonesia yang baik sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan apa yang sudah kita miliki dan kita pertahankan sampai sekarang ini agar tidak terusik dengan budaya negara lain yang masuk ke negara kita, dalam hal ini nilai sosial yang sudah lama kita anut. Nilai sosial muncul dari kebudayaan di suatu tempat, ketika kebudayaan yang kita miliki berubah, tentu perubahan nilai sosial juga tidak bisa dihindari. Sebagai bentuk upaya mengatasi masalah sosial di Indonesia, ada baiknya kita memilah-milah mana budaya yang baik untuk kita masukkan dalam kebudayaan kita dan mana budaya yang tidak baik. Contoh kebudayaan bangsa barat yang patut kita contoh adalah nilai sosial yang mereka anut yaitu tepat waktu, karena di Indonesia sendiri ‘jam karet’ atau kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai jadwal karena pesertanya terlambat sangat banyak ditemui.

Demikian yang dapat dibagikan mengenai ciri-ciri nilai sosial dan contoh kasus dimana terjadi pergeseran nilai sosial di Indonesia yang sebenarnya dapat kita hindari untuk Indonesia yang lebih baik. Semoga informasi ini dapat berguna dan bisa menjadi referensi untuk keperluan akademik terkait topik pembahasan nilai sosial.

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Tuesday 21st, November 2017 / 08:32 Oleh :
Kategori : Sosiologi