Sponsors Link

6 Budaya Negara Jepang yang Cukup Terkenal

Sponsors Link

Jepang terkenal dengan warisan budaya dan adat istiadatnya yang kaya. Budaya ini diyakini menjadi alasan di balik teknologi dan sumber daya manusia Jepang yang sangat maju.

ads

Karena popularitasnya, budaya Jepang telah banyak diadopsi oleh negara lain. Budaya Jepang disebarluaskan secara masif melalui berbagai media.

Beberapa di antaranya melalui acara anime, melalui lagu, film, makanan, dll. Sebelum mencoba memahami kebiasaan unik orang Jepang, mari kita lihat dulu kekayaan sejarah mereka.

Budaya Jepang kuno juga dipengaruhi oleh budaya Tionghoa atau Tionghoa. Modifikasi yang paling jelas adalah ajaran Buddha dan tulisan kanji.

Namun ketika memasuki era Edo, Jepang menjadi negara tertutup. Jepang mulai membatasi hubungan dengan negara lain dan pengaruh asing.

Kemandirian inilah yang menyebabkan negara tersebut memiliki kebiasaan yang dapat dengan mudah terpatri didalam ingatan masyarakat dunia.

1. Sado

Orang Jepang terkenal dengan kecintaannya pada teh. Jika Anda penggemar film dan anime Jepang, kemungkinan besar Anda akan melihat adegan minum teh di toko atau di rumah.

Kebiasaan minum teh ini disebut sado. Minum teh telah menjadi tradisi turun temurun di Jepang, bahkan sebagai sebuah upacara.

Orang Jepang sangat menghargai upacara ini. Minum teh di kamar tradisional khusus dengan lantai tatami .

Tradisi minum teh memiliki sejarah yang panjang. Sado sudah dibuat sejak abad ke-9. Dalam buku kuno “Japan Hongji”, dikatakan bahwa seorang biksu bernama Aiqiu kembali dari Tiongkok.

Biksu itu pergi menemui kaisar dan menyajikan teh untuknya dengan sangat baik. Rangkaian dalam menyajikan teh tersebut dinamakan Sado.

Minum teh bukanlah kebiasaan biasa untuk bersantai. Sado memiliki filosofi yang sangat mendalam bagi orang Jepang.

Mereka percaya bahwa prosesi minum teh memiliki filosofi Wabi-Sabi, yaitu sebuah estetika yang mengandung nilai spiritual.

2. Matsuri

Orang Jepang suka merayakan acara. Dalam bahasa Jepang, “festival” ini disebut “matsuri”. Setiap tahun di Jepang, berbagai festival seperti festival musim gugur, tahun baru, religi, dan musim panas diadakan.

Matsuri adalah acara budaya penting yang tidak hanya mencakup kesenangan dan pesta, tetapi juga memiliki makna spiritual. Orang Jepang mengadakan festival untuk menghormati dan mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas berkah yang ditawarkan oleh para dewa.

Setiap acara Matsuri selalu ditemani oleh mikoshi. Mikhosi merupakan sebuah miniatur kuil. Peserta di festival akan ditampilkan di sekitar miniatur.

Mereka percaya bahwa mikoshi adalah kereta yang ditunggangi para dewa. Mikoshi dibawa di pundak orang yang mengenakan kostum hanten atau happi.

Pemanggul berjalan di sekitar area festival dengan mikoshi di pundak mereka. Ada juga tarian yang disebut Bon Odori di festival.

Tarian kehormatan leluhur ini dilakukan pada periode Bon (Juli dan Agustus). Akar dari tarian ini berasal dari kepercayaan Buddhis.

Selain sebagai bentuk rasa syukur, juga dipercaya bahwa Matthuri dapat menyerap peluru atau kejahatan itu sendiri atau dapat membersihkan lingkungan dari kecelakaan dan membutuhkan tanaman yang berlebihan.

3. Shodo

Shodo adalah seni menulis dari Jepang. Seni ini akrab dipanggil sebagai kaligrafi Jepang. Shodo adalah kombinasi seni menulis dengan konsep spiritual atau keheningan batin.

Awalnya, seni lukis ini berasal dari daratan Cina. Shodo menjadi populer di Dinasti Han. Pada abad ke-6, seni ini baru diperkenalkan ke masyarakat Jepang untuk tujuan komunikasi.

Shodo memiliki nilai yang besar bagi masyarakat Jepang. Selain seni, Shodo digunakan untuk berkomunikasi dan mencari pengalaman nilai-nilai Zen. Dengan menulis Shodo mereka belajar memahami harmoni dan politik dalam satu kehidupan.

Shodo merupakan perpaduan dari puisi, lukisan dan literatur. Pembuatnya harus melakukan olah rasa dan tubuh saat melakukan Shodo.

4. Sumo

Ketika mendengar kata Sumo, orang pasti akan mengaitkan kata tersebut dengan Jepang. Ya, Sumoadalah olahraga gulat yang sudah sejak lama dikenal oleh semluruh masyarakat dunia.

Umumnya, Sumo identik dengan para pegulat yang bertubuh besar, namun olahraga ini sebenarnya tidak membutuhkan berat badan yang ekstra, hanya saja fakta yang terjadi selama ini berat badan ekstra dibutuhkan agar tidak mudah ditumbangkan oleh lawan.

Sumo pertama kali muncul di Jepang kuno. Kemudian, pada Zaman Edo, sumo mengalami transformasi modern. Menurut sejarah, masyarakat Jepang memiliki tradisi panjang untuk menghibur para dewa melalui olahraga.

Sumo bukan sekedar olahraga, tapi juga memiliki nilai-nilai spiritual. Ritual ini dilakukan dalam bentuk cincin penyucian menggunakan garam, minum air suci, dan menggantung miniatur kuil Shinto.

Para pegulat biasanya bertepuk tangan sebelum pertandingan dimulai. Mereka melakukan gerakan untuk memanggil para dewa. Sementara itu, penguasa sumo berpakaian seperti pendeta Shinto.

5. Taiko

Taiko adalah seni musik khas Jepang yang berbentuk kendang. Seni musik ini biasanya ditampilkan pada festival dan upacara keagamaan Jepang.

Taiko merupakan seni musik dengan penuh energi. Saat waktunya pertunjukkan, penabuh taiko akan meneriakkan kata-kata penyemangat. Kerumunan bersorak keras sebagai tanggapan atas lagu tersebut.

Taiko memiliki sejarah panjang dalam memperkaya penggemar musik di seluruh dunia. Taiko awalnya tidak berasal dari Jepang, tetapi dibawa dari Korea dan Cina selama periode Kofun atau pada abad ke-6.

Seni musik berasal dari kalangan petani Jepang kuno. Mereka memainkan drum untuk berterima kasih kepada para dewa dan menolak kejahatan.

6. Hanami

Salah satu tujuan wisata favorit Jepang adalah pemandangan musim gugur dan musim semi. Saksikan keindahan bunga sakura dan bunga sakura yang mekar penuh.

Tanda-tanda musim penting bagi orang Jepang. Orang Jepang memiliki kebiasaan khusus yang disebut melihat bunga. Hanami adalah tradisi melihat bunga sakura yang mekar di musim semi.

Saat bunga sakura bermekaran, tanda-tanda pertama musim semi telah datang. Juga diyakini bahwa kehidupan baru dimulai lagi.

Bunga akan mekar dalam dua minggu dan kemudian akan jatuh setelah itu. Orang Jepang mengabadikan momen musim semi untuk merenungkan diri mereka sendiri.

Orang Jepang telah menyaksikan jatuh dan mekarnya bunga, seperti siklus kehidupan. Ini adalah beberapa budaya unik Jepang.

Setiap budaya mencerminkan cara unik orang Jepang memandang kehidupan. Budaya ini masih dijunjung tinggi dan dipraktikkan dalam masyarakat Jepang hingga saat ini.

Budaya dan adat ini memainkan peran tidak langsung dalam membentuk bangsa Jepang, yang dikenal sangat maju, dalam banyak hal; Teknologi, seni dan ilmu pengetahuan.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Wednesday 11th, May 2022 / 07:46 Oleh :
Kategori : Antropologi