13 Alat Musik Tradisional Mancanegara yang Perlu diketahui
Setiap negara memiliki bentuk tradisi dan budaya yang berbeda-beda. Mulai dari musik, tari, aktivitas sehari-hari, hingga hal-hal lain yang menjadi identitas negara.
Termasuk alat musik tradisional asing yang mereka miliki. Anda bisa lihat sendiri berapa banyak alat musik tradisional dan genre musik yang dimiliki negara kita, apalagi jika dipadukan dengan berbagai alat musik tradisional asing yang menambah keragaman.
Di sini Anda dapat mengidentifikasi 13 alat musik tradisional dari luar negeri. Namun sebelum itu, ada berapa alat tradisional Indonesia yang kamu ketahui?
Beberapa alat musik tradisional negara kita antara lain kecapi, gendang, calung, suling, angklung, kolintang, pant, tehyan, bonang, sasando dan masih banyak lagi.
Dan berikut ini adalah berbagai alat musik tradisional dari 15 negara di dunia.
1. Gitar Flamenco-Spanyol
Kita pasti sering mendengar istilah ” Langsing seperti gitar Spanyol” ? Ya, istilah ini memang ada kaitannya dengan gitar flamenco, gitar khas dari Spanyol.
Memang sekilas gitar ini mempunyai bentuk yang sama dengan kebanyakan gitar akustik pada umumnya. Yang membuatnya berbeda adalah suara yang dihasilkan lebih lembut dari gitar akustik kebanyakan.
Hal ini dikarenakan bahan baku yang dipakai untuk pembuatan gitar tersebut. Selain memiliki suara yang lebih lembut, bentuk dari gitar ini cenderung lebih kecil.
Mayoritas menilai gitar Flamenco lebih layak dimainkan dengan cara dipetik,guna menghasilkan suara yang lebih sempurna atau dengan kata lain tidak menggunakan pick.
Gitar Flamenco banyak digunakan oleh masyarakat setempat dalam berbagai acara seni musik dan lainnya.
2. Orgel- Belanda
Masih dari benua Eropa, negara berikutnya adalah negara Belanda. Dari negeri yang berjuluk negeri seribu tulip mempunya alat musik khas yaitu Pegel.
Saat melihatnya, pasti terlintas sama dengan piano, dikarenakan bentuknya yang sama, namun pada Orgel terdapat banyak pipa yang menjadi sumber suara alat musik ini.
Modern ini alat musik tersebut banyak dikenal oleh negara lain dan biasanya digunakan dalam banyak gereja klasik.
3. Bagpipe-Skotlandia
Selanjutnya ada Bagpipe yang berasal dari Skotlandia, yang mana wilayah ini masih satu wilayah dengan Britain Raya.
Alat musik ini berbentuk jantung yang diberi banyak pipa yang berperan sebagai sumber suara. Cara memainkan Bagpipe adalah dengan cara ditiup.
Terdiri dari 5 pipa, 4 di atas dan 1 di ujung chanter yang disebut dengan Chanter. Agar lebih khas lagi, biasanya pada kantung tersebut memakai kain yang bermotif tartan, motif kain yang identik dengan negara Skotlandia.
4. Mbira – Afrika
Selanjutnya adalah alat musik tradisional khas Afrika, yaitu Mbira. Mbira sendiri mempunyai banyak jenis yang merupakan perkembangan dari alat musik asli Mbira.
Instrumen Mbira sendiri terbuat dari kayu yang kemudian dibentuk kotak serta kepingan logam, yang apabila logam tersebut ditekan, akan menghasilkan suara bernada.
Alat musik hasil perkembangan dari Mbira adalah Kalimba dan Piano Thumbs.
5. Shamisen – Jepang
Negara yang terkenal dengan olahraga Sukanya ini juga punya sejumlah alat musik tradisional, salah satu nya ialah Shamisen. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik.
Instrumen ini terdiri dari 3 senar yang dipetik dan biasa disebut ‘Bachi’. Sumber suara dari alat musik petik ini berasal dari ruangan yang dilapisi kulit.
Shamisen terdiri dari 3 macam yaitu Hosozao, Chuzao dan Futozao.
6. Janggu – Korea
Jika menonton drama saeguk, yaitu drama Korea yang bertema kerajaan pasti pernah melihat alat musik tradisional khas dari negeri Ginseng ini, namanya adalah Janggu. Janggu adalah sebuah instrumen yang ditabuh.
Sekilas,Janggu terlihat seperti gendang ala Korea yang berbentuk seperti jam pasir. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan dia tongkat khusus dan biasanya digunakan dalam banyak acara budaya di Korea. Termasuk di dalamnya upacara adat atau pertunjukan.
7. Qanun – Arab
Musik tradisional jazirah Arab memang akrab bagi masyarakat Indonesia. Salah satu alat musik tradisional negara ini adalah Qanun. Nama lain Qanun adalah kecapi Arab.
Bentuk dari alat musik ini adalah setengah trapesium dengan jumlah senar dawai 81 buah. Dibutuhkan kemampuan yang cukup mahir untuk memainkan alat musik berdawai ini, karena hanya menggunakan 4 jari dalam memainkan alat musik tradisional khas Arab ini.
8. Grajabpi – Thailand
Alat musik kedelapan adalah Grajabpi yang berasal dari Negeri Gajah Putih Thailand. Karena hanya terdiri dari 3 senar dawai saja, untuk memainkan alat musik ini sangat mudah.
Grajabpi terbilang ringan, dan biasanya dipangku oleh pemainnya. Alat musik ini sering digunakan dalam banyak acara tradisional dan budaya di Thailand.
9. Tumpong – Filipina
Negara Filipina juga memiliki banyak alat musik tradisional dan salah satunya ialah tumpong. Kebanyakan orang salah menduga Tumpong dengan Seruling khas Indonesia, karena kemiripan bentuknya.
Tumpong terbuat dari batang bambu yang memiliki lima lubang, satu lubang berada di atas dan empat lubang berada di bawah.
10. Yueqin – China
Nama lain Yueqin adalah gitar bulan. Dinamakan Yueqin karena menurut pendapat masyarakat China gitar ini sudah ada sejak zaman dinasti Qin. Terdapat empat dawai senar sebagai sumber bunyi. Alat musik ini sering digunakan pada acara pertunjukan opera dan acara ritual.
11. Tabla – India
Sangat familiar dengan musik India yang keras, terutama saat upacara khusus seperti pernikahan? Hasil musik keras tersebut dibuat dari alat musik tradisional India yaitu tabla yang berbentuk seperti gendang namun terlihat lebih hidup dan berwarna.
Cara mainnya juga dipukul. Satu set instrumen tabla hadir dalam dua ukuran.
12. Saung Gauk – Myanmar
Alat musik tradisional kedua belas adalah Saung Gauk. Alat musik asal Myanmar ini juga sering disebut sebagai harpa Burma. Sangok termasuk dalam kategori alat musik kuno yang tidak mudah didapat. Bentuk alat musik ini terlihat seperti memiliki ekor. Cara memainkannya dengan cara memetik lutut di atas paha.
13. Dango – Vietnam
Terakhir, ada alat musik bernama Dango. Instrumen ini berasal dari Vietnam dan dimainkan dengan gaya glissando, dan gao telah digunakan dalam pertunjukan orkestra Vietnam dan pertunjukan budaya Vietnam.