6 Faktor Pendukung Interaksi Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksinya dengan orang lain. Ketahui juga contoh tindakan sebagai makhluk sosial.
Dalam lingkungan di mana terjadi interaksi sosial antara anggota dan kelompok masyarakat, terdapat lembaga-lembaga dengan simbol, nilai dan norma yang mengatur interaksi sosial. Lalu apa yang dimaksud dengan interaksi sosial itu sendiri?
Secara umum, interaksi sosial adalah hubungan sosial antara dua orang atau lebih di mana perilaku satu orang mempengaruhi, meningkatkan, atau mengubah perilaku/tindakan sosial orang lain. Terdapat perbedaan antara hubungan sosial dengan tindakan sosial.
Di sisi lain, menurut sosiolog Soerjono Soecant, masyarakat sebagai proses sosial yang berkaitan dengan berbagai bentuk hubungan antara individu dan kelompok tertentu yang bertujuan untuk membangun sistem hubungan sosial.
Dalam kehidupan sosial, ada beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Faktor-faktor tersebut ada karena hakikat interaksi sosial adalah saling mempengaruhi, baik secara individu maupun kelompok.
Dawson dan Gettys menemukan bahwa interaksi sosial adalah proses di mana orang terlibat satu sama lain dalam berbagai faktor yang mendukung.
Dalam ilmu sosial, faktor pendukung interaksi sosial dipelajari untuk mengetahui bagaimana orang membangun hubungan untuk mencapai tujuan bersama, tak heran hal ini termasuk dalam salah satu syarat terjadinya interaksi sosial.
Berarti disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah interaksi antara individu dengan individu atau kelompok atau kelompok dan kelompok. Interaksi sosial memanifestasikan dirinya dalam perilaku dan reaksi.
Terdapat pula pengaruh dinamika sosial dalam interaksi sosial. Berikut di bawah ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor yang menjadi pendorong interaksi sosial. Disimak yaa guys!
Faktor Pendukung Interaksi Sosial
Ada enam jenis faktor yang terjadi dalam proses interaksi sosial. Keenam elemen tersebut adalah sugesti, imajinasi, identifikasi, empati, empati, dan motivasi.
Semuanya, dengan berpedoman pada norma dan aturan yang disepakati, membentuk proses sosial yang mempelopori kehidupan sosial. Di bawah ini diuraikan faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial.
- Sugesti
Sugesti adalah dampak atau pandangan yang dimiliki seseorang terhadap orang lain. Disinilah proses berinteraksi dan menerima pendapat berlangsung. Contoh: Melalui kata-kata dan pidatonya pada Hari Kemerdekaan, Sukarno telah menghidupkan kembali semangat juang negara.
Sugesti adalah keinginan untuk mempengaruhi atau mempengaruhi orang lain dalam kehidupan sosial. Proposal biasanya dibuat oleh orang yang memiliki otoritas lebih tinggi dan rasa hormat dari masyarakat sekitar.
Sugesti biasanya muncul karena dorongan emosi yang tinggi. Beberapa orang memiliki keadaan emosi yang tidak stabil dan rentan. Proposal adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dengan berbagai latar belakang, termasuk: otoritas, sugesti dapat muncul ketika seseorang mengidolakan seseorang yang memiliki keahlian yang ingin dicapainya. Orang biasanya mengikuti bagaimana seorang penguasa di bidangnya berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Mayoritas merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang disebabkan oleh kondisi yang dilakukan mayoritas masyarakat. Seseorang akan dengan mudah memutuskan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh mayoritas kelompoknya.
Keadaan emosional, pikiran yang tidak fokus/terbelah merupakan sugesti/sugesti yang mudah diterima dari orang lain. Terkadang orang mudah terpengaruh oleh orang lain.
- Imitasi
Secara harfiah, imitasi berarti imitasi atau peniruan. Imitasi merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, karena seseorang berusaha meniru orang lain yang menjadi idolanya.
Imitasi berperan dalam menentukan arah perilaku manusia. Ketertarikan untuk memiliki/memiliki sesuatu yang menurutnya menarik akan berlaku sebagai proses sosial dari apa yang dipelajarinya dan kehidupan sosialnya. Peniruan biasanya terjadi dalam kehidupan sosial ketika Anda melihat orang atau kelompok lain lebih sukses dari Anda.
Tindakan ini merupakan tiruan dari tindakan orang lain. B. Meniru sikap, perilaku, dan penampilan manusia. Ada dua jenis imitasi, positif dan negatif. Contoh: Imitasi positif. Misalnya, siswa selalu tampil tepat waktu dan sopan untuk meniru sikap dan perilaku guru yang terlatih.
Misalnya, dalam imitasi negatif, siswa meniru gaya rambut dan mode artis yang berdandan berlebihan dan tidak cukup umur.
- Identifikasi
Identifikasi merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial melalui peniruan dan lamaran. Keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain dalam identifikasi membentuk kepribadian unik seseorang. Orang mengidentifikasi secara sadar atau tidak sengaja.
Contoh dari identifikasi adalah seorang gadis yang menyukai karakter boneka lucu dan membentuk karakternya seperti karakter boneka, baik dari penampilan, gaya rambut, atau keinginan untuk bagaimana orang memperlakukan boneka itu. Ia bangga disebut boneka dan selalu berusaha merepresentasikan karakter boneka sebagai dirinya sendiri.
- Empati
Anda mungkin tidak asing dengan istilah ini. Empati adalah keadaan di mana Anda merasakan perasaan orang lain. Empati terutama terjadi ketika seseorang percaya bahwa setiap orang harus menjalani tingkat kehidupan yang sama.
Empati dan empati memiliki arti yang sama. Tapi empati adalah perasaan mendalam tentang apa yang orang lain rasakan.
Contoh empati yang mendukung interaksi sosial adalah menonton acara TV yang ingin membantu mereka karena merasa sedang mengalami bencana dan merasa membutuhkan hal yang sama jika berada di tempatnya.
Contoh lain adalah bencana tsunami Aceh 2004 yang sangat berduka bagi seluruh dunia. Mereka tidak hanya mengirim kesedihan dan kehilangan, tetapi juga datang untuk membantu para korban.
- Simpati
Simpati adalah proses dimana satu orang tertarik pada orang lain untuk memahami orang lain. Contoh: Di era digital saat ini, media sosial adalah tempat untuk menyampaikan belas kasih tanpa sepengetahuan pribadi. Sebagai contoh: B. Berbagi postingan tentang korban bencana.
- Motivasi
Seperti simpati dan empati, sugesti dan motivasi memiliki arti yang hampir sama. Keduanya memiliki dampak, tetapi motivasi adalah pikiran yang lebih rasional. Ketika orang bertindak atas diri mereka sendiri, dia memikirkan apa yang dia terima dan memotivasinya.