Sponsors Link

5 Kerajaan Islam Kuno di Indonesia yang Pernah Berkuasa

Sponsors Link

Kerajaan bercorak Hindu-Buddha berkembang mengawali masa kerajaan di wilayah Indonesia, kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri di tahun 400 masehi, di wilayah Kalimantan.

ads

Kemudian ada juga Kerajaan Tarumanegara yang merupakan kerajaan Hindu yang berdiri di sekitar tahun 450 masehi, di Jawa Barat. Kerajaan bercorak Hindu-Budha berkembang karena adanya jalur perdagangan dengan negara-negara lain seperti India, Cina hingga Timur tengah.

Kerajaan Islam di Indonesia mulai berkembang di abad ke-13, hal ini juga berangkat dari hubungan perdagangan yang terjalin dengan kerajaan-kerajaan di negara lain.

Pedagang-pedagang Islam berasal dari Arab, Persia, India dan China yang singgah di wilayah nusantara turut membawa pengaruh baru pada budaya, agama dan pemerintahan di nusantara.

Setelah abad ke-13, perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di wilayah Indonesia semakin banyak dan semakin luas. Kerajaan-kerajaan Islam tersebut juga berperan dalam penyebaran agama Islam di Indonesia

Berikut adalah kerajaan-kerajaan Islam kuno yang pernah berdiri dan berjaya di Indonesia.

Kerajaan Perlak

Kerajaan Perlak adalah kerajaan bercorak Islam yang tertua di Indonesia, meskipun ada juga yang berpendapat jika Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan tertua di Indonesia.

Kerajaan Perlak berdiri di tahun 840 M dan berakhir masa pemerintahannya di tahun 1292 M untuk bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai.

Kerajaan Perlak disebut juga Kesultanan Peureulak, merupakan kesultanan Islam pertama di Asia Tenggara. Terletak di Aceh Timur dan menjadi persinggahan para pedagang Arab, India hingga Cina. Simak juga peninggalan kerajaan Perlak.

Raja Perlak yang pertama adalah Alaidin Sayyid Maulana Aziz Syah dan raja terakhir adalah Muhammad Amir Syah. Putri dari raja terakhir Kerajaan Perlak ini menikah dengan Malik Shaleh, yang kemudian menyatukan Perlak dan Samudra Pasai.

Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai berdiri di tahun 1267 M dan berakhir masa kejayaannya di tahun 1521 M. Kerajaan Samudra Pasai terletak di Lhokseumawe, Aceh Utara. Berkembangnya Islam di Sumatra juga menjadi penyebab runtuhnya Sriwijaya.

Sultan pertama Kerajaan Samudra Pasai ini adalah Sultan Malik Al Shaleh yang juga menantu raja terakhir Kerajaan Perlak. Samudra Pasai adalah kerajaan yang memiliki pertahanan laut yang kuat dan pelabuhannya banyak disinggahi oleh pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Kemakmuran Kerajaan Samudra Pasai ini bahkan diutarakan oleh Marco Polo dalam catatan perjalanannya di tahun 1326. Bukti kejayaan Kerajaan Islam Samudra Pasai ini ditemukan dalam bukti sejarah berupa mata uang emas murni, makam raja dan dirham.

Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan Gowa tadinya merupakan kerajaan Islam yang sudah memiliki nama besar di Sulawesi Selatan. Berdiri di tahun 1300 M di wilayah Makassar.

Kesultanan Islam berdiri sejak Raja Gowa ke-14 memeluk Islam dan mengganti nama menjadi Sultan Alauddin, dan secara resmi Kerajaan Gowa menjadi kerajaan Islam di tahun 1607.

Kerajaan Gowa menguasai wilayah dataran tinggi, kerajaan ini selalu berselisih dengan kerajaan Tallo. Perselisihan berawal ketika Raja Gowa ke-6 membagi dua wilayah untuk dipimpin dua putra mahkotanya.

Kerajaan Gowa dan Tallo bersatu ketika Raja Gowa ke-10 memimpin, Kerajaan Gowa Tallo kemudian disebut juga Kerajaan Makassar. Semenjak bersatu, Kerajaan Gowa Tallo memberi dampak besar pada jalur perdagangan di wilayah Timur Nusantara.

Kerajaan Gowa Tallo berada di masa keemasan di masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, yang juga dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan.

Kerajaan Gowa Tallo runtuh sejak zaman penjajahan Belanda ketika VOC mulai memonopoli jalur perdagangan rempah-rempah. Kerajaan ini bergabung menjadi bagian dari NKRI di tahu 1946.

Kerajaan Pagaruyung

Kerajaan Islam kuno di Indonesia rupanya banyak muncul di wilayah Sumatera. Kerajaan Pagaruyung terletak di Sumatera Barat adalah kerajaan Islam tua yang berdiri di tahun 1347 M dan berakhir di tahun 1825 M.

Berdirinya kerajaan Islam Pagaruyung ini tak lepas dari pengaruh pada musafir yang singgah dari Aceh dan Malaka sejak akhir abad ke-14. Kerajaan Pagaruyung sebelumnya adalah bagian dari Kerajaan Malayapura, kerajaan bercorak Budha yang dipimpin oleh Adityawarman.

Di abad ke-17 Kerajaan Pagaruyung berubah menjadi kesultanan Islam yang dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Sultan Alif. Ajaran agama Islam ini akhirnya memberi banyak pengaruh bagi kehidupan kerajaan dan masyarakat Minangkabau.

Kerajaan Paguruyung runtuh karena kedatangan penjajah Belanda, di masa perang Padri.

Kerajaan Demak

Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa adalahh Kerajaan Demak, kerajaan Islam tertua di Jawa ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kerajaan Demak merupakan garis keturunan dari Kerajaan Majapahit, kerajaan besar bercorak Hindu yang menguasai Nusantara.

Kerajaan Demak berkembang menguasai perdagangan sekaligus juga penyebaran agama Islam di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di masa kejayaannya, Raja Demak dibantu oleh para Sunan membangun masjid yang hingga saat ini masih berdiri.

Pengaruh Islam yang dibawa Kerajaan Demak juga berperan membentuk akulturasi nilai-nilai agama dan kebudayaan bagi masyarakat. Kerajaan Demak ini berakhir akibat perang dengan Kerajaan Pajang, dan kemudian pemerintahannya dipindahkan ke Pajang.

Peninggalan Kerajaan Demak sebagai Kerajaan Islam tua di Jawa dapat ditemukan di Jawa Tengah, antara lain Masjid Agung Demak dan juga makam Sunan Kalijaga di desa Kadilangu, tak jauh dari Demak.

Kerajaan Demak adalah cikal bakal kerajaan Mataram Islam yang kemudian di masa kini peninggalannya yang masih berlangsung adalah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kesunanan Surakarta Hadiningrat.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Wednesday 18th, January 2023 / 08:41 Oleh :
Kategori : Sejarah