Sponsors Link

5 Fakta Gunung Slamet yang Jarang diketahui Masyarakat

Sponsors Link

Salah satu dari deretan gunung yang menjulang di tanah Jawa Tengah adalah Gunung Slamet. Kamu bisa menikmati pesona Gunung Slamet ini dengan jelas dari kota Purwokerto, Tegal, dan sekitarnya. Gunung Slamet terkenal sebagai gunung keramat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Tak hanya itu, gunu berapi di Jawa Tengah ini juga menjadi perhatian bagi para pendaki karena menawarkan trek pendakian yang tak terlupakan.

ads

Bukan hanya menawarkan pemandangan alam yang menajubkan, Gunung Slamet juga menyimpan cerita menarik, khususnya adat budaya masyarakat di lereng gunung yang masih di lestarikan hingga sekarang. Tak heran gunung yang dikenal kramat ini tidak boleh didaki sembarangan. Berikut adalah fakta menarik tentang Gunung Slamet.

1. Gunung Tetinggi Ke-2 di Jawa

Gunung Slamet di bagi menjadi 4 wilayah kabupaten, yaitu kabupaten Tegal di sebelah utara, Kabupaten Purbaligga di sebelah Timur, Kbupaten Bnyumas di sebelah selatan dan Kbupaten Brebes di sebelah selatan dan kabupaten Pemalang. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah.

Dengan Ketinggian 3,42 mdpl, Gunung Slamet adalah gunung merapi ke-2 di Jawa setelah Gunung Semeru. Puncak Gunung Slamet disebut puncak Surono, berupa pasir dan kawah yang disebut segoro wedi, kawah IV merupakan kawah yang masih aktif sampai sekarang.

2. Diduga Bernama Asli Gunung Agung

Dalam kisah Bujangga Manik, Gunung Slamet disebut sebagai Gunung Agung. Sedangkan dalam Babad Pasir, Gunung Slamet disebut sebagai Gunung Lanang. Jika Gunung Slamet adalah Gunung Jantan, maka perlu dicari pasangannya, seperti Sindoro – Sumbing dan Merbabu – Merapi.

3. Diyakini Sebagai Kunci Pulau Jawa

Menurut sebagian masyarakat jawa, Gunung Slamet merupakan pusat dari pulau jawa, Pulau jawa akan terbelah dua bagian jika Gunung Slamet meletus. Penyebabnya mungkin karena timbulnya tekanan besar yang membentang dari utara ke selatan, disusul masuknya air laut hingga menyatu atau karena masing-masing wilayah di barat dan timur bergeser hingga menjauh.

4. Dalam Sejarah Letusan, Belum Pernah Meletus Besar

Dalam bahasa Jawa, Kata Slamet memiliki arti selamat. Hal ini karena sejak jaman dahulu hingga sekarang, Gunung Slamet tidak pernah meletus besar. Masyarakat Bambangan meyakini bahwa Gunung Slamet tidak akan pernah meletus. Mitosnya Jika Gunung Slamet beraktifitas bisa diartikan hanya batuk-batuk atau sekedar membuang nafas saja.

Aktifitas yang terjadi pada April 2009 menjadi siklus 20 tahun Gunung Slamet kemali meletus. Dalam sejarah letusan gunung tercatat, Gunung Slamet pernah meletus pada tahun 1988, 1969, 1953, 1932 berupa letusan abu dan lava yang tidak membahayakan.

5. Banyak Jalur Pendakian, Via Bambangan Paling Populer

Selama ini jalur pendakian Gunung Slamet yang paling popuer adalah Via Bambangan, karena merupakan salah satu trek terpendek dan terbilang ramah bagi pemula. Setidaknya masih ada 10 jalur pendakian Gunung Slamet, termasuk jalur lama dan jalur baru. Berikut Jalur pendakian Gunung Slamet :

  • Jalur pendakian via Bambangan, Kabupaten Purbalingga.
  • Jalur pendakian via Gunung Malang, Kabupaten pemalang.
  • Jalur pendaian via Dipajaya, Kabupaten Pemalang.
  • Jalur pendakian via Jurang Mangu, Kabupaten Pemalang.
  • Jalur pendakian via Cemara Sakti, Kabupaten Pemalang.
  • Jalur Pendakian via Baturaden, Kabupaten Banyumas.
  • Jalur pendakian vuas Guci, Tegal.
  • Jalur pendakian via Sawangan, Kabupaten Tegal.
  • Jalur pendakian via Dukuh Liwung, Kabupaten Tegal.
  • Jalur pendakian via Kaliwadas, Kabupaten Brebes.
  • Jalur Pendakian via Kligua, Kabupaten Brebes.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Thursday 22nd, July 2021 / 05:13 Oleh :
Kategori : Geografi