Sponsors Link

4 Jenis Sungai Berdasarkan Debit Air dan Contohnya

Sponsors Link

Sungai merupakan salah satu dari berbagai macam bentuk permukaan bumi, sungai memiliki letak yang lebih rendah dibandingkan permukaan tanah yang ada di sekelilingnya, itulah mengapa sungai menjadi tempat di mana air mengalir ke tempat yang lebih rendah.

ads

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata “Sungai” yaitu aliran air yang besar, buatan alam. Sungai merupakan aliran air tawar yang mengalir terus menerus, di sepanjang aliran sungai pada sisi kanan dan kiri dibatasi oleh garis sempadan.

Sungai terbentuk secara alami melalui proses di mana air yang ada di daratan, mata air di dalam tanah, air hujan ataupun gletser mengalir menuju tempat yang lebih rendah.

Pada mulanya air mengalir melalui saluran yang sempit, namun dalam jangka waktu panjang dan terus-menerus akan membuat saluran tersebut mengalami proses fisika alami yaitu pengikisan yang menyebabkan saluran semakin lebar dan panjang.

Sungai terdiri dari beberapa bagian antara lain hulu sungai, hilir sungai, muara sungai, regim sungai, gradien sungai dan profil sungai.

Beberapa sungai di dunia ada yang dikategorikan sebagai sungai terluas dan sungai terpanjang di dunia, misalnya sungai Nil di Mesir yang memiliki panjang 4.135 mil, di Asia ada sungai Mekong yang melalui beberapa negara dan sungai Kuning, di Amerika Selatan ada sungai Amazon yang dikenal menyimpan ragam fauna air, sungai ini bermuara di Samudra Atlantik.

Bagian Sungai

  • Hulu Sungai

Merupakan tempat sumber air yang merupakan asal air sungai, bagian hulu adalah bagian sungai yang letaknya paling tinggi. Bagian hulu sungai biasanya berada di pegunungan.

  • Hilir Sungai

Bagian hilir sungai berada di tempat yang lebih rendah, merupakan akhir aliran sungai sebelum muara sungai. Bagian hilir sungai biasanya berada di daerah pesisir dan dekat dengan muara sungai.

  • Muara Sungai

Muara sungai adalah tempat berakhirnya aliran sungai sebelum menuju danau, laut atau sungai lain yang berukuran besar.

  • Regim Sungai

Regim sungai adalah selisih batas minimum ketinggian air sungai saat musim kemarau dengan batas maksimum ketinggian air sungai di saat musim hujan.

  • Gradien Sungai

Fungsi gradien sungai adalah untuk menunjukkan perbedaan kemiringan sungai dari titik tertinggi yaitu hulu dan titik terendah sungai yaitu muara. Gradien sungai adalah penampang yang memanjang pada sungai.

  • Profil Sungai

Profil sungai adalah gambaran kurva yang menandakan rangkaian antara permukaan dasar sungai dan jarak yang dihitung dari hulu sungai sampai muara sungai.

Jenis Sungai Berdasarkan Debit Air

Sungai sendiri ada berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan sumber airnya, berdasarkan pola alirannya, berdasarkan debit airnya, struktur lapisan batuan dan juga muara sungai. Berikut pembahasan beberapa jenis sungai berdasarkan debit airnya.

Berdasarkan debit air atau volume air, sungai dikategorikan dalam 4 jenis, yaitu sungai permanen, sungao episodik, sungai periodik dan sungai ephemeral.

1. Sungai Permanen

Jenis sungai berdasarkan debit airnya yang pertama adalah sungai permanen disebut juga sungai perenial, jenis sungai ini memiliki debit air yang sepanjang tahun relatif tetap.

Contoh sungai permanen di Indonesia antara lain sungai Kapuas yang juga termasuk salah satu sungai terpanjang di Asia Tenggara, sungai Kahayan, sungai Mahakam, sungai Musi, sungai Barito dan sungai Batanghari.

2. Sungai Periodik

Sungai periodik disebut juga sungai intermitten. Sungai periodik debit airnya lebih banyak ketika musim hujan, sedangkan saat kemarau sungai ini tetap mengalir namun debitnya lebih kecil.

Sungai periodik memiliki debit air yang sangat besar jika musim hujan, bisa dikatakan sungai periodik adalah jenis sungai yang debitnya menyesuaikan dengan musim, jenis sungai seperti ini banyak terdapat di pulau Jawa.

Sungai di pulau Jawa banyak yang berubah menjadi sungai periodik akibat telah banyak wilayah yang sudah tidak alami lagi yaitu telah menjadi lahan pertanian. Contoh sungai periodik antara lain sungai Brantas, sungai Bengawan Solo, sungai Progo dan sungai Code.

3. Sungai Episodik

Tidak seperti sungai periodik yang debit airnya hanya berkurang saat musim kemarau, sungai episodik akan mengering ketika musim kemarau. Namun ketika musim penghujan datang, sungai episodik kembali mengalir dengan debit air yang besar. Contoh sungai episodik di Indonesia antara lain sungai Kalada di pulau Sumbawa.

4. Sungai Ephemeral

Sungai ephemeral sebenarnya mirip dengan sungai episodik, namun sungai ephemeral memiliki debit air yang tidak konsisten. Mengapa tidak konsisten? Karena sungai ephemeral sumber airnya berasal dari air hujan, maka debit airnya menyesuaikan intensitas hujan.

Jika hujan turun dalam jangka waktu yang lama dan lebat, maka debit air sungai ephemeral juga banyak, sebaliknya jika intensitas hujan sedang atau sedikit maka debit air sungai juga menyesuaikan. Bahkan ketika hujan yang turun hanya sedikit kadang-kadang sungai tidak mengalir.

Ciri sungai ephemeral yang menjadi pembeda dengan sungai periodik yaitu aliran air yang mengalir berkala, yaitu saat musim hujan atau setelah musim hujan.

Sungai memberi banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan seluruh mahkluk hidup, hingga kini di era modern pun kebutuhan air sungai tidak dapat digantikan.

Beberapa manfaat sungai antara lain sebagai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sebagai sarana transportasi air, perikanan, irigasi pertanian dan juga sebagai sumber pembangkit listrik.

Namun sayangnya, meskipun secara sadar manusia membutuhkan sungai sebagai sumber energi yang penting bagi kehidupannya, tak jarang kita mendapati banyak sungai tercemar.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Sunday 25th, September 2022 / 02:21 Oleh :
Kategori : Geografi