Sponsors Link

6 Contoh Kelompok Okupasional dan Volunter dan Proses Pembentukannya

Sponsors Link

Kelompok okupasional dan volunter merupakan salah satu bagian dari macam-macam kelompok sosial. Tetapi sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai contoh kelompok okupasional dan volunter dalam kehidupan masyarakat. Kita akan membahas secara umum mengenai apa itu kelompok sosial. Kelompok sosial merupakan kelompok individu yang hidup bersama dalam ikatan yang merupakan interaksi dengan keterikatan kerjasama antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.

ads

Dalam ilmu sosiologi, kata kelompok merujuk pada kumpulan individu – individu yang memiliki hubungan atau kesamaan tertentu antar satu dengan yang lainnya yang disertai sifat saling berinteraksi antar anggotanya. Hal ini membuat para anggotanya dapat menumbuhkan perasaan dalam bentuk ikatan batin antar anggotanya.

Menurut Soejono Soekanto, seorang sosiologis ternama asal Indonesia, definisi kelompok sosial adalah jumlah atau kesatuan orang – orang yang hidup bersama, karena hubungan yang dimiliki antar anggotanya. Selain itu kelompok sosial dapat muncul karena adanya kekhawatiran lain antara hubungan timbal balik dari pengaruh dan kesadaran bersama untuk saling membantu dari anggotanya.

Ciri – Ciri Kelompok Sosial

Ciri – ciri kelompok sosial yang paling umum ditemukan adalah adanya kesamaan entah itu dari tujuan maupun aspek lainnya dari setiap individu yang ada dalam anggota kelompok tersebut. Adapun sifat dasar dari kelompok sosial yang umumnya ditemukan di lingkungan masyarakat adalah sebagai berikut:

  • Kelompok selalu terdiri dari beberapa orang yang setidaknya merupakan satu kesatuan yang melebihi dua orang.
  • Kelompok ini tidak didasari oleh kuantitas untuk saling berinteraksi
  • Komunikasi dan interaksi merupakan elemen yang fundamental dari kelompok yang juga harus disertai hubungan timbal balik.
  • Kelompok mungkin akan bertahan selama seumur hidup atau jangka panjang, tetapi dapat juga bertahan untuk jangka pendek atau sementara.
  • Kelompok memiliki struktur yang secara tidak langsung menjadi penggerak dalam kelompok tersebut.

Jenis dan Proses Pembentukan Kelompok Sosial

Proses pembentukan kelompok sosial dapat terjadi berkat keberadaan naluri atau hasrat manusia yang selalu ingin dapat hidup bersama dengan manusia lainnya yang sudah diterima sejak lahir. Ada dua kebutuhan dasar bagi orang – orang yang dapat membantu pembentukan kelompok sosial. Ini juga merupakan salah satu aspek yang bisa dikatakan menjadi sebuah syarat terbentuknya kelompok sosial. Hal tersebut adalah keinginan untuk bersatu dengan orang – orang di lingkungan sekitar mereka, dan keinginan untuk bersatu dengan alam di lingkungan sekitar.

Kelompok sosial dapat dibagi menjadi dua jenis yakni:

  • Kelompok sosial yang teratur dan kelompok sosial yang tidak teratur. Secara umum kelompok sosial dapat dibagikan menjadi dua jenis kelompok yakni kelompok sosial yang teratur dan kelompok sosial yang tidak teratur.
  • Kelompok sosial yang teratur merupakan kelompok sosial yang memiliki tatanan tertentu dan memiliki struktur serta anggota yang cukup jelas.
  • Sedangkan kelompok sosial yang tidak teratur merupakan kelompok sosial yang tidak memiliki tatanan tertentu dan terbentuk secara spontan dari sekumpulan kelompok individu manusia.
  • Kelompok ini juga disebut sebagai kerumunan (crowds). Untuk lebih memahami perbedaan dari kelompok sosial okupasional dan kelompok sosial volunter anda dapat mencoba mengetahui perbedaan kelompok sosial dan kerumunan.

Kerumunan sosial dapat ditemukan di berbagai kelompok masyarakat yang hidup di seluruh dunia. Contoh kerumunan sosial dapat berupa kerumunan yang ada di tengah masyarakat, kerumunan demonstrasi dan sejenisnya. Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter merupakan bagian dari kelompok sosial yang teratur. Penjelasan mengenai kelompok – kelompok sosial yang teratur akan dibahas pada poin selanjutnya. Kelompok sosial yang teratur merupakan kelompok sosial yang terbentuk dimana para anggota – anggotanya memiliki aturan yang cukup tegas dalam melakukan interaksi satu sama lainnya. Kelompok sosial yang teratur dapat dibagi menjadi beberapa bagian yakni:

Sponsors Link

  • Kelompok in-group dan out-gorup

Dalam kelompok in-group individu yang ada didalam keanggotaannya mengidentifikasi dirinya sendiri. Sedangkan untuk kelompok out-group proses identfikasi oleh individu dilakukan sebagai lawan dari kelompok in-group.

  • Kelompok Paguyuban dan Patembayan

Paguyuban merupakan kelompok sosial yang ikatannya berupa ikatan batin yang memiliki sifat yang alamiah dan kekal. Contoh dari  ikatan kelompok sosial ini adalah seperti hubungan antar suku dan antar ras. Sedangkan Patembayan adalah suatu hubungan kelompok sosial yang bersifat kontraktual atau berdasarkan perjanjian yang dapat ditemukan pada suatu kelompok sosial yang ada di suatu perusahaan atau industri.

  • Kelompok Formal dan Informal

Perbedaan dari kelompok formal dan informal terletak pada proses susunan koordinasi kelompok seperti ketua, wakil sekretaris. Dimana kelompok formal memiliki struktur dan koordinasi yang sangat baik sedangkan kelompok informal merupakan kebalikan dari sifat kelompok formal.

  • Membership Group dan Reference Group
ads

Dalam hal ini membership merupakan kelompok sosial dimana para anggotanya memiliki anggotanya memiliki penanda fisik sebagai bukti dia tergabung dalam keanggotaan kelompok sosial tersebut. Berbeda dengan reference group, kelompok sosial ini tidak memiliki bentuk penanda fisik sebagai bukti dia telah tergabung dan menjadi bagian dari anggota dari suatu kelompok sosial.

  • Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter

Kelompok sosial okupasional merupakan kelompok sosial yang dimana para anggotanya disatukan oleh kesamaan jenis pekerjaan yang dimiliki oleh para anggotanya. Berbeda dengan kelompok okupasional kelompok sosial volunter disatukan berdasarkan ikatan kepentingan yang sama yang ada pada anggotanya untuk mencapai tujuan awal dari kelompok sosial mereka. Kelompok Okupasional nantinya akan memberikan pengaruh yang dalam mengarahkan kepribadian seseorang. Dalam kelompok okupasional, biasanya orang – orang yang memiliki pekerjaan sejenis akan membuat sebuah kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka ataupun memberikan hasil yang maksimal dengan jenis pekerjaan anggotanya. Dengan kata lain kelompok okupasional dapat dikatakan juga sebagai sebuah kelompok sosial yang disatukan atas dasar kesatuan dalam suatu pekerjaan yang dimiliki anggota kelompoknya.

Kelompok volunter tidak menekankan para anggotanya untuk selalu bergabung dengan kelompok ini. Keinginan untuk bergabung dengan kelompok ini didasarkan atas keinginan yang berasal dari  diri anggotanya sendiri tanpa perlu memiliki paksaan tertentu. Seorang individu yang bergabung dalam kelompok ini dapat keluar dari keanggotaan kapan saja yang dia inginkan. Walaupun sebuah anggota dari kelompok ini tidak perlu memiliki sebuah ikatan yang resmi untuk bergabung dalam kelompok volunter. Kelompok ini biasanya memiliki sebuah ikatan yang spesial yang didasarkan atas keinginan untuk mencapai sesuatu yang menjadi dasar kelompok tersebut dibentuk. Dasar inilah yang menjadi  penggerak dan juga pengikat dari kelompok volunter di tengah kehidupan masyarkat. Suatu kelompok volunter biasa tergabung atau tidak tergabung dengan kelompok volunter lainnya yang lebih besar yang memiliki tujuan yang sama. Entah itu dari skala cakupannya atau besar jumlah keanggotaannya.

Contoh dari Kelompok Okupasional

Kelompok yang keanggotaanya berbentuk relawan seperti Palang Merah baik itu skala Internasional atau Indonesia, kelompok amal, kelompok yayasan panti asuhan, kelompok pengajar relawan, kelompok pecinta alam, kelompok pemerhati lingkungan, relawan internasional, relawan internasional, relawan bencana alam dan masih banyak lagi. Kelompok volunter ini mencakup berbagai aspek dari kehidupan yang ada di tengah masyarakat. Cakupan yang dari contoh kelompok volunter ini dapat mencakup dari pendidikan, kesehatan, pemerhati lingkungan, serta tujuan sosial lainnya yang dapat memberikan perubahan dalam kehidupan masyarakat baik itu untuk jangka pendek maupaun jangka panjang.

  • Kelompok profesi seperti asosiasi sarjana farmasi, Ikatan Dokter Indonesia, maupun Ikatan Profesi lainnya yang sejenis.
  • Selain contoh yang sudah disebutkan tadi, serikat pekerja juga merupakan contoh lainnya dari kelompok okupasional. Serikat pekerja telah menjadi sebuah kelompok organisasi yang umum dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia.
  • Serikat pekerja pada umumnya meliputi kelompok yang menghimpun para anggotanya yang sejenis yang secara spesifik di Indonessia.

Serikat pekerja atau asosiasi pekerja merupakan sebuah wadah untuk memperjuangkan kepentingan pekerja lewat organisasi. Lewat Serikat Pekerja/ Asosiasi Pekerja para anggotanya dapat mempengaruhi perusahaan untuk memperbaiki mutu pekerjaan pegawai lewat peningkatan fasilitas perusahaan, contohnya instalasi jaringan komputer di kantor, akses internet di kantor bagi semua pegawai, pemberian asuransi kerja, perbaikan ruang kantor dan lain sebagainya.

Sponsors Link

Contoh Kelompok Volunter

Sama seperti yang dibahas pada poin sebelumnya kelompok volunter dan contoh kelompok okupasional merupakan kelompok individu yang memiliki kepentingan yang sama dalam kesatuan yang sama, namun biasanya dibentuk atas dasar ketidakadaan perhatian terhadap kepentingan tersebut dari masyarakat pada umumnya. Melalui kelompok ini para anggotanya mengharapkan pemahaman yang dimiliki oleh kelompoknya dapat disebarkan ke orang banyak dan ingin untuk ikut serta memenuhi kepentingan kelompok tersebut baik secara individual maupun kelompok tanpa mengganggu kepentingan masyarakat umum.

Contoh dari kelompok volunter adalah:

  • Kelompok yang keanggotaanya berbentuk relawan seperti Palang Merah baik itu skala Internasional atau Indonesia, kelompok amal, kelompok yayasan panti asuhan, kelompok pengajar relawan, kelompok pecinta alam, kelompok pemerhati lingkungan, relawan internasional, relawan internasional, relawan bencana alam dan masih banyak lagi.
  • Kelompok volunter ini mencakup berbagai aspek dari kehidupan yang ada di tengah masyarakat.
  • Cakupan yang dari kelompok volunter ini dapat mencakup dari pendidikan, kesehatan, pemerhati lingkungan, serta tujuan sosial lainnya yang dapat memberikan perubahan dalam kehidupan masyarakat baik itu untuk jangka pendek maupaun jangka panjang.

Hampir segala bentuk kelompok yang bersifat relawan merupakan contoh nyata dari kelompok volunter. Kelompok relawan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya dapat menyentuh berbagai aspek dalam kehidupan sosial. Kelompok – kelompok relawan ini seringkali digerakkan oleh kesamaan – kesamaan perspesi, ideologi, dan juga tujuan yang ingin dicapai oleh para anggota – anggotanya. Kelompok relawan yang dapat memiliki ragam bentuk juga biasanya merupakan suatu respon dari ketidakpedulian dari pandangan masyarakat umum. Oleh karena itu keberadaan kelompok relawan seringkali menjadi sebuah pendorong yang dapat membantu pergerakan kehidupan sosial.

Itu tadi pembahasan mengenai kelompok okupasional dan kelompok volunter di kehidupan masyarakat. Semoga pembahasan ini dapat memberikan manfaat kepada anda. Sampai jumpa lagi di pembahasan selanjutnya.

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Wednesday 03rd, January 2018 / 02:58 Oleh :
Kategori : Sosiologi