6 Dampak Perbedaan Sosial dalam Masyarakat yang Perlu dihindari
Indonesia kaya akan suku, ras, etnis, maupun agama, sehingga tidak mengherankan jika dalam kehidupan sosial di negeri ini sring mendengar sebutan masyarakat jawa atau masyarakat minang, imat islam atau umat kristen, kaum pria maupun wanita. Perbedaan tersebut yang membuat keseimbangan dan kedinamisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Perbedaan sosial juga sering disebut dengan difernsiasi sosial. Dalam difernsisasi sosial perbedaan perbedaan tersebut mempunyai derajat yang sama dan saling menghormati dalam perbedaan perbedaan tersebut.
Ada beberapa pengaruh atau dampak dari defernsiasi sosial dalam kehidupan masyarakat dan memunculkan hal – hal yang baru seperti, relativisme budaya, diskriminasi, primordialisme, etnosentrisme, politik aliran atau sekitaran, dan konsolidasi.
1. Relativisme Budaya
Relativisme Budaya atau sering disebut kenisbian budaya adalah kondisi sebagaian besar masyarakat mengakui bahwa setiap kebudayaan memiliki perbedaan ciri khas masing – masing. Perbedaan ini menimbulkan pandangan sosial yang menuntut semua prilaku dan adat istiadat suatu bangsa agar dinilai dari sudut pandang suatu masyarakat atau golongan masing masing. Contohnya kebudayaan dayak dapat dilihat dari sudut pandang masyarakat dayak sendiri.
2. Diskriminasi
Diskriminasi adalah suatu perbedaan yang dengan sengaja diadakan untuk membeda – bedakan orang lain. Diskriminasi timbul karena adanya perbedaan suatu ras, etnis, jenis kelamin yang dihitung berdasarkan dari jumlah dominan suatu daerah atau Negara. Tindakan diskriminasi yang sangat terkenal yaitu diskriminasi kulit putih dan kulit hitam di Afrika yang pada akhirnya dihapuskan oleh Nelson Mandela yaitu presiden kulit hitam pertama Afrika.
3. Primoredalisme
Primoredalisme berasal dari bahsa latin “primus” yang artinya pertama dan “ordini” yang berarti tenunan atau ikatan. Dengan demikian, Primoredalisme berarti ikatan yang ada didalam diri seseorang yang sudah ada sejak dilahirkan disuatu susku, ras atau agama. Ikatan itu sudah menjadi suatu pandangan yang suda menarah daging, mereka hanya mengakui dan percaya bahwa yang mereka miliki merupakan yang tebaik dibanding yang lain.
4. Etnosentrisme
Etnosentrisme muncul karena geala primordalisme yang berlebihan sehingga muncul pandangan subjektif tentang itu. Etnosentrisme juga bisa disebut dengan fanatisme suku bangsa. Etnosentrisme adalah sikap menilai sesuatu kebudayaan milik masyarakat lain dengan menggunakan ukuran penilaian yang berlaku di masyarakat sendiri, sehingga aan muncul anggapan tentang tinggi dan rendahnya suatau kebudayaan dimasyarakat.
5. Politik Aliran (Sektarian)
Politik aliran muncul karena sebua paham atau ideologi yang menjadi pengikat sebuah organisasi atau kelompok masa untuk berdiri dan muncul di lingkungan masyarakat. Organisasi atau kelompok tertentu yang memiliki kekuatan dan kekuasaan karena di kelilingi oleh sejumlah organisasi masa atau ormas baik formal maupun informal.
6. Konsolidasi
Konsolidai berasal dari “consolidation” yang berarti penguatan atau pengukuhan secara umum, konsolidasi merupakan tindakan yang bertujuan untuk memperkuat, menyatukan, dan mempersatukan hubungan suatu kelompok dan sebagainya didalam suatu kelompok sosial tertentu.