Sponsors Link

6 Contoh Kerumunan Sosial di Masyarakat Indonesia

Sponsors Link

Kedinamisan manusia membuat mereka menjalani hidup dengan berkelompok. Atau membentuk suatu kelompok masyarakat yang berinteraksi terus menerus serta terorganisasi. Kemampuan berinteraksi manusia inilah yang membuat hubungan antar manusia serta bisa memperkecil permasalahan perbedaan ini. Sehingga bentuk-bentuk serta struktur sosial di masyarakat menjadi sebuah fenomena didalam kehidupan masyarakat sekarang. Struktur sosial sendiri menjadi objek kajian menarik serta esensial. (baca juga: Bentuk-Bentuk Kerjasama Inetrnasional)

ads

Dikarenakan sosiologi manusia bisa memahami perbedaan-perbedaan. Sehingga perbedaan ini menjadi sebuah anugerah dari Tuhan. Perbedaan manusia didalam kehidupan bermasyarakat sekarang bukan buat dibesar-besarkan saja. Sehingga bisa menimbulkan terjadinya konflik serta menghilangkan integritas dalam bermasyarakat. Seperti yang seringkali terjadi pada akhir-akhir ini, terutama dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Selain itu kalian akan mempelajari mengenai bentuk atau contoh kerumunan sosial. Yang merupakan fenomena kehidupan pada zaman sekarang saat bermasyarakat. Dengan mempelajari contoh kerumunan sosial dimasyarakat. Kalian diharapkan bisa memahami mengenai diferensiasi sosial serta stratifikasi sosial didalam masyarakat indonesia. (baca juga: Perbedaan Kelompok Sosial dan Kerumunan)

Struktur Sosial

Struktur sosial merupakan sesuatu yang atas bagian yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu. Bagian ini terdiri atas pola perilaku individu/kelompok, institusi, dan masyarakat:

1. Pengertian Struktur Sosial

Istilah struktur berasal dari kata structum (bahasa Latin) yang berarti menyusun. Dengan demikian, struktur sosial memiliki arti susunan masyarakat. Adapun penggunaan konsep struktur sosial tampaknya beragam. Walaupun demikian, kita dapat memberikan batasan-batasan melalui beberapa definisi struktur sosial menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

  1. Bagi Radclife-Brown arti sebenarnya dari struktur sosial adalah  suatu rangkaian yang kompleks. Yang terdiri dari relasi-relasi sosial serta berwujud didalam bermasyarakat. Sehingga struktur sosial biasanya akan meliputi relasi sosial. Yang terjadi di antara para individu serta perbedaan individu. Selain  itu juga bersinggungan dengan kelas sosial menurut peranan mereka. (baca juga:  Dampak Negatif Penyimpangan Sosial)
  2. Berbeda dengan Evans-Pritchard, baginya struktur sosial merupakan relasi-relasi tetap. Serta menyatukan beberapa kelompok-kelompok menjadi satuan yang jauh lebih luas.
  3. Sedangkan menurut Beattie, yang dimaksud dengan struktur sosial yaitu bagian atau unsur didalam masyarakat. Yang tersusun dengan teratur serta berguna membentuk sebuah kesatuan yang lebih sistematik. (baca juga: Contoh Perubahan Sosial Budaya)
  4. Sedangkan menurut Raymond Firth, struktur sosial sendiri merupakan analytical tool. Yaitu sebuah alat analisis berwujudkan serta berguna membantu pemahaman mengenai tingkah laku manusia didalam kehidupan sosialnya. (baca juga: Pengaruh Hindu Budha di Indonesia)

Dengan adanya beberapa definisi ini, dasar yang terpenting didalam sebuah struktur sosial yaitu relasi-relasi sosial terpenting didalam menentukan tingkah laku didalam bermasyarakat. Sehingga jika relasi sosial tidak kalian lakukan dalam bermasyarakat. Masyarakat tidak akan berwujud lagi. Selain itu kerumunan sosial sendiri merupakan sekumpulan manusia guna melakukan interaksi. Serta menyadari adanya keanggotaannya didalam kelompok tersebut. Yang tercipta oleh sebuah anggota dialam masyarakat. Jenis-jenis kerumunan sosial sendiri terdiri atas berbagai macam. Berikut 7 contoh kerumunan sosial didalam kehidupan bermasyarakat.  (baca juga: Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam)

Kerumunan sosial sebenarnya mempunyai syarat serta beberapa ciri-ciri menurut para ahli sosial Indonesia seperti Soerjono Soekanto. Kumpulan manusia dapat dikatakan kerumunan sosial jika mempunyai beberapa persyaratan seperti :

  • Memiliki hubungan timbal balik diantara anggotanya.
  • Timbulnya kesadaran jika kalian termasuk bagian kelompok itu.
  • Terdapat faktor pengikat yang kalian miliki bersamaserta  diantara anggota banyak.
  • Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama.
  • Memiliki sistem serta berproses.
Sponsors Link

Kerumunan sosial sendiri merupakan sekumpulan atau sekelompok orang didalam kehidupan bermasyarakat. Serta memiliki kesadaran bersama-sama sebagai anggota. Dan juga saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Serta biasanya akan mempunyai suatu kesukaanatau hobi, pekerjaan, aktivitas, serta berbagai macam yang sama. Kelompok biasanya diciptakan oleh anggota masyarakat itu sendiri. Kelompok juga bisa mempengaruhi tingkah laku para anggotanya. Kerumunan atau kelompuk menurut Baron dan Byrne merupakan interaksi. Dimana para anggotanya harus berinteraksi satu dengan yang lainnya. Serta saling tergantung, selain itu biasanya satu anggota bisa mempengaruhi tingkah laku anggota lainnya. Hubungan stabil serta memiliki banyak waktu untuk berkumpul, dapat bertemu dalam waktu seminggu, bulan bahkan tahun.

Selain itu adanya tujuan bersama, serta beberapa tujuan dengan semua anggota. Struktur dari setiap bagian mempunyai beberapa struktur sosial. Sehingga para anggotanya mempunyai sejumlah peran. Persepsi, dimana anggota biasanya merasa satu bagian dari kelompok itu. Sedangkan karakteristik kelompok sosial adalah adnyaa dorongan atau motif sama diantara individu. Biasanya di antara mereka sendiri sehingga ada konsekuensi yang berasal dari interaksi, berbeda dengan individu satu sama lain. Hal ini berdasarkan selera serta kemampuan bervariasi diantara tiap individu didalamnya. Serta adanya penegasan dan juga pembentukan struktur maupun organisasi kelompok yang sangat jelas. Serta terdiri dari peran dan juga posisi bahkan adanya konfirmasi kode etik pedoman. Hal ini yang mengatur buat mencapai interaksi diantara anggota didalamnya. Kegiatan para anggota ini bertujuan untukkelompok. Sehingga munculha gerakan yang dinamis didalamnya.

Artikel terkait:

2. Ciri-ciri Kerumunan Sosial

ads

Soerjono Soekato mengatakan jika suatu himpunan manusia bisa dikatan sebagai kerumunan sosial jika mempunyai ciri sebagai berikut:

  • Setiap anggotanya harus mempunyai kesadaran jika mereka merupakan bagian dari kelompok itu.
  • Munculnya hubungan timbal balik diantara anggotanya, anatar satu dengan yang lainnya.
  • Suatu faktor yang dipunyai bersama yang membuat hubungan diantara anggota menjadi lebih erat. Seperti nasib yang sama, adanya kepentingan sama, memiliki tujuan sama serta ideologi politik yang mirip serta masih banyak lainnya.
  • Berstruktur, serta memiliki pola perilaku.
  • Bersistem serta berproses.
  • Mempunyai struktur sosial, yang membuat kelangsungan hidup didalam kelompok tergantung dengan kesungguhan para anggotannya saat m melaksanakan perannya.
  • Mempunyai norma-norma, dimana mengatur hubungan antara anggotanya.
  • Mempunyai kepentingan bersama-sama.

Kerumunan sosial sendiri merupakan sebuah keteraturan dimana didalamnya memiliki bermacam-macam contoh jenis kelompok, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. In-group dan out-group 

In-group merupakan kerumunan sosial, diaman individunya bisa mengidentifikasinya dirinya didalam kelompok itu. Sifat in-group biasanya berdasarkan pada faktor simpati serta adanya kedekatan dengan anggota kerumunan. Berbeda dengan Out-group yang merupakan sebuah kerumunan yang bisa diartikan dimana setiap individunya sebagai lawan in-group atau kerumunan diluar kerumunan dirinya sendiri. (baca juga: Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi)

2. Kerumunan primer dan sekunder

Kerumunan primer merupakan kelompok kecil dimana para anggotanya mempunyai hubungan yang dekat, personal serta langgeng. Contohnya adalah keluarga inti. Kerumunan sekunder berbeda dengan kelompok primer. Karena kerumunannya lebih besar, serta bersifat sementara. Kerumunan ini dibentuk buat sebuah tujuan tertentu. Serta mempunyai hubungan diantara anggotanya, serta tidak bersifat pribadi yang membuat kerumunan ini biasanya tidak langgeng. Seperti kerumunan kesebalasan sepak bola. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)

3. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)

Paguyuban merupakan sebuag bentuk dari hubungan bersama. Dimana para anggotanya akan terikat dengan hubungan batin murni. Serta bersifat lebih alamiah serta kekal. Ciri-ciri paguyuban merupakan hubungan yang akrab, eksklusif dan hanya orang tertentu saja. Selain itu bersifat lebih pribadi. Patembayan sendiri merupakan ikatan lahir serta bersifat lebih pokokdan  dalam jangka waktu pendek. (baca juga: Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam)

4. Grup formal dan grup informal

Grup formal merupakan sebuah kerumunan yang memiliki peraturan tegas serta sengaja diciptakan para anggota. Ini bertujuan buat mengatur antar sesamanya. Sebagai contohnya, sebuah perusahaan, birokrasi, serta negara. Sedangkan grup informal merupakan kelompok yang tidak memiliki sturktur pasti. Ini karena mereka terbentuk dimulai dengan adanya pertemuan yang terus-menerus. Sehingga menjadikan pertemuan itu penting serta pengalaman. (baca juga: Masalah Negara Berkembang)

5. Membership group dan reference group 

Sponsors Link

Membership group merupakan sebuah kerumunan yang didalamnya setiap orang otomatis menjadi anggotanya. Reference group sendiri merupakan kerumunan sosial yang menjadi pedoman bagi seseorang buat membetuk perilaku serta kepribadiannya.

6. Publik 

Publik merupakan orang-orang yang berkumpul serta secara alamiah mempunyai beberapa kesamaan serta kepentingan. Orang-orang berkumpul didalam suatu pasar tradisional atau pengunjung yang mempunyai banyak kesamaan, termasuki dalam kerumunan publik. Biasanya kerumunan ini tidak akan bertanggung jawab anggota satu dengan lainnya. Kerumunan sebenarnya sangat identik dengan semangat serta keinginan yang menyala-nyala. Serta memeliki kecenderung yang merusak atau destruktif. Tapi tidak semua kerumunan akan menciptakan kerusuhan dan kekacauan. Menurut Herbert Blumer sendiri (1900-1987), ada empat tipe kerumunan. Yaitu kerumunan yang  tidak tetap (causal crowd) yang merupakan kerumunan dimana keberadaannya singkat serta organiasi yang longgar. Hal ini lebih bersifat spontan. Seperti kerumunan orang sedang melihat rumah terbakar maupun sebuah kecelakaan lalu lintas.

Selanjutnya adalah kerumunan konvensional (conventional crowd) yang merupakan kerumunan terncana serta berperilaku teratur. Misalkan seperti para penonton sepak bola maupun penonton pertunjukan sebuah teater. Kerumunan betindak (acting crowd) merupakan kerumunan yang biasanya didasari adanya permusuhan maupun aktivitas yang destruktif. Seperti mob atau kemunculan yang secara emosional serta irasional. Dimana kerumunan ini muncul buat menjalankansebuah aksi penuh destruktif. Yang terakhir adalah kerumunan ekspresif (expressive crowd) yang merupakan kerumunan buat melampiaskan sebuah emosi serta ketegangan. Misalkan seperti para penonton pada sebuah konser musik rock.

Artikel lainnya:

Proses pembentukan Kelompok Sosial

Proses pembentukan kerumunan sosial dikarenakan adanya naluri manusia yang selalu menginginkan hidup bersama. Bisa dengan orang-orang sebaya yang ada di masyarakat. Atau semenjak memiliki kecenderungan serta berdasar naluri biologis yang mendorong seseorang hidup berkelompok.

Selain itu juga karena adanya dua kebutuhan dasar, sehingga orang-orang sangat termotivasi buat hidup dalam kerumunan. Yaitu keinginan buat bersatu dengan masyarakat di daerahnya. Serta keinginan buat bersatu dalam situasi alam disekitarnya. Dan juga karakteristik kondisi grup sosial.

Itulah beberapa dari contoh bentuk kerumunan sosial yang sering terjadinya dalam masyarakat yang sudah ada di Indonesia. Dengan itu supaya anda bisa mengetahui apa itu kerumunan sosial itu.

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Tuesday 26th, September 2017 / 07:09 Oleh :
Kategori : Sosiologi