Sponsors Link

10 Faktor Pendorong Integrasi Sosial Beserta Contohnya

Sponsors Link

Integrasi merupakan sebuah sistem yang mengalami sebuah pembauran sehingga menjadi sesuatu kesatuan yang bentuknya utuh. Integrasi berasal dari kata integration yang memiliki arti kesempurnaan ataupun keseluruhan. Sehingga dapat dikatakan jika integrasi sosial merupakan proses penyesuaian yang terjadi di antara unsur-unsur yang berbeda satu sama lainnya di dalam kehidupan masyarakat yang mana dapat diterima masyarakat dengan baik sehingga nantinya menghasilkan pola hidup masyarakat yang mana memiliki keserasian dalam fungsinya. Dapat pula diartikan sebagai proses adaptasi dari kelompok kelompok berbeda di dalam kehidupan masyarakat.

ads

Tujuan umum dari adanya integrasi sosial adalah untuk bisa melakukan pengendalian kepada konflik serta penyimpangan sosial yang mana dapat menyatukan segala unsur-unsur sosial berbeda di dalam masyarakat. Keberadaan integrasi sosial sangat lah penting untuk bisa menjaga agar masyarakat selalu siap untuk menghadapi segala tantangan, entah itu berbentuk tantangan fisik maupun mental yang terjadi di dalam kehidupan sosial.

Menurut William F Ogburn & Meyer Nimkoff, ada beberapa syarat-syarat yang mendukung terjadinya integrasi sosial di dalam masyarakat antara lain adalah:

  • Anggota masyarakat merasa jika mereka berhasil untuk saling memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Berikut ini beberapa Contoh Kebutuhan Pokok manusia.
  • Masyarakat berhasil untuk menciptakan kesepakatan bersama tentang nilai dan norma sosial.
  • Nilai serta norma sosial tersebut berlaku cukup lama serta dijalankan dengan konsisten.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan jika integrasi sosial bisa terjadi saat individu yang ada di dalam masyarakat menjalin sebuah interaksi sosial yang mana nantinya menciptakan sebuah kesepakatan yang berujung dengan terciptanya nilai serta norma sosial sebagai landasan untuk kehidupan bersama.

Proses Terjadinya Intregasi Sosial

Di dalam masyarakat terdapat komponen dan unsur-unsur yang mana saling berkaitan satu sama lainnya. Meskipun begitu, namun komponen dan unsur yang ada di dalam masyarakat ini tentunya memiliki perbedaan satu sama lainnya akan tetapi tetap harus membuat masyarakat bergerak untuk bekerja sama saling mendukung satu sama lainnya sehingga nantinya bisa mendapatkan keuntungan. Untuk itu lah dibutuhkan adanya integrasi sosial. Beirkut ini proses bagaimana terbentuknya integrasi sosial di dalam masyarakat.

1. Tahap Interaksi 

Seeprti yang dijelaskan sebelumnya, interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik yang terjadi di dalam masyarakat yang tercipta dikarenakan adanya komunikasi yang terjalin antara pihak satu dengan lainnya melalui tindakan-tindakan tertentu. Yang dimaksud dengan tindakan tertentu disini adalah semua tindakan yang memang sesuai dengan nilai serta nrma sosial yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Syarat untuk terciptanya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial serta komunikasi yang terjalin antara pihak pihak yang terlibat di dalamnya. Tentu saja interaksi menjadi poin penting dan dibutuhkan agar dapat saling mengenal satu sama lainnya dalam membentuk sebuah integrasi sosial. Namun sebelumnya akan lebih baik untuk mengetahu syarat terjadinya interaksi sosial di dalam lingkungan sosial.

2. Tahap Identifikasi

Setelah satu sama lainnya melalui proses interaksi untuk saling mengenal, maka hal selanjutnya yang adalah masing-masing pihak akan berusaha satu sama lainnya untuk bisa saling menerima serta memahami. Tahapan ini lah yang kemudian dikenal dengan tahapan identifikasi. Jika proses identifikasi tersebut berlangsung lancar, maka kerja sama yang terjalin akan lebih cepat dan terbentuk dengan mudah.

3. Tahap Kerja Sama

Sponsors Link

Kerja sama dapat timbul ketika orang-orang menyadari jika satu sama lainnya memiliki kepentingan yang sama serta memiliki pengetahuan dan pengendalian diri yang cukup untuk bisa memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran ini lah yang kemudian memicu timbulnya kerja sama yang ditujukan untuk membuat pencapaian dari tujuan yang ada menjadi lebih mudah.

4. Tahap Akomodasi

Setelah proses kerja sama berlangsung dan masing-masing pihak menjalakan tugasnya maka tentu mulai bermunculan konflik serta pertentangan diantara pihak-pihak yang terkait satu sama lainnya. Tentu saja pertentantangan ini perlu untuk diredakan sehingga tidak menimbulkan perpecahan diantara pihak-pihak yang terlibat di dalamnnya. Disinilah peran penting dari akomodasi. Akomodasi merupakan suatu cara atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan pertentangan namun tidak sampai mengahncurkan pihak lawan. Ada beberapa bentuk-bentuk akomodasi yang ada di dalam lingkungan masyarakat, dan pastinya memiliki fungsinya masing-masing.

5. Tahap Asimilasi

Setelah melalui beberapa konflik, permasalan, dan pertentangan yang ada hingga mampu menyelesaikan permasalahan yang ada tanpa harus menimbulkan perpecahan membuat hubungan yang terjalin antara satu pihak dengan lainnya menjadi lebih erat sehingga memunculkan proses asimilasi. Asimilasi merupakan proses sosial yang berbentuk usaha untuk bisa mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara orang maupun kelompok dengan tujuan mempertinggi rasa kesatuan yang ada.

6. Tahap Integrasi

ads

Setelah berlangsungnya proses asimilasi, maka terbentuknya tahapan integrasi sebagai tahapan akhir. Pada proses integrasi ini terjadi penyesuaian antar unsur-unsur masyarakat yang memiliki perbedaan satu sama lainnya dan kemudian membentuk sebuah keharmonisan di dalam menjalankan fungsi kehidupan.

Di dalam integrasi sosial sendiri terdapat beberapa faktor-faktor pendorong yang membantu proses integrasi sosial tersebut dapat berlangsung. Berikut ini beberapa faktor-faktor pendorong dari integrasi sosial.

1. Faktor Internal, yang sering terjadi dan sering ditemukan dalam kehidupan kita sebagai berikut:
  • Kesadaran diri sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk sosial tentu saja setiap orang dibekali Tuhan dengan rasa untuk hidup berkegantungan dengan orang lainnya di dunia ini.
  • Tuntutan kebutuhan, semakin majunya individu tersebut maka tentu saja membuat kebutuhannya menjadi semakin banyak sesuai dengan tuntutan kebutuhannya tersebut. Sehingga memiliki kesadaran dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut tentu saja membutuhkan bantuan orang lain. Ada beragam  faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia, sehingga setiap manusia memiliki tuntutan kebutuhan yang berbeda.
  • Semangat gotong royong, diperuntukkan untuk menambah rasa kesolidaritasan sosial serta sikap untuk saling memiliki.

2. Faktor Eksternal, yang sering terjadi dan sering ditemukan dalam kehidupan kita sebagai berikut:

a. Sikap Untuk Saling Menghargai

Masing-masing pihak yang bersangkutan mengakui jika terdapat kelebihan dan kelemahan di dalam budayanya masing-masing. Sehingga hal ini lah yang kemudian mendekatkan masyarakat sebagai pendukung dari kebudayaan-kebudayaan tersebut.

b. Perkawinan Campuran (Asimilasi)

Adanya perkawinan campuran yang terjadi diantara 2 pendukung kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya dapat menjadi pendorong untuk terciptanya integrasi bangsa. Hal ini lah yang nantinya akan menyebabkan timbulnya keragaman suku bangsa dan budaya di sebuah daerah maupun Negara.

c. Sikap Toleransi

Rasa toleransi yang ada di antara pihak-pihak yang terkait mendorong terciptanya komunikasi efektif antara kebudayaan-kebudayaan yang berbeda tersebut sehingga nantinya mendorong terciptanya integrasi sosial diantara pihak-pihak tersebut. Toleransi ini juga sangat penting diterapkan di dalam kehidupan masyarakat multikultural yang memang beragamn, ada beberapa contoh masyarakat multikultural yang bisa anda temui di lingkungan rumah, sekolah, pekerjaan, dan lainnya.

d. Adanya Musuh Bersama Dari Luar

Kondisi seperti ini terkadang membuat kelompok maupun golongan yang berbeda di dalam lingkungan masyarakat akan berusaha untuk melepaskan atribut perbedaan yang ada dan bersama sama berusaha untuk bisa menghadapi musuh mereka.

e. Sikap Terbuka

Sikap terbuka yang berasal dari golongan atau kelompok yang berkuasa di dalam masyarakat membuat munculnya integrasi sosial yang terjadi. Semua hal ini bisa diwujudkan dengan cara memberikan kesempatan bagi golongan minoritas untuk bisa mendapatkan pendidikan, kesehatab, serta fasilitas-fasilitas umum.

f. Persamaan Di Dalam Unsur-Unsur Kebudayaan

Pengetahuan mengenai persamaan-persamaan di dalam unsur budaya yang berlainan maka nantinya akan mendekatkan masyarakat pendukung sebuah kebudayaan satu dengan lainnya. Hal ini lah yang kemudian menghilangkan prasangka buruk yang mungkin sebelumnya ada di antara pendukung kebudayaan tersebut. Untuk mendukung kebudayan tersebut berkembang, tentu saja penting memahami  unsur-unsur budaya universal yang ada di dalamnya.

g. Kesempatan Yang Seimbang

Sponsors Link

Kesempatan yang seimbang di dalam bidang ekonomi untuk berbagai golongan masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda maka tentu saja akan mempercepat integrasi sosial. Hal ini dikarenakan di dalam sistem ekonomi, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mencapai kedudukan tertentu berdasarkan kemampuan serta jasa jasa yang dimilikinya. Kondisi ini lah yang kemudian menetralisir perbedaan kesempatan ataupun peluang dari kebudayaan yang ada.

Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya integrasi sosial, yang bisa anda ketahui dalam prosesnya sebagai berikut:1. Homogenitas Kelompok

Di dalam kelompok ataupun lingkungan masyarakat yang memiliki tingkat kemajuan yang rendah, maka proses integrasi sosialnya akan mudah untuk tercapai. Namun sebaliknya jika di dalam kelompok ataupun lingkungan masyarakat yang majemuk maka integrasi sosial akan sangat sulit untuk dicapai serta memakan waktu yang cukup lama.

2. Besar Kecilnya Sebuah Kelompok

Ada beragam macam-macam kelompok sosial. Pada umumnya, kelompok-kelompok kecil memiliki tingkat kemajuan anggota kelompoknya yang cukup rendah sehingga proses integrasi sosial akan mudah untuk dicapai. Hal ini dikarenakan di dalam kelompok-kelompok kecil, hubungan sosial yang terjalin di antar anggota kelompoknya terjadi secara intensif sehingga membuat komunikasi serta tukar menukar budaya yang semakin cepat.

3. Mobilitas Geografis

Anggota kelompok yang baru saja masuk dan datang ke dalam sebuah kelompok tentunya harus menyesuaikan diri dengan identitas yang dimiliki oleh masyarakat yang ditujunya. Namun semakin seringnya anggota-anggota masyarakat yang datang dan pergi maka membuat proses integrasi sosial menjadi lebih sulit untuk dicapai. Sementara di dalam lingkungan sosial yang memiliki mobilitas rendah, semisal suku terisolasi, daerah, dan sejenisnya maka proses integrasi sosial menjadi lebih cepat terjadi.

4. Efektifitas Komunikasi

Efektifitas komunikasi yang terjalin dengan baik di dalam lingkungan masyarakat tentunya akan mempercepat proses integrasi sosial. Semakin efektif proses komunikasi tersebut berlangsung maka akan membuat semakin cepat integrasi sosial yang terjadi di antara anggota-anggota di lingkungan masyarakat mudah untuk tercapai.

Nah itu tadi penjelasan mengenai faktor-faktor pendorong integrasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. Kehadiran integrasi sosial memang dapat mengendalikan konflik dan permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Saturday 07th, October 2017 / 07:06 Oleh :
Kategori : Sosiologi