Sponsors Link

6 Dampak Masalah Sosial Kemiskinan dan Kriminalitas di Masyarakat

Sponsors Link

Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang memiliki kodrat untuk saling berkomunikasi dan hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Aristoteles mengemukakan bahwa manusia sebagai Zoon Politicon yakni memiliki kemampuan untuk hidup berkelompok layaknya hewan namun dengan cara yang berbeda. Hidup berdampingan yang dilakukan manusia dilandasi dengan nilai kebersamaan, nilai solidaritas, nilai kesatuan, nilai organisasi, dan nilai kerukunan. Alasan mengapa terdapat nilai-nilai yang melandasi kehidupan manusia dalam bermasyarakat yakni karena nilai adalah sesuatu yang dipandang baik dan dijadikan sebagai pedoman.

ads

Hubungan sosial antar manusia baik dalam bentuk individu maupun kelompok merupakan sebuah interaksi sosial. Interaksi sosial adalah awal mula terciptanya suatu kelompok sosial. Di dalam interaksi sosial memerlukan dua hal yaitu, kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial adalah suatu interaksi yang dapat terjadi tanpa memerlukan adanya hubungan fisik, contohnya adalah berbicara melalui pesawat telepon. Sedangkan, komunikasi merupakan interaksi yang dilakukan melalui pembicaraan, gestur tubuh, dan gerakan fisik lainnya. Bentuk-bentuk konflik sosial yang terjadi sebagai akibat dari Interaksi sosial yang bersifat negatif dapat memicu terjadinya masalah sosial.

Jenis-jenis Masalah Sosial

Goyahnya kehidupan kelompok masyarakat dapat disebabkan oleh terjadinya bentrokan atau perbedaan nilai-nilai yang diyakini. Tak hanya itu, perkembangan sistem kepribadian manusia dan sistem sosial yang mengalami proses perubahan pun menjadi salah satu pemicu timbulnya masalah sosial. Berkembangnya masalah sosial dalam suatu lingkungan merupakan fenomena yang terjadi secara alami ketika lingkungan tersebut mengalami perubahan sosial yang dipengaruhi faktor intrinsik, ekstrinsik hingga proses pembedaan (diferensiasi) struktur dan budaya. Masalah sosial dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni, sebagai berikut:

  • Masalah sosial konvensional

Masalah sosial konvensional berupa masalah-masalah yang telah terjadi sejak lama yang diperkirakan saat era pertanian dan masih ada hingga kini, contohnya: kemiskinan, pengangguran, tuna susila, tuna wisma, kecacatan, keterasingan, dan bencana.

  • Masalah sosial kontemporer

Masalah sosial kontemporer berupa masalah-masalah yang baru muncul ketika era pertanian berevolusi menjadi era industri, contohnya: kerusuhan, tindak kekerasan, masalah psikologis, penggunaan narkoba, pengindap HIV/AIDS, dan keretakan keluarga.

Penyebab Masalah Sosial

Menurut Gillin dan Gillin, “Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang ada dalam masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.” “Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.” Soerjono Soekanto, ahli sosiologi Indonesia. Menurut beliau, masalah sosial dapat timbul karena masalah intrinsik dan ekstrinsik. Penyebab Masalah Sosial, Sebab-sebab timbulnya dampak masalah sosial tidak lain yakni berasal dari faktor-faktor sebagai berikut:

  • Faktor Ekonomi

Masalah sosial yang biasa timbul dalam faktor ekonomi adalah kemiskinan dan pengangguran. Masalah ini sejatinya menjadi tanggungjawab pemerintah karena berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan perekonomian yang tidak merata, banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK), dan sedikitnya lapangan kerja menjadi penyebab meningkatnya kemiskinan dan pengangguran.

  • Faktor Biologis
Sponsors Link

Faktor-faktor biologis dalam masalah sosial adalah faktor yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Meningkatnya jumlah balita yang mengalami gizi buruk dan meluasnya wabah penyakit adalah contoh dari faktor biologis yang disebabkan oleh minimnya fasilitas dan informasi kesehatan yang diterima masyarakat.

  • Faktor Psikologis

Apabila faktor biologis mengacu pada fisik atau raga seseorang, maka faktor psikologis mengacu pada psikis atau jiwa seseorang. Semakin banyaknya faktor yang mendorong dinamika kelompok sosial dapat berubah-ubah, tingginya tingkat persaingan serta tekanan untuk bertahan hidup menjadi pemicu meningkatnya emosi dan dapat mempegaruhi meningkatnya angka kriminalitas.

  • Faktor Kebudayaan

Era globalisasi saat ini mempersempit ruang antar Negara. Pertukaran informasi dan budaya terjadi dengan begitu mudahnya. Namun, hal tersebut tidak selalu bersifat positif, terdapat hal negatif yang terjadi ketika budaya luar yang bertentangan masuk dan diterapkan seolah-olah itu adalah budaya dalam negeri sendiri. Pengertian perubahan kebudayaan yang dapat terjadi secara drastis ini  jelas dapat menjadi memicu masalah di masyarakat. Contohnya: perilaku seks diluar nikah.

Penyebab Masalah Sosial Pada Kemiskinan

ads

”Miskin” memiliki arti yakni tidak memiliki harta benda dan berada dalam kondisi kekurangan. Seseorang yang dikatakan miskin memiliki ketidakmampuan untuk memenuhi unsur-unsur kebutuhan pokoknya. Kemiskinan merupakan bentuk masalah sosial yang telah terjadi sejak lama, sejatinya kemiskinan merupakan suatu keadaan yang dialami individu atau kelompok tertentu yang berada pada suatu lingkungan. Namun, keadaan tersebut (kemiskinan) dapat menjadi masalah sosial ketika jumlah kemiskinan tersebut meningkat dan menjadi penyebab dari kriminalitas. Tidak hanya diartikan sebagai penyebab dari kriminalitas tetapi kemiskinan pun seolah menjadi sebuah status sosial dengan tingkatan yang dianggap rendah.

Bermukimnya penduduk miskin di lahan yang tidak semestinya dapat menimbulkan dampak masalah sosial yang baru karena dengan lahan tersebut akan beralih fungsi dan mengubah keseimbangan sistem ekologi. Kemiskinan pun kerap kali dianggap menjadi penghambat laju pertumbuhan suatu Negara. Meski yang seharusnya terjadi adalah pemerintah melakukan pemberantasan kemiskinan dengan pemerataan pendidikan, pertumbuhan ekonomi, dan teknologi sehingga meminimalkan kesenjangan sosial. Penyebab dampak Kemiskinan Berikut adalah hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan :

  1. Tingginya angka kelahiran

Bertambahnya jumlah anggota keluarga yang tidak diikuti dengan pertambahan pendapatan tentu menjadi salah satu pemicu kemiskinan. Hal ini menjadi masalah di Negara berkembang seperti Indonesia. Meski peyebaran penduduk belum merata, namun tingginya angka kelahiran tetap terjadi di hampir seluruh wilayah.

  1. Sikap menutup diri dari pengaruh luar

Dahulu kala pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, kita mengenal sistem kasta dimana semakin tinggi status dan kedudukan seseorang maka semakin tinggi pula tingkatan kastanya. Hal tersebut sesungguhnya masih terjadi hingga saat ini meski tidak dikelompokkan dengan jelas. Penduduk miskin yang dapat dikatakan menempati kasta rendah cenderung menutup diri dan menjauh dari kelompok-kelompok dengan kasta yang berbeda sehingga kehidupan mereka cenderung tidak berubah dan sulit beranjak dari garis kemiskinan.

  1. Adanya ketidakadilan

Berevolusinya era pertanian menuju era industri tidak serta merta membuat seluruh masyarakat dapat ikut serta belomba-lomba melakukan kegiatan di bidang industri. Sejatinya tetap ada orang-orang yang mempekerjakan dan dipekerjakan. Masyarakat yang statusnya sebagai pekerja seringkali menjadi korban atas ketidakadilan dari para pelaku industri yang semena-mena dalam mengeksploitasi tenaga kerja namun tidak membayar pekerja dengan upah yang sepadan.

  1. Tidak menerima hak yang semestinya

Hampir serupa dengan kasus eksploitasi kaum pekerja dengan upah yang tidak setimpal, poin ini dikhususkan kepada para pejabat atau penguasa yang peduli kepada penduduk miskin hanya pada waktu tertentu saja, misalnya ketika menjelang pemilihan calon kepala daerah. Pada saat itu pejabat atau penguasa saling berupaya menarik simpati dengan memberikan kepedulian yang begitu besar kepada penduduk miskin. Namun, setelah pemilihan selesai maka selesai pula kepedulian tersebut. Hak untuk dapat hidup sejahtera bagi penduduk miskin hanyalah omong kosong.

  1. Tingkat pendidikan yang rendah

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan secara tidak langsung. Maju dan berkembangnya suatu Negara dapat dilihat dari pendapatan perkapita yang dihasilkan. Angka pendapatan perkapita yang diperoleh merupakan hasil pendapatan keseluruhan rata-rata penduduk Negara tersebut, secara logika apabila pendapatan penduduk terbilang tinggi maka akan menghasilkan pendapatan perkapita yang tinggi. Mendapatkan angka penghasilan yang tinggi tentu bukanlah hal yang mudah ditengah persaingan yang semakin ketat apabila tidak memiliki latar belakang pendidikan dan keterampilan yang memadai. Apabila tidak memiliki pendidikan yang memadai, maka akan kesulitan dalam mencari nafkah atau memenuhi kebutuhan hidup.

Dampak Kemiskinan, Dampak yang terjadi dari dampak masalah sosial kemiskinan yakni sebagai berikut:

  • Kriminalitas yang semakin meningkat dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  • Putus sekolah diakibatkan karena mahalnya biaya pendidikan sehingga membuat rakyat miskin tidak mampu untuk meraih kesempatan mengenyam pendidikan tinggi.
  • Tingkat kesehatan yang menurun sama halnya seperti pendidikan yang tidak bisa dirasakan oleh rakyat miskin, kesehatan yang memadai pun sulit dirasakan lantaran pemenuhan gizi yang tidak terpenuhi hingga biaya pengobatan yang mahal.

Penyebab Masalah Sosial Pada Kriminalitas

Sponsors Link

Kriminalitas berasal dari kata “Crime” dalam bahasa Inggris yang artinya adalah kejahatan. Kriminalitas merupakan tindakan kejahatan atau tindakan yang melanggar norma dan hukum yang telah ditetapkan serta bersifat merugikan dan mendapat pertentangan dari masyarakat. Pelaku kriminal yang terbukti bersalah oleh pengadilan akan dijerat dengan sanksi hukum pidana, sanksi hukum perdata, dan sanksi administrasi.

Tindak kejahatan secara yuridis diartikan sebagai suatu tindakan yang melanggar ketentuan dan undang-undang yang berlaku dan diakui secara legal. Sedangkan secara kriminologi dengan sudut pandang atau berdasarkan pengertian sosiologi, tindak kejahatan adalah suatu pola tingkah laku yang merugikan korban dan mendapat reaksi sosial dari masyarakat. Penyebab Kriminalitas berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan tindakan kriminal:

  • Faktor Endogen

Adanya dorongan dari dalam diri merupakan salah satu pemicu seseorang melakukan tindak kejahatan. Seseorang melakukan tindak kejahatan berdasarkan niat yang timbul dari dalam dirinya sendiri dengan berbagai macam alasan yang melatarbelakangi.

  • Faktor Eksogen

Faktor eksogen adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini memiliki penyebab yang melatarbelakangi yang lebih kompleks daripada faktor endogen yakni contohnya sebab pengaruh lingkungan, kondisi ekonomi, dan adanya kesenjangan sosial.

Dampak Kriminalitas, Dampak yang terjadi dari peristiwa kriminalitas yakni sebagai berikut:

  • Kerugian Materi dialami korban ketika suatu tindak kejahatan berupa pencurian, penipuan, pencopetan, penjambretan dan sejenisnya.
  • Trauma dan tekanan mental akan menimpa korban tindak kejahatan penganiayaan, pemerkosaan, dan pelecehan yang disertai ancaman.
  • Cacat tubuh dan hilangnya nyawa dialami korban tindak kejahatan yang diserang pelaku dengan menggunakan senjata atau benda yang berbahaya, pelaku kejahatan ini akan menerima sanksi hukuman yang berat.

Demikian itulah dampak dari masalah sosial dalam bentuk kemiskinan dan juga kriminalitas yang ada di masyarakat dalam negara Indonesia.

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Monday 16th, October 2017 / 04:24 Oleh :
Kategori : Sosiologi