Sponsors Link

Candi Sumberawan : Sejarah- Arsitektur dan Fungsi

Sponsors Link

Keberadaan agama Hindu Buddha di Nusantara tidak hanya mewarnai perjalanan sejarah Nusantara. Melainkan juga sebagai sumber pewaris kebudayaan serta tradisi di Nusantara ini.

ads

Salah satu warisan yang ditinggalkan dan masih ada hingga saat ini adalah candi. Candi dalam agama Hindu Buddha memiliki peranan penting baik untuk tempat pemujaan atau tempat pendharmaan seorang raja.

Keberadaan candi ini memberikan nilai tambahan bagi kebudayaan Indonesia. Bahkan beberapa candi terdapat dalam warisan dunia oleh UNESCO. Kemegahan bangunan serta nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, semakin menambah nilai plus dari candi ini.

Ada banyak candi yang tersebar di Nusantara baik yang memiliki corak Hindu maupun Buddha. Salah satu candi tersebut adalah Candi Sumberawan. Sebuah candi yang tak jauh dari keberadaan Candi Singosari. Bagaimana sejarah serta arsitektur pada candi ini? Selengkapnya akan dibahas berikut ini.

Pengertian Candi Sumberawan

id.wikipedia.org

Candi Sumberawan adalah candi yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasi candi ini tak jauh dari tempat Candi Singosari yakni sekitar 6 km. Candi Sumberawan termasuk ke dalam Candi Buddha peninggalan Kerajaan Singasari. Bentuk candi ini tergolong unik karena hanya berupa stupa.

Ciri-Ciri Candi Sumberawan

Candi Sumberawan memiliki arsitektur yang unik dari pada candi lain. Hal ini dapat dilihat dari bangunan pada candi ini. Adapun ciri-ciri yang terlihat pada arsitektur candi ini adalah sebagai berikut ini.

  1. Luas Bangunan

Candi Sumberawan terbuat dari batuan andesit dengan memiliki panjang sekitar 6,25 meter, lebar 6,25 meter serta tinggi 5,23 meter. Candi Sumberawan berada di atas permukaan laut dengan bangunan mencapai 650 m di kaki bukti Gunung Arjuna.

Di sekitar candi terdapat sebuah telaga yang indah dengan air yang bening. Keberadaan ini pula yang membuat candi ini memiliki nama Candi Sumberawan sebab letaknya yang dekat dengan telaga.

2. Bentuk Candi

Bangunan Candi Sumberawan terdiri dari kaki candi dan badan candi yang berbentuk stupa. Fungsi stupa pada candi ini tidak seperti candi pada umumnya. Candi Sumberawan memiliki denah bujur sangkar.

Di mana candi ini tak memiliki tangga naik serta tidak terdapat relief yang menghiasi hanya polos saja. Sedangkan pada batur candi terdapat selasar dengan kaki candi yang memiliki 4 penampil pada setiap sisinya.

Pada bagian atas kaki candi terdapat stupa yang terdiri dari lapik bujur sangkar serta lapik yang memiliki bentuk segi delapan. Lapik segi delapan ini memikiki bantalan padma atau bunga teratai sedangkan pada bagian atas memiliki bentuk genta atau stupa yang puncak telah tiada. Sebab, terdapat kesulitan saat renovasi, maka bagian atas ini dibiarkan begitu saja.

Sejarah Candi Sumberawan

Candi Sumberawan diperkirakan dibangun pada abad ke-14 sampai abad ke-15. Hal ini dapat dilihat dari bentuk-bentuk tertulis pada beberapa bagian batur serta dagoba atau stupa candi yang menandakan bahwa Candi Sumberawan dibangun sekitar abad itu.

Menurut para ahli, candi ini dahulunya memiliki nama Kasurangganan. Nama ini merupakan nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama. Tempat ini, dulu pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk saat dirinya sedang melakukan perjalanan.

Candi ini ditemukan untuk pertama kali pada tahun 1904. Kemudian beberapa tahun kemudian, Candi Sumberawan mendapat kunjungan dari para peniliti Dinas Purbakala.

Setelah kunjungan tersebut, dua tahun kemudian atau tepatnya pada tahun 1937, Candi ini dilakukan pemugaran pada kaki candi. Sementara bagian lain, terpaksa dilakukan kontruksi secara darurat.

Pada bagian atas dari Candi ini terpaksa tidak dipasang kembali saat dilakukan rekonstruksi. Hal ini dikarenakan, pada bagian tersebut mengalami kesulitan saat akan dilakukan perencanaan kembali.

Diduga, dahulunya pada bagian puncak candi tidak dipasang atau dihias dengan payung atau Chattra. Sebab, pada reruntuhan candi, tidak ditemukan sisa-sisa bagian tersebut.

Fungsi Candi Sumberawan

Seperti kita ketahui bahwa sebuah bangunan yang berdiri tentunya memiliki fungsi dan tujuannya. Sebagaimana candi lain yang memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan atau tempat pendharmaan seorang raja. Begitupun dengan Candi Sumberawan ini. Candi peninggalan Kerajaan Singosari ini diperkirakan memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan.

Relief Candi Sumberawan

Candi Sumberawan hanya terdiri dari kaki candi serta badan candi yang berbentuk stupa. Pada kaki candi tidak ditemukan relief atau hanya berupa polos. Sementara itu, pada bagian badan candi yang terdapat stupa, ditemukan lapik dengan bantalan padma atau bunga teratai merah. Sedangkan pada bagian atasnya hanya berbentuk genta dengan puncak yang hilang.

Fakta Candi Sumberawan

Terdapat sejumlah fakta dari Candi Sumberawan. Adapun fakta tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Tidak memiliki tangga naik

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwasanya candi ini tidak memiliki tangga naik. Biasanya di dalam tangga naik, terdapat sebuah ruangan yang biasa dijadikan sebagai tempat menyimpan reliek atau benda-benda suci.

2. Terdapat Telaga

Saat mengunjungi candi yang berada di kaki bukit Gunung Arjuna ini, kalian dapat menikmati pemandangan alam yang indah di sekitar candi. Di mana di sekitar candi ini terdapat sebuah telaga dengan memiliki air yang jernih. Tentu, pemandangan seperti ini akan memanjakan mata dari segudang aktivitas yang menunggu.

Kesimpulan

Candi Sumberawan merupakan candi peninggalan Kerajaan Singosari bahkan letak dari candi ini tak jauh dari lokasi Candi Singosari. Candi yang ada di Desa Totomarto ini, termasuk ke dalam candi Buddha karena terdapat stupa pada tubuh candi.

Candi Sumberawan terbuat dari batuan andesit dengan ukuran panjang dan lebar yang sama yakni 6,25 meter dan tinggi 5,23 meter. Candi yang hanya terdiri dari kaki dan badan candi ini memiliki penampil pada bagian empat sisi kaki candi. Selain itu, di bagian atas candi terdapat lapik bujur sangkar dan lapik segi delapan.

Candi Sumberawan diperkirakan dibangun sekitar abad ke-14 sampai abad ke-15 Masehi. Konon, candi ini dahulunya memiliki nama Kasurangganan. Sebuah tempat yang terkenal di dalan Kitab Negarakertagama.

Candi Sumberawan kemudian ditemukan untuk pertama kalinya pada fagun 1904 dan mendapat kunjungan pada tahun 1935. Dua tahun setelah kunjungan Dinas Purbakala, Candi inu dilakukan pemugaran pada masa Hindia Belanda.

Pemugaran dilakukan pada bagian kaki candi sementara bagian lain dilakukan rekonstruksi darurat. Saat melakukan rekonstruksi candi, terdapat beberapa bagian yang sulit direncanakan kembali seperti bagian atas tubuh candi. Alhasil, bagian tersebut dibiarkan begitu saja, tidak dipasang kembali.

Itulah informasi mengenai candi ini. Jika berkunjung ke Malang, jangan lupa untuk mengunjungi situs sejarah ini. Selain dapat menikmati kemegahan bangunan zaman dulu, candi dapat dijadikan sarana alternatif belajar sejarah bagi anak-anak.

Saat datang ke Malang, kalian tidak hanya dapat mengunjungi situs sejarah melainkan beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Sebab, Malang merupakan salah satu surganya wisata yang ada di Indonesia.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Friday 31st, December 2021 / 05:49 Oleh :
Kategori : Sejarah