Sponsors Link

Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian – Ciri, Kelebihan dan Kekurangan

Sponsors Link

Faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi tidak dapat lepas dari sebuah sistem, sistem ekonomi adalah metode atau cara yang dipakai oleh sebuah negara dalam menjalankan kegiatan ekonominya.

ads

Tiap-tiap negara memiliki penerapan sistem ekonomi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sistem ekonomi diterapkan untuk tujuan kesejahteraan masyarakat.

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional

Mendengar kata tradisional, biasanya identik dengan tradisi dan adat. Begitu juga dengan sistem ekonomi tradisional. Mungkin saat ini sulit menemukan negara yang menerapkan sistem ekonomi tradisional, namun dalam lingkup kecil sistem ekonomi ini masih digunakan.

Sistem ekonomi tradisional memiliki kegiatan produksi, distribusi hingga konsumsi yang berpedoman pada tradisi atau pengetahuan yang didapatkan secara turun temurun dalam masyarakat modern.

Sistem ekonomi tradisional biasanya diterapkan oleh masyarakat yang kebutuhannya masih sederhana. Sistem ekonomi tradisional tidak melibatkan aturan pemerintah pada aktivitas perekonomiannya.

Dalam hal transaksi, sistem ekonomi tradisional menggunakan sistem barter. Sistem ekonomi tradisional banyak digunakan pada masa silam saat manusia masih tergantung dengan hasil pertanian.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Berikut adalah ciri-ciri yang membedakan sistem ekonomi tradisional dengan sistem ekonomi lain yang sudah modern.

  • Menggunakan Metode Barter

Metode barter merupakan salah satu ciri sistem ekonomi tradisional dikenal ketika mata uang belum dikenal di masyarakat, sistem barter ini efektif dilakukan di masa silam untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Barter adalah cara transaksi bertukar barang untuk mencukupi kebutuhan hidup, misalnya saja membarter daging sapi dengan ikan, melakukan barter jagung dengan tomat dan sebagainya.

  • Lingkup yang Kecil

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional salah satunya adalah dilakukan di lingkup komunitas kecil, seperti suku atau keluarga. Dengan berpedoman pada tradisi yang berlaku, sistem ekonomi tradisional berjalan sesuai arahan ketua atau kepala suku.

  • Produksi Terbatas

Ciri utama sistem ekonomi tradisional yaitu hanya memproduksi barang sangat terbatas. Masyarakat hanya memproduksi barang sesuai jumlah yang dibutuhkan, cara produksinya juga sederhana dan tak lepas dari tradisi.

Metode produksi di dalam sistem ekonomi tradisional dipelajari melalui kebiasaan atau pengetahuan yang turun-temurun dan biasanya jenis barang yang diproduksi tetap. Hal ini membuat tidak ada persaingan karena tidak mencari keuntungan.

  • Berkembang Setelah ada Sistem Pertanian

Sistem ekonomi tradisional dilakukan oleh masyarakat yang nomaden atau hidupnya berpindah-pindah. Kehidupan nomaden ini dilakukan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya.

Ketika manusia sudah mengenal sistem pertanian, maka sistem ekonomi tradisional mulai ditinggalkan. Hal ini karena mereka sudah menetap di sebuah wilayah, hasil pertanian dapat memenuhi kebutuhan hidup dan hasil tersebut masih tersisa banyak.

Dari sinilah kemudian dilakukan perdagangan dan berkembang lagi sehingga menciptakan mata uang sebagai alat transaksi yang memudahkan perdagangan.

Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional yang diterapkan pada masa lampau memang ditujukan tidak untuk mencari keuntungan, ada kelebihan dan kekurangan pada sistem ekonomi tradisional.

Kelebihan Ekonomi Tradisional

Karena sistem ekonomi tradisional tak lepas dari adat dan tradisi serta hanya melibatkan komunitas yang kecil, maka resiko akan konflik juga sangat minim.

Setiap produsen, misalnya petani, penenun dan pemburu mengetahui masing-masing kontribusinya terhadap produksi. Tiap anggota juga mengetahui pasti apa yang akan mereka terima.

Ketika individu di dalam komunitas kecil tersebut merasa tidak puas, ereka juga tidak dapat memberontak karena adanya hubungan erat simbiosis yang saling menunjang satu dengan yang lain.

Sistem ekonomi tradisional mengacu pada pengelolaan sumber daya alam sesuai kebutuhan mereka sehingga sumber daya alam tetap terjaga. Persaingan tidak terjadi karena produksi barang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Kekurangan sistem ekonomi tradisional yang pertama adalah faktor alam, meskipun tidak mengeksploitasi alam, namun produksinya bergantung dengan perubahan dan kondisi alam atau cuaca.

Perubahan cuaca sering membuat hasil panen gagal, sedangkan tidak ada cadangan yang dapat dipersiapkan sebagai bahan pangan. Kelaparan sulit dihindari jika hal ini terjadi.

Karena menggunakan sistem barter, maka sulit menentukan nilai barang yang ditukar. Produktivitas di dalam sistem ekonomi tradisional juga rendah, karena menyesuaikan dengan kebutuhan.

Sistem barter barang kebutuhan ini juga tidak mudah mempertemukan kedua pihak yang saling membutuhkan. Sumber daya alam sebagai bahan utama sering menimbulkan perang antara komunitas satu dan lainnya.

Sistem ekonomi tradisional yang diterapkan oleh komunitas kecil dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak luar yang memiliki sistem ekonomi lebih maju.

Di dalam sistem ekonomi tradisional juga tidak ada pembagian tugas dalam menjalankan roda pertumbuhan ekonomi , hal ini menjadi kekurangan pada sistem ekonomi tradisional, sehingga dapat menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi rendah.

Sistem ekonomi tradisioal masih dilakukan di beberapa wilayah seperti oleh suku asli di Kutub Utara. Mereka saling bertukar bahan pangan yang didapatkan dari hasil berburu atau menangkap ikan.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Tuesday 27th, September 2022 / 02:28 Oleh :
Kategori : Ekonomi