Sponsors Link

5 Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional beserta Penjelasannya

Sponsors Link

Sistem ekonomi merupakan salah satu cara yang dilakukan setiap negara untuk mengatasi masalah ekonomi. Suatu cara yang dapat diambil dalam rangka mengatur sekaligus mengorganisasi seluruh kegiatan ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, rumah tangga masyarakat atau swasta.

ads

Kegiatan ekonomi ini mencakup kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi yang dilakukan berdasarkan prinsip tertentu untuk mencapai kesejahteraan.

Macam-macam Sistem Ekonomi

Sebenarnya untuk membedakan sistem ekonomi satu dengan yang lainnya yaitu, dapat dilihat dari segi faktor produksi, berikut penjelasan singkatnya mengenai macam-macam sistem ekonomi:

  • Sistem Ekonomi Tradisional

Negara yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah negara yang sangat bergantung pada sektor pertanian. Produktivitas pada sistem ekonomi tradisional ini umumnya masih rendah. Karena masyarakat tradisional belum atau tidak memiliki hasrat untuk mengembangkan hartanya.

  • Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando termasuk sistem dimana pemerintah memiliki kuasa penuh terhadap kegiatan ekonomi negaranya. Faktor produksi dipimpin penuh oleh pemerintah, sehingga tidak ada pihak swasta yang menguasai barang atau sumber daya tertentu.

  • Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Sistem ini dikenal dengan sistem ekonomi kapitalis.

Prinsip dari sistem ini yaitu adanya keperluan untuk mencari keuntungan pribadi, tanpa mementingkan keperluan pihak lain.

  • Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ini merupakan gabungan dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi campuran, baik pihak pemerintah maupun swasta memiliki peran dalam sektor perekonomian.

Di mana masyarakat memiliki kebebasan dalam sektor ekonomi, namun pemerintah juga memiliki alih kendali dalam sektor perekonomian.

Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi memiliki ciri-ciri tersendiri untuk menjadi pembeda. Perbedaan ini membuat sistem ekonomi terlihat unik dan menarik. Apalagi sistem ekonomi tradisional. Berikut ciri-ciri sistem ekonomi tradisional:

  • Menggunakan Metode Barter sebagai Pengganti Uang

Teringat zaman dulu, ketika itu manusia belum mengenal mata uang. Jadi masa itu mereka menggunakan metode barter untuk membentuk kerjasama yang dihasilkan melalui proses tawar menawar dan menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang kebutuhannya. Kala itu, metode barter ini sangat berkembang pesat, karena dinilai sangat efektif.

Orang-orang datang ke pasar untuk saling bertukar barang dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan, seperti makan, minum, pakaian dan lainnya. Masing-masing dari mereka membawa barang miliknya untuk ditukarkan dengan barang yang menjadi kebutuhannya.

Metode barter ini biasanya dilakukan antar komunitas yang tidak memiliki kesamaan produksi atau kebiasaan umumnya. Contohnya antara komunitas pemburu daging babi dengan pemburu ikan.

Maka mereka akan melakukan barter antara daging babi dan ikan, tanpa adanya mata uang sebagai perantara. Untungnya, saat ini teknologi sudah maju, jadi sudah ada mata uang elektronik, sebagai salah satu kelebihan uang eletronik.

  • Peran Pemerintah yang cukup Terbatas

Jika saat ini peran pasar perekonomian Indonesia sangat luas dalam mengatur sistem perekonomian negaranya, maka lain halnya ketika pada masa zaman dulu.

Saat itu ketika sistem perekonomian tradisional sedang berjalan, maka pemerintah hanya memiliki peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang sangat terbatas dalam mengatur sistem transaksi.

Bahkan ketika itu pemerintah dalam sistem perekonomian ini tidak terlibat secara langsung. Peran pemerintah ketika masa ekonomi tradisional hanya sebatas untuk menjaga agar proses barter di pasar bisa berjalan dengan tertib. Mereka tidak mengatur transaksi berjalan sebagaimana sistem ekonomi yang berlaku saat ini.

  • Berkembang di Sebuah Komunitas untuk Kebutuhan

Ciri lainnya dalam sistem ekonomi tradisional adalah perkembangan dan pengaruhnya hanya sebatas komunitas tertentu. Bahkan terkadang ruang lingkupnya terlihat lebih sempit karena hanya beberapa keluarga saja.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup secara ekonomi, mereka menggunakan cara-cara tradisional yang diajarkan turun-temurun dari orang yang lebih tua. Sistem ekonomi tradisional ini berkembang pada sebuah komunitas kecil dalam kehidupannya sering berpindah-pindah atau nomaden.

Komunitas kecil ini biasanya hanya tinggal di daerah yang cukup luas untuk menemukan cukup makanan. Selain itu mereka juga mengikuti kebiasaan hewan dalam bermigrasi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Masing-masing komunitas ini sangat menggantungkan diri pada sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Sehingga tidak jarang mereka berkompetisi dengan komunitas lain untuk merebutkan sumber daya alam yang sama tersebut.

  • Memproduksi Sesuai Kebutuhan

Kala itu mereka memproduksi sesuai dengan kebutuhannya sendiri atau dengan kelompoknya. Sangat jarang sekali ditemukan terjadinya kelangkaan atau kelebihan bahan makanan.

Mereka memproduksi sesuai dengan jumlah dibutuhkan dengan tepat agar berlebih dan terbuang atau kekurangan.

Dalam memproduksi kebutuhannya, mereka menggunakan metode yang sangat sederhana dan erat dengan tradisi. Metode ini telah dipelajari mereka secara turun-temurun dan diproduksi tetap.

Sehingga sangat mustahil jika terjadinya persaingan dan perdagangan karena produksi mereka sudah cukup. Hal tersebut memunculkan kondisi kehidupan yang tenang tanpa upaya mencari keuntungan.

  • Berkembang Setelah Mengenal Sistem Pertanian

Sistem perekonomian tradisional erat kaitannya dengan sistem nomaden. Karena, mereka berpindah-pindah dalam waktu tertentu sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka selalu memperhatikan kebiasaan migrasi hewan dan mengikutinya.

Sistem nomaden ini erat kaitannya dengan kekeluargaan dan gotong royong. Sistem ini kemudian berangsur-angsur ditinggalkan ketika manusia sudah mengenal sistem pertanian.

Ketika mereka mengenal sistem pertanian, lalu memunculkan kondisi ketika mereka mengalami surplus bahan makanan.

Agar tidak percuma lalu mereka kemudian menggunakannya untuk melakukan transaksi tujuan perdagangan. Sistem inilah yang kemudian membuat mereka menciptakan mata uang sebagai fasilitas perdagangan agar lebih dapat bertahan lama.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Saturday 03rd, September 2022 / 05:34 Oleh :
Kategori : Ekonomi