Sponsors Link

21 Bahasa Daerah di Pulau Sumatera

Sponsors Link

Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara menyimpan banyak baik kekayaan alamnya maupun budayanya. Indonesia yang terdiri lebih dari penduduk sebanyak 275 juta jiwa menyimpan banyak warisan budaya, termasuk bahasa daerah.

ads

Indonesia sudah dikenal sebagai salah satu negara dengan bahasa terbanyak. Menurut hasil statistik Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, jumlah bahasa daerah di Indonesia mencapai 718.

Terletak di daerah vulkanik, tanah di sekitarnya menjadi cepat subur dengan variasi hasil alamnya. Hal ini menyebabkan lama-kelamaan terbentuk kebudayaan yang beragam, seperti pada ciri-ciri masyarakat majemuk, pada masyarakat di sekitar Pulau Sumatera, termasuk dalam bahasanya.

Daftar Bahasa Daerah yang Ada di Pulau Sumatera

  • Aceh 

Bahasa paling pertama dipakai oleh keluarga etnis Aceh. Keberadaan penutur tersebar hampir di seluruh wilayah Aceh mulai dari Langsa hingga di daerah Banda Aceh.

Jumah dialek pada tutur ini ada 4 seperti dialek Banda Aceh, Pidie, Meulaboh dan Pase. Bahasa Aceh juga dipengaruhi oleh kebudayaan asing, seperti dari penuturan Arab yang dibawa oleh pedagang Arab di sekitar Abad 7. 

Memiliki pengguna paling banyak, dimana memiliki keunikan tersendiri. Karena, banyaknya fonem beragam dan jumlah kosakata sangat pendek (contoh :“u” yang berarti “kelapa”).

  • Alas-Kluet

Digunakan oleh Suku Alas di Aceh Tenggara dan Suku Kluet di Aceh Selatan. Merupakan turunan Bahasa Alas dan Gayo. Beberapa istilah disini terdengar mirip dengan tutur kata Karo.

Banyak dialek yang digunakannya terdapat beberapa seperti Krueng Kluet, Manggamat dan Singkil. 

  • Bajau Tungkal Satu 

Berasal dari Provinsi Jambi dimana dituturkan oleh penduduk Desa Tungkal Satu. Penggunaannya  pernah lebih banyak dibanding penutur tutur kata Kerinci. Bahasa asli Jambi ini kini sudah jarang dipakai sehingga terancam punah seperti bahasa daerah di Indonesia yang punah lainnya.

  • Basemah 

Asalnya dari Provinsi Lampung. Banyak dipakai oleh penduduk di beberapa lokasi, contohnya di Desa Juku Batu, Desa Sungai Badak, Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Way Kana, dan Kota Pagar Alam yang berlokasi di Sumatera Selatan. Memiliki empat dialek yang mencangkup Semenade, Pegangan, Pales, dan Ogan.

Penggunaannya sudah mulai berkurang hingga adanya upaya dilakukan oleh pemerintah setempat, seperti menambahkan pelajaran Bahasa Basemah sebagai mata pelajaran sekolah.

  • Batak

Bahasa dari Sumatera Utara. Paling banyak dituturkan pada warga Sumatera Utara. Tutur kata ini umum digunakan dalam aktivitas sehari-hari penduduk setempat. Beberapa kebudayaan asing mempengaruhinya, seperti Bahasa India. 

Jumlah dialek yang dimilikinya terdapat lima yaitu Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Karo. Bahasa Batak memiliki dua kosa kata umum, yaitu lembut dan kasar. 

Kosa kata lembut digunakan jika lawan bicaranya adalah sosok yang dihormati, seperti orang tua. Sedangkan kosa kata kasar biasanya dipakai bersama teman seumuran. 

  • Bengkulu

Sama seperti namanya, di mana berasal dari Bengkulu. Bahasa ini banyak dikenakan oleh warga Bengkulu contohnya di Desa Gading Cempaka. Memiliki sembilan dialek seperti Lembak I, Lembak II, Muko-Muko, Nasal I, Nasal II, Bengkulu, Kaur, Serawai-Pasemah dan Pekal. 

  • Devayan

Merupakan bahasa yang muncul dari Provinsi Aceh. Diciptakan oleh Suku Devayan. Banyak dituturkan oleh masyarakat Desa Teluk Nibung, Aceh Singkil. Bahasa ini memiliki kosa kata mirip dengan Bahasa Nias.

Bahasa Devayan terdiri menjadi dua dialek seperti Singki yang biasa digunakan oleh warga Desa Teluk Nimbung dan Lugu oleh warga Pulau Simeulue. 

  • Enggano 

Adalah tutur kata sering dipakai oleh masyarakat di daerah sekitar Bengkulu seperti Kecamatan Enggano. Asalnya dari Provinsi Bengkulu.

Terdiri dari dua dialek, yaitu Malakoni yang dipakai oleh suku Enggano di Desa Malakoni dan umum. Penggunaannya mulai menyusut sejak kebanyakan masyarakat Bengkulu telah menutur Bahasa Melayu. 

  • Gayo 

Berasal dari Aceh karena dibuat oleh Etnis Gayo. Termasuk dalam bagian rumpun Austronesia Melayu-Polinesia. Bahasa ini termasuk bahasa daerah paling tua di Indonesia. 

Sekarang umum dituturkan di beberapa lokasi Aceh seperti Kabupaten Gayo Lues, salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil kopi. Memiliki empat dialek seperti Kaloi, Kuta Lintang, Remesan dan Sarah Raja.

  • Kayu Agung

Berasal dari Kepulauan Bangka Belitung. Penutur aslinya yaitu penduduk di sekitar Provinsi Bangka Belitung seperti di Kecamatan Merawang dan Desa Sarang Mandi. Bahasa Kayu Agung mempunya dua dialek, yakni Sarang dan Kimak. 

  • Kerinci 

Dituturkan oleh sebagian besar penduduk Jambi di wilayah sekitar Jambi, seperti Kecamatan Danau Kerinci. Bahasa ini berasal dari Kabupaten Kerinci. 

Memiliki tujuh dialek, yaitu Belui Air Hangat, Danau Kerinci, Gunung Kerinci, Gunung Raya, Pembantu Sungai Tutung, Sitinjau Laut dan Sungai Penuh. 

  • Komering 

Asalnya dari Provinsi Sumatera Selatan. Diciptakan oleh Suku Komering. Dipakai oleh masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kecamatan Cempaka, Desa Baturaja Bungin dan lokasi di Sumatera Selatan lainnya. 

Bahasa ini memiliki dua dialek, Aji yang umum ditemukan pada penduduk Desa Negeri Batin dan Pulau Negara pada masyarakat Desa Sriwangi.

  • Lampung 

Berasal dari Lampung. Banyak digunakan oleh penduduk Lampung, seperti di Kecamatan Padang Ratu dan Kabupaten Way Kanan. Bahasa ini mempunyai empat dialek mencangkup Abung, Komering, Pesisir, Pubian.

  • Lematang 

Diciptakan di Provinsi Sumatera Selatan. Ditutur oleh masyarakat setempat, contohnya masyarakat Kecamatan Rambutan dan Desa Muara Sindang. Terdapat lima dialek, yaitu Lematang Lahat, Ujan Mas Lama, Pegagan, Rambang dan Rambutan.

  • Mentawai 

Asal dari Sumatera Barat. Cukup banyak ditemukan pada penutur di sekitar provinsi terkait, contoh di Kelurahan Mongan Paula, Kepulauan Mentawai dan Kecamatan Pagai Selatan. Memiliki tiga dialek, ialah Sipora Pagai, Siberut Utara dan Siberut Selatan. 

  • Minangkabau 

Bahasa yang bersumber di Sumatera Barat ini digunakan oleh penutur di sekitar provinsi ini seperti Kota Padang Panjang, kota kelahiran Sutan Syahrir, pahlawan yang berasal dari Sumatera Barat.

Mempunyai lima dialek, yakni Agam-Tanah Datar, Koto Baru, Lima Puluh Kota, Pasaman dan Pancung Soal. Termasuk bahasa yang paling banyak ditemukan di Pulau Sumatera seperti di Aceh.

  • Nias

Diciptakan di Pulau Nias. Penutur aslinya adalah etnis Nias. Kerap disebut bahasa Li Niha. Terdiri dari tiga dialek, yaitu Li Niha Otalua, Li Niha Yõu dan Li Niha Raya.

  • Ogan

Diciptakan di Wilayah Sumatera Selatan. Ditutur oleh mayoritas masyarakat di sekitar seperti di Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Memiliki tiga dialek yang mencangkup Ogan Baturaja, Ogan Ilir dan Ogan Ulu. 

  • Pedamaran 

Pertama kali ditemukan di Daerah Sumatera Selatan. Bahasa ini dipakai pada penduduk sekitar seperti di Kecamatan Pedamaran. 

  • Rejang 

Berasal dari Bengkulu. Banyak dipakai di beberapa kabupaten di sekitar misalnya Rejang Lebong dan Kepahiang. Mempunyai 5 dialek, yakni Curup, Keban Agung, Lebong, Rawas dan Pesisir. 

  • Sigulai 

Asalnya dari penduduk etnis Sigulai yang bertempat di Pulau Simeulue, Aceh. Adapun macam dialeknya ialah Alafan, Salang, Simeulue Barat dan Teluk Dalam.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Tuesday 15th, November 2022 / 03:29 Oleh :
Kategori : Antropologi