Sponsors Link

12 Peninggalan Kerajaan Singasari

Sponsors Link

Jika kita menyebut sejarah tentang kerajaan Singasari tentu cerita yang paling diingat adalah kisah populer Ken Arok. Memang benar Ken Arok atau disebut juga Ken Angrok adalah raja Singasari yang mendirikan Wangsa Rajasa dan Kerajaan Tumapel.

ads

Singasari adalah kerajaan Hindu-Buddha yang dahulu lokasinya diperkirakan di wilayah kecamatan Singasari, Malang di provinsi Jawa Timur. Sebelum bernama kerajaan Singasari, kerajaan ini bernama kerajaan Tumapel.

Tunggul Ametung adalah akuwu atau camat di Tumapel, sedangkan Ken Arok pada saat itu adalah pengawalnya. Ken Arok kemudian berkhianat dan membunuh Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, istri Tunggul Ametung.

Ken Arok pun menjadi Raja Tumapel dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi. Ken Arok berhasil menaklukkan kerajaan Kediri yang pada saat itu dipimpin Raja Kertajaya.

Tunggul Ametung dan Ken Dedes sedang memiliki anak tunggal bernama Anusapati. Anusapati ini akhirnya menjadi raja Singasari menggantikan Ken Arok.

Namun di masa kepempinan Anuspati, rakyat tidak sejahtera seperti semasa kepemimpinan Ken Arok. Tahta Anuspati kemudian digantikan oleh Tohjaya, anak Ken Arok dari Ken Umang.

Setelah itu raja Singasari berturut-turut adalah Wisnuwardhana, yaitu anak Anuspati dan raja terakhir adalah Kertanegara yang tak lain adalah anak dari Wisnuwardhana.

Di bawah kepemimpinan raja Kertanegara, kerajaan Singasari semakin makmur dan kuat. Namun di tahun 1292, setelah raja Jayakatwang dari kerajaan Kediri menyerang dan menewaskan raja Kertanegara, berakhir pula kerajaan Singasari.

Kerajaan Singasari yang sempat berkuasa di Jawa Timur ini meninggalkan banyak jejak sejarah yang mudah dijumpai. Berikut beberapa peninggalan kerajaan Singasari yang merupakan peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Indonesia:

  • Candi Singosari

Candi Singosari letaknya di kecamatan Singosari, kabupaten Malang, letaknya ada di lembah di antara pegunungan Arjuna dan penggunungan Tengger.

Candi ini dibangun di sekitar tahun 1300 Masehi, yang dibangun sebagai penghormatan kepada raja Kertanegara. Candi Singasari merupakan candi Syiwa, hal ini terlihat dari beberapa arca Syiwa yang ada di tengah halaman candi.

  • Candi Jago

Candi Jago atau Jajaghu dibangun di abad ke-13, candi ini berada di dusun Jago, desa Tumpang kabupaten Malang. Di masa pemerintahan raja Kertanegara, candi ini sudah mengalami pemugaran untuk menghormati raja Wisnuwardhana.

  • Candi Kidal

Candi Kidal adalah peninggalan kerajaan Singasari yang dibangun untuk menghormati raja Anusapati. Raja Anusapati meninggal setelah dibunuh oleh Tohjaya, konon di dalam kisahnya kematiannya adalah kutukan dari Mpu Gandring.

Candi Kidal ini memiliki relief khas Jawa Timur dengan cerita mitologi Hindu. Candi Kidal sudah pernah diperbaiki di tahun 1990, dan bentuknya utuh hingga saat ini.

  • Candi Jawi

Candi Jawi adalah candi peninggalan kerajaan Singasari yang letaknya ada di kaki gunung Welirang, tepatnya di desa Candi Wates, Prigen. Candi ini dikatakan sebagai tempat menyimpan abu dari raja Kertanegara.

Candi Jawi adalah tempat ibadah raja Kertanegara dan didirikan sebagai tempat ibadah umat Budha Siwa.

  • Arca Dwarapala

Arca Dwarapala merupakan patung penjaga gerbang, bentuknya seperti manusia namun memiliki taring dan wajahnya menakutkan. Arca ini letaknya di bagian luar candi atau bangunan karena merupakan simbol pelindung tempat suci.

Arca ini banyak ditemukan di candi-candi peninggalan Singasari dan juga di area yang dahulu menjadi pintu gerbang kerajaan.

  • Prasasti Mula Malurung

Prasasti Mula Malurung adalah peninggalan kerajaan Singasari yang terbuat dari lempengan tembaga, Prasasti ini dibuat di masa Kertanegara masih menjadi raja muda.

Prasasti ini juga menjadi tanda pengesahan di masanya, untuk mengesahkan Desa Malurung dan Desa Mula sebagai wilayah kerajaan Singasari.

  • Prasasti Wurare

Prasasti ini ditulis di tahun 1289, isinya adalah penobatan arca Mahaksobhaya. Arca tersebut adalah penghormatan terhadap raja Kertanegara sebagai simbol yang menganggap raja Kertanegara telah mencapai derajat Jina atau Budha Agung.

  • Prasasti Mansjusri

Prasasti Mansjusri adalah prasasti yang sebenarnya tertulis di balik Arca Manjusri. Arca Manjusri letaknya ada di dalam candi Jago, namun saat ini sudah dipindahkan ke museum nasional.

Prasasti ini bertuliskan aksara Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta, prasasti Manjusri terdiri atas dua bagian, bagian pertama di atas Boddhisattwa dan bagian ke dua dipahat di belakang arca serta terdapat 7 baris tulisan.

  • Candi Katang Lumbang

Peninggalan Singasari yang lain adalah candi Katang Lumbang, candi ini dibangun sebagai tempat peristirahatan terakhir raja Tohjaya yang hanya sebentar memimpin kerajaan Singasari di tahun 1248 Masehi.

  • Candi Kangenan

Candi Kangenan adalah candi yang dibangun di masa setelah Ken Arok tewas di tangan Anusapati, anak tirinya. Candi ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Ken Arok.

  • Candi Sumberawan

Candi Sumberawan terletak di Kecamatan Singosari, tak jauh dari candi Singasari, namun letaknya di desa Totomarto. Candi ini bentuknya adalah stupa dan tidak memiliki tangga seperti candi-candi yang lain.

  • Arca Joko Dolog

Arca Joko Dolog saat ini berada di kota Surabaya, tepatnya ada di jalan Taman Apsari di seberang istana Gubernur. Arca ini juga peninggalan kerajaan Singasari. Arca ini sebenarnya letak asalnya ada Desa Kandang Gajah di Trowulan Mojokerto.

Dipindahkan pada saat itu oleh Belanda, karena akan diangkut ke Belanda namun kendala teknis menggagalkan. Arca ini juga dikatakan sebagai arca yang hilang dari candi Jawi.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Monday 25th, July 2022 / 08:56 Oleh :
Kategori : Sejarah