6 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Tanah
Tanah adalah lapisan tipis material yang menutupi permukaan bumi dan terbentuk oleh pelapukan batuan. Lapisan-lapisan ini berupa lipatan-lipatan bumi yang memiliki beberapa jenis lipatan bumi.
Lapisan tipis material yang menutupi permukaan bumi ini terdiri dari partikel mineral, bahan organik, udara, air, dan organisme, yang semuanya berinteraksi perlahan tetapi terus menerus.
Sebagian besar tumbuhan diberi makan oleh tanah dan merupakan sumber makanan utama bagi manusia, hewan, dan burung. Oleh karena itu, sebagian besar organisme terestrial bergantung pada tanah untuk keberadaannya.
Tanah adalah sumber daya berharga yang perlu ditangani dengan hati-hati karena mudah rusak, hanyut, atau tertiup angin. Dengan pemahaman tentang tanah dan pengelolaan yang tepat, tidak akan merugikan salah satu komponen kunci lingkungan dan ketahanan pangan.
Pembentukan tanah adalah proses perkembangan tanah di bawah pengaruh berbagai faktor fisik, biologis, iklim dan geologis. Pembentukan tanah disebabkan oleh serangkaian perubahan logam dasar, yang kesemuanya mengakibatkan terbentuknya lapisan-lapisan tanah.
Ini juga dikenal sebagai cakrawala tanah. Lapisan-lapisan ini kemudian dapat dipisahkan berdasarkan komposisi dan sifat fisik lainnya. Faktor pembentukan tanah dimulai dengan logam dasar dan bertahan untuk periode yang sangat lama lebih dari 1000 tahun.
Faktor pembentukan tanah terjadi ketika logam dasar mengalami pelapukan dan/atau diangkut, diendapkan, dan diendapkan, dan material tersebut diubah menjadi tanah. Bahan bakunya bisa berupa batuan dasar, endapan gletser, sedimen lepas di air, atau bahan yang bergerak menuruni lereng.
Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Tanah
Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor di bawah ini, silahkan dibaca secara seksama ya guys supaya menambah ilmu pengetahuan kalian.
- Komposisi Bahan Awal
Ini mengacu pada mineral atau bahan organik yang tidak terkonsolidasi dari mana tanah terbentuk. Tanah memiliki sifat fisik dan kimia dari bahan bakunya, seperti warna, tekstur, struktur dan komposisi mineral.
Misalnya, jika tanah terbentuk dari area yang luas dari batu pasir merah (batuan), tanah juga akan berubah menjadi merah dan memiliki rasa yang sama dengan batuan dasar. Laju pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh bahan baku.
- Bahan Dasar
Bahan dasar adalah bahan padat pertama yang menyusun tanah. Bahan baku dapat mencakup bahan yang terkonsolidasi seperti batuan atau partikel yang tidak terkonsolidasi seperti endapan air, abu vulkanik dan bahan organik.
Komposisi bahan baku mempengaruhi pembentukan tanah karena menentukan komposisi tanah. Misalnya, batuan besi biasanya menghasilkan pH tinggi, tanah kaya besi gelap.
Biasanya, bahan mentah dikumpulkan oleh angin, air, dan gunung berapi, yang membuat perbedaan dalam komposisi asli batuan. Efek logam dasar juga dapat diamati pada tanah yang berdekatan, yang seringkali memiliki profil tanah yang berbeda karena bahan dasar yang berbeda.
Perubahan logam tidak mulia selama pembentukan tanah dapat terjadi secara tiba-tiba atau dalam jangka waktu yang lama.
- Iklim
Ini adalah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi pembentukan dasar. Faktor iklim seperti suhu dan curah hujan/curah hujan merupakan faktor utama yang mempengaruhi dampak terhadap iklim.
Faktor-faktor ini mempengaruhi vegetasi dan tutupan hutan, serta aktivitas manusia dan hewan di daerah tersebut. Iklim suatu daerah juga mempengaruhi proses pelapukan, yang mempengaruhi proses dan laju pembentukan tanah.
Iklim sebagai faktor pembentuk tanah mengacu pada cuaca ketika tanah berkembang dalam jangka waktu yang lama. Perubahan iklim ini mempengaruhi curah hujan, suhu dan pola badai pada khususnya.
Dampak langsung iklim terhadap pembentukan tanah disebabkan oleh air dan energi matahari. Air adalah media siklus hidup berbagai organisme tanah, tetapi sinar matahari mempengaruhi konsentrasi air di dalam tanah.
Dampak iklim pada pembentukan tanah terbukti dalam kasus tanah gurun yang biasanya ada di dekat khatulistiwa dengan tingkat energi matahari dan air yang tinggi. Namun, di iklim yang lebih hangat, iklimnya lembab dan tanah tropis sangat lembab.
- Organisme
Bakteri, jamur, tumbuhan, manusia, hewan dan semua organisme lain secara aktif terlibat dalam proses pembentukan tanah. Beberapa jenis mikroorganisme mempromosikan kondisi asam dan mengubah kimia tanah.
Hal ini mempengaruhi jenis proses pembentukan tanah yang terjadi. Hewan mikroba memecah bahan organik dan mengembalikan produk penguraian ke tanah. Kotoran hewan, serangga, dan hewan mati menghasilkan bahan organik yang lebih mudah rusak.
Mikroorganisme juga membantu dalam sirkulasi dan reaksi kimia mineral dan nutrisi. Cacing tanah dan hewan penggali mencampur tanah dan mengubah sifat fisiknya. Mereka umumnya membuat tanah lebih permeabel terhadap udara dan air. Tidak hanya tanah, organisme juga merupakan penyebab eutrofikasi pada sungai.
Limbah menyebabkan aglomerasi partikel tanah dan memperbaiki struktur tanah. Kegiatan manusia seperti pengolahan tanah, pengolahan tanah, penggunaan pupuk, irigasi dan praktek drainase juga memiliki dampak yang signifikan terhadap sifat kimia dan fisik tanah dan proses pembentukannya.
- Waktu
Waktu yang dibutuhkan semua faktor ini untuk berinteraksi dengan tanah juga merupakan faktor. Pembentukan tanah merupakan proses yang berkesinambungan yang umumnya berlangsung selama ribuan tahun sebelum terjadi perubahan yang signifikan.
Faktor pembentuk tanah ini terus mempengaruhi tanah bahkan di lanskap yang “stabil”. Deposit material di permukaannya dan material ditiup atau dicuci dari permukaan. Penambahan, penghapusan, dan perubahan terjadi perlahan atau cepat, tergantung pada iklim, lanskap, dan aktivitas biologis.
- Topografi
Bentuk permukaan tanah, kemiringan lereng, dan posisinya dalam bentang alam sangat berpengaruh terhadap jenis tanah yang terbentuk. Pembentukan dasar juga dipengaruhi oleh limpasan permukaan dan kedalaman permukaan air.
Tanah yang berkembang di dataran tinggi dan lereng bukit umumnya memiliki drainase yang berlebih atau baik. Lereng yang curam dan panjang berarti air mengalir lebih cepat dan dapat mengikis lereng.
Permeabilitas bahan tanah, selain itu panjang lereng, kemiringan lereng yang curam, dan komposisi mempengaruhi jenis tanah yang terbentuk di daerah tersebut.
Topografi proses pembentukan tanah meliputi unsur-unsur seperti struktur geologi elevasi, komposisi, dan kemiringan lereng. Lokasi matriks atau tanah selama pembentukan tanah mempengaruhi siklus air, transpirasi, dan proses serupa lainnya.
Telah diamati bahwa profil tanah lereng cembung biasanya datar dan memiliki lapisan tanah bawah yang kurang terlihat dibandingkan tanah di atas lereng cekung.
Namun, karena adanya limpasan, bahan organik tanah di lereng rendah lebih tinggi daripada bahan organik tanah di lereng tinggi. Topografi dapat berubah dari waktu ke waktu melalui proses seperti erosi tanah dan gempa bumi, yang mempengaruhi proses pembentukan tanah.
Pembentukan tanah yang baik akan memberikan dampak baik bagi kualitas tanah tersebut. Berikut ini beberapa negara dengan tanah tersubur di dunia.