10 Faktor Pembentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan pelapisan anggota masyarakat ke dalam suatu golongan – golongan tertentu yang terbentuk dengan wujud hirarki atau tatanan sosial. Pembentukan dari stratifikasi sosial dapat terjadi karena faktor sosial, politik maupun ekonomi dari suatu kelompok masyarakat. Keberadaan stratifikasi sosial atau yang dikenal dengan sebutan lainnya pelapisan sosial telah ada sejak manusia pertama kali membentuk kelompok masyarakat di masa lampau.
Terbentuknya stratifikasi sosial merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari hasil kebiasaan manusia seperti keinginan untuk berkomunikasi, berhubungan ataupun bersosialisasi satu sama lain dengan cara teratur. Baik itu dilakukan secara individu maupun berklompok. Seringkali wujud dari stratifikasi sosial dapat terbentuk karean adanya kesamaan persepsi dan nilai -nila adat istiadat dari suatu kelompok masyarakat.
Sifat Stratifikasi Sosial
Sifat stratifikasi sosial dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yakni stratifikasi sosial dan stratifikasi tertutup. Yang dimaksud dengan stratifikasi sosial tertutup merupakan pengelompokkan sosial dimana pada setiap anggota masyarakatnya yang telah dikelompokkan tidak dapat mengalami perpindahan ke tingkat sosial yang lebih tinggi ataupun ke tingkat sosial yang lebih rendah dari yang pernah ia miliki. Contoh stratifikasi sosial seperti ini dapat ditemui pada sistem kasta yang merupakan peninggalan pengaruh hindu budha di Indonesia, dan sistem marga yang dapat ditemui pada keluarga- keluarga besar yang tersebar di setiap kelompok masyarakat di seluruh Indonesia.
Sedangkan yang dimaksud dengan stratifikasi sosial terbuka merupakan suatu sistem stratifikasi dimana pada setiap anggotanya dapat mengalami perpindahan dari satu tingkatan ke tingkatan lainnya yang berbeda dari yang pernah ia miliki sebelumnya. Bentuk dari stratifikasi sosial ini dapat terlihat pada tingkat dunia pendidikan, jabatan pekerjaan, kekuasaan, dan lain – lain. Contoh stratifikasi sosial seperti ini dapat dilihat pada kasus seseorang yang sebelumnya merupakan seseorang biasa – biasa saja dalam hal ekonomi ataupun aspek lainnya. Orang tersebut dapat mengalami perpindahan dari satu tingkatan ke tingkatan lainnya yang berbeda dari yang ia miliki sebelumnya entah itu melalui kerja kerasnya, atau atas dasar pencapaian yang telah ia dapatkan.
Hal ini merupakan hal yang wajar yang dapat dipengaruhi oleh banyak -faktor. Dalam struktur sosial, status sosial dari seseorang dapat dikategorikan dalam tiga kategori yang dapat dikatakan sebagai bentuk – bentuk struktur sosial. Bentuk – bentuk ini dalam kaitannya dengan stratifikasi sosial merupakan macam – macam status dari pelapisan masyarakat. Berikut merupakan pembahasan singkat tentang hal tersebut:
- Ascribed status
Status ini merupakan status sosial dimana individunya dapat mendapatkannya tanpa harus melakukan usaha tertentu atau bisa saja didapatkan karena faktor keturunan. Contoh dari Ascribed status dapat terlihat dari kasus pola interaksi kasta, yang diterapkan pada kebudayaan Hindu yang ada di Bali maupun yang ada di India.
- Achieved Status
Status ini merupakan status sosial dimana untuk mendapatkannya perlu melakukan usah tertentu agar bisa mendapatkanya. Contoh achieved status dapat dilihat dari upaya mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana yang nantinya dapat digunakan utnuk mencari pekerjaan dalam dunia kerja.
- Assigned Status
Status ini merupakan status sosial yang diberikan kepada seseorang berkat suatu tindakan ataupun jasa yang telah ia dapatkan semasa hidupnya. Contoh kasus assigned status dapat terlihat dari status pahlawan yang diterima oleh seseorang karena telah berjasa dalam meperjuangkan kemerdeakaan bangsanya dan juga peraih penghargaan yang diterima karena upayanya dalam memberikan sesuatu yang berharga bagi kelompok masyarkatnya.
Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial
Sebelum kita membahas tentang faktor pembentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat kita perlu membahas sedikit tentang proses terjadinya stratifikasi sosial. Proses terjadinya stratifikasi sosial diantaranya dapat dibagi menjadi dua kategkori yang berasal dari proses awal terbentuknya stratifikasi sosial. Kategori tersebut adalah sebagai berikut:
- Stratifikasi sosial yang terjadi secara otomatis
Stratifikasi sosial yang terjadi secara otomatis dapat terjadi karena beragam faktor sudah ada sejak seseorang lahir, dan ini tidak jauh berbeda dengan assigned status pada macam – macam status sosial dan juga pertumbuhan masyarakat. Seseorang yang telah menempati suatu lapisan status masyarakat tertentu bukan atas kesenjangan dapat dikatakan sebagai bentuk proses stratifikasi sosial yang terjadi secara otomatis. Contoh ini dapat dilihat atas dasar stratifikasi yang terjadi pada sistem kasta ataupun marga.
- Stratifikasi sosial yang terjadi secara sengaja
Stratifikasi sosial yang terjadi karena secara sengaja biasanya terjadi dengan maksud ataupun tujuan untuk kepentingan bersama suatu kelompok. Pada sistem ini natni ya akan ditentukan siapa yang memiliki wewenang ataupun kekuasaan yang biasanya ditujukan kepada suatu indivdidu yang dapat melakukan hal tersebut. Contoh ini dapat dilihat pada pemimpin suatu organisasi, lembaga ataupun partai politik yang dibentuk untuk tujuan bersama suatu kelompok masyarakat.
Terbentuknya Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat
Stratifikasi sosial dapat terbentuk pada masyarakat karena adanya keinginan yang tidak disadari untuk memperoleh sesuatu yang dianggap berharga dan langka. Pembentukan stratifikasi berdasarkan hal ini dapat dikategorikan dalam hal ekonomi. Sesuatu yang bernilai ekonomis yang meliputi semua hal yang diperlukan untuk menunjang kehidupan manusia seperti uang, kekayaan pekerjaan, rumah dan lain – lain. Selain kriteria secara ekonomi pembentukan dari stratifikasi sosial dapat juga karena berupa pencapaian dari suatu individu berupa jabatan, tingkat ilmu pengetahuan, gelar kesarjanaan, gelar kebangsawanan, kekuasaan dan lain – lain. Semakin tinggi kelas sosial seseorang, maka semakin banyak barang atau status tertentu yang akan dia kuasai. Nilai – nilai dari pembentukan stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat dapat berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Misalnya jumlah luas sawah dan jumlah ternak mungkin bagi orang desa lebih berharga bila dibandingkan jumlah barang – barang elektronik. Ini akan berbeda dengan orang yang hidup di kota. Banyak faktor yang menyebabkan terbentuknya kelas – kelas dalam stratifikasi sosial. Akan tetapi secara umum faktor – faktor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori sederhana. Kategori tersebut merupakan kategori ekonomi dan kategori sosial yang berdasarkan kekayaan, penghasilan dan jenis pekerjaan suatu individu. Sedangkan faktor sosial dapat memberikan perbedaan berdasarkan tingkat dan jenis pendidikan, status sosial, faktor keturunan, partisipasi kelompok, dan pengakuan orang lain terhadap suatu individu. Adapun beberapa pengaruh dalam kesenjangan sosial sebagai berikut:
- Pengaruh – pengaruh inilah kadang yang dapat juga membentuk contoh kesenjangan sosial di lingkungan masyarakat.
- Secara rinci faktor -faktor yang dapat dikatakan menjadi faktor pembentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat memang relatif beragam. Faktor – faktor ini dapat berupa faktor usia, jenis kelamin, agama, kelompok etnis ataupun ras, pendidikan formal, pekerjaan, kekuasaan, status, tempat tinggal dan juga faktor ekonomi.
- Berbagai faktor – faktor ini mengalami perbedaan pengaruh pada tiap – tiap kelompok masyarakat pada suatu tempat ataupun di suatu massa.
- Di Indonesia masyarakat zaman dahulu, jenis kelamin, usia serta penguasaan agama, merupakan hal yang sangat dominan dalam pengaruh faktor dari pembentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat pada waktu itu.
- Dengan nilai – nilai yang mulai berubah pengelompokkan stratifikasi sosial menghasilkan output yang berbeda dengan bentuk stratifikasi pada masa lalu
Dalam perkembangannya, pada kehidupan masyarakat yang semakin modern, perbedaan stratifikasi sosial menjadi tidak lagi sama seperti dahulu. Ini seperti perbedaan jenis kelamin, yang saat ini tidak lagi menjadi faktor utama pembentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat pada umumnya. Secara umum, faktor – faktor pembentuk yang dapat menjadi penentu pembentukan stratifikasi sosial menurut para ahli dapat ditentukan pada beberapa dimensi. Dimensi – dimensi pada pembentukan stratifikasi sosial di masyarakat sosial modern meliputi dimensi ekonomi, dimensi sosial, dan juga dimensi politik.
Seperti peluang untuk hidup dan memperoleh kesehatan, peluang untuk mendapatkan pekerjaan serta berusaha respons terhadap perubahan yang ada, pola bersosialisasi dalam keluarga, dan juga perilaku dalam berpolitik. Menurut Soerjono Soekanto salah seorang sosiologis ternama yang ada di Indonesia, menurutnya ada beberapa hal yang dapat dianggap menjadi faktor pembentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat. Adapun hal – hal yang dapat dianggap sebagai pembentuk terjadinya stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
- Sistem sosial berpokok pada sistem pertentangan dalam masyarakat.
- Sistem stratifikasi yang dapat dianalisa dalam ruang lingkup unsur – unsur seperti distribusi hak – hak istimewa yang objektif (penghasilan dan kekayaan)
- Sistem bertetangga yang diciptakan oleh kelompok masyarakat setempat, dan kriteria sistem pertentangan.
- Lambang – lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan, dan keanggotaan dalam suatu organisasi ataupun lemabga.
- Mudah atau sulitnya untuk melakukan pertukaran suatu kedudukan.
- Selain faktor – faktor dari pembentuk stratifikasi sosial yang disebutkan Soerjono Soekanto terdapat juga faktor – faktor lain pembentuk stratifikasi sosial yang dapat diamati pada kehidupan modern saat ini yang meliputi
- Kekayaan, faktor yang biasanya ditentukan dari tingkat kekayaan secara ekonomi oleh suatu individu.
- Kehormatan, faktor yang biasanya ditentukan dari tingkat kehormatan secara sosial dari suatu individu
- Kekuasaan, faktor yang biasanya ditentukan dari tingkat keuasaan dan wewenang terhadap orang banyak dari suatu individu.
- Tingkat pendidikan ataupun pengetahuan seseorang, faktor yang biasanya ditentukan dari tingkat pendidikan yang dimiliki oleh suatu individu.
Demikian pembahasan mengenai faktor pembentuk stratifikasi ossial dalam masyarakat, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada orang banyak. Sampai jumpa lagi di pembahasan selanjutnya.