Sponsors Link

Jenis Batuan Metamorf dan Proses Pembetukannya

Sponsors Link

Banyaknya jenis lipatan bumi yang ada di alam menyebabkan beragamnya jenis batuan yang ada di alam. Sebagian besar dari kita rasanya sudah tidak asing lagi dengan jenis-jenis batuan yang ada, pasalnya kita sudah mendapatkan penjelasan dan mengetahui jenis-jenis batuan alam ini sudah sejak kita duduk di bangku sekolah dasar.

ads

Batu sendiri merupakan benda alam yang tersusun atas kumpulan mineral penyusun kerak bumi yang menyatu secara padat maupun yang berserakan. Pembentukan batu merupakan hasil proses alam. Di dalam batu dapat terkandung satu atau beberapa jenis mineral.

Batu dapat terbentuk melalui proses kristalisasi magma, sedimentasi, maupun metamorfisme. Pada kesempatan pembahasan kali ini, akan dibahas secara detail mengenai jenis batuan metamorf yang merupakan hasil dari proses metamorfisme yang berbeda pemebentukannya dari jenis batuan sedimen.

Ciri Batuan Metamorf

  •  Warna

Proses dari metamorfisme yang berbeda dari pembentukan jenis batuan beku dan beragam mengakibatkan warna batuan ini bervariasi. Mulai dari Feldspar, mika dan kwarsa. Feldspar mempunyai ciri khas yaitu adanya belahan pada warna batuan.

Lalu warna kwarsa yaitu putih jernih atau putih susu. Batuan ini tidak memiliki belahan dengan berbagai bentuk. Terakhir adalah mika, yaitu batuan yang punya belahan dan berwarna hitam yang disebut dengan biotit dan yang berwarna putih disebut muskovit.

  • Struktur

Struktur dalam batuan metamorf ada dua, yaitu Foliasi dan Non-foliasi. Foliasi yang berguna sebagai lapisan pada suatu batuan metamorf dengan bentuk yang mirip dengan belahan. Hal itu adalah hasil dari suatu aktivitas penjajaran beberapa mineral yang berasal dari suatu penyusun batuanya.

Non-foliasi merupakan batuan yang tanpa belahan. Tidak ada belahan pada proses ini disebabkan oleh beberapa yang berasal penyusun utamanya tidak terlihat sehingga tidak bisa diamati.

  • Bentuk Kristal

Bentuk kristal dalam kandungan batuan ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu, yaitu euhedral, subhedral, dan anhedral. Euhedral adalah kristal sempurna namun dibatasi dengan tegas, jelas, dan teratur oleh bidang kristal yang ideal.

Bentuk kristal ini adalah yang paling baik diantara ketiga jenis yang ada. Kedua adalah subhedral, definisi subhedral adalah kandungan batuan yang memiliki kristal terbatasi dengan tidak jelas dan sebagian tidak teratur oleh bidang kristal yang ada.

Terakhir adalah anhedral, Anhedral adalah kristal yang dibatasi oleh bidang kristal dengan sifat tidak teratur.

Jenis Batuan Metamorf

Batuan Metamorf ini jenisnya ada bermacam- macam dan tidak hanya satu saja. Batuan metamorf ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan metamorf kontak, bauan metamorf dinamo, dan batuan metamorf kontak pneumatolistis.

Untuk mengenal lebih dekat dengan masing- masing batuanmetamorf tersebut, kita akan membahasnya satu per satu.

  • Batuan Metamorf Kontak

Jenis batuan metamorf yang pertama akan kita bahas adalah jenis batuan metamorf kontak. Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau sebagai akibat dari adanya aktivitas magma yang dihasilkan oleh jenis gunung berapi berdasarkan erupsi.

Ada yang menyatakan pula bahwa batuan metamorf kontak ini adalah batuan yang terbentuk karena adanya pengaruh intrusi magma pada suhu yang sangat tinggi. Adanya suhu yang sangat tinggi yang berasal dari aktivitas magma ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun perubahan warna batuan.

Suhu yang tinggi ini juga karena letaknya dekat dengan magma. Contoh dari batuan metamorf kontak ini adalah batu kapur atau gamping menjadi batu marmer, kemudian batuan batolit, batuan lakolit, dan juga batuan sill.

Satu hal yang perlu kita ketahui tentang batuan jenis ini, yakni batuan jenis ini dipengaruhi oleh letak instrusinya, dimana semakin jauh letaknya dari intrusinya maka derajat metamorfosisnya akan semakin berkurang.

  • Batuan Metamorf Dinamo

Jenis batuan metamorf yang kedua adalah batuan metamorf dinamo. Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat adanya tekanan yang tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena adanya tenaga endogen.

Batuan metamorf dinamo ini biasanya terjadi atau ada di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dengan arah berlawanan mengekibatkan terjadinya perubahan butiran- butiran mineral ada yang berbentuk pipih dan ada pula yang kembali menjadi bentuk kristal. Beberapa jenis batuan metamorf ini berubah menjadi batuan hablur.

Contohnya adalah batuan serbuk dan juga serpih. Contoh lain dari batuan metamorf dinamo ialah batu lumpur atau mud stone menjadi batu tulis atau slate. Batuan jenis ini banyak dijumpai di daerah- daerah patahan ataupun lipatan.

  • Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis

Jenis dari batuan metamorf selanjutnya adalah batuan metamorf kontak pneumatolistis. Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami proses metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas- gas yang ada pada magma. Pengaruh dari gas yang panas ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini.

Contoh dari batuan metamorf kontak pneumatolistis ialah batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis batu permata. Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa dengan gas florium dan berumah menjadi topas.

Itulah macam- macam atau jenis dari batuan metamorf yang berada di sekitar kita atau yang sering kita temui. Batuan metamorf pada intinya adalah jenis batuan yang mengalami proses metamorfosa.

Metamorfosa yang terjadi pada batuan sendiri merupakan suatu proses di mana suatu benda berupah bentuk dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya. Dalam metamorfosis batu ini, proses metamorfosis terdari dari bermacam- macam dan tidak hanya satu saja.

Jenis Metamorfosa Batu Metamorf

Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamormofis atau metamorfosa. Proses metamorfosis batuan sendiri terdiri dari tiga macam, yakni metamorfosis termal, metamorfosis dinamo, dan juga metamorfosis, regional.

Lalu, apa sebenarnya pegertian dari masing- masing jenis metamorfosis tersebut?

  • Metamorfosis Termal

Metamorfosis jenis ini merupakan metamorfosis yang terjadi saat batu- batuan mengalami sentuhan oleh magma panas di sekitar dapur magma atau tubuh batuan intrusive.

Contoh dari metamorfosis termal atau sentuh ini adalah batu gamping yang berubah menjadi batu marmer.

  • Metamorfosis Dinamo

Metamorfosis jenis ini merupakan metamorfosis yang terjadi dimana ada batuan yang terkena tekanan yang berasal dari peristiwa tetonik (pada kulit bumi hanya terjadi di bagian atas) sehingga akan mengalami metamorfosis.

Contoh dari metamorfosis jenis ini adalah pada bidang patahan akan terbentuk sebuah cermin gesekan atau tepung milonit.

  • Metamorfosis Regional

Metamorfisi regional juga dikenal dengan nama metamorfosis dinamik, merupakan metamorfosis yang mengenai daerah sangat luas yang terjadi di bagian bawah kerak bumi akibat dari tekanan seluruh terbentuk yakni skis, mika, filit, dan gneiss.

Ciri utama dari batuan metamorf yang mengalami metamorfosis jenis ini adalah adanya warna yang mengkilat dan juga tidak berfosil.

  • Metamorfosis Kataklastik

Selanjutnya ada jenis metamorfosis kataklastik. Metamorfosis kataklastik ini terjadi sebagai akibat drai deformasi mekanis, seperti contoh ketika dua tubuh batuan bergeser melewati satu dengan lainnya sepanjang zona sesar.

esekan yang terjadi di sepanjang zona geser akan menghasilkan panas, dan batuan terdeformasi secara mekanik. Batuan tersebut kemudian hancur dan tertumbuk akibat pergeseran tersebut.

Metamorfosis jenis ini tidak umum terjadi terbatas zona sempit di mana sesar mendatar akan terjadi.

  • Metamorfosis Hidrotermal

Selanjutnya ada metamorfosis hidrotermal. Metamorfosis hidrotermal terjadi ketika ada batuan yang terubah pada suhu tinggi dan tekanan sedang akibat cairan hidrotermal.

Hal tesebut berarti bahwa batuan tersebut sedang mengalami metamorfosis hidritermal. Hal ini biasa terjadi dalam tbatuan basaltik yang pada umumnya kekurangan mineral- mineral hidrat.

  • Metamorfosis Tindihan

Metamorfosis tindihan akan terjadi ketika batuan sedimen terkubur hingga kedalaman beberapa ratus meter, dan suhu yang lebih besar dari 300 derajat celcius dapat berkembang dengan tanpa adanya stres diferensial.

Itulah beberapa jenis dari proses metamorfosis yang dapat terjadi pada batuan metamorf. Proses metamorfosis yang terjadi pada batu ini terjadi karena alami dan tejadi karena proses alam.

Proses metamorfosis yang terjadi pada batuan ini tejadi karena proses alam yang melibatkan elemen- elemen tertentu seperti air, angin, suhu udara, cahaya matahari, dan lain sebagainya.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Thursday 07th, July 2022 / 03:01 Oleh :
Kategori : Geografi