6 Tokoh Geografi Dunia yang Kamu Perlu Tahu
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi. Hal-hal seperti ekosistem alam, ciri-ciri fisik, pola migrasi, pola distribusi etnis, dan aspek lain dari interaksi manusia-lingkungan merupakan jangkauan ilmu dari ahli geografi.
Saat ini, tidak banyak orang yang bisa menyebutkan nama seorang ahli geografi terkenal. Di masa lalu, ketika sebagian besar dunia masih eksotis dan belum dijelajahi, ahli geografi menduduki peranan penting dalam masyarakat.
Keenam ahli geografi ini patut dicatat kontribusinya terhadap ilmu geografi. Dan berikut ini adalah keenam tokoh geografi tersebut.
1. Eratosthenes
Tempat pertama jatuh kepada Eratosthenes, seseorang yang menciptakan istilah geografi (c.275-194 SM).
Dia menciptakan salah satu peta paling awal dari dunia yang dikenal antara 276-195 SM, tetapi kontribusi terbesarnya adalah konsep garis lintang dan garis bujur.
Eratosthenes datang dengan kata geografi dari akar kata “geo” (bumi) dan “graphein” (menulis). Dia jugalah orang pertama yang mampu menghitung ukuran bumi (dengan kesalahan minimal 2%), kemiringan sumbu bumi, dan bahkan mungkin jaraknya dari matahari.
Bahkan tanpa pencapaian luar biasa lainnya, Eratosthenes akan tetap terkenal sebagai orang yang menciptakan geografi.
Al Idris
Yang kedua adalah ahli geografi dan kartografer abad ke-12 yakni Abu Abdullah Muhammad al-Idris al-Qurtubi al-Hasani al-Sabti, juga disebut Al Idris, atau Dreses (1100 – 1165)
Dia sama terkenalnya sebagai kartografer seperti halnya dia sebagai ahli geografi. Seorang pria pra-Renaisans, Al Idrisi tidak hanya membuat peta Eurasia dan Afrika utara yang ditemukan di Tabula Rogeriana, ia juga menulis laporan yang sangat rinci tentang semua fitur geografis, kelompok etnis, faktor sosial ekonomi, dan fitur lainnya. dari setiap area yang dia gambar.
Informasinya diperoleh dari wawancara dengan pengunjung ke daerah yang dia tulis, serta perjalanannya sendiri – dalam periode waktu ketika beberapa orang bepergian lebih dari lima atau sepuluh mil dari rumah mereka. Dia telah mengunjungi Spanyol, Portugal, Prancis, Anatolia, dan Inggris pada usia enam belas tahun, dan bepergian lebih jauh di kemudian hari.
Alexander von Humboldt
Berikutnya adalah Alexander von Humboldt (14 September 1769 – 6 Mei 1859). Alexander von Humboldt adalah seorang penjelajah dan naturalis selama 18 th -19 th berabad-abad.
Karyanya merupakan ilmu dasar biogeografi. Dia sebagai orang pertama yang mengembangkan gagasan bahwa pola cuaca, geologi, dan biologi semuanya berperan dalam menentukan tanaman mana yang mampu tumbuh subur di daerah mana.
Dia dengan susah payah mengumpulkan data geografis dan biologis selama bertahun-tahun, dan dengan hati-hati menelusuri hubungan yang dia temukan di antara mereka. Hasil akhirnya adalah Kosmos, sebuah karya multi-volume yang mencakup aspek geografi dan ilmu alam yang mengabdikan hidupnya untuknya.
Immanuel Kanto
Posisi keempat adalah Immanuel Kant (22 April 1724 – 12 Februari 1804).
Meskipun Kant lebih dikenal sebagai filsuf abad ke-18 daripada ahli geografi, karyanya merupakan alasan mengapa geografi diperlakukan sebagai ilmu yang sah saat ini.
Dia percaya bahwa geografi mengklasifikasikan hal-hal menurut tempat, sedangkan sejarah mengklasifikasikan hal-hal menurut waktu. Akibatnya, menurut Kant, geografi memiliki tempat penting di hampir setiap aspek pengetahuan.
Pada tahun 1757, Immanuel Kant menjadi orang pertama yang secara khusus mengajar geografi sebagai mata pelajarannya sendiri selama di Universitas Königsberg. Dengan menetapkan kepentingan akademis geografi, ia memberikan legitimasi lebih untuk geografi sebagai disiplin intelektual.
Carl Ritter
Selanjutnya, salah satu tokoh terpenting dalam geografi modern adalah Carl Ritter (7 Agustus 1779 – 28 September 1859).
Bekerja selama abad ke-19, Ritter memperlakukan berbagai fitur geografis dunia seperti organ dalam tubuh manusia – ia percaya bahwa masing-masing berinteraksi dengan yang lain untuk menciptakan keseluruhan secara kohesif, dan bahwa, seperti halnya organ manusia menentukan kesehatannya, fitur geografis suatu tempat mempengaruhi sejarah penduduknya.
Dia menulis 19 volume Geography in Relation to Nature and the History of Mankind ( Die Erdkunde im Verhältniss zur Natur und zur Geschichte des Menschen ), dan, bersama Kant, berperan penting dalam menetapkan geografi sebagai bidang studi.
Arnaldo Faustini
Arnaldo Faustini adalah orang yang diberi julukan sebagai kawah bulan Faustini. Dia adalah seorang ahli geografi, penulis, dan kartografer yang lahir pada tahun 1872 yang hidup hingga tahun 1944.
Dia mengkhususkan diri dalam kutub, dan menulis sembilan belas buku yang berbeda tentang mata pelajaran yang berkaitan dengan kutub saja, serta banyak artikel lain tentang daerah tersebut.
Dia mengenal beberapa penjelajah kutub pada waktu itu, membantu mereka menerjemahkan kisah perjalanan mereka ke dalam bahasa lain, dan menggambar peta area yang mereka jelajahi. Ketertarikan Faustini dengan kutub membentuk dasar untuk beberapa eksplorasi kutub, dan karyanya masih dipajang di Museum Kutub di Fermo, Italia.
Sebagian besar ahli geografi terbaik juga adalah kartografer, dan sebaliknya. Baik pembuatan peta maupun geografi adalah pekerjaan cinta yang sama pentingnya dengan seni dan sains. Sementara banyak kartografer adalah seniman dan penulis, banyak ahli geografi adalah filsuf dan penjelajah.
Semua ahli geografi terkenal menunjukkan rasa ingin tahu tentang dunia dan orang-orang di sekitar mereka, dan mengembangkan cara baru untuk menafsirkan hal-hal yang mereka lihat.
Orang-orang ini membantu membentuk pemahaman kita tentang bagaimana alam mempengaruhi jalannya sejarah manusia, dari hal-hal seperti daerah di mana orang cenderung menetap, hingga pembentukan rute perdagangan dan pertukaran budaya, hingga pengembangan budaya yang berbeda di seluruh dunia.