Sponsors Link

20 Contoh Sosialisasi di Lingkungan Masyarakat (#Terlengkap)

Sponsors Link

Siapa yang tidak pernah terlibat dalam proses sosialisasi, tentunya setiap manusia di muka bumi setidaknya terlibat dalam proses sosialisasi sekali setiap hari sepanjang hidup mereka. Entah itu sosialisasi secara langsung yang melibatkan pertemuan muka dengan muka maupun sosialisasi secara tidak langsung yang bisa dilakukan lewat media penghubung antar pihak satu dengan yang lainnya, pastilah kita senantiasi bersosialisasi dalam aktivitas kita. Sebagai makhluk sosial, kita manusia tidak mungkin tidak terlibat dalam proses sosialisasi. Dalam kehidupan kita sehari-hari manusia membutuhkan proses sosialisasi untuk bisa bertahan hidup. Proses sosialisasi yang merupakan hubungan antar dua individu atau lebih yang ada dalam suatu kelompok masyarakat tidak bisa kita hindari.

ads

Anda bisa coba menghitung berapa banyak proses sosialisasi yang Anda lakukan dalam satu hari. Mulai dari bangun pagi mengawali hari, bertemu dengan sanak keluarga dan mengobrol di meja makan, berpamitan pada orang tua, bertemu teman sebaya dalam perjalanan menuju sekolah dan mendiskusikan berita yang sedang marak di TV, sampai tiba di sekolah dan mulai apel pagi. Hanya dalam kegiatan tersebut saja kita sudah melakukan banyak interaksi yang menjadi awal suatu proses sosialisasi, dan itu bahkan baru hal-hal yang kita lakukan di pagi hari.

Pengertian dari Sosialisasi

Sosialisasi adalah kondisi dimina terjadi pertukaran ide atau gagasan yang mempengaruhi hubungan antar satu pihak dengan yang lainnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif dapat juga bersifat negatif. Proses sosialisasi yang bersifat positif akan menghasilkan terjalinnya hubungan yang baik antar pihak yang terlibat dan dapat membuka kemungkinan terjadi kerjasama di kemudian hari. Sedangkan proses sosialisasi yang bersifat negatif hanya akan memperburuk hubungan pihak yang terlibat dalam proses sosialisasi ini dan mengakibatkan perpecahan bahkan bentuk-bentuk konflik sosial yang berujung pada pertikaian.

Sosialisasi mengambil peran yang cukup besar dalam kelangsungan hidup manusia. Tanpa adanya sosialisasi tidak akan ada kerjasama antar negara di kawasan asia tenggara (ASEAN), tidak akan ada upaya meningkatkan kerjasama antar negara ASEAN, bahkan kepadatan penduduk di Indonesia tidak akan ada habisnya karena penyelesaiannya membutuhkan proses sosialisasi. Bisa dibilang, tanpa adanya sosialisasi proses kehidupan bermasyarakat tidak akan berlangsung.

Dalam lingkungan masyarakat, sosialisasi kerap kali digunakan sebagai cara pengendalian sosial sehingga dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Pengendalian sosial dalam bentuk sosialisasi muncul dalam bentuk sosialisasi antara individu dengan kelompok yang sering kita temukan diselenggarakan dalam instansi pendidikan seperti sekolah maupun universitas. Tujuannya pun beragam mulai dari pengendalian diri agar peserta sosialisasi tidak terjerumus dalam hal-hal negatif yang disosialisasikan sampai dengan tujuan mengedukasi dengan harapan ilmu yang didapatkan saat sosialisasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengaruh Positif Sosialisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat

Sangat mudah menemukan contoh kasus sosialisasi di lingkungan masyarakat. Namun untuk alasan tertentu banyak yang salah kaprah antara sosialisasi dengan bentuk hubungan sosial lainnya. Untuk bisa dikatakan sosialisasi, perlu ada ide atau gagasan yang disampaikan dan diterima oleh lawan bicara. Ide atau gagasan tersebut juga tidak harus dari kedua pihak yang terlibat, cukup salah satunya saja. Inti dari terjadinya sosialisasi adalah ide atau gagasan yang tersampaikan tersebut.

Contoh modernisasi dalam masyarakat membuat proses sosialisasi menjadi lebih beragam dan tidak harus bertatap muka. Sosialisasi pun sekarang menjadi sosialisasi langsung dan tidak langsung dimana sosialisasi langsung pihak-pihak yang terlibat harus ada di tempat yang sama dan saling bertatapan muka dan sosialisasi tidak langsung semakin dipermudah dengan adanya media atau perantara berupa teknologi yang menjembatani proses tersebut.

Sponsors Link

Berikut ini adalah contoh kasus sosialisasi yang terjadi di lingkungan masyarakat di sekitar kita yang mungkin tanpa kita sadari telah membentuk pribadi kita yang seperti sekarang ini. Contoh sosialisasi yang memberi pengaruh positif dalam kehidupan bermasyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Kerja bakti membersihkan selokan dan jalanan dua kali seminggu yang dilaksanakan di setiap desa
  2. Menegur tetangga ketika berpapasan di jalan dengan nada yang ramah dan senyum yang tulus
  3. Ronda malam warga desa untuk bersama-sama menjaga keamanan di lingkungan sekitar
  4. Penyuluhan bahaya penyalahgunaan obat-obatan terlarang narkoba dan psikotoprika oleh kepala lingkungan yang bekerja sama dengan dinas kesehatan
  5. Berpartisipasi pada malam tirakatan dalam rangka menyambut peringatan hari kemerdekaan sekaligus mengikuti lomba 17an antar warga.
  6. Menghadiri rapat RT di balai desa untuk membahas perbaikan jalan yang mengalami kerusakan
  7. Ikut ambil bagian dalam kegiatan PKK untuk menjaga hubungan baik sesama anggota warga daerah tertentu
  8. Menghadiri undangan acara perayaan apapun dari tetangga baik itu pernikahan, ulang tahun, pesta ucapan syukur, dan bentuk undangan acara lainnya.
  9. Penyuluhan mengenai kesehatan terkait penggunaan air bersih yang diselenggarakan oleh puskesmas
  10. Pengadaan posyandu sebagai program pemerintah di titik-titik tertentu untuk menjangkau balita dari seluruh lapisan masyarakat
  11. Berdiskusi mengenai kondisi masalah negara berkembang dengan tetangga
  12. Penyuluhan mengenai program Keluarga Berencana untuk pasangan muda dan pemuda usia nikah dari pemerintah daerah setempat untuk merealisasikan program tersebut. 
    ads
  13. Datang melayat ketika ada tetangga yang mengalami peristiwa duka sebagai bentuk simpati sesama warga
  14. Menjenguk tetangga yang sakit atau bahkan memberikan bantuan materi jika orang tersebut datang dari keluarga yang kekurangan
  15. Memberikan bingkisan sebagai tanda selamat bagi tetangga yang baru saja melahirkan
  16. Membagikan buah tangan berupa makanan, kue maupun bingkisan lainnya bagi tetangga ketika menjadi penduduk baru di suatu daerah
  17. Ikut dalam arisan ibu rumah tangga sedaerah yang selain bermanfaat secara ekonomi, juga bisa menjadi ajang saling mengenal satu dengan yang lain.
  18. Mengadakan kegiatan tahunan atau bulanan yang mengumpulkan seluruh warga RT atau RW untuk bertamasya ke luar daerah yang akan semakin mempererat hubungan antar warga
  19. Lomba kebersihan yang diadakan oleh kelurahan membuat warga RT maupun RW mau tidak mau bergotong royong untuk bersama-sama membersihkan kawasannya masing-masing.
  20. Kegiatan terawih atau ibadah mingguan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing yang diadakan di rumah warga.

Banyaknya contoh sosialisasi dalam lingkungan masyarakat menyadarkan kita bahwa sosialisasi berperan penting dalam kelangsungan hubungan antar sesama manusia. Dengan adanya sosialisasi kita bisa lebih saling mengenal dan berbagi pengetahuan untuk mewujudkan kondisi lingkungan- masyarakat yang lebih baik.

Pengaruh Negatif Sosialisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat

Meskipun demikian, contoh diatas hanyalah sebagian kecil dari kegiatan sosialisasi di lingkungan masyarakat yang bersifat positif yang dapat membangan suatu kelompok sosial masyarakat yang lebih baik. Jika kita telusuri lebih lanjut, adapun sosialisasi di lingkungan masyarakat yang bersifat negatif, contohnya sebagai berikut:

  • Misalnya dalam pergaulan anak muda yang menyimpang, kelompok anak muda yang sudah tercemar pergaulan bebas dapat mempengaruhi kelompok anak muda lainnya untuk berperilaku demikian, atau kumpulan ibu rumah tangga yang bergosip mengenai kejatuhan seseorang.
  • Contoh lainnya yaitu kelompok kontra untuk calon pemimpin tertentu saat masa kampanye pemilihan umum yang biasanya menyebar berita yang tidak benar mengenai calon pemimpin yang tidak mereka sukai sehingga calon pemilih menghindari memilih calon pemimpin tersebut.

Sosialisasi yang bersifat negatif inilah yang sebaiknya kita hindari agar tidak terlibat didalamnya. Namun, seberapa keras kita berusaha untuk tidak terlibat dalam sosialisasi yang bersifat negatif di lingkungan sekitar kita, kegiatan sosialisasi yang bersifat negatif ini akan tetap ada dan tidak bisa dihentikan secara permanan. Dapat dikatakan, adanya sosialisasi yang bersifat negatif dan ada yang bersifat positif menciptakan keseimbangan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Yang harus kita jaga adalah bagaimana sosialisasi yang bersifat negatif tidak lebih sering terjadi dibanding dengan sosialisasi yang bersifat positif.

Asalkan dengan porsi yang tepat dimana sosialisasi yang bersifat positif lebih banyak dari yang bersifat negatif, kelangsungan hubungan antar masyarakat di lingkungan manapun akan tetap terjaga dengan baik. Bagaimana caranya mempertahankan keseimbangan sosialisasi yang bersifat negatif dan positif? Tentu saja tidak ada cara lain selain memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu karena sosialisasi berawal dari kita sendiri yang meskipun hanya seorang individu, namun berperan penting dalam membangun kondisi masyarakat Indonesia sekarang ini. Tidak perlu memikirkan tentang bagaimana mengurangi jumlah sosialisasi yang bersifat negatif karena bagaimanapun caranya sosialisasi yang bersifat negatif akan terus bermunculan. Kita hanya perlu fokus kepada sosialisasi yang bersifat positif, niscaya kehidupan kita dalam bermasyarakat akan jauh lebih baik.

Itulah pembahasan mengenai contoh sosialisasi di lingkungan masyarakat dan bagaimana caranya agar keseimbangan dalam bermasyarakat tetap terjaga terkait dengan sosialisasi yang bersifat negatif dan positif. Semoga pembahasan ini dapat semakin membuka wawasan pembaca sekalian yang berkeinginan untuk memperkaya pengetahuannya mengenai sosialisasi di lingkungan masyarakat.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Tuesday 21st, November 2017 / 08:40 Oleh :
Kategori : Sosiologi