Sponsors Link

30 Contoh Interaksi Asosiatif dan Disasosiatif di Lingkungan Sekitar

Sponsors Link

Interaksi sosial sangat lekat dengan kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Tanpa adanya interaksi dalam kegiatan kita sehari-hari, tentunya sebagai manusia kita tidak akan berfungsi baik untuk diri sendiri maupun kepada orang lain. Proses interaksi sosial dapat kita kategorikan menjadi dua yaitu interaksi asosiatif dan interaksi disasosiatif. Interaksi asosiatif adalah segala bentuk hubungan interaksi yang terjadi di masyarakat yang bersifat membangun, mempererat maupun memperkuat hubungan antar sesama di lingkungan sosial. Secara garis besar, interaksi asosiatif adalah segala bentuk interaksi yang sifatnya positif dan bisa bermanfaat dalam menguntungkan kehidupan hari lepas hari dari kedua pihak yang berinteraksi.

ads

Bertolak belakang dengan interaksi asosiatif, kita mengenal interaksi disasosiatif yang tidak lain adalah bentuk interaksi yang berdampak negatif dan cenderung dapat merugikan pihak manapun yang melakukan interaksi ini. Interaksi disasosiatif biasa juga dikenal sebagai interaksi yang sifatnya oposisi atau memisah diri atau bertentangan dengan sesuatu. Untuk semakin memahami kedua bentuk interaksi tersebut, berikut ini adalah penjelasan mengenai interaksi asosiatif dan interaksi disasosiatif beserta bentuk-bentuknya yang dapat kita lihat contohnya dalam lingkungan sekitar:

  1. Interaksi Asosiatif

Dalam penerapannya, kita bisa membagi contoh interaksi asosiatif menjadi bentuk-bentuk kecil untuk semakin mempermudah kita dalam mengidentifikasinya. Bentuk-bentuk Interaksi Asosiatif antara lain:

  • Kerjasama, bentuk paling dasar dari proses interaksi asosiatif yang mempersatukan dua pendapat atau lebih demi mencapai satu tujuan yang pasti.
  • Akomodasi, proses menyesuaikan diri untuk menghindari bentrokan dan menjaga persatuan dalam suatu kelompok sosial. Bentuk ini cenderung mengarah pada perwujudan keseimbangan.
  • Asimilasi, diwujudkan dalam bentuk upaya mengatasi masalah sosial yang dilakukan untuk mengurangi adanya perbedaan dalam suatu kelompok sosial baik secara individu maupun kelompok agar terwujud suatu kesepakatan.
  • Akulturasi, salah satu yang paling umum di Indonesia yaitu penerimaan kebudayaan yang bukan kebudayaan sendiri tanpa mengurangi nilai-nilai dari kebudayaan sendiri sehingga tercipta kebudayaan baru yang lebih kompleks namun tetap harmonis.
  • Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur baru dalam suatu kelompok sosial sebagai bentuk kepemimpinan guna mencegah perdebatan yang mengarah pada perpecahan kelompok tersebut.
  • Bargaining, proses tawar menawar yang menghasilkan kesepakatan yang sama-sama menguntungkan pihak-pihak yang terlibat.
  • Koalisi, kesepakatan dua pihak yang berbeda atau lebih dalam mencapai satu tujuan yang sama, biasa terjadi dalam bidang politik.
  • Amalgamasi, penggabungan dua kelompok budaya atau lebih menjadi satu kelompok budaya yang baru.

Dari semua bentuk diatas akan lebih baik jika diberikan contoh nyata yang terjadi dalam lingkungan sekitar kita agar gambaran mengenai interaksi asosiatif menjadi lebih jelas. Berikut ini adalah contoh dari interaksi asosiatif yang terjadi dalam lingkungan sekitar kita. Cobalah untuk mengidentifikasi contoh kasus berikut ini satu per satu untuk menentukan contoh kasus tersebut masuk bentuk interaksi asosiatif yang mana agar kemampuan Anda dalam mengidentifikasi interaksi sosial yang terjadi di sekitar Anda semakin diasah.

Contoh interaksi asosiatif di lingkungan sekitar:

  1. Musyawarah untuk mencapai mufakat diadakan dalam pemilihan ketua OSIS. Seluruh siswa di sekolah tersebut berhak untuk menyampaikan aspirasinya mengenai siapa yang pantas untuk menjadi ketua OSIS dengan alasan yang jelas. Aspirasi mereka ini disampaikan pada satu perwakilan dari tiap kelas untuk disampaikan dalam rapat bersama guru untuk mengambil keputusan.
  2. Dua partai politik dengan visi dan misi yang berbeda sepakat untuk bekerjasama dalam memenangkan seorang kandidat calon gubernur suatu provinsi dalam pemilihan kepala daerah di periode mendatang.
  3. Universitas dengan ribuan mahasiswa yang datang dari seluruh penjuru Indonesia mengadakan acara tahunan yang mengumpulkan mahasiswa dari suku dan budaya yang berbeda untuk saling mengenal satu sama lain agar muncul rasa persaudaraan satu dengan yang lain.
    Sponsors Link

  4. Anak-anak kelas 4, 5, dan 6 dikelompokkan berdasarkan kelas mereka saat pergi berwisata untuk menghindari terjadinya bentrokan yang tidak perlu.
  5. Seorang pedagang dan calon pembeli sedang melakukan proses tawar-menawar untuk mencapai harga yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Hal ini merupakan proses ekonomi yang paling umum terjadi di pasar tradisional.
  6. Ada anak baru di kelas VIII-A yang berasal dari luar pulau, sebagai ketua kelas yang baik Andi memastikan teman barunya itu tidak dikucilkan dan merasa nyaman dalam kelas yang diketuainya itu.
  7. Seluruh keluarga yang menjadi anggota RT 03 bergotong royong membersihkan halaman rumah dan lingkungan sekitar mereka dalam rangka lomba kebersihan sekelurahan.
  8. Toleransi antar umat beragama di Indonesia tanpa melihat contoh status sosial
  9. Penyelesaian kasus sengeketa tanah melalui proses hukum di pengadilan.
  10. Kepala Sekolah menjadi penengah atas kasus siswa yang protes kepada gurunya.
    ads
  11. CEO dari jasa transportasi online yang sedang marak di era teknologi ini menjadi contoh modernisasi dalam masyarakat, ia berunding dengan dinas perhubungan mengenai tempat mereka dalam beroperasi dan jalan keluar bagi supir angkutan konvensional yang protes dengan kehadiran transportasi online.
  12. Masalah negara berkembang yaitu pertumbuhan dalam bidang ekonominya yang tidak bisa berkembang jika hanya fokus di negeri sendiri. Untuk itu terwujud beberapa program kerjasama antara negara berkembang yang satu dengan yang lainnya.
  13. Dina berkompromi dengan kesalahan Adi yang tidak menepati janjinya untuk datang rapat tepat waktu karena dirinya juga pernah melakukan kesalahan yang sama.
  14. Begitu berita mengenai gempa bumi yang memakan banyak korban jiwa di ibu kota tersebar, banyak daerah dan organisasi sosial dari Sabang sampai Merauke yang mangadakan penggalangan bantuan baik dalam bentuk uang maupun barang.
  15. Dalam perlombaan lari bakiak di acara memperingati 17 agustus, dibutuhkan kerjasama yang kuat antara sesama anggota tim.
  1. Interaksi Disasosiatif

Sama halnya dengan interaksi asosiatif, interaksi disasosiatif juga bisa dikelompokkan menjadi bentuk-bentuk tindakan yang mewakili sifat dari interaksi disasosiatif ini sendiri. Bentuk-bentuknya antara lain:

  • Kompetisi, yaitu proses yang terjadi dimana dua pihak atau lebih unjuk kebolehan dalam satu bidang tertentu yang akan menjadikan salah satunya dinobatkan menjadi yang terbaik dalam bidang tersebut. Dalam hal ini benturan secara fisik dihindari sesuai dengan aturan yang berlaku.
  • Konflik, merupakan bentuk memperjuangkan tujuan baik secara individu maupun secara kelompok dengan cara menantang individu atau kelompok yang berbeda tujuan (lawan). Benturan fisik bisa saja terjadi dalam konflik.
  • Kontravensi, suatu bentuk pertentangan yang tidak ditunjukkan secara terang-terangan agar terhindar dari konflik/benturan fisik yang sebenarnya.

Contoh dari interaksi disasosiatif dapat dengan mudah kita temui dalam lingkungan kita sekitar. Berikut ini adalah contoh interaksi disasosiatif yang terjadi di lingkungan sekitar. Lakukanlah hal yang sama dengan contoh interaksi asosiatif diatas yaitu mengidentifikasi contoh kasus yang diberikan termasuk bentuk interaksi disasosiatif yang mana.

Contoh interaksi disasosiatif:

  1. Lomba kebersihan tingkat kelurahan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-73.
  2. Kekalahan tim sepak bola asal Bandung membuat penggemarnya tidak terima dan mengkonfrontasi pendukung tim sepak bola lawan sehingga terjadi bentrokan.
  3. Seorang saksi pembunuhan menyangkal keterlibatan tersangka dalam kasus tersebut karena tersangka adalah kerabat dekat dari saksi.
  4. Indonesia tidak terima menjadi negeri yang terjajah sehingga terjadi perlawanan di tiap-tiap daerah dalam pengusiran penjajah.
  5. Pendukung calon presiden A menyebar berita buruk yang merusak nama baik calon presiden B agar muncul kesan yang tidak baik di masyarakat.
  6. Kehadiran seorang provokator dalam demo buruh menjadikan demo tersebut semakin panas dan berapi-api dalam menuntut keinginan mereka bisa menjadi contoh perubahan perilaku manusia.
  7. Perbedaan ras dijadikan alasan sebuah perusahaan untuk tidak menerima seorang calon pegawai yang baru mengajukan berkas lamaran pekerjaan, contoh kesenjangan sosial di lingkungan masyarakat ini tidak jarang kita temui.
    Sponsors Link

  8. Pertentangan kaum muda dan kaum tua mengenai kapan proklamasi akan dilaksanakan sehingga terjadilah peristiwa Rengasdengklok
  9. Ani adalah siswa terpandai di kelasnya, Budi yang tidak suka dengan hal tersebut mencoba mencari-cari kekurangan maupun kesalahan dari Ani agar teman-teman dan guru kehilangan simpati terhadap Ani.
  10. Kasus bullying yang marak terjadi di sekolah banyak memakan korban yang merupakan anak-anak dengan kepercayaan diri yang cenderung rendah.
  11. Seorang pemimpin daerah dinyatakan bersalah atas kasus korupsi yang tidak dilakukannya. Nyatanya dia dijebak oleh pegawainya sendiri untuk menandatangani berkas dengan data yang salah sehingga pemimpin tersebut bertanggung jawab atas informasi di data tersebut yang keliru.
  12. Roger mendapatkan black mail atau biasa dikenal dengan surat kaleng dimana surat tersebut tidak menyertakan nama pengirim. Surat kaleng tersebut berisi ancaman bahwa akan ada anggota keluarganya yang terluka jika ia tidak memberikan sejumlah uang yang telah ditentukan kapan dan dimana dia harus mengantarkan uang tersebut.
  13. Lina dan Lisa adalah siswa kelas VIII yang berganti-gantian menempati posisi ranking satu di kelas mereka.
  14. Dalam musyawarah untuk menentukan ketua rukun warga yang baru, terjadi perdebatan antar Pak Sardi dan Pak Tono yang bahkan sampai membahas kejelekan calon kandidat yang sudah keluar konteks pembahasan.
  15. Kakak dan adik kerap bertengkar karena memiliki selera yang berbeda untuk pilihan program televisi yang disukai.

Demikian penjelasan mengenai proses interaksi yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari terutama dalam lingkungan di sekitar kita, yaitu interaksi positif dan interaksi negatif. Dengan mengetahui contoh dari kedua interaksi tersebut tentunya akan semakin memperdalam pemahaman kita mengenai bentuk interaksi dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial dalam hal ini interaksi asosiatif dan interaksi disasosiatif. Baik adanya jika kita sebagai makhluk sosial mengedepankan interaksi dalam bentuk asosiatif. Meskipun terkadang dalam kehidupan sehari-hari juga dibutuhkan interaksi disasosiatif agar tercipta keseimbangan dalam suatu komunitas sosial, kiranya angka terjadinya interaksi asosiatif lebih besar dari interaksi disasosiatif.

Sebagai rangkuman dari pembahasan di atas, Interaksi Asosiatif adalah interaksi atau hubungan yang dapat mempererat maupun menyatukan dua pihak baik secara individu maupun kelompok dengan bentuk kerjasama, kerukunan maupun tindakan tawar menawar yang dapat menghasilkan kesepakatan dari kedua belah pihak. Interaksi ini dapat menjadi cara mencegah penyakit sosial. Sedangkan Interaksi Disasosiatif adalah bentuk interaksi atau hubungan yang dapat memisahkan atau melonggarkan hubungan sosial dua pihak atau lebih baik secara individu maupun kelompok yang muncul dalam bentuk pertentangan, konflik maupun kontravensi.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Tuesday 14th, November 2017 / 07:06 Oleh :
Kategori : Sosiologi