Sponsors Link

6 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Sponsors Link

Suatu negara pasti menginginkan kestabilan dalam perekonomiannnya. Jika pun bisa, setidaknya pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara tersebut semakin naik ke atas.

ads

Hal ini menunjukkan ciri-ciri negara maju di bidang ekonomi. Namun dalam proses penyetabilan ekonomi tersebut tidak selalu berjalan mulus.

Ada banyak faktor ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Pun pengaruh internal dan eksternal membuat suatu negara membutuhkan tenaga ekstra dalam menjaga kestabilan ekonomi.

Karena itulah muncul 2 kebijakan untuk menjaga kestabilan perekonomian negara, diantaranya kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

Ada 6 aspek yang membedakan kebijakan fiskal dan moneter, diantaranya:

1. Berdasarkan Pengertian

• Kebijakan Fiskal

Kebijakan ini merupakan proses dalam mengarahkan perekonomian negara menjadi lebih baik.

Proses mengarahkan ekonomi ini dapat dilakukan dengan cara mengatur pendapatan berupa pajak dan mengatur pengeluaran pemerintah.

Hal ini dilakukan agar perekonomian suatu negara yang sedang lesu dapat kembali bangkit dan tidak mengalami krisis.

• Kebijakan Moneter

Kebijakan ini merupakan proses dalam mengatur kestabilan perekonomian negara dengan menyeimbangkan internal dan eksternal seperti mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.

Keseimbangan internal dapat berupa dengan menyetabilkan harga maupun pemerataan pembangunan.

Sedangkan keseimbangan eksternal bisa dengan menyeimbangkan neraca pembayaran.

2. Berdasarkan Langkah Kebijakan Kontraksioner

• Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal dengan langkah kontraktif dilakukan ketika sebelum terjadinya inflasi yang semakin tinggi. Sehingga hal ini bertujuan untuk pencegahan.

Langkah kebijakan yang dilakukan adalah dengan cara menurunkan pengeluaran pemerintah seperti anggaran belanja dan menaikkan pendapatan berupa tarif pajak.

• Kebijakan Moneter

Sedangkan untuk langkah kontraksioner pada kebijakan moneter adalah dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar. Hal ini dilakukan oleh bank sentral suatu negara.

Berbeda dengan fiskal, kebijakan moneter melakukan langkah kontraktif ketika suatu negara sedang mengalami inflasi yang begitu tinggi.

3. Berdasarkan Langkah Kebijakan Ekspansioner

• Kebijakan Fiskal

Berbeda dengan langkah kebijakan kontraksioner, pada langkah ekspansioner cenderung dilakukan ketika suatu negara mengalami kondisi perekonomian yang menurun.

Kondisi ini biasanya terjadi ketika jumlah pengangguran semakin tinggi dan pertumbuhan ekonomi justru semakin kecil.

Pada kebijakan fiskal, langkah yang dilakukan tentu saja dengan menaikkan anggaran belanja pemerintah dan menurunkan pajak agar perekonomian kembali naik.

• Kebijakan Moneter

Dalam kebijakan moneter, langkah ekspansioner yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Hal ini dilakukan agar daya beli masyarakat menjadi tinggi kembali dan perekonomian menjadi naik kembali.

4. Berdasarkan Pelaku Kebijakan

• Kebijakan Fiskal

Pelaku kebijakan fiskal merupakan pemerintah yang turut andil dalam menaikkan atau menurunkan anggaran belanja hingga menaikkan dan menurunkan tarif pajak.

Pelaku kebijakan fiskan tidak ada campur tangan dari bank pusat sama sekali, sehingga murni urusan dari pemerintah.

• Kebijakan Moneter

Sedangkan pelaku kebijakan moneter adalah bank sentral (jika di Indonesia merupakan Bank Indonesia).

Meski begitu, terkadang masih ada campur tangan dengan pemerintah dalam penerapan kebijakan moneter seperti keterlibatan secara langsung dalam peredaran jumlah uang dan kredit di perbankan.

5. Berdasarkan Instrumen Kebijakan

• Kebijakan Fiskal

Instrumen dari kebijakan fiskal dalam penanganan ekonomi suatu negara diantaranya anggaran defisit, anggaran surplus, hingga anggaran berimbang.

Anggaran defisit merupakan instrumen yang diterapkan dalam kebijakan fiskal dengan cara meningkatkan pengeluaran dibandingkan pendapatan.

Kebalikan dari defisit, anggaran surplus merupakan instrumen yang dilakukan dengan cara meningkatkan pendapatan negara dibandingkan pengeluaran.

Sedangkan anggaran berimbang, sesuai namanya, yaitu menyeimbangkan pendapatan negara dan pengeluaran negara.

• Kebijakan Moneter

Berbeda dengan kebijakan fiskal, ada 5 instrumen yang diterapkan kebijakan moneter diantaranya dengan melakukan operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, cadangan kas minimun, imbauan moral hingga kredit selektif.

Operasi pasar terbuka merupakan penerapan kebijakan moneter dengan cara membeli atau menjual surat berharga pemerintah guna pengendalian uang yang beredar.

Sedangkan kebijakan diskonto adalah dengan cara menurunkan maupun menaikkan suku bunga.

6. Berdasarkan Kredit Selektif

• Kebijakan Fiskal

Kredit selektif merupakan pengurangan jumlah uang yang beredar dengan memperketat pemberian kredit.

Dalam kebijakan fiskal, pengurangan jumlah uang ini dilakukan pada pengeluaran negara dan pendapatan negara berupa pajak.

• Kebijakan Moneter

Berbeda dengan kebijakan fiskal, pada kebijakan moneter, pengurangan dilakukan dengan cara mengatur jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat.

Pengaturan uang yang beredar ini dilakukan dengan cara memperketat syarat-syarat dalam pemberian kredit oleh Bank sentral.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Friday 14th, February 2020 / 09:10 Oleh :
Kategori : Ekonomi