Sponsors Link

2 Hubungan Sosialisasi dengan Pembentukan Kepribadian Individu Disertai Penjelasannya

Sponsors Link

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, setiap individu tidak akan lepas dari suatu proses sosialisasi. Karena sosialisasi merupakan salah satu contoh tindakan sebagai makhluk sosial yang tidak terlepas dari adanya proses interaksi dan hubungan sosial. Dimana setiap individu, setiap harinya bahkan setiap waktu pasti melakukan suatu interaksi dan hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa proses sosialisasi berlangsung setiap waktu dan dimanapun.

ads

Proses sosialisasi yang hadir setiap hari kemudian juga memberi pengaruh dan dampak terhadap perkembangan setiap individu, termasuk dalam pembentukan kepribadian. Oleh sebab itu, terdapat hubungan yang erat antara proses sosialisasi dengan kepribadian. Namun sebelum membahas mengenai hubungan sosialisasi dengan kepribadian, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan sosialisasi dan kepribadian itu sendiri. Sehingga nantinya dapat ditarik kesimpulan mengenai hubungan keduanya.

Secara umum, sosialisasi merupakan suatu proses belajar seorang individu untuk mengenal dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Beberapa ahli juga memberikan pengertiannya terhadap sosialisasi, diantaranya adalah:

  • Edward Shils – Sosialisasi merupakan suatu proses sosial yang akan dilalui seseorang sepanjang hidupnya untuk menjadi anggota masyarakat melalui berbagai macam pembelajaran kebudayaan masyarakat tersebut.
  • Berger- Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seseorang belajar untuk dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat.
  • Nursal Luth – Sosialisasi merupakan suatu proses bagi individu dalam menerima dan menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
  • Horton dan Hunt – Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seorang individu belajar dan memahami nilai serta norma yang ada dilingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan suatu karakter diri yang unik atau berbeda.

Dari pengertian mengenai sosialisasi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi merupakan suatu proses belajar dan menghayati seorang individu terhadap nilai, norma, pola tingkah laku, kebudayaan, kebiasaan, dan lain sebagainya yang ada di dalam masyarakat. Proses tersebut bertujuan agar nantinya seorang individu dapat berpartisipasi aktif sebagai seorang anggota masyarakat, dan sebagai salah satu cara pengendalian sosial. Tujuan lain dari sosialisasi diantaranya adalah:

  • Menanamkan dan memberi pemahaman mengenai nilai dan norma dalam masyarakat pada setiap individu, dimana peran nilai dan norma dalam proses sosialisasi juga penting.
  • Memberikan pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan untuk bekal hidup dalam bermasyarakat bagi setiap individu.
  • Membentuk kepribadian dan pola tingkah laku yang sesuai, sehingga setiap individu dapat menjalankan peran sosial masing-masing dan dapat berguna bagi masyarakat maupun diri sendiri.

Sebagai salah satu tujuan sosialisasi, maka pembentukan kepribadian setiap individu mendapat pengaruh dari proses sosialisasi yang berlangsung di lingkungan sekitarnya. Kepribadian merupakan suatu karakteristik atau pola perilaku yang di miliki oleh setiap individu. Setiap individu pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan dapat dibedakan antara satu individu dengan individu yang lain.

Perbedaan tersebut juga bergantung pada proses sosialisasi yang dilalui oleh masing-masing individu di lingkungannya, dimana proses sosialisasi yang terjadi di lingkungan satu dengan yang lain pasti berbeda. Beberapa ahli juga memberikan pengertian mengenai kepribadian berbeda-beda, diantaranya seperti:

  • Koentjaraningrat – Kepribadian merupakan suatu identitas yang khas dan berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap individu, dimana dapat dilihat dari ciri atau watak yang konsisten dari seorang individu.
  • Yinger – Kepribadian merupakan perilaku seorang individu secara menyeluruh yang memiliki karakteristik dan kecenderungan tertentu dalam menjalankan suatu proses interaksi dengan berbagai macam lingkungan sekitarnya.
  • Robert Sutherland – Kepribadian merupakan suatu abstraksi individu beserta perilakunya yang berdasar pada kebiasaan serta kebudayaan masyarakat.

Dari beberapa pengertian kepribadian menurut para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian merupakan suatu integrasi dari kecenderungan seorang individu untuk bertindak, berperasaan, dan berperilaku sosial tertentu, yang kemudian ditandai dengan adanya watak atau ciri yang khas dalam menjalin interaksi serta hubungan sosial sehari-hari.

Sponsors Link

Perlu dipahami bahwa kepribadian bukan merupakan suatu perilaku, namun perilaku dibentuk dari adanya kepribadian masing-masing individu. Selain itu, kepribadian biasanya mencakup suatu kebiasaan, sikap serta sifat khas seseorang, yang nantinya dapat berkembang atau berkemungkinan berubah seiring dengan proses hubungan dan interaksi dengan individu lainnya yang berlangsung.

Hubungan Sosialisasi dengan Kepribadian

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan sosialisasi dan kepribadian diatas, maka dapat dipahami pula atau ditarik kesimpulan mengenai hubungan sosialisasi dengan kepribadian. Dimana, sudah disebutkan sebelumnya bahwa proses sosialisasi lah yang membentuk kepribadian individu melalui tahap-tahap sosialisasi yang dijalaninya. Bukan hanya membentuk suatu kepribadian tetapi juga berkemungkinan merubah kepribadian yang dimiliki individu sebelumnya. Oleh sebab itu, sosialisasi dan kepribadian dapat dikatakan memiliki hubungan atau kaitan yang erat.

  1. Proses Terbentuknya Kepribadian

Hubungan sosialisasi dengan kepribadian yang pertama dapat dilihat dari proses terbentuknya kepribadian. Kepribadian merupakan salah satu hasil dari berlangsungnya suatu proses sosialisasi dalam lingkungan tertentu.

Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya, dimana disana berlangsung suatu hubungan dan interaksi sosial tanpa batas waktu.Terdapat dua macam proses pembentukan kepribadian yang berhubungan dengan adanya suatu proses sosialisasi di lingkungan sekitarnya, diantaranya adalah:

ads
  • Pembentukan Secara Sengaja

Pembentukan kepribadian secara sengaja berarti melalui suatu proses sosialisasi yang berlangsung didalam suatu lingkungan yang sudah direncanakan sebelumnya. Sebagai contoh seperti lingkungan sekolah, dimana berlangsung suatu proses pendidikan dan pengajaran.

Setiap individu dalam mendapatkan proses pendidikan dan pengajaran pasti dikarenakan adanya kemauan serta rencana atau dapat dikatakan memang disengaja.  Dari proses sosialisasi di sekolah dimana terdapat interaksi dan hubungan antar individu didalamnya, baik antar siswa, siswa dengan guru, antar guru, dan lain sebagainya akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan kepribadian setiap individu didalamnya.

Proses sosialisasi tersebut pula yang memberikan pemahaman serta pengetahuan baru kepada seorang individu yang nantinya akan berpengaruh terhadap pola pikir serta pola tingkah laku bahkan kepada keputusan dan apa yang dipercaya oleh seorang individu.

  • Pembentukan Secara Tidak Sengaja

Pembentukan kepribadian secara tidak langsung biasanya berasal dari suatu proses sosialisasi dari lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat sehari-hari. Proses tersebut menyangkut interaksi dan hubungan antara individu didalamnya, baik itu individu dengan lingkungan keluarga, maupun individu dengan lingkungan masyarakatnya.

Sudah menjadi kodrat seorang individu untuk menjadi bagian dari sebuah keluarga maupun suatu masyarakat, karena sejak lahir setiap individu secara otomatis akan menjadi bagian dari kedua lingkungan tersebut. Proses sosialisasi yang berlangsung di keluarga maupun di masyarakat biasanya menjadi pembentuk utama suatu kepribadian seseorang. Terlebih lagi dengan adanya nilai dan norma yang harus dipatuhi dan dipahami oleh masing-masing individu agar dapat menjalankan peran sosial nya dan memberikan peran aktif dalam masyarakat.

Itulah dua proses pembentukan kepribadian yang dipengaruhi oleh proses sosialisasi. Dari berbagai hal yang diterima dan dipelajari baik secara sengaja maupun tidak sengaja tersebutlah kemudian seseorang akan cenderung berperilaku menurut pola-pola tertentu. Kecenderungan tersebutlah yang kemudian memberi ciri khas atau identitas diri bagi seorang individu yang kemudian akan membentuk suatu kepribadian.

  1. Memberikan Pengaruh Satu Sama Lain

Hubungan sosialisasi dengan kepribadian yang kedua adalah adanya pengaruh yang diberikan satu sama lain. Artinya bahwa suatu proses sosialisasi akan berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang, dan kepribadian seseorang juga akan berpengaruh pada proses sosialisasi yang berlangsung di lingkungannya.

Ketika proses sosialisasi yang didapatkan oleh seorang individu berjalan dengan baik dan benar maka akan terbentuk suatu kepribadian positif dan kepribadian yang diharapkan oleh lingkungan masyarakat yang bersangkutan, begitu pun sebaliknya apabila kepribadian individu didalam masyarakat positif dan dapat memberikan peran aktif sebagai warga masyarakat maka dapat berdampak pada berlangsungnya proses sosialisasi sebagai mana mestinya.

Namun apabila proses sosialisasi yang berlangsung gagal atau tidak berjalan dengan sebagai mana mestinya, maka akan berpengaruh pula pada pembentukan kepribadian yang mungkin bersifat negatif, begitu pun sebaliknya jika kepribadian individu didalam masyarakat cenderung lebih negatif maka dapat berdampak pada terhambat nya proses sosialisasi yang berlangsung.

Sponsors Link

Walaupun demikian, bukan tidak mungkin bahwa proses sosialisasi akan mengubah kepribadian yang cenderung negatif menjadi lebih positif, dan kepribadian yang positif dapat merubah proses sosialisasi yang terhambat ke arah lebih baik dan benar.

Itulah beberapa hubungan sosialisasi dengan kepribadian yang ada di dalam masyarakat. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan utama sosialisasi dengan kepribadian adalah adanya pengaruh yang diberikan satu sama lain, dimana kepribadian merupakan suatu hasil dari adanya proses sosialisasi yang dihadapi oleh setiap individu.Baik itu kepribadian yang baik maupun kepribadian yang buruk sama-sama merupakan hasil dari bagaimana seseorang bersosialisasi terhadap lingkungannya.

Selain itu hubungan sosialisasi dengan kepribadian juga menyangkut adanya suatu interaksi dan hubungan sosial yang berlangsung, dimana sebagai makhluk sosial setiap individu tidak dapat hidup sendiri atau pasti akan bergantung satu sama lain.

Selain itu, pembentukan kepribadian seseorang juga bergantung pada proses sosialisasi pertama yang dijalani oleh setiap individu, dimana keluarga merupakan sarana sosialisasi pertama. Jadi, kepribadian seseorang biasanya akan berdasar pada proses sosialisasi yang berlangsung didalam keluarga, baru nantinya akan terpengaruh dan mungkin berubah setelah menjalani sosialisasi di lingkungan luar keluarga, sebagai contoh lingkungan sosial lainnya seperti lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa proses sosialisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap terbentuknya suatu kepribadian individu.  Demikian penjelasan mengenai hubungan sosialisasi dengan kepribadian, semoga dapat bermanfaat.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Thursday 22nd, March 2018 / 04:35 Oleh :
Kategori : Sosiologi