Sponsors Link

10 Contoh Asimilasi Budaya di Indonesia Dengan Belanda

Sponsors Link

Asimilasi budaya adalah penggabungan dua kebudayaan yang menyebabkan hilangnya karakteristik kebudayaan aslinya sehingga menimbulkan satu kebudayaan baru. Asimilasi budaya juga bisa dikatakan sebagai bentuk-bentuk perubahan sosial. Suatu asimilasi budaya biasanya ditandai dengan usaha-usha untuk mengurangi perbadaan antara satu individu atau kelompok. Untuk mencapai tujuan tersebut, di dalam proses asimilasi budaya terdapat usaha untuk mempererat kesatuan perilaku, sikap dan juga perasaan dengan cara lebih memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

ads

Hasil dari sebuah proses asimilasi budaya adalah semakin berkurangnya batas-batas perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya dan juga hilangnya perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Selanjutnya hasil dari asimilasi budaya ini menyebabkan satu individu harus menyesuaikan keinginan pribadi dengan keinginan kelompok. Hal ini juga berlaku terhadap kelompok, dimana satu kelompok harus harus menyesuaikan dengan kelompok yang lainnya.

Asimilasi budaya ini dapat terbentuk jika terdapat beberapa persayaratan atau faktor seperti :

  • Adanya dua atau lebih kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
  • Adanya pergaulan atau interaksi sosial antara individu satu dengan yang lainnya dan juga kelompok satu dengan kelompok yanglainnya dalam masa yang relatif lama.
  • Adanya perubahan dan penyesuaian kebudayaan dari masing-masing kelompok.

Berikut ini adalah beberapa pendapat seputar contoh asimilasi budaya sosial yang dikemukakan oleh beberapa ahli sosiologi.

  • Alvin L Bertrand

“Asimilasi adalah sebuah tingkatan sosial lanjutan yang terjadi akibat adanya suatu kelompok atau suatu golongan masyarakat yang memiliki beberapa perbedaan budaya, dimana setiap kelompok akan saling berinteraksi secara langsung untuk masa yang relatif lama yang selanjutnya akan menghasilkan sebuah perubahan kebudayaan, baik dari segi unsur atau keseluruhan yang menjadi satu budaya baru”

  • James Danandjaja

“Asimilasi budaya adalah kondisi penyesuaian antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dengan identitas karakteristik masing-masing, yang lama-kelamaan akan mengalami kemunduran budaya dari salah satu kelompok masyarakat sehingga menghasilkan satu kebudayaan baru”

  • Vander Zendan

“Asimilasi adalah partisi dari proses antara kelompok satu dengan yang lainnya dalam interaksi sosial mulai dari cara berfikir, rasa saling menghormati dan tindakan yang memungkinkan kelompok tersebut untuk membaur sehingga menghasilkan suatu identitas baru sebagai kesatuan sosial”

  • Koentjaraningrat

“Asimilasi sosial adalah partisi dari proses sosial antara golongan masyarakat satu dengan yang lainnya yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dan kemudian akan melakukan interaksi sosial secara intensif dan berkelanjutan yang juga akan membawa unsur dan sebuah nilai kebudayaan masing-masing sehingga bercampur atau berbaur menjadi sebuah identitas dan kebudayaan yang baru”

  • Dejun Su, Chad Ricahrdson dan Guan Zen Wang

“Asimilasi budaya adalah proses perubahan budaya secara kompleks di dalam masa yang lama yang memiliki sifat keanekaragaman dengan melibatkan kelompok masyarakat seperti pendatang yang selanjutnya berinteraksi sosial dengan masyarakat asli dan mempelajarinya lalu menghasilkan budaya baru”

  • Ogburn dan Nimkoff
Sponsors Link

“Asimilasi budaya adalah kondisi dimana masuknya pengaruh satu budaya ke budaya lain dan merupakan hasil dari pembauran antara beberapa orang atau  kelompok yang memiliki sejarah, secara sikap dan memorial yang kemudian dijadikan satu dalam interaksi sosial untuk membentuk sebuah kebudayaan yang baru”

  • Seymour Smith

Asimilasi adalah salah satu hasil dari akulturasi dengan tahapan dan proses yang membutuhkan waktu yang cukup lama yang diikuti dengan berbagai pola kebudayaan tertentu”

  • Garbarino

“Asimilasi adalah hasil serapan dari suatu kelompok tentang cara hidup dan kebudayaan yang baru dari beberapa kebudayaan yang lama dan sudah terbentuk dari hasil serapan tersebut”

Contoh Asimilasi dalam Kehidupan Sehari-hari di Indonesia

Sejatinya seni adalah salah satu dari sekian banyak unsur-unsur budaya dalam setiap kehidupan masyarakat di belahan dunia manapun. Berikut ini adalah beberapa contoh asimilasi kebudayaan dalam berbagai bidang seni di Indonesia dengan Belanda dan yang lainnya:

  • Contoh asimilasi dalam bidang seni suara: Paijo memiliki hobi untuk bernyanyi lagu campur sari Jawa, sedangkan temannya Richard menyukai lagu rap dari Amerika. Mereka berteman baik dan setuju untuk membuat sebuah lagu baru campuran dari lagu campursari dan rap yang dinyanyikan bersama.
  • Contoh asimilasi dalam seni tulisan, yaitu jenis tulisan kaligrafi yang dikenalkan oleh para pedagang dari Arab yagn masuk ke Indonesia, yang pada akhirnya ditiru oleh seniman Indonesia dan menghasilkan sebuah karywa baru kaligrafi Arab-Indonesia yang khas dan indah.
  • Contoh asimilasi dalam pakaian,  ketika seorang pemuka agama dari Arab yang menikah dengan putri yang berasal dari keturunan Jawa yang biasanya memakai pakaian adat seperti kebaya tanpa menggunakan jilbab. Karena pernikahan tersebut maka sang putri pun memutuskan untuk menggunakan pakaian adat jawa yaitu kebaya dengan tambahan menggunakan jilbab untuk menutup aurat.
    ads
  • Contoh asimilasi dalam bidang seni bangunan, misalnya beberapa masjid yang berada di Tionghoa yang sebelumnya merupakan tempat untuk beribadah para penganut khonghucu, yang memiliki bentuk bangunan seperti bangunan khas China tetapi memiliki sebuah kubah di atas bangunan tersebut.
  • Contoh asimilasi dalam bidang bahasa, Bahasa merupakan sebuah syarat terjadinya interaksi di dalam masyarakat. Berikut ini adalah contoh asimilasi dalam bidang bahasa misalnya antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Banyak kosa kata bahasa Inggris yang diserap ke dalam bahasa Indonesia karena bahasa Inggris sendiri merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa Internasional.
  • Contoh asimilasi dalam bidang pendidikan, misalnya antara metode pembelajaran di Indonesia yang menggunakan sistem menghafal sesuatu dan mengasah kemampuan otak kiri dengan metode pembelajaran yang banyak berjalan di beberapa negara barat yang menggunakan sistem pemecahan masalah atau problem solving, sehingga menjadikan sebuah kulikulum pembelajaran yang lebih efektif sebagai peran lembaga pendidikan untuk mencerdaskan seluruh masyarakat bangsa Indonesia.
  • Contoh asimilasi dalam bidang seni sastra, misalnya beerapa prasasti kuno yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan Tengah, Jawa Barat dan Jawa Tengah dan daerah lainnya yang ada di Indonesia sebagian besar menunjukkan adanya pengaruh budaya Hindu-Buddha. Kebanyakan prasati tersebut ditulisakan dalam huruf Pallawa dan dalam bahasa Sansekerta. Kondisi ii menunjukkan bahwa adanya asimilasi kebudayaan pada waktu itu.
  • Contoh asimilasi dalam bidang penanggalan atau kalenderisasi, misalnya terdapat metode penanggalan India yang telah banyak diadopsi oleh masyarakat Indonesia, hal ini menggambarkan sebuah asimilasi kebudayaan yang terjadi di Indonesia. Penggunaan metode penanggalan tersebut adalah pengunaan tahun Saka di Indonesia. Selain hal tersebut, terdapa Candra Sangkala atau biasa disebut konogram. Candra Sangkala adalah sebuah angka huruf yang berupa susunan kalimat atau gambar.
  • Contoh asimilasi dalam bidang pemerintahan, misalnya pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha yang ada di Indonesia terasa sangatlah kuat higga dapat mempengaruhi sebuah sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Hal ini bisa dibuktikan dari perubahan sistem pemerintahan yang pada awalnya menggunakan seorang kepala adat yang kemudian berubah menjadi sistem kerajaan.
  • Contoh asimilasi dalam kepercayaan. di dalam sebuah kepercayaan, pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia pada jaman dahulu sangatlah kuat, misalnya pada jaman dahulu di Indonesia sebelum agama Islam datang ke Indonesia, para masyarakat Indonesia kebanyakan memeluk kepercayaan Hindu-Buddha, Animisme-Dinamisme. Dengan kepercayaan tersebut biasanya mereka melakukan berbagai ritual sesajen yang dipersembahkan kepada Sang Pencipta untuk menghindari sebuah kesialan. Setelah agama Islam datang ke Indonesia maka ritual sesajen tersebut melebur dan diganti dengan syariat islam berupa sedekah. Hingga sampai saat ini masih banyak yang melakukan ritual ini di tanah Jawa yang berubah nama menjadi selamatan yang memiliki tujuan untuk berdzikir kepada Allah dan bersedekah kepada sesama manusia.

Perbedaan Asimilasi dengan Akulturasi

Akulturasi adalah sebuah proses di dalam sosial masyarakat dimana budaya asing datang kepada masyarakat yang memiliki budaya tertentu. Budaya baru tersebut kemudian lambat laun diterima oleh sebagian besar masyarakat lokal tanpa meniggalkan kebudayaan yang lama yang sudah lama berjalan. Di dalam sebuah akulturasi budaya, masing-masing kebudayaan akan saling mempertahankan eksistensinya, sedangkan pada sebuah contoh asimilasi budaya, kedua atau lebih dari kebudayaan yang berbaur tersebut melebur menjadi satu kebudayaan yang baru. Apabila masih bingung, berikut ini adalah contoh gambaran sederhananya :

Asimilasi budaya : A+B=C

Akulturasi budaya : A+B=AB

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Milton dan Seymour bahwa akulturasi dan asimilasi adalah suatu proses yang saling berkaitan erat dimana pada awalnya masyarakat akan mengalami akulturasi budaya dan seiring waktu berjalan akan berubah menjadi contoh asimilasi budaya. Pada awalnya masyarakat akan bertahan atas eksistensi kebudayaan masing-masing yang sudah berjalan lama, kemudian akan melebur menjadi satu kebudayaan baru.

Faktor Pendorong Terjadinya Asimilasi Kebudayaan

Sponsors Link

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mendorong terjadinya asimilasi kebudayaan.

  1. Adanya perbedaan keudayaan, bahasa, agama, suku dan ras
  2. Adanya sifat sosial kemanusiaan yang mendorong antar individu manusia untuk saling berinteraksi dan bergaul satu sama lain.
  3. Adanya sifat manusia untuk selalu berubah dan memperbaiki diri, sehihgga akan mudah menerima hal-hal baru dari kebudayaan lain.
  4. Adanya sikap saling menghargai dan menghormati antar individu dan kelompok.
  5. Adanya sikap toleransi yang tinggi antara kelompok satu dengan yang lainnya maupun individu satu dengan yang lainnya.
  6. Adanya sikap saling terbuka pada suatu kelompok penguasa atau kelompok yang mendominasi sebuah masyarakat sosial.
  7. Adanya persamaan visi dan misi diantara kedua atau lebih kebudayaan.
  8. Adanya persamaan musuh dari luar masyarakat atau suatu bangsa.
  9. Adanya sebuah perkawinan campuran antar kebudayaan.

Faktor Penghalang Asimilasi

Berikut ini adalah hal-hal umum yang mampu menghalangi asimilasi kebudayaan.

  1. Minimnya pengetahuan dan informasi tentang budaya baru yang tengah dihadapi.
  2. Adanya kekhawatiran yang berlebih di dalam sebuah masyarakat terhadap kebudayaan baru yang bermunculan.
  3. Adanya perasaan dan pemikiran bahwa kebudayaan suatu kelompok atau golongan tertentu memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada kebudayaan yang lainnya, sehingga hal ini akan menimbulkan sebuah kebanggaan yang cenderung merujuk pada sebuah egoisme yang tinggi.
  4. Adanya perbedaan ciri fisik yang sangat mencolok seperti warna kulit, karakter rambut dan juga tinggi badan seseorang.
  5. Adanya sebuah kelompok minoritas yang menderita atas kebijakan yang dikeluarkan oleh kelompok mayoritas atau kelompok yang mendominasi.
  6. Adanya perasaan dan prasangka bahwa setiap individu akan selalu terikat pada suatu kebudayaan kelompok tertentu.

Beberapa ulasan dalam artikel tersebut adalah sebuah gambaran sederhana dan nyata tentang adanya asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia. Sejatinya sebuah kebudayaan memang memiliki ciri khas masing-masing yang tentunya sudah berjalan sejak dahulu, namun dengan adanya sebuah asimilasi kebudayaan biasanya akan membuat sebuah kebudayaan baru yang lebih memiliki manfaat untuk masyarakat. Memang faktanya sebuah asimilasi kebudayaan akan memberikan sebuah dampak positif dan negatif perubahan sosial. Hal ini tergantung dari sifat kita masing-masing, apakah kita sanggup dan siap untuk menerima segala perubahan dan perkembangan jaman, ataukah kita hanya akan berjalan ditempat tanpa melakukan sebuah pergerakan untuk menuju masa depan yang lebih baik.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Saturday 06th, January 2018 / 07:01 Oleh :
Kategori : Antropologi