X

Pelapukan Kimiawi: Pengertian – Jenis dan Faktor

Pelapukan merupakan perubahan atau hancurnya jenis batuan sedimen yang ada di permukaan bumi. Pelapukan membutuhkan proses yang panjang dalam kurun waktu yang lama.

Pelapukan yang terjadi disebabkan dapat disebabkan karena pelapukan biologi, pelapukan kimia atau fisika. Kali ini kita akan membahas tentang pelapukan kimiawi

Pengertian Pelapukan Kimiawi

Pelapukan kimiawi disebut juga dekomposisi, yaitu sebuah proses pelapukan batuan yang juga mengubah susunan kimiawi batuan yang lapuk.

Pelapukan kimiawi biasanya terjadi pada batuan air dengan suhu yang tinggi, karena air banyak mengandung CO2 maka mudah melarutkan batu kapur.

Jenis Pelapukan Kimia

Pelapukan kimiawi juga banyak terjadi di daerah tropis atau wilayah dengan intensitas hujan yang tinggi. Ada empat jenis pelapukan kimiawi yaitu oksidasi, karbonisasi, hidrolis, hidrasi dan oksidasi.

  • Oksidasi

Oksidasi adalah pelapukan yang diakibatkan oksigen (O2), dapat yang larut di dalam air atau pada udara yang lembab.

Batuan yang mengalami oksidasi akan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan karena besi di dalam batuan bereaksi terhadap O2, seperti halnya besi yang berkarat.

  • Karbonisasi

Proses pelapukan kimiawi karbonisasi disebabkan karbondioksida (CO2). Reaksi CO2 dengan batuan akan membuat batuan menjadi lapuk dan rusak.

  • Hidrasi

Hidrasi merupakan pelapukan karena adanya penambahan air pada suatu mineral sehingga membentuk jenis mineral baru. Pada proses hidrasi juga terjadi perubahan struktur mineral, meningkatkan volumenya serta membuat mineral lebih mudah terdekomposisi.

  • Hidrolis

Hidrolis adalah jenis proses pelapukan kimiawi yang diakibatkan H2O atau air, proses hidrolis biasanya terjadi di wilayah yang mengandung kapur.

Batu kapur akan bereaksi terhadap air menjadi leleh atau hancur dan membentuk endapan kalsium karbonat. Hasil dari proses pelapukan kimiawi jenis hidrolis ini seperti gua-gua kapur, stalaktit dan stalagnit.

Faktor Penyebab Pelapukan Kimia

Meskipun pelapukan kimiawi merupakan proses yang alami, namun prosesnya terjadi akibat beberapa faktor yang mempengaruhi dan menjadikan terjadinya pelapukan. Pelaoukan juga termasuk faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah.

Berikut beberapa faktor penyebab pelapukan kimiawi beserta penjelasannya.

  • Komposisi Batuan

Faktor pertama yang mempengaruhi pelapukan kimiawi adalah komposisi batuan, komposisi tiap jenis batuan berbeda-beda.

Misalnya saja mineral yang mudah bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang lebih cepat mengalami pelapukan jika dibandingkan dengan jenis batuan yang mengandung mineral yang sulit bereaksi ketika bertemu air, oksigen dan gas asam arang.

  • Iklim

Unsur cuaca dan iklim di suatu wilayah juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya pelapukan kimia. Pelapukan yang terjadi di wilayah atau daerah dengan iklim hujan tropis akan lebih cepat prosesnya dibandingkan daerah dengan iklim yang lain.

  • Ukuran Batuan

Ukuran batuan turut menjadi salah satu faktor penyebab cepat atau tidaknya pelapukan terjadi. Jika batuan memiliki ukuran yang kecil maka reaksi kimia yang terjadi juga bekerja lebih cepat sehingga pelapukan akan lebih cepat pada batuan dengan ukuran kecil.

  • Vegetasi dan Binatang

Vegetasi atau tanaman serta hewan juga turut menjadi penyebab terjadinya pelapukan kimia. Hal ini karena baik tanaman maupun hewan memproduksi asam, oksigen, karbondioksida yang dapat berekasi dengan batuan.

Contoh Pelapukan Kimiawi

Pelapukan kimia banyak terjadi baik di alam yang masih liar maupun di sekitar kita. Berikut beberapa contoh pelapukan yang terjadi secara kimiawi.

  • Batu Kapur

Batu kapur atau disebut juga gamping adalah batu yang sifatnya lunak, batu kapur mudah bereaksi ketika bertemu dengan air (O2). Batu kapur akan larut dan hancut dan bercampur bersama air.

Air yang bercampur dengan batu kapur akan berubah warna menjadi putih keruh.

  • Logam Berkarat

Selain batuan, logam juga dapat mengalami pelapukan secara kimiawi. Di sekitar rumah kita mungkin sering melihatnya, seperti pagar yang berkarat, besi jemuran yang berubah warna dan sebagainya. Jenis pelapukan kimia yang terjadi adalah oksidasi.

Kandungan Fe atau besi bereaksi dengan oksigen (O2), hasilnya besi akan berubah warna menjadi coklat, atau yang kita kenal dengan berkarat. Karat pada besi tersebut lama kelamaan semakin lapuk dan hancur.

  • Mineral Klasit

Batuan klasit memiliki komposisi mineral berupa kalsium karbonat yaitu karbon dan oksigen. Ketika bereaksi dengan asam karbonat, kalsium karbonat komposisinya juga turt berubah menjadi kalsium dan bikarbonat.

Salah satu contoh nyata yang dapat kita lihat adalah gua kapur, gua stalaktit dan stalagmit yang terdapat di atap atau di dasar gua. Hasil pelapukan kimia ini seringkali menjadi obyek wisata keajaiban alam.

  • Bebatuan dengan Air Garam

Tak hanya batuan kapur yang dapat mengalami pelapukan, batuan biasa yang terdapat di wilayah pantai atau dekat dengan laut juga mudah mengalami pelapukan kimia.

Hal ini disebabkan batuan di sekitar pantai dan laut bereaksi dengan air garam dari laut, pelapukan pada batuan akan lebih mudah terjadi meskipun mmebutuhkan waktu yang cukup lama. Termasuk juga besi jika letaknya dekat dengan laut akan mudah betkarat.

Categories: Geografi