X

6 Contoh Ascribed Status dalam Kehidupan Masyarakat

Manusia dipahami sebagai seorang makhluk sosial yang berarti bahwa setiap manusia sebagai anggota masyarakat tidak dapat hidup sendiri dan pasti membutuhkan bantuan orang lain. Selain sebagai seorang makhluk sosial, setiap manusia juga pasti memiliki suatu status dan peran sosial tertentu dimana biasa didapat dari proses sosialisasi. Karena pada dasarnya merupakan makhluk sosial, maka sikap saling membantu dan saling ketergantungan juga melancarkan proses sosialisasi yang ada di dalam masyarakat dapat terlaksana.

Status dan peran sosial yang didapat seseorang akan berbeda tergantung pada lingkungan sosialisasinya. Sebagai contoh, proses sosialisasi dalam keluarga akan menghasilkan suatu status dan peran sebagai ayah, ibu, maupun anak, sedangkan dalam sekolah akan ada guru, murid, maupun karyawan. Status dan peran sosial yag diperoleh seseorang dari proses sosialisasi juga menjadi suatu dasar terbentuknya interaksi sosial. Oleh sebab itu lingkungan sosialisasi dan interaksi yang terjadi didalamnya mengarahkan pada status dan peran sosial yang berbeda-beda.

Status sosial dan peran sosial merupakan aspek penting yang harus ada pada proses sosialisasi di kehidupan masyarakat. Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan status sosial dan peran sosial? Status sosial dipahami sebagai suatu posisi atau kedudukan seseorang di dalam suatu kelompok sosial tertentu. Kedudukan sosial diartikan sebagai suatu posisi atau tempat yang dimiliki oleh seseorang secara umum dalam masyarakat. Kondisi tersebut berkaitan dengan hubungannya dengan lingkungan sosial, interaksi antar individu, maupun tanggung jawabnya terhadap hak serta kewajiban-kewajibannya.

Sedangkan peran sosial diartikan sebagai suatu perilaku yang di sesuaikan dengan status sosial yang diperoleh seseorang. Peran sosial harus dijalankan sesuai dengan status sosialnya, sebagai contoh dalam lingkungan keluarga seorang ibu merupakan suatu status sosial, sehingga peran sosialnya adalah mendidik dan membimbing anak-anaknya, mengasuh serta membesarkan anak-anaknya, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Status Sosial

Adanya peran penting lingkungan sosial yang memberikan perbedaan status dan peran memungkinkan seseorang memiliki lebih dari satu status sosial. Sebagai contoh status sosial, seseorang dalam lingkungan keluarga memiliki status sebagai seorang ayah, namun di masyarakat juga memiliki status sebagai seorang ketua RT.

Jadi orang tersebut memiliki 2 status sosial yang disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan, yang kemudian mengarahkan pada suatu peran yang berbeda pula. Sebagai seorang ayah akan berperan untuk mengatur dan membina keluarganya, sedangkan sebagai seorang ketua RT akan berperan untuk mengatur dan membina masyarakatnya yang memungkinkan peran sosialnya lebih luas dan bermacam.

Status sosial yang diperoleh seseorang dari lingkungan sosial tersebut dipahami pula dapat diperoleh lewat dua cara mendapatkan status sosial. Kedua cara tersebut adalah melalui pewarisan dan melalui usaha. Melalui kedua cara tersebut, maka status sosial dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

  1. Ascribed Status

Ascribed status atau yang dikenal juga sebagai status bawaan merupakan suatu status yang diperoleh seseorang secara langsung atau dengan sendirinya melalui pewarisan. Itu berarti bahwa tidak perlu suatu usaha untuk mendapatkannya. Sebagai contoh seperti jenis kelamin, suku, hingga gelar bangsawan.

  1. Achieved Status

Kebalikan dengan ascribed status, achieved status atau yang juga diketahui dengan status yang diusahakan adalah status sosial yang diterima oleh seseorang berkat usaha dan kerja kerasnya. Jadi, status sosial ini tidak ada kaitannya dengan pewaris yang dengan sendirinya mewariskan status sosialnya, namun justru dicapai dengan kesungguhan usaha. Sebagai contoh achieved status seperti status sebagai seorang dokter, dosen, dan lain sebagainya.

Walaupun secara spesifik status sosial hanya di pahami melalui dua cara diatas, namun sebenarnya masih ada satu jenis status sosial yang lainnya, yaitu assigned status atau status yang diberikan.

  1. Assigned Status

Assigned status merupakan suatu status sosial yang didapatkan seseorang berkat usaha dan kepercayaan sebagian besar masyarakat di dalam lingkungan masyarakatnya. Jadi, status sosial ini bukan merupakan status yang di dapat begitu saja sejak lahir, bukan pula karena usaha dan kerja keras saja, namun diberikan atau diperoleh karena dipercaya oleh masyarakat. Sebagai contoh kasus assigned status dalam kehidupan masyarakat seperti kepala suku, kepala adat, presiden, dan masih banyak yang lainnya.

Itulah tiga macam status sosial yang didapat oleh seseorang. Dalam kesempatan kali ini akan membahas mengenai contoh ascribed status yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, berikut penjelasannya.

Contoh Ascribed Status Berdasarkan Kategorinya

Dalam kehidupan masyarakat, setiap anggota masyarakat memiliki status sosial yang meletakkan mereka pada sebuah posisi didalamnya. Kebanyakan orang memahami status sosial hanya dari apa yang mereka capai dalam masyarakat, namun seperti yang dijelaskan diatas bahwa status sosial juga termasuk pada apa yang didapatkan sejak lahir yang kemudian disebut sebagai ascribed status. Lalu apa saja contoh dari ascribed status yang dapat kita lihat di dalam kehidupan nyata, berikut ini beberapa contoh beserta penjelasannya:

  1. Jenis Kelamin

Contoh dari ascribed status yang paling mudah dipahami dan ditemui dalam kehidupan masyarakat adalah adanya perbedaan jenis kelamin. Jenis kelamin merupakan status sosial yang didapatkan oleh masing-masing orang secara lahir dan tidak dapat dipilih. Seseorang yang lahir sebagai seorang laki-laki harus menerima status sosialnya dalam masyarakat sebagai seorang laki-laki dan berperan secara maskulin atau juga lebih sering di sebut sebagai peran jantan. Sedangkan seseorang yang lahir sebagai seorang perempuan akan langsung memiliki status sosial sebagai seorang perempuan dan berperan secara feminin.

  1. Ras

Keberagaman ras atau suku bangsa di dalam setiap kehidupan masyarakat suatu negara seperti Indonesia, mengarahkan pada perbedaan sifat, karakter, bahasa, watak yang berbeda-beda. Seseorang dilahirkan didalam dunia tidak dapat memilih dimana dan golongan mana mereka akan hidup, termasuk ras yang didapatkan sebagai status sosial mereka. Perbedaan ras yang ada didalam masyarakat itulah yang menjadi status sosial bagi setiap individu berbeda-beda tergantung dimana mereka dilahirkan dalam suatu lingkungan masyarakat.

  1. Kasta

Kasta secara mudah dapat dipahami sebagai suatu perkumpulan atau penggolongan anggota masyarakat berdasarkan pada keahlian dibidang-bidang tertentu. Didalam suatu negara yang menganut sistem kasta, apabila seseorang lahir pada kasta tertentu maka orang tersebut selamanya akan memiliki status sosial atau menjadi bagian dari kasta tersebut.

Namun ada kemungkinan juga dapat berubah atau naik kasta apa bila dapat berhasil memperbaiki keadaan dirinya. Menurut masyarakat agama Hindu, ada 4 pembagian kasta dalam kehidupan masyarakat. Pertama, Kasta Brahmana dimana merupakan orang-orang yang ahli dibidang ilmu seperti pendeta, dan para sarjana. Kedua, Kasta Ksatrian yang merupakan pemegang kekuasaan seperti bangsawan dan pejabat. Ketiga, Kasta Waisya dimana orang-orang yang mempunyai usaha atau wirausaha seperti pedagang, petani, dan yang lainnya. yang terakhir keempat, Kasta Sudra yang berkedudukan sebagai rakyat jelata atau pekerja kasar ataupun yang lebih dikenal sebagai hamba sahaya.

  1. Keturunan

Contoh lain yang sangat mudah dilihat adalah keturunan, ascribed status sebagai suatu status sosial yang didapat sejak lahir sangat berhubungan dengan keturunan. Seseorang yang lahir didunia pasti akan mendapatkan status sosial yang sesuai dengan keturunannya dari orang tua. Sebagai contoh nyatanya, seseorang yang lahir dari keturunan bangsawan akan mendapatkan status sosial sebagai seorang bangsawan dan akan mendapatkan kehormatan tinggi dalam kehidupan masyarakat karena status yang diwariskan dan dimiliki oleh kedua orang tuanya atau bahkan garis keturunan keluarganya. Contoh lainnya adalah sistem yang dianut dalam negara inggris mengenai keturunan raja, dimana syarat utama menjadi raja atau ratu disana harus merupakan seseorang yang mempunyai hubungan darah atau merupakan keturunan dari raja atau ratu sebelumnya.

  1. Golongan Darah

Golongan darah juga merupakan bagian dari status sosial yang didapatkan sejak lahir dari kedua orang tuanya. Dimana seseorang tidak dapat memilih golongan darah mereka, jadi golongan darah merupakan status sosial yang tidak dapat dirubah dan akan didapatkan sejak lahir. Sebagai contoh seseorang bergolongan darah B didapatkan dari kedua orang tuanya yang juga bergolongan darah B akan selamanya memiliki status sosial tersebut dan tidak dapat dirubah.

  1. Agama

Ascribed status merupakan status sosial yang biasanya tidak dapat dirubah, beda halnya dengan status sosial yang mencangkup agama. Ketika seseorang lahir didunia secara langsung akan memiliki agama yang sama dengan kedua orang tuanya, namun ketika umur anak tersebut sudah 17 tahun mereka dapat merubah status sosial keagamaan mereka. Mengapa begitu karena ketika sudah 17 tahun maka anak sudah memiliki hak untuk menentukan hidupnya masing-masing, seperti memilih agama mereka masing-masing. Oleh sebab itu status sosial yang berhubungan dengan agama adalah salah satu contoh ascribed status yang dapat dirubah.

Itulah beberapa contoh dari ascribed status yang dapat dilihat dari kehidupan nyata di masyarakat. Sebagai seorang anggota masyarakat yang baik, apapun status sosial yang kita dapatkan dari lahir sebaiknya diterima dan dijalankan dengan baik. Contoh peran sosial yang berlaku dalam masyarakat juga selalu berhubungan dengan status sosial masing-masing orang didalam kehidupan masyarakat, baik yang didapat sejak lahir, yang diberikan karena kepercayaan masyarakat, maupun yang didapatkan karena usaha dan kerja keras yang dilakukan. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan memberikan pemahaman serta ilmu pengetahuan yang lebih luas.

Categories: Sosiologi