X

3 Bentuk – Bentuk Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat dan Contohnya

Stratifikasi sosial merupakan fenomena yang universal dan dapat ditemui pada semua kalangan kelompok masyarakat yang ada di seluruh dunia. Stratifikasi sosial yang tersebar di seluruh kelompok masyarakat selalu berbentuk hirarki atau tatanan. Entah itu antar kelompok ataupun antar sesama individual. Ini berarti terdapat individu atau  kelompok yang berada di bagian tatanan atas, dan terdapat pula individu atau kelompok yang berada di bagian bawah.

Sebelum kita membahas tentang bentuk – bentuk stratitifikasi sosial, alangkah baiknya kita mengenal lebih jauh tentang apa itu stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial berasal dari kata stratum atau strata yang berarti lapisan. Stratifikasi sosial atau lapisan sosial dapat diartikan sebagai penggolongan masyarakat atau individu dalam kelompok – kelompok tertentu dalam suatu tatanan hirarki. Dengan terdapatnya lapisan – lapisan atau hirarki yang tercipta dari kehidupan manusia, muncullah kelas – kelas dalam kehidupan masyarakat seperti isitilah kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah.

Pengertian dan Bentuk Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial, menurut Melvin Turmin salah seorang sosiologis Amerika yang terkenal akan spesialisasinya dalam hubungan antar ras memberikan pandangannya akan hal itu. Stratifikasi sosial menurutnya merupakan pengaturan kelompok masyarakat ke dalam sistem hirarki yang tidak setara berkaitan yang dengan kekuasaan, kepemilikan properti atau objek, evaluasi sosial dan gratifikasi. Masyarakat yang mengalami stratifikasi sosial memiliki ciri tertentu menurut Lundberg. Beliau juga merupakan sosiologis asal Amerika, ciri-ciri yang mengalami strafikasi sosial sebagai berikut:

  • Menurutnya stratifikasi sosial dapat ditandai dengan ketidakmerataan posisi sosial seseorang secara keseluruhan yang dapat terlihat berdasarkan tinggi dan rendahnya posisi sosial seseorang di masyarakat.
  • Bentuk – bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat merupakan bagian  yang tidak bisa dilepaskan dari bentuk – bentuk struktur sosial.
  • Hal ini merupakan gejala alami yang tidak dapat dihilangkan karena sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari  hari manusia.
  • Munculnya keberadaan stratifikasi sosial merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari dari beberapa faktor yang selalu ada di dalam manusia. Faktor -faktor tersebut antara lain berkaitan dengan keturunan, kekayaan, kedudukan, pendidikan, dan pekerjaan.

Pada dasarnya stratifikasi sosial atau lapisan sosial dapat terbentuk karena adanya sesuatu yang dihormati dan dihargai di dalam kehidupan suatu masyarakat. Pembagian seperti beberapa kelas (kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah) terjadi karena adanya keinginan dalam suatu masyarakat untuk memberikan suatu penghargaan. Golongan yang mendapatkan penghargaan yang tinggi biasanya akan ditempatkan ke dalam kelompok masyarakat kelas atas. Golongan yang mendapatkan penghargaan yang bisa dikatakan biasa- biasa saja akan ditempatkan ke dalam kelompok masyarakat kelas menengah. Sedangkan golongan yang mendapatkan penghargaan yang rendah akan ditempatkan ke dalam kelompok masyarakat kelas bawah.

Bentuk – bentuk stratifikasi sosial

Seperti yang telah dibahas secara singkat dalam pembahasan sebelumnya. Terbentuknya stratifikasi sosial sangat terkait dengan nilai – nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat. Meskipun standar nilai yang tinggi tersebut berbeda -beda dalam suatu kelompok masyarakat di seluruh dunia. Akan tetapi kebanyakan dari nilai tersebut memiliki tujuan yang pastinya akan memberikan hasil yang terbaik bagi kelompok tersebut. Standar nilai yang berharga tersebut akan sangat tergantung dari sudut mana seseorang memandangnya. Secara umum nilai – nilai tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kriteria, yakni kriteria ekonomi, kriteria sosial, dan kriteria politik.

Untuk stratifikasi sosial yang terjadi karena disengaja dan dibentuk oleh manusia dapat dilihat pada suatu organisasi politik seperti pada tingkat pembagian kekuasaan, pembentukan organisasi politik, dan lain sebagainya. Setiap lapisan dalam susunan tertentu mempunyai sifat dan kesatuannya sendiri. Namun demikian setiap lapisan memiliki sifat yang dapat menghubungkan suatu lapisan dengan lapisan yang lainnya. Secara umum, sederhananya lapisan – lapisan tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah. Lapisan – lapisan inilah yang banyak ditemukan pada berbagai bentuk – bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat. Seperti yang dibahas sebelumnya pada kriteria umum, bentuk – bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni stratifikasi ekonomi, stratifikasi politik, dan stratfikasi sosial. Berikut penjelasan dari masing – masing bentuk stratifikasi sosial tersebut:

  • Bentuk Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi

Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi dapat dilihat dari segi pendapatannya, kekayaan dan juga pekerjaan suatu individu ataupun kelompok. Dalam hal ini faktor yang menentukan lapisan tingkat sosial dalam individu/ kelompok dalam suatu masyarakat didasarkan pada tingkat ekonomi individu/ kelompok tersebut. Dengan kata lain individu/ kelompok yang mampu memperoleh kekayaan ekonomi dalam jumlah besar biasanya akan menduduki lapisan teratas, dan sebaliknya bagi  mereka yang tidak berhasil dalam mengumpulkan jumlah kekayaan ekonomi seperti pada tingkatan diatasnya akan seringkali menempati lapisan bagian bawah, dan beberapa variasinya sebagai berikut:

  • Variasi – variasi dari potensi dan kesempatan yang berbeda – beda pada tiap individual ataupun kelompok tertentu akan memunculkan kelas – kelas ekonomi yang berbeda.
  • Seperti yang disebutkan sebelumnya tolak ukur ekonomi biasanya ditentukan oleh seberapa banyak seseorang memiliki pendapatan atau kekayaan dari individu/ kelompok tersebut.
  • Secara garis besar terdapat tiga lapisan masyarakat bila dipandang dari sudut ekonomi, yakni kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
  • Masyarakat kelas atas merupakan kelompok orang – orang kaya yang dipenuhi dengan kemewahan.
  • Masyarakat kelas menengah merupakan kelompok orang – orang yang secara ekonomi hidup dengan berkecukupan.
  • Sedangkan masyarakat kelas bawah merupakan kelompok orang – orang yang hidup dalam kekurangan  dari segi ekonomi.

Contoh dari bentuk stratifikasi sosial pada kehidupan sehari – hari dapat dilihat pada lingkungan sekitar kita. Golongan masyarakat yang menduduki lapisan atas dalam stratifikasi ekonomi, misalnya pengusaha besar, pejabat, dan pekerja profesional yang memiliki penghasilan besar. Golongan menengah biasanya ditempati oleh para karyawan, pekerja, dan buruh. Sementara itu golongan yang menduduki lapisan sosial paling bawah antara lain gelandangan, pengemis, pemulung, dan buruh tani. Stratitifikasi ekonomi bersifat terbuka karena biasanya individu/ kelompok yang disebutkan sebelumnya dapat mengalami perubahan dalam status ekonomi mereka. Biasanya yang menentukan ini adalah faktor pendorong mobilitas sosial.

  • Bentuk Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial

Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial merupakan pengelompokkan individu/ kelompok dalam masyarakat berdasarkan status sosial yang dimiliki oleh individu/ kelompok tersebut didalam kehidupan bermasyarakat. Status sosial merupakan kedudukan yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu pola interaksi sosial tertentu, dan hubungan pelapisan sosial sebagai berikut:

  • Pelapisan sosial jenis ini berhubungan dengan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Menurut Max Weber salah seorang sosiologis ternama, manusia dikelompokkan dalam kelompok – kelompok yang memiliki status berdasarkan atas ukuran kehormatan.
  • Kelompok status ini, didefinisikan olehnya sebagai suatu kelompok yang para anggotanya memiliki gaya hidup tertentu dan juga mempunyai tingkat penghargaan serta kehormatan sosial tertentu.
  • Pembagian pelapisan pada kriteria sosial maksudnya adalah stratifikasi, antara lain dalam arti kasta, pendidikan, dan jenis pekerjaan.

Seringkali seseorang tidak hanya memiliki satu pola interaksi sosial, melainkan beberapa pola interaksi sosial secara sekaligus. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila seorang individu/ kelompok memiliki lebih dari satu kedudukan (status sosial) dalam kehidupan masyarakatnya. Sebagai berikut contoh bentuk stratifikasi sosialnya:

  • Contoh bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat berdasarkan status sosialnya dalam kehidupan sehari – hari dapat dilihat dalam bentuk kassta. Sistem ini merupakan salah satu peninggalan pengaruh Hindu Budha di Indonesia.

Kasta merupakan stratifikasi sosial yang bersifat tertutup.Artinya, jika seseorang dilahirkan sebagai seorang golongan paling bawah (sudra), maka selamanya orang tersebut akan dicap menjadi seorang sudra. Ini juga akan berlaku dengan keturunan – keturunan dari individu tersebut. Demikian juga dengan golongan menengah (Waisya), golongan bangsawan (Ksatria), dan golongan cendekiawan (Brahmana). Sistem kasta ini dapat terlihat pada kehidupan masyarakat India dan Bali pada beberapa dekade terakhir. Dulunya sistem kasta di bali sangat berpengaruh terhadap sistem kehidupan  dan tata cara pergaulan sehari – hari mereka. Mulai dari tatanan sosial, hingga permasalahan perkawinan. Saat ini kehidupan masyarakat Bali tidak terlalu ketat dalam memisahkan masing – masing kasta antara yang satu dengan yang lainnya.

Status sosial yang terjadi dalam sistem kasta bersifat keturunan. Artinya kasta merupakan status sosial yang diwariskan. Dengan demikian, status sosial ini merupakan status bawaan yang sangat berbeda dengan status yang diusahakan/ kerja keras. Selain sistem kasta, dalam kehidupan sehari – hari terdapat juga suatu status sosial yang disebut assigned status (status yang diterima dari lahir). Contoh kasus assigned status merupakan bentuk lain stratifikasi sosial dalam bentuk status sosial yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari – hari.

  • Bentuk Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik

Status sosial yang berdasarkan kriteria politik merupakan pengelompokkan lapisan masyarakat yang berdasarkan atas tingkat kekuasaan yang dimiliki oleh suatu individu atau kelompok. Semakin besar kekuasaan individu atau kelompok tersebut, maka akan semakin tinggi pula statusnya di tengah – tengah kehidupan masyarakat. Pengertian dasar dari kekuasaan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi pihak lain agar mengikuti kehendak atau kemauan dari individu atau kelompok tersebut.

Ada berbagai jenis bentuk – bentuk kekuasaan, akan tetapi dari berbagai macam jenis kekuasaan tersebut terdapat satu pola umum yang dapat ditemui dalam bentuk – bentuk kekuasaan. Pola tersebut merupakan sistem – sistem kekuasaan yang selalu menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan pola perilaku yang ada didalam kehidupan masyarakat. Pelapisan dalam masyarakat berdasarkan kriteria politik berarti pembedaan penduduk atau warga menurut pembagian kuasa. Dalam stratifikasi politik menghasilkan dua kelas yakni kelas penguasa, dan kelas yang dikuasai. Seringkali dibalik tujuan ini para penguasa memanfaatkan pemikiran utnuk mencegah dampak masalah sosial yang bersifat negatif dengan melakukan sistem yang bisa dikatakan mengekang masyarakatnya.

Contoh bentuk stratitikfasi sosial berdasarkan politik, sebagai berikut:

  • Stratifikasi sosial berdasarkan politik pada kelas pengguna terdiri atas sekelompok elit yang jumlahnya sedikit.
  • Di tangan kelas penguasa itulah (seperti para diktator) terdapat wewenang untuk mengatur gerak masyarakat.
  • Anggota kelas penguasa memiliki kemampuan dan kewenangan utnuk mengatur masyarakatnya.
  • Sifat kelas penguasa seperti ini terjadi pada sistem masyarakat yang hidup dalam pemerintahan feudal, dan otoriter.

Sedangkan startifikasi sosial berdasarkan politik pada kelas yang dikuasai terdiri atas masyarakat pada umumnya. Mereka menjadi sebuah objek kekuasaan yang tidak memiliki kewenangan untuk mengatur apapun. Mereka harus tunduk kepada semua aturan yang telah dibuat dan diputuskan oleh penguasa, serta menjadi objek kekuasaan.

Itu tadi pembahasan bentuk – bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat dan contohnya dalam kehidupan sehari – hari. Sampai jumpa lagi di pembahasan selanjutnya.

Categories: Sosiologi