Sponsors Link

4 Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk di Pulau Jawa

Sponsors Link

Menurut BPS, kepadatan penduduk merupakan banyaknya penduduk per satuan luas. Kepadatan penduduk digunakan sebagai dasar kebijakan pemerataan penduduk dalam program transmigrasi.

ads

Kepadatan penduduk kasar atau crude population density (CPD) menunjukkan untuk jumlah penduduk dari setiap kilometer persegi luas suatu wilayah, yang dimaksud dengan luas wilayah ialah satuan luas seluruh daratan pada suatu wilayah administrasi di daerah tersebut.

Indonesia memiliki 5 pulau besar yakni Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Jawa. Sayangnya persebaran penduduk di Indonesia belum merata.

Pulau Jawa merupakan pulau dengan kepadatan penduduk tinggi di Indonesia. Luasnya hanya 128,297 km² dan jumlah penduduk di Pulau Jawa mencapai 151,6  juta jiwa menurut data BPS tahun 2020. Kepadatan penduduk pulau Jawa mencapai 1.171 jiwa per km2.

Dampak Kepadatan Penduduk Pulau Jawa

Padahal kepadatan penduduk yang semakin tinggi juga menimbulkan dampak kepadatan penduduk terhadap sekitarnya. Contohnya seperti:

  • Kemacetan

Tingginya jumlah penduduk juga berdampak pada kenaikan jumlah kendaraan bermotor. Kondisi tersebut akan menyebabkan kemacetan parah di jalan raya.

  • Tingkat Pengangguran Tinggi

Dengan meningkatnya jumlah penduduk, lapangan pekerjaan yang tersedia juga semakin banyak. Meski demikian, jika kepadatan penduduk selalu bertambah maka kompetisi kerja juga semakin ketat. Akibatnya tingkat pengangguran juga meningkat.

  • Pemukiman Kumuh

Jika penduduk di suatu daerah semakin bertambah, maka semakin banyak kebutuhan akan tempat tinggal.

Hal tersebut membuat harga tanah dan bangunan mengalami kenaikan, sehingga tidak sedikit orang yang membuat rumah di daerah pinggiran seperti bantaran kali.

  • Masalah Kebersihan

Sampah yang dihasilkan oleh daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi tentu semakin banyak.

Dengan meningkatnya volume sampah, maka akan memunculkan masalah kebersihan di daerah tersebut.

Pemerintah Indonesia sejatinya sudah membuat program transmigrasi untuk mengatasi tingginya pertumbuhan penduduk yang terjadi. Namun hal tersebut belum berdampak secara signifikan.

Lalu apa saja faktor yang menyebabkan Pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk tinggi di Indonesia? Simak pembahasannya berikut ini.

Faktor Penyebab Kepadatan Penduduk di Pulau Jawa

  • Faktor Ekonomi

Di Pulau Jawa terdapat 6 provinsi besar, yakni Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Keenam wilayah tersebut merupakan pusat berbagai kegiatan ekonomi dan industri.

Jakarta sebagai ibu kota negara memiliki akses terlengkap dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Perusahaan multinasional dan internasional kebanyakan berada di Jakarta.

Kota besar lainnya seperti Surabaya dan Semarang juga menjadi pusat bisnis di Pulau Jawa. Selain bisnis dan industri, Pulau Jawa juga menjadi pusat pemerintahan, pendidikan, dan hiburan di Indonesia.

Hal tersebut menyebabkan banyak orang merantau ke Jawa untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik. Biaya hidup di Jawa juga tergolong murah dibandingkan dengan pulau lain seperti Kalimantan dan Sumatera.

  • Faktor Fisografis

Pulau Jawa memiliki 45 gunung berapi yang saat ini masih aktif yakni Sirkum Mediterania. Keberadaan gunung berapi tersebut memberikan mineral penting bagi kesuburan lahan-lahan di Pulau Jawa.

Salah satu faktor yang mendorong kepadatan penduduk di Pulau Jawa adalah lahan yang subur. Hasil pertanian dan perkebunan di Jawa seperti beras, jagung, buah-buahan, dan sayuran ikut menyokong kebutuhan pangan Indonesia.

Di samping itu, kesuburan tanah juga memberikan pakan berlimpah untuk ternak. Sehingga usaha peternakan dan budidaya di Jawa lebih mudah dilakukan. Biaya pakan pun lebih murah karena faktor kedekatan dengan pabrik produksi.

Iklim dan kontur tanah di Pulau Jawa juga menjadi alasan pertanian yang subur. Di Jawa terdapat banyak daerah yang mempunyai jenis tanah subur seperti andosol, humus, dan vulkanis.

  • Faktor Historis

Sejak zaman penjajahan Belanda hingga Jepang, Jawa menjadi salah satu pusat pemerintahan dan kegiatan politik lainnya.

Ini dikarenakan posisi Pulau Jawa yang dianggap strategis. Sehingga banyak pelabuhan yang dibangun di Pulau Jawa. Di masa lampau, perkembangan politik dan agama seperti Hindu dan Islam juga berpusat di Pulau Jawa.

Sebagaimana yang kita ketahui, kerajaan-kerajaan bercorak Hindu Buddha terbesar seperti Majapahit, Padjajaran, dan Demak berada di pulau Jawa. Hal ini tidak lepas dari faktor alam Pulau Jawa yang subur dan sesuai untuk bercocok tanam.

Kondisi tersebut akhirnya membentuk citra Pulau Jawa yang merupakan pusat berbagai jenis kegiatan. Termasuk perdagangan, politik, budaya, agama, hingga peperangan.

Sehingga pembangunan di Pulau Jawa cenderung lebih cepat dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya.

  • Faktor Sosio-Kultural

Sementara faktor sosial budaya meliputi kemudahan pemenuhan kebutuhan sosial masyarakat.

Contohnya wilayah dengan banyak sekolah bagus, fasilitas publik yang bagus, akan menarik banyak penduduk untuk tinggal.

Mayoritas perguruan tinggi terbaik ada di Pulau Jawa. Seperti Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Universitas Indonesia di Depok, dan Universitas Airlangga di Surabaya.

Tidak heran jika sebagian besar anak muda di Indonesia lebih memilih untuk merantau ke Jawa. Selain menempuh pendidikan, lapangan pekerjaan juga banyak tersedia di Jawa.

Fasilitas lain seperti rumah sakit besar dan akses transportasi juga berada di Jawa. Meskipun provinsi di pulau lain memiliki fasilitas tersebut, tetapi di Pulau Jawa fasilitas tersebut cenderung lebih lengkap dan murah.

Demikian pembahasan 4 faktor utama penyebab tingginya kepadatan penduduk di Pulau Jawa. Kesimpulannya, kepadatan penduduk di Jawa dipengaruhi oleh faktor ekonomi, fisiografis, historis, dan sosio-kultural.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Sunday 23rd, October 2022 / 02:43 Oleh :
Kategori : Geografi