X

Pengertian Disintegrasi Sosial: Bentuk-Bentuk dan Contohnya

Didalam kehidupan sosial pastinya akan ada perubahan sosial. Perubahan yang terjadinya dalam masyarakat tentunya tidak akan selalu berjalan baik. Perubahan sosial dalam masyarakat itu bisa diterima dan bahkan bisa saja ditolak. Perubahan sosial yang ditolak ini menyebabkan adanya konflik dalam masyarakat.

Konflik yang terjadi di masyarakat biasanya disebabkan karena adanya perubahan sosial dan jika dibiarkan akan menjadi disintegrasi. Sebagian orang belum mengetahui mengenai apa itu disintegrasi. Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai pengertian disintegrasi sosial, bentuk-bentuk dan juga contoh dari sosial. Simak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Disintegrasi Antar Sosial

Masyarakat merupakan suatu kesatuan atau dengan kata lain masyarakat itu merupakan suatu sistem. Di dalam suatu sistem terdiri dari unsur-unsur, apabila salah satu unsurnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka yang keseimbangan sistem terganggu akan secara keseluruhan. Disorganisasi sosial terjadi karena adanya ketidakseimbangan dalam sistem atau masyarakat, disorganasisasi sosial jika dibiarkan saja maka akan menjadi disintegrasi dalam sosial. Jadi, apa itu disintegrasi sosial? berikut penjelasannya:

  • Disintegrasi dalam sosial adalah suatu keadaan yang disebabkan karena adanya perubahan yang dipaksakan maka keadaan itu menimbulkan proses disintegrasi dalam sosial.
  • Disintegrasi dalam sosial akan terjadi apabila salah satu unsur masyarakat tidak dapat menyesuaikan satu sama lain atau adanya ketidakseimbangan, maka unsur yang lainnya itu akan melakukan pemberontakan ataupun melawan.

Contoh dari disintegrasi sosial yaitu kekacauan yang terjadi di Timor Timur pasca jajak pendapat dan juga kekacauan di Maluku saat terjadi kerusuhan SARA. Contoh lainnya pemerintah merencanakan suatu proyek yang dimana nantinya akan melewati pemukiman warga, maka pemerintah akan melakukan penggusuran. Pada situasi ini kedua unsur yaitu masyarakat dan pemerintah akan saling membela masing-masing dan akan memaksakan kehendak masing. Maka keadaan seperti ini akan menimbulkan disintegrasi dalam sosial. Itulah beberapa contoh dari kemungkinan terjadinya disintegrasi dalam sosial.

Penyebab Disintegrasi Dalam Sosial

Suatu proses akan terjadi pastinya akan ada penyebabnya. Adapun suatu ketidakseimbangan dalam masyarakat disebabkan karena beberapa hal. Berikut ini penyebab terjadinya disintegrasi dalam sosial :

  1. Adanya perbedaan pandangan mengenai tujuan yang ingin dicapai bersama. Contohnya, masyarakat Indonesia mempunyai cita-cita terbentuknya masyarakat adil dan makmur sebagaimana tercantum pada UUD 1945. Jika ada kota ataupun provinsi yang mendirikan negara sendiri maka sudah pasti akan terjadi disintegrasi dalam sosial.
  2. Norma yang ada pada masyarakat mulai tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya permasalahan hukum di Indonesia, hukum ditegakkan dengan tidak adil. Orang korupsi dihukum sebentar karena hukum dengan uang dapat dibayar, tetapi orang yang hanya mencuri sebuah singkong dihukum berat. Hal seperti ini yang menyebabkan disintegrasi dalam sosial.
  3. Terjadinya pertentangan antar norma yang ada didalam masyarakat. Hal seperti ini biasanya terjadi hanya di tingkat RT ataupun RW. Misalkan dalam hal minuman keras, ada beberapa orang yang menganggap minuman keras itu tidak salah, tetapi ada masyarakat lain yang menganggap minuman keras itu bertentangan dengan normal agama. Maka hal itu akan mengakibatkan kekacauan sosial, dalam hal minuman keras dibutuhkan keputusan hukum apakah salah atau tidak.
  4. Adanya ketidak konsekuensian pemberian sanksi kepada pelanggar norma. Hal ini berhubungan dengan penyebab lainnya seperti hukuman untuk para koruptor dan rakyat kecil yang tidak adil menyebabkan disintegrasi dalam sosial.
  5. Penyebab yang terakhir yaitu tindakan warga yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku faktor penghambat perubahan sosial budaya . Keadaan ini merupakan keadaan paling parah, karena jika warga sudah tidak mematuhi norma yang berlaku maka kekacauan tidak akan bisa dihindari. Karena dalam kehidupan sudah semestinya ada norma yang berlaku, nilai dan norma menjamin kelangsungan hidup lantas jika tidak dipatuhi bagaimana kehidupan kita nantinya?

Bentuk-bentuk Disintegrasi Dalam Sosial

Proses disintegrasi dalam sosial terjadinya karena adanya perubahan sosial didalam masyarakat. Proses dsintegrasi dapat banyak kita jumpai di sekitar lingkungan kita dalam kehidupan sehari-hari. Proses disintegrasi dalam sosial dapat berbentuk pergolakan daerah, demonstrasi, kriminalitasi, dan kenakalan remaja. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai bentuk-bentuk disintegrasi dalam sosial.

1. Pergolakan Daerah

Pergolokan daerah yaitu suatu gerakan sosial yang dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan berbagai cara untuk memaksakan suatu kehendak ataupun cita-cita. Suatu pergolokan daerah terjadi disebabkan karen hal-hal sebagai berikut :

  • Adanya perbedaan ideologi
  • Terjadinya pertentangan antar masyarakat yang berkepanjangan sehingga sulit untuk diatasi
  • Adanya pihak yang memegang kekuasaan betindak dengan seenaknya
  • Adanya provokator yang mendorong terjadinya pergolakan daerah

Biasanya pergolokan daerah disebabkan terjadinya kesejangan dalam bidang politiik, bahkan konflik agamapun terkadang membuat pergolakan daerah. Di Indonesia tercatat beberpa peristiwa pergolakan daerah. Berikut ini beberapa peristiwa pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia. (baca juga:Bentuk Penyimpangan Sosial)

1. Pemberontakan PKI di Madiun

Latar belakang terjadinya pemberontakan di Madiun yaitu saat terjadinya penandatanganan perjanjian Renville yang ditandatangani oleh Amir Syarifudin. Namun, masyarakat Indonesia merasa adanya perjanjian itu dapat merugikan bangsa Indonesia, sehingga pada tanggal 28 Juni 1948 Presiden Soekarno yang saat itu menjabat sebagai Presiden Indonesia mencabut mandatnya. Kemudian, presiden membentuk kabinet baru dan menunjuk Mohammad Hatta sebagai pemimpinnya. Dengan adanya pembentukan kabinet baru membuat Amir Syarifudin merasa tidak terima sehingga membuat Amir Syarifudi bekerja sama dengan Muso dan membentuk suatu partai yaitu Partai Demokrasi Rakyat yang mempunyai tujuan menentang kinerja kabinet Hatta.

2. Pemberontakan DI / TII

Pemberontakan ini terjadi di Jawa Barat dengan pemimpinnya yaitu S.M. Kartosuwiryo. Selain itu di Aceh DI/TII dipimpin oleh Dauh Beureuh, dan juga di Sulawesi Selatan di pimpin oleh Kahar Muzakar. Pemberontakan ini terjadi karena adanya ketidaksepakatan mereka terhadap Perjanjian Renville, sehingga menyebabkan penolakan bergabung dengan pasukan Siliwangi ketika melakukan perjalanan ke Yogya. Hal ini dianggap sebagai konsekuensi akibat ditandatanganinya Perjanjian Renville.

Baca juga :

3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan ini terjadi karena adanya beberapa suku Ambon yang menolak setelah Indonesia Timur bergabung dengan Republik Indonesia. Pemberontakan ini dipimpin oleh Dr. Sumokil. Lalu setelah adanya pemberontakan maka diadakan pemburuan pimpinan RMS yang pada akhirnya pemimpin dari RMS ini tertangkap. Namun beberapa pimpinan berhasil melarikan diri dan bergabung dengan beberapa warga Ambon yang juga berhasil melarikan diri. Lalu setelah itu merekapun mendirikan suatu republik yang bernama Republik Maluku Selatan di pengasingan.

4. Pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Indonesia) di Sumatra Barat dan PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta) di Sulawesi Utara

Pemberontakan PRRI terjadi di Sumatra Barat, dipimpin oleh Achmad Husen dan memproklamasikan PRRI pada tanggal 15 Februari 1958. Mereka memberikan tuntutan yaitu perpangkalan otonomi daerah dan perimbangan keuangan. Perjuangan PERMESTA sama halnya dengan perjuangan PRRI yaitu menolak akan adanya kebijakan pemerintah tentang adanya sentralisasi ekonomi mereka merasa dengan adanya sentralisasi ekonomi merasa tidak adil.

5. Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)

Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) ini terjadi di Jawa Barat, dengan dipimpin oleh Westerling. Adapun tuntutan yang mereka ajukan yaitu tetap mempertahankan negara Pasundan yang pada saat itu dibubarkan oleh pemerintah. Mereka merasa tidak puas sehingga melakukan pemberontakan terhadap pemerintah.

Adapun akibat dari adanya pergolokan daerah yaitu yang pertama pastinya akan sangat merugikan masyarakat dan juga negara baik itu rugi secara materiil ataupun nonmateriil. Selain itu mobilitas masyarakatpun akan terganggu dengan adanya pergolokan daerah ini. Keamanan pada tempat yang mengalami pergolakan daerah akan sangat terganggu dan masyarakat akan risih dan juga ketakutan terhadap situasinya. Dan akibat dari pergolakan daerah yang terakhir yaitu sikap masyarakat yang cenderung berarah menuju negatif.

2. Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes yaitu suatu tuntuan baik itu dari individual maupun dari kelompok yang dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan suatu tindakan. Suatu aksi protes terjadinya karena adanya pihak yang merasa dirugikan ataupun merasa tidak puas atau sebuah keputusan. Salah stau bentuk aksi protes yaitu dengan berdemonstarasi, demonstrasi yaitu suatu gerakan yang bersifat langsung dan terbuka dilakukan oleh orang banyak untuk memperjuangkan kepentingan ataupun tuntutan. Demontrasi biasa terjadi karena adanya penyimpangan pada suatu sistem ataupun adanya perubahan dalam sistem.

Pada saat ini demontrasi sangat sering terjadi beda halnya sebelum era reformasi. Pada saat sebelum era reformasi, rakyat sangat mengalami kesusahan untuk menyalurkan aspirasi, untuk menyalurkan aspirasi sangat terbatas. Pihak pemerintah sangat keras terhadap rakyat yang melakukan demonstrasi. Berbeda halnya dengan sekarang, setiap ada kebijakan baru yang dianggap merugikan rakyat maka rakyat selalu melakukan aksi demontrasi. Biasanya yang melakukan demonstrasi yaitu mahasiswa, ormas, ataupun masyarakat lainnya.

Beberapa peristiwa aksi protes besar yang terjadi di Indonesia yaitu sebagai berikut.

  1. Mahasiswa dengan masyarakat menuntut untuk dilakukannya pembubaran PKI dan kabinet seratus menteri
  2. Kaum buruh menuntut kenaikan upah
  3. Tahun 1998 mahasiswa menuntut reformasi
  4. Adanya protes terhadap kenaikan BB,

Aksi protes dan demonstrasi merupakan alat kontrol sosial yang dapat membawa peubahan ke arah perbaikan yang dilakukan secara terbuka. Tapi, terkadang aksi protes dan demonstrasi berujung kerusuhan. Seperti perusakan fasilitas umum, pembakaran, atau tindakan brutal lainnya. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)

Akibat adanya aksi protes melalui demonstrasi ini yaitu timbulnya tindak kriminal pada bidang politik ataupun ekonomi, selain itu menghambat pertumbuhan modernisasi. Dengan adanya demonstrasi maka akan muncul banyak bibit konflik yang nantinya akan menghambat kerjasama dalam suatu aktivitas yang dikerjakan secara bersamaan.

3. Kriminalitas

Kriminalitas merupakan tindakan sosial yang disosiatif. Kriminalitas biasanya ditandai dengan adanya perilaku yang menyimpang yang melawan norma yang berlaku pada suatu tempat. Tindakan kriminal dapat dilakukan secara direncana maupun tidak di rencakan. Contoh dari bentuk kriminal yaitu pembunuhan, perampokan, penculikan, penipuan, pencurian, korupsi, penggunaan obat-obat terlarang, dsb. Berikut beberapa penyebab terjadinya kriminalitas dikalangan hidup kita:

  • Penyebab terjadinya kriminalitas yaitu adanya perbedaan kekayaan sehingga menyebabkan orang yang kekurangan ingin menjadi berkecukupan dengan melakukan hal apapun seperti pencurian, perampokan.
  • Selain itu disebabkan kepadatan penduduk, pertentangan dan persaingan kebudayaan, perbedaan ideologi politik, dan juga mentalitas yang labil.
  • Selain itu adanya teknologipun memicu terjadinya kriminalitas, karena dengan media elektronik kita dapat berinteraksi dengan orang-orang pelaku kejahatan.

Teknologi yang berkembang semakin pesat juga berpengaruh terhadap adanya tindakan kriminalitas. Bahkan dengan adanya teknologi yang berkembang membuat kriminalitas terjadi tanpa adanya perlakuan fisik misalkan penipuan lewat telpon, sms, atau bahkan melalui internet.

Untuk penanggulangan kriminalitas dapat dilakukan secara preventif maupun represif. Cara preventif yaitu dengan cara mencegah, misalkan imbauan dengan mendatangi tiap tempat atau dengan poster dan juga diadakan penyuluhan. Sedangkan ara represif yaitu cara dengan keras, seperti penangkapan ataupun di penjarakan bahkan bisa eksekusi mati.

Kriminalitas berakibat ke berbagai aspek. Untuk tindak kriminalitas seperti korupsi akan sangat berakibat kepada negara, negara akan menjadi rugi dengan adanya korupsi. Selain negara yang dirugikan, masyarakatpun merasa rugi karena biasanya korupsi itu memakan uang rakyat. Selain korupsi bentuk kriminalitas lainnya pun dapat merugkan masyarakat secara keseluruhan seperti misalkan penipuan, dll.

Baca juga:

4. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang remaja dan apabila yang melakukan orang dewasa maka bisa disebut tindakan kejahatan. Kenakalan remaja semakin hari semakin banyak meresahkan masyarakat karena kenakalan yang terjadi semakin menuju ke arah kriminalitas. Beberapa penyebab mengapa sering terjadi kenakalan remaja yang sering kita lihat:

  • Penyebab terjadinya kenakalan remaja disebabkan karena seorang remaja masih mempunyai emosi yang labil, pada masa remaja biasanya belum memiliki pegangan dan masih dalam proses mencari jati diri.
  • Oleh karena itu, orangtua seharusnya lebih memperhatikan anaknya ketika masa remaja karena pada masa remaja anak mengalami masa pembentukan kepribadian.
  • Kenakalan remaja biasanya ditandai dengan adanya keinginan melawan atau radikalisme, selain itu adanya sikap apatis.

Contoh dari kenakalan remaja diantaranya perampokan, pencurian, penggunaan obat-obat terlarang bahkan zaman sekarang terjadi pembunuhan yang pelakunya masih seorang remaja. Terjadinya kenakalan remaja biasanya disebabkan adanya perkumpulan yang berpengaruh ke arah negatif.

Kenakalan remaja akan berakibat pada psikologis diri sendiri yang melakukan kenakalan remaja itu. Selain itu kenakalan remaja juga akan mengganggu ketertiban pada tempat yang digunakan kenakalan remaja tersebut. Kenakalan remaja yang dibiarkan akan berakibat menjadi sangat serius akan timbulnya kriminalitas pada remaja tersebut. Dan akibat yang terakhir dengan melakukan kenakalan remaja maka dapat merusak nama baik keluarga yang telah membesarkan kita dan juga merusak nama baik apapun yang berada pada wilayah kita.

Cara Mencegah Terjadinya Disintegrasi Dalam Sosial

Seperti yang telah dibahas diatas, bahwa disintegrasi dalam sosial sangat berakibat negatif terhadap berbagai aspek. Oleh karena itu maka kita harus melakukan upaya-upaya yang dapat mencegah terjadinya disintegrasi dalam sosial. Berikut ini upaya mencegah terjadinya Disintegrasi dalam sosial :

  1. Hukum harus ditegakan seadil-adilnya tidak boleh tumpul ke atas dan tajam kebawah. Hukum harus tegas siapapun yang melanggar hukum dan apapun jabatan yang melanggar hukum maka harus tetap di hukum.
  2. Rasa nasionalisme pada diri kita sendiri harus ditingkatkan, dengan meningkatnya rasa nasionalisme pada diri kita maka kita akan mematuhi semua norma yang ada dan menjadikan pancasila sebagai ideologi kita.
  3. Hukum yang berlaku harus sesuai dengan UUD 1945
  4. Toleransi setiap agama, suku, kebudayaan. Indonesia memiliki beragam agama, suku, da juga kebudayaan oleh karena itu maka harus saling menghargai jangan sampai ada perpecahan karena adanya perbedaan.
  5. Integrasi nasioal harus berjalan maksimal dan setiap warna negara wajib melakukannya.

Nah itulah mengenai pengertian dan bentuk-bentuk disintegrasi dalam sosial. Tentunya kita berharap tidak akan terjadi disintegrasi dalam sosial, oleh karena itu kita semua harus mematuhi setiap norma yang berlaku pada daerah setempat. Dengan mematuuhi norma yang berlaku maka dapat menjamin kelangsungan hidup kita semua menjadi contoh hidup rukun. Sekian pembahasan mengenai disintegrasi dalam sosial, semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu memberi pengetahuan mengenai disintegrasi dalam sosial.

Categories: Ekonomi