Sponsors Link

8 Peran Pranata Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian

Sponsors Link

Dalam kehidupan sosial tentunya dalam semua perilaku dan tindakan yang kita lakukan akan ada norma atau aturan yang mengatur semua perilaku. Kita tidak bisa hidup seenaknya sesuai dengan apa yang kita mau, kita sebagai manusia haruslah menaati norma aturan yang berlaku di wilayah kita. Adanya nilai dan norma yang berlaku pada suatu tempat tercipta oleh adanya pranata sosial pada lingkungan masyarakat tersebut. Pranata sosial yaitu sistem norma yang mempunyai tujuan dalam mengatur semua tindakan dan juga kegiatan dari masyarakat. (baca juga: Contoh perubahan sosial budaya – Dampak positif dan negatif perubahan sosial)

ads

Pranata sosial mempunyai peran yang sangat penting pada kehidupan sosial. Jika dalam lingkungan masyarakat tidak ada pranata sosial maka dapat dipastikan kita tidak akan bisa melangsungkan hidup secara tentram dan damai. Karena dengan adanya pranata sosial semua interaksi sosial yang terjadi pada lingkungan masyarakat dapat di kontrol hingga mencapai kedamaian dan ketentraman. Ada beberapa jenis pranata sosial diantaranya yaitu pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, dan pranata pendidikan. Pada pembahasan kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai pranata keluarga beserta peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian. Simak pembahasanya dibawah ini.

Pengertian Pranata Keluarga

Dalam lingkungan masyarakat, keluarga merupakan unit terkecil yang paling mendasar. Sebelum kita berinteraksi dengan masyarakat tentunya peran keluarga sangat penting dalam kehidupan. Dalam keluargapun terdapat pranata keluarga yang berfungsi sebagai pengatur peran dan juga status sosial pada anggota keluarga. Pranata keluarga pun mempunyai beberapa fungsi dalam kehidupan masyarakat. Adapun fungsi dari pranata keluarga yaitu sebagai berikut:

  • Fungsi reproduksi, pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu maksudnya untuk meneruskan keturunan.
  • Fungsi ekonomi, pranata keluarga juga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam kehidupan. (Baca juga: kegiatan ekspor impor)
  • Fungsi protektif yaitu pranata keluarga berfungsi dalam melindungi semua anggota pada keluarga dari berbagai ancaman ataupun bahaya yang mengintai keluarga dengan tujuan untuk menciptakan ketentraman dalam setiap anggota keluarga.
  • Fungsi kontrol, pranata keluarga berfungsi dalam mengawasi dan mengontrol semua perilaku anggota keluarga agar tidak akan ada perilaku yang menyimpang dari anggota keluarga. (baca juga: Sifat hakikat sosiologi – Tujuan pengendalian sosial)
  • Fungsi sosialisasi , pranata keluarga sudah pasti mempunyai fungsi dalam proses sosialisasi. Keluarga merupakan unit terkecil dalam lingkungan masyarakat, contoh fungsi sosialisasi yaitu anak mendapatkan perkenalan mengenai nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dari orangtuanya.
  • Fungsi Afeksi , fungsi pranata keluarga yang terakhir yaitu afeksi maksudnya yaitu pemberi cinta dan kasih sayang. (baca juga: Macam-macam penyakit sosial)

Fungsi tersebut harus dilaksanakan agar berfungsi sebagaimana mestinya. Jika enam fungsi diatas tidak dapat berfungsi dengan baik maka akan terjadi perilaku yang menyimpang dari salah satu anggota keluarga yang nantinya akan menimbulkan berbagai masalah. Peran orangtua dalam mendidik anak sangat penting dalam memenuhi fungsi dari pranata keluarga tersebut.

Artikel Terkait:

Tugas dan Pelaksanaan Pranata Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian

Setiap orang pasti mempunyai keluarga, akan tetapi ada yang masih mempunyai anggota keluarga yang lengkap dan ada yang tidak lengkap hal itu dapat disebabkan karena perceraian, kematian, ataupun karena hal lainnya. Keluarga terdiri dari dua orang yaitu laki-laki sebagai suami dan wanita sebagai istri yang melakukan suatu perkawinan. Dengan berkembangnya waktu suatu anggota keluarga dapat bertambah karena terjadinya kelahiran ataupun adopsi. (Baca juga: Fungsi pranata keluarga

Sponsors Link

Jika diihat dari anggotanya, suatu keluarga dapat dikelompokkan menjadi dua diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Keluarga luas merupakan suatu keluarga yang mempunyai anggota yang banyak yang disebabkan karena adanya kerabat lain yang tinggal bersama. Contohnya yaitu kakek, nenek, paman, dan sebagainya.
  2. Keluarga inti merupakan suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Keluarga batih merupakan sebutan lain dari keluarga inti. (baca juga: Contoh perilaku antisosial – Faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang)

Tentunya semua orang akan berusaha untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Dengan rasa saling menghargai dan menghormati maka dalam sebuah keluarga akan tercapai keharmonisan. Hal tersebut dapat tercapai jika fungsi dari pranata keluarga dapat terpenuhi. Sebaliknya jika tidak terpenuhi maka kehidupan pada keluarga tidak akan harmonis. (Baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional)

Pembentukan Kepribadian

Kepribadian yaitu tingkah laku seseorang yang meliputi perasaan, ekspresi, ciri khas, keinginan, dan sikap lainnya yang tumbuh pada diri seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Dapat dikatakan kepribadiain yaitu ciri khas dari tingkah laku seseorang.

Pembentukan kepribadi seseorang sangat ditentukan oleh lingkungannya terutama keluarga. Keluarga sangat berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang mulai dari lahir tumbuh menjadi anak-anak, remaja bahkan hingga dewasa. Pengaruh dari orang tua dan juga anggota lain sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. (Baca juga: Contoh pengendalian sosial preventif)

ads

Peran Orang Tua dalam Pembentukan Kepribadian

Orangtua sangat mempunyai peran dalam membantu membentuk kepribadian anak. Proses pembentukan kepribadian seseorang memiliki hubungan dengan fungsi pranata keluarga. Berikut ini beberapa peran orangtua dalam pembentukan kepribadian:

1. Keluarga berperan sebagai pondasi pendidikan agama

Nilai-nilai agama yang didapatkan oleh seorang anak pada mulanya didapatkan melalui pendidikan agama yang diajarkan oleh keluarga. Dengan diajarkan mengenai nilai-nilai agama maka sang anak dapat mengetahui perilaku mana yang sesuai dan mana yang melanggar. Keluarga dapat melakukan beberapa hal untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada anak diantaranya yaitu menanamkan nilai keagamaan, menerapkan nilai moral, mengajarkan cara bersikap jujur, cara bersikap sabar, dan lain-lain. Dengan diajarkannya pendidikan agama kepada anak, maka anak akan dapat menjadi seseorang yang mempunyai akhlak yang baik. (Baca juga: Fungsi dan peran yayasan)

2. Keluarga berperan sebagai pondasi pendidikan sosial budaya

Selain pendidikan agama, keluarga juga berperan dalam memberikan pendidikan pada bidang sosial dan budaya. Orangtua haruslah memberikan pengetahuan mengenai wawasan Indonesia yang dikenal sangat kaya akan budaya nya. Sang anak haruslah tau bahwa di Indonesia terdapat beragam kebudayaan, agama dan juga suku. Orangtua harus berperan aktif dalam memberikan ilmu pengetahuan sosial budaya karena jika tidak anak bisa saja tidak dapat menghargai terhadap perbedaan di Indonesia. Dengan diajarkannya pendidikan sosial dan budaya maka seorang anak dapat mempunyai kepribadian yang dapat menghormati dan menghargai perbedaan, selain itu dapat mempunyai rasa cinta terhadap tanah air dan menjunjung tinggi kerukunan. (Baca juga: Peran lembaga pendidikan)

3. Keluarga berperan sebagai pelindung

Tidak mungkin dalam kehidupan akan berjalan dengan damai dan rukun. Berbagai masalah akan timbul dalam kehidupan mulai dari kekerasan pada anak, kenakalan remaja, dan lain-lain. Oleh karena itu keluarga sangat berperan dalam menjaga dan melindungi anak dari berbagai ancama pada kehidupan. Dalam peran sebagai pelindung sosok ayah lah yang sangat penting, karena ayah merupakan kepala keluarga. Dengan melihat figur seorang ayah yang dapat melindungi keluarganya maka anak tersebut dapat membentuk perilaku yang amanah, bertanggung jawab terhadap keluarga, dan lain-lain. (Baca juga: Peran keluarga dalam proses sosialisasi)

4. Keluarga berperan sebagai pemberi rasa kasih sayang

Untuk terbentuknya keluarga yang harmonis tentunya kasih sayang sangat dibutuhkan oleh anggota keluarga. Seorang anak tentunya sangat mengharapkan kasih sayang yang tulus dari kedua orangtuanya.  Dengan diperlakukannya dengan penuh kasih sayang maka seorang anak akan mempunyai rasa empati yang tinggi, penuh kasih sayang, dan juga pemaaf. (Baca juga: Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam)

5. Keluarga berperan sebagai tempat memberikan pendidikan

Sponsors Link

Keluarga sebagai unit terkecil mempunyai peran yang penting dalam proses pendidika. Seorang anak mendapatkan pengenalan mengenai pendidikan dan juga bagaimana cara berinteraksi di lingkungan masyarakat dari keluarga. Keluarga haruslah mengajarkan cara bagaimana agar percaya diri, cara bersosialisasi dan berbaur dengan masyarakat, dan lain-lain. (baca juga: Faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia)

Artikel Lainnya:

6. Keluarga berperan dalam memberikan pendidikan reproduksi

Pendidikan seks amat sangat penting untuk di jelaskan kepada anak hal ini mempunyai tujuan agar seorang anak dapat mengetahui bagaimana mengenai organ reproduksi dan mengetahui kesehatan reproduksi. Cara untuk memberikan pendidikan reproduksi yaitu dengan memberikan pendidikan seks sejak dini, memberikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi, dan juga memberikan pengetahuan mengenai pergaulan bebas yang melanggar norma. (baca juga: Kondisi penduduk Indonesia)

Oleh karena itu orang tua haruslah sadar bahwa dalam pembentukan kepribadian anak sangat dipengaruhi bagaimana perilaku dari orang tua. Seorang anak berperilaku sesuai dengan apa yang ada di lingkungannya. Lingkungan terdekat pada seorang anak yaitu keluarga, oleh karena itu untuk terciptanya kepribadian anak yang berakhlak baik haruslah dimulai dari sikap orang tua dan anggota keluarga lainnya. Ajarkan berbagai pendidikan sosial dimulai anak sejak dini. Sekian pembahasan mengenai peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian. Semoga dengan adanya artukel ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan pembaca. Semangat dan sukses selalu!

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Wednesday 13th, September 2017 / 03:20 Oleh :
Kategori : Sosiologi