Sponsors Link

11 Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi Bagi Desa dan Kota

Sponsors Link

Dampak positif dan negatif urbanisasi bagi desa dan kota. Dampak ini sangat berpengaruh bagi desa yang ditinggalkan maupun kota yang dijadikan tempat tujuan dan pada tahapan lebih luasnya, urbanisasi memiliki dampak langsung yang dirasakan oleh sebuh negara secara keseluruhan. Berikut ini adalah pembahasan mengenai dampak urbanisasi baik di desa maupun di kota. Semoga artikel ini bermanfaat.

ads

Sebelum menilik mengenai dampaknya, akan lebih baik jika kita mengetahui pengertian urbanisasi. Urbanisasi adalah salah satu bentuk migrasi penduduk. Urbanisasi merupakan bentuk migrasi penduduk dari desa ke perkotaan. Urbanisasi ditengerai menjadi salah satu faktor perkembangan dan kemajuan di suatu kota tetapi juga faktor kemunduran dan kemiskinan di suatu desa. Masalah urbanisasi menjadi kompleks dan memiliki berbagai sudut pandang, baik positif maupun negatif.

Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

Urbanisasi umumnya terjadi di negara berkembang. Hal ini dikarenakan biasanya pemerataan kesejahteraan masih berpusat di kota. Selain itu, ada hal lainnya yang menjadi pendorong banyak orang melakukan urbanisasi. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Keinginan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. (baca juga: Manfaat Kegiatan Ekspor dan Impor)
  2. Modernisasi di wilayah perkotaan an industrialisasi yang membutuhkan banyak tenaga kerja.
  3. Tingginya pendapatan di daerah perkotaan.
  4. Sempitnya lapangan pekerjaan di pedesaan.
  5. Infrastruktur dan fasilitas yang terbatas di pedesaan.
  6. Kebijakan ekonomi yang tidak merata di pedesaan dan perkotaan, misalnya masalah upah (UMR).
  7. Bencana alam di daerah pedesaan.
  8. Momentum (faktor hari raya, ada kerabat yang mengajak, dsb). (baca juga: Jenis Lembaga Sosial)

Artikel terkait:

Dampak Positif dan Negatif Dari Urbanisasi di Perdesaan dan Perkotaan

Urbanisasi membawa dampak positif dan negatif urbanisasi yang sangat luas. Dampaknya dapat dirasakan baik di pedesaan maupun di perkotaan, selain itu dampak ini dapat mencakup ke seluruh aspek kehidupan bukan hanya ekonomi saja. Urbanisasi juga membawa banyak pengaruh ke kehidupan sosial masyarakat. Berikut ini adalah dampak urbanisasi, baik bagi kota maupun bagi desa, dalam aspek sosial dan ekonomi:

Dampak positif urbanisasi bagi pedesaan, yang terjadi beberapa dampak sebagai berikut:

  • Mengurangi Jumlah Pengangguran di Pedesaan

Urbanisasi tidak selamanya membawa pengaruh yang buruk bagi pedesaan. Banyak juga dampak positif yang dirasakan. Jika masyarakat yang melakukan urbanisasi bisa memiliki kemampuan yang dibutuhkan, maka urbansasi dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan. Penduduk yang melakukan urbanisasi bisa memperoleh lapangan kerja yang mungkin lebih sesuai dengan minat dan kemampuannya yang tidak bisa ditemui di pedesaan. (baca juga: Bentuk-bentuk Perubahan Sosial)

  • Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan
Sponsors Link

Hal ini berhubungan dengan berkurangnya pengangguran. Penduduk yang mendapatkan pekerjaan bisa meningkatkan taraf hidupnya dan keluarganya di pedesaan. Jika pekerjaan yang didapatkan layak, penduduk dan keluarganya bisa hidup dengan lebih sejahtera dan meningkatkan daya belinya. Hal ini tentu berguna untuk meningkatkan kemajuan perekonomian di pedesaan tempat tinggal asalnya. (baca juga: Syarat Terjadinya Interaksi Sosial)

Dampak negatif urbanisasi bagi pedesaan, yang terjadi beberapa dampak sebagai berikut:

  • Kurangnya Tenaga Kerja dan Potensi Usia Produktif

Banyak sekali warga di pedesaan dalam usia produktifnya pindah ke perkotaan karena keinginan bekerja agar mendapat penghasilan yang lebih baik. Dalam aspek sosial ekonomi , pedesaan akan kehilangan banyak penduduknya sehingga banyak lapangan kerja yang kehilangan tenaga kerja. Beberapa pedesaan mungkin identik dengan pertanian, namun adapula pedesaan yang mengandalkan industri sederhana sebagai penggerak perekonomiannya. Hal ini menjadi salah satu dampak negatif yang cukup merugikan bagi pedesaan. Kehilangan tenaga kerja bisa mematikan potensi ekonomi di pedesaan tersebut. (baca juga: Permasalahan Lingkungan Hidup)

Beberapa penduduk juga mungkin saja menjadi potensi kreatif masa depan bagi pedesaan tersebut. Jika penduduk – penduduk yang berpotensi tersebut pindah ke perkotaan, pedesaan akan kehilangan potensi terbaiknya untuk mengembangkan industri kreatif maupun teknologi tepat guna pertaniannya. (baca juga: Perbedaan Sosialisasi Primer dan Sekunder)

  • Berubahnya Nilai dan Norma Masyarakat
ads

Masyarakat pedesaan terkenal teguh memegang nilai budaya dan norma tertentu. Berpindahnya beberapa orang atau sebagian orang ke kota akan membuat pelestarian terhadap nilai dan norma perlahan menghilang. Hal in idikarenakan masyarakat perkotaan cenderung tidak kuat dalam memegang norma atau adat karena masyarakat perkotaan biasanya merupakan masyarakat homogen yang terdiri dari berbagai suku dan budaya sehingga cenderung mengabaikan kebudayaan.

Hal ini tentu sangat dulit dihindari. Beberapa masyarakat yang telah berurbanisasi lalu pulang kembali ke kampung halamannya meskpun hanya untuk sementara bisa jadi membawa pengaruh terhadap kebiasaan, nilai budaya, atau adat yang biasa dipegang di perkotaan. Nilai kebebasan yang tanpa batas mungkin saja diterapkan kepada kerabatnya di pedesaan. Hal inilah yang mengakibatkan hilangnya norma atau nilai budaya pedesaan setempat. (baca juga: Ciri Ciri Negara Maju)

Dampak Positif Urbanisasi bagi Perkotaan, yang terjadi beberapa dampak sebagai berikut:

  • Terpenuhinya Jumlah Tenaga Kerja

Meningkatnya industri berarti meningkat pula kebutuhan akan tenaga kerja di kawasan perkotaan. Urbanisasi dapat membantu memenuhi hal tersebut. Apalagi jika penduduk yang melakukan urbanisasi adalah mereka yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, hal ini tentu sangat membantu pemenuhan tenaga kerja bagi industi yang berjalan di daerah perkotaan. (baca juga: Ciri-ciri Penyimpangan Primer)

  • Meningkatnya Kemajuan dan Taraf Hidup Masyarakat di Perkotaan

Dengan terpenuhinya tenaga kerja yang tepat dan memenuhi kualifikasi di segala sektor, hal ini sangat membantu tercapainya kemakmuran di suatu daerah. Penduduk yang melakukan urbanisasi dengan keahlian dan kemampuan yang cukup, serta etos kerja yang baik akan membantu tercapainya kemajuan serta kesejahteraan yang diharapkan oleh pemerintah. (baca juga: Permasalahan Hukum di Indonesia)

Dampak Negatif Urbanisasi bagi Perkotaan, yang terjadi beberapa dampak sebagai berikut:

  • Berkurangnya Lahan atau Pemanfaatan Lahan yang Kurang Tepat

Jika penduduk melakukan dampak positif dan negatif urbanisasi urbanisasi, maka bertambah pula pemenuhan akan kebutuhan terhadap tempat tinggal. Akibatnya banyak dari pendatang yang mendirikan rumah di lahan yang tidak seharusnya, seperti di daerah yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau ataupun daerah resapan air. Berkurangnya lahan untuk perumahan ini selain bisa mengganggu kenyamanan juga bisa mengakibatkan berbagai masalah, seperti banjir, bertambahnya area tempat pembuangan sampah sementara di tengah pemukiman, dan lain sebagainya. (baca juga: Contoh Negara Maju)

  • Pengangguran dan Meningkatnya Kerawanan Sosial

Tidak semua penduduk yang melakukan urbanisasi memiliki kemampuan dan spesifikasi keahlian pendidikan seperti yang diharapkan oleh perusahaan atau lapangan pekerjaan di perkotaan. Bahkan biasanya jumlah penduduk yang tidak terdidik maupun terlatih ini jauh lebih banyak dibandingkan yang terdidik, terlaltih, atau terdidik dan terlatih. Penduduk yang melakukan urbanisasi tanpa bekal kemampuan yang cukup malah meningkatkan jumlah pengangguran di perkotaan. Meningkatnya jumlah pengangguran justru akan menurunkan kesejahteraan dan imbasnya juga akan sangat berpengaruh pada tingginya akan kriminalitas dan kerawanan sosial.

Masalah sosial lain yang muncul akibat meningkatnya pengangguran, antara lain adalah banyaknya gelandangan, meningkatnya pelacuran, dan masalah sosial lainnya. Hal ini tentu sangat sulit ditanggulangi jika gelombang urbanisasi tidak dibatasi. Setidaknya, penduduk pedesaan yang melakukan urbanisasi perlu memastikan keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan lapangan pekerjaan di perkotaan. (baca juga: Kegiatan Ekonomi di Indonesia)

Artikel terkait:

  • Meningkatnya Kawasan Kumuh
Sponsors Link

Hal ini sangat berhubungan dengan berkurangnya lahan. Umumnya, para pendatang yang tidak dapat memiliki tempat tinggal yang layak akan mendirikan rumah semi permanen di lahan yang tidak seharusnya. Hal ini akan meningkatkan kawasan kumuh di perkotaan, misalnya di tepi rel kereta api dan bantaran sungai. Selain mengganggu keindahan kota dan mengganggu fasilitas umum, meningkatnya kawasan kumuh juga dapat meinmbulkan masalah seperti banjir dan penumpukan sampah, serta menurunnya kesehatan masyarakat. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)

  • Kemacetan

Bertambahnya jumlah penduduk di perkotaan akan sebanding dengan kebutuhan akan transportasi baik itu transportasi publik maupun kendaraan pribadi. Hal ini sangat berpotensi dalam meningkatkan kemacetan. Bisa diliah di ibukota, banyaknya kendaraan pribadi serta transportasi umum yang berada di jalan tidak sesuai dengan daya tampung di jalan. Hal ini mengakibatkan masalah kemacetan yang sangat sulit untuk diurai. (baca juga: Bentuk Hubungan Sosial)

  • Masalah Kesehatan dan Bertambahnya Limbah

Meningkatnya arus urbanisasi mungkin tidak dapat ditanggulangi dengan baik dan tidak dapat diduga. Hal ini memungkinkan pelayanan kesehatan dan penyediaan fasilitas umum lainnya tidak sejalan dengan jumlah penduduk. Hal ini bisa jadi memungkinkan masalah baru, seperti meningkatnya limbah rumah tangga, pencemaran air, tanah, dan udara. Meningkatnya limbah, bertambahnya kemacetan, kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai  atau sanitasi yang memadai akan mengakibatkan tingginya stress dan menurunnya tingkat kesehatan.

Itulah beberapa sekilas artikel yang sudah kita bahas tentang dampak positif juga maupun dampak negatif dari urbanisasi dalam bagian perdesaan dan perkotaan yang biasa sering terjadi dan dialami di sekeliling kita.

Sponsors Link
, , , ,




Post Date: Friday 11th, August 2017 / 04:20 Oleh :
Kategori : Sosiologi